Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Kornea .......................................................... 6
1. Anatomi..................................................................................6
2. Fisiologi ................................................................................8
1. Definisi ................................................................................10
G. Indikasi............................................................................................ 24
H. Kontraindikasi..................................................................................26
I. Komplikasi.........................................................................................28
1
Bab 3 Kesimpulan........................................................................................... 32
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
Penyusunan tugas ini merupakan salah satu tugas yang penulis laksanakan selama
dokter pembimbing dalam penyelesaian tugas referat ini, terima kasih atas
pada pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
3
BAB I
PENDAHULUAN
Lensa kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk perbaikan masalah
refraksi, kosmetik dan untuk tujuan terapeutik, sebagai media refraksi yang buatan
Vinci pada 1508. Dia menggambarkan gelas cangkir yang mengandung air
oleh Zeis, tahun 1920 memproduksi satu set lensa kontak yang dapat digunakan
untuk memperbaiki keratoconus. Pada tahun 1929 oleh Heine dijelaskan metode pas
lensa kontak melalui serangkaian uji coba yang terdiri dari sejumlah besar lensa
kontak. Kemudian pada tahun 1937, ada sebuah terobosan oleh William Feinbloom,
sebuah plastik digunaan di Amerika dalam pembuatan lensa kontak. Dan setahun
sebelumnya pada tahun 1936 Rohm dan Hass memperkenalkan transparan metal
metakrilat. Kemudian pada tahun 1960 Wichetrle menemukan lensa kontak lunak,
Pada tahun 2004, diperkirakan sekitar 125 juta orang (2%) menggunakan
lensa kontak di seluruh dunia. Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai
lensa kontak, diantaranya 20% untuk tujuan koreksi refraksi. Lensa kontak digunakan
untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif untuk kacamata.
Sekitar 85% orang menggunakan lensa kontak karena kenyamanan. Lensa kontak
4
mirip seperti kornea mata, lapisan luar yang transparan pada mata. Lensa kontak
Secara umum alasan pasien dalam mencari perawatan mata adalah untuk
beberapa bentuk koreksi bias dan kelainan refraksi lainnya. Lensa kontak telah
digunakan terutama untuk menetralisir kesalan bias, selama lebih dari 100 tahun, dan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kornea
1. Anatomi Kornea
Kornea adalah salah satu bagian dari mata dengan jaringan transparan yang
strukturnya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan kecil. Pada kornea
10,6 mm. Kornea merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah
depan dan terdiri atas lapisan epitel, lapisan bowman, stroma, membran
descement, dan lapisan endotel (Gambar 2.2). Batas antara sklera dan kornea
disebut limbus kornea. Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama
berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V, saraf siliar longus
Fungsi dari kornea sendiri adalah menerima serta meneruskan cahaya yang masuk
ke mata dan memberikan perlindungan terhadap bagian sensitif mata yang ada di
bawahnya. Cahaya yang diterima kornea akan diteruskan ke bagian dalam mata
kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada epitel hanya
6
menyebabkan edema lokal stroma kornea sesaat yang akan menghilang bila sel-
Sumber :http://bangkudepan.com/anatomi-
bagian-mata-manusia-dan-fungsinya/
Sumber :https://razimaulana.files.wordpress.com/2008/12/ulkus-
kornea_drrazi.doc
Gambar 2.2. Lapisan kornea
7
2. Fisiologi Kornea
Kornea memiliki tiga fungsi utama yaitu : media refraksi, media transmisi
Epitel , terdapat dua fungsi utama epitel: (1) membentuk barier antara
dunia luar dengan stroma kornea dan (2) membentuk permukaan refraksi yang
mulus pada kornea dalam interaksinya dengan tear film. Barier dibentuk ketika sel-
sel epitel bergerak dari lapisan basal ke permukaan kornea, secara progresif
berdiferensiasi hingga sel-sel superfisial membentuk dua lapisan sel tipis yang
membran yang bersifat semipermiabel dan resistensi tinggi. Barier ini mencegah
masuknya cairan dari tear film ke stroma dan juga melindungi struktur kornea dan
intraokuler dari infeksi oleh patogen. Mikrovili pada hampir seluruh permukaan
dengan lapisan musin tear film agar permukaan kornea tetap licin. Berbagai proses
mempertahankan keadaan lapisan sel epitel yang berfungsi sebagai barier dan agar
permukaan kornea tetap licin. Permukaan kornea yang licin berperan penting dalam
pada stroma, yang berfungsi sebagai barier terhadap stroma. Kepadatan lapisan
8
Lapisan ini tidak dapat beregenerasi sehingga bila terjadi trauma akan diganti
dan fungsi kornea. Stroma terdiri atas kolagen yang diproduksi oleh keratosit dan
Proteoglikan yang merupakan substansi dasar stroma, memberi sifat hidrofilik pada
stroma. Hidrasi sangat dikontrol oleh barier epitel dan endotel serta pompa endotel.5
resisten terhadap trauma dan penyakit, dari pada bagian lain dari kornea.6,7
Endotel Dua faktor yang berkontribusi dalam mencegah edem stroma dan
mempertahankan kandungan air tetap pada 70% adalah fungsi barier dan pompa
endotel. Fungsi barier endotel diperankan oleh adanya tight junction diantara sel-sel
endotel.15 Pompa endotel Stroma kornea memiliki konsentrasi Na+ 134 mEq/L
air berpindah dari stroma ke humor aquous melalui osmosis. Mekanisme ini diatur
oleh pompa metabolik aktif sel-sel endotel. Pompa metabolik ini dikontrol oleh
9
adenosine triphosphatase. Keseimbangan antara fungsi barier dan pompa endotel
B. Kontak Lensa
Lensa kontak adalah alat bantu dari kaca atau plastik yang
melengkung digunakan langsung diatas bola mata atau kornea mata untuk
sebagai lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang
Lensa kontak keras adalah jenis lensa yang pertama dikeluarkan pada
(PMMA). Lensa ini sangat tahan lama tapi menghambat oksigen dari udara
untuk mencapai kornea. Jika mata berkedip, maka lensa akan tergeser
sedikit sehingga oksigen menyerap pada lapisan air mata baru dapat
mencapai kornea. Lensa kontak keras ini kurang nyaman dipakai dan sudah
jarang digunakan.
10
b. Soft Contact Lens atau Lensa Kontak Lunak
mengandung air. Air tersebut dapat membuat lensa ini lembut dan lebih
ini masih terus dikembangkan dan digunakan sebagai bahan lensa kontak
pemakaian harian. Lensa kontak lunak lebih nyaman dan masa adaptasinya
lebih singkat dibanding lensa kontak keras. Lensa jenis ini hanya
mengganjal karena lensa tersebut dirasakan sebagai benda asing oleh mata.
Lensa kontak RGP lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan lensa
kontak keras dan lunak tetapi memerlukan waktu adaptasi yang lebih lama.
Waktu adaptasi yang diperlukan untuk lensa RGP sekitar 2-4 minggu.
Lensa ini terbuat dari bahan plastik yang dicampur dengan bahan lain
11
seperti silikon. Bahan plastik ini tipis dan fleksibel sehingga
Lensa RGP bersifat mudah dilalui oleh oksigen sehingga kornea mata
lebih berfungsi dengan baik. Pada lensa ini, oksigen bukan hanya didapat
pada saat mata berkedip, tetapi sebagian oksigen juga diperoleh dari udara
bebas yang dapat melalui lensa untuk mencapai kornea. Hal ini
menyebabkan lensa RGP lebih nyaman digunakan untuk waktu yang lama.
Pada saat ini lensa RGP lebih sering dipakai dengan alasan faktor
Fungsi dari lensa kontak bermacam-macam mulai dari yang digunakan sebagai
alat bantu penglihatan sampai dengan yang ditujukan untuk mempercantik diri. Lensa
kontak dipakai sebagai alat bantu penglihatan untuk mereka yang mempunyai
gangguan refraksi pada mata. Orang yang menderita gangguan mata minus lebih
memilih menggunakan lensa kontak dibanding kacamata, terlebih bagi mata minus
yang ukuran antara mata kiri dan kanannya berbeda lebih dari 2 dioptri. Sebagai
contoh mata sebelah kiri minus 1 dan mata sebelah kanan minus 6. Dalam keadaan
seperti ini kacamata kurang bisa membantu karena ketebalan lensa yang digunakan
mata kiri dan kanan akan sangat berbeda sehingga membuat orang yang mengalami
12
gangguan mata seperti itu akan merasakan penglihatan yang tidak nyaman dan
Lensa kontak juga dapat digunakan sebagai terapi bandage untuk aplikasi obat
dengan tujuan mempercepat proses penyembuhan luka dan juga melindungi luka
pada kornea. Pada keratokonus yaitu kelainan pada kornea dimana bagian tengah
kornea menipis sehingga kornea berbentuk kerucut dan tidak teratur, pemakaian lensa
kontak terutama lensa kontak keras berfungsi membentuk permukaan baru yang lebih
ada.8,10
gambar dengan bentuk yang lucu dan unik, dengan demikian banyak orang yang
tertarik untuk menggunakan lensa kontak karena warna dan gambarnya yang banyak
diminati. Lensa kontak ini di desain untuk merubah penampilan mata sehingga
pemakai lebih terlihat modis dan tampil cantik. Lensa jenis ini juga dapat
mengkoreksi penglihatan tetapi sering terjadi resiko penglihatan kabur dan terjadi
gangguan pada mata. Hal ini disebabkan karena hasil dari warna, ketebalan dan
desainnya sehingga lensa kurang dapat memperbaiki gangguan pada mata dengan
baik.10
13
D. Hard Contact Lens
sketsa awal dari lensa kontak, tahun 1827 J.F.W. Herschell mendeskripsikan
lensa kontak sebagai kapsul gelas steril berisi jelly dengan permukaan
refraktif dibagian belakangnya dan dapat digunakan untuk kasus kornea yang
irregular. Tahun lahirnya lensa kontak adalah 1888 ketika Adolf Eugene Fick
studi klinis pertama tentang lensa kontak di ikuti oleh Kalt dan Muller dengan
mendatarkan kornea.
Lensa kontak keras adalah jenis lensa yang pertama dikeluarkan pada
oksigen dari udara mancapai kornea secara terus. Lensa ini kurang nyaman
14
Lensa kontak untuk jangka waktu yang lama yaitu Extended Wear
(EW) merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam
kontak yang dipersetujui oleh FDA (Food and Drug Administration). Lensa
kontak ini harus dikeluarkan, dibersihkan dan didisinfeksi selepas > 1 hari
atau < 7 hari pemakaian. Pada tahun 2001, FDA telah mempersetujui lensa
dasar yang sama dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama.
Walaupun nilai adalah cukup untuk DW, tetapi ia adalah 1/3 daripada nilai
kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak semasa tidur akan
disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan
15
Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang
sejak dipasarkan pada tahun 1986. Bahan dasar pembuatannya adalah sama
Colored Lenses
dapat dipertingkatkan. Lensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk
tujuan kosmetik untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan
opak untuk orang dengan iris yang gelap. Lensa kontak lunak seperti ini
mempunyai area sentral sekitar 4 mm untuk tujuan penglihatan dan area jelas
16
Gambar Lensa Kontak Berwarna
17
2) Bersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci.
3) Letakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang sebelumnya
5) Jari tengah tangan kiri menahan kelopak mata atas, dan supaya mata tidak
kornea.
9) Dengan bantuan mata yang lain, fokuskan letak lensa dengan benar.
11) Pada saat pelepasan lensa, pandangan ke depan, jari tengah menahan kelopak
mata bawah.
12) Tarik lensa ke bagian putih mata (konjungtiva bulbi), tarik lensa dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk kemudian keluarkan. bersihkan lensa untuk
penggunaan berikutnya.
18
Lensa kontak ini terbuat dari karet, silikon dan polimer PMMA, bersifat
hampir sama dengan lensa kontak keras, tetapi lebih lunak, lebih fleksibel dan lebih
mudah ditembus gas. Lensa kontak seperti ini umumnya hanya dipakai siang hari
(daily wear), tetapi dapat dipakai selama 24 jam (extended wear) pada keadaan
khusus. Lensa permeable gas ini merupakan lensa pilihan utama untuk mengoreksi
keratokonus dan astigmatisme dan pada kondisi yang memerlukan lensa bifokus atau
multifokus.
irregular pasca trauma, operasi keratoplasti maupun operasi refraktif (operasi lasik),
dan dapat digunakan untuk mengontrol progesivitas myopia dan juga digunakan
untuk pemakaian lensa jangka lama karena kemampuan transmisi oksigen yang lebih
19
Berdiri menghadap ke cermin.
2) Letakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan, yang sebelumnya
4) Jari tengah tangan kiri menahan kelopak mata atas, dan supaya mata tidah
5) Lensa kontak pada jari telunjuk tangan kanan diletakkan tepat di kornea.
5,6,8,10
Sebelum melepas lensa kontak, tangan juga harus dicuci dahulu dan berdiri
menghadap cermin.
20
2) Ujung karet penghisap dibersihkan dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih
atau aqua.
3) Dekatkan dan tempelkan penghisap tadi ke lensa kontak yang menempel di kornea,
4) Tarik perlahan-lahan hingga keluar mata. Jangan menarik lensa dari karet
perlahan-lahan.
Merupakan bahan yang pertama kali digunakan dalam pembuatan lensa kontak RGP.
Kelebihan CAB adalah kemampuan permeabilitas oksigen yang lebih baik daripada
PMMA. Kekurangannya adalah lebih rapuh, daya tahan pemakaiannya lebih singkat,
RGP. Bahan ini berasal dari copolymerantara silikon dan PMMA. Silicon
bersifat hidrofobik, terlalu lunak, dan fleksibel. PMMA ditambahkan bertujuan untuk
21
perbandingan antara PMMA dan silicon 65% dan 35% maka lensa kontak RGP yang
Fluorine Copolymer
yang tertinggi dibandingkan bahan pembuatan lensa kontak RGP lainnya sehingga
dapat diberikan dengan diameter yang lebih besar agar lebih nyaman dalam
pemakaiannya dan lebih stabil serta lebih fleksibel daripada silicone acrylate dan
PMMA. Generasi terbaru bahan pembuatan lensa RGP didasarkan pada konsep
dengan baik. Penerapan bahan polimer baru ini diharapkan dapat menghindari efek
samping akibat lensa kontak. Kopolimer polysulphone dengan bahan lensa kontak
yang ada, menghasilkan polimer baru yang lebih stabil, tipis dan biocompatible.
Hanya saja lensa kontak RGP henis ini masih sulit didapatkan.
Dapat mengoreksi astigmat karena adanya lapisan yang terbentuk oleh air mata yang
berada diantara permukaan posterior lensa kontak dan kornea. Dapat digunakan untuk
dry eye dan gangguan lapisan air mata. Lensa kontak RGP tidak menyebabkan
adanya deposit karena sifatnya yang water demanding. Mudah dipakai dan dilepas
22
serta lebih ekonomis. Umumnya digunakan untuk pasien astigmat sedang,
Periode adaptasi pemakaian lensa kontak RGP lebih lama dari pada lensa kontak
lunak, tinggal kenyamanan lebih rendah danpada pasien dengan jarak antara palpebra
Pilihlah lensa kontak RGP yang paling kecil diameternya dan paling tipis, karena
Jauhi apeks kornea, keadaan ini ditunjukkan oleh gambaran fluoresin minimal
clearance pada apeks. Apabila lensa kontak menyentuh apeks kornea maka akan
pada kornea.
Hubungan diameter kornea dan diameter lensa kontak, pada pasien hipermetropia
kornea cenderung kecil sehingga dipilih lensa kontak dengan diameter kecil dan fit
steeper. Sedangkanpada pasien myopia kornea cenderung lebih besar sehingga lensa
23
Penting untuk mengetahui posisi lensa kontak RGP, posisi uperior merupakan posisi
ideal bagi lensa kontak RGP. Pada posisi ini bagian tepi dari lensa kontak terlindungi
oleh mata sehingga mengurangi gesekan dan memudahkan sirkulasi air mata ketika
berkedip. Karena posisinya yang sebagian dibawah kelopak mata atas makan maka
Pada posisi sentral lensa kontak berada diantara kelopak mata atas dan bawah. Pada
posisi ini lensa kontak haruslah fit steep untuk meminilmalisasi gerakan lensa kontak.
Diameter lebih kecil dan tepi lensa kontak yang lebih tipis agar tidak terganggu saat
berkedip.
Posisi inferior ini jarang dianjurkan , apabila digunakan lensa kontak yang dipilih
haruslah memiliki diameter yang besar agar dapat menutup pupil. Fit Steep berguna
Lensa kontak RGP dapat digunakan pada keadaan dry eye, dapat mengoreksi
kelainan astigmat, serta kondisi kornea yang irregular paska trauma, operasi
progresivitas myopia dan dapat digunakan untuk pemakaian lensa jangka lama karena
kemampuan transmisi oksigen yang lebih besar disbanding lensa kontak jenis lain.
24
Kontraindikasi Lensa Kontal RGP
Adanya kelainan pada korne atau konjungtiva (keratitis dan pterigium), penggunaan
obat-obatan yang data menghambat produksi air mata, penyakit endokrin (tiroid,
G. Indikasi
kontak dapat digunakan oleh setiap orang yang memiliki kelainan refraksi
b. Indikasi terapeutik
yang rekuren.
25
3. Pada pasien glukoma, lensa kontak digunakan sebagai alat
pengantar obat.
perforasi mikrokornea.
forniks pada penderita luka bakar akibat zat kimia, keratitis, dan trichiasis.
fotografi,
f. Indikasi kosmetik Digunakan apabila terdapat skar pada kornea mata yang
menyilaukan mata (lensa kontak warna), ptosis, lensa sclera kosmetik pada
phthisis bulbi.
H. Kontraindikasi
26
Kontraindikasi penggunaan lensa kontak, sebelum memilih lensa kontak
untuk tujuan koreksi mata, adalah penting untuk mengevaluasi motivasi pasien,
kebutuhan mata, dan riwayat penyakit mata. Pasien yang tidak termotivasi, cenderung
tidak mematuhi metode dan rejimen perawatan lensa kontak, dan ini menempatkan
d. Hipesthesia kornea
g. Intoleransi psikologis
I. Komplikasi
27
a. Kelopak mata
1.) Ptosis
Ini timbul akibat adanya massa pada lensa, skar, jaringan fibrosa di kelopak
mata. Lensa kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan
kontraksi pada jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak
mata. Ptosis juga dapat timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat.
host yang didapati dari larutan lensa kontak. Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal
yang diikuti dengan adanya injeksi, rasa terbakar, merah, berair, secret mukoid, dan
Untuk lensa RGP, Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea
ke forniks atas. Jika tidak dapat dideteksi, maka lensa akan mengikis forniks
mata, dan akan menimbulkan gejala yang relatif asimptomatik. Akibatnya, jaringan
yang disekitar lensa kontak akan mengalami iritasi dan inflamasi, dan menimbulkan
abses yang steril. Lensa yang dianggap sebagai benda asing akan terbentuk jaringan
granulasi disekitar lensa, dan membungkusnya seperti bentuk kista. Apabila terdapat
giant papillae pada palpebra superior,maka akan terjadi gejala seperti rasa gatal dan
28
b. Konjungtiva
Rata-rata 1-3% pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang
kompleks, terdiri dari injeksi konjungtiva, sekret mukoid, gatal, debris pada tear film,
GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens. Ini timbul
akibat salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa,
penurunan lama pemakaian lensa kontak, perubahan larutan pembersih yang kuat.
adalah penebalan konjungtiva, eritema, dan timbul berbagai warna pada konjungtiva
bulbaris superior. Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang
diinvasi oleh neutrofil. Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing, fotofobia,
c. Epitelium Kornea
dan menekan epitel kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan
29
mengakibatkan stres pada epitel yang kronis. Kerusakan epitel akan
dibersihkannya lensa. Gejala ini akan hilang dalam 1-2 hari. Jika hidroksi
desinfeksi kimia dapat merusak epitel yang tidak terlihat dan bersifat
intermiten.
3.) Hypoxia.
hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel epitel dan deskuamasi. Pengguna
30
dibandingkan lensa kontak menyebabkan hipoksia yang kronis dan
31
BAB III
KESIMPULAN
kenyamanan yang baik. Lensa kontak mirip seperti kornea, lapisan luar yang
transparan pada mata. Lensa lunak terbuat dari hidrofilik,plastik yang menyerap
cairan.Jika bahan-bahan ini menyerap air, lensa akan menjadi kenyal dan lembut.
Pengunaan utama lensa kontak adalah untuk koreksi myopia, tetapi lensa kontak juga
Beberapa tipe lensa kontak yang dapat digunakan sebagai pilihan pada saat
ini adalah lensa kontak lunak (soft contact lenses), lensa kaku permeable gas
(rigid gas permeable lenses), lensa kontak keras. Penggunaan lensa kontak harus
dilakukan secara benar, serta harus dilakukan perawatan secara reguler, sehingga
dapat menghindari komplikasi yang dapat saja timbul. Beberapa komplikasi yang
dapat terjadi akibat penggunaan lensa kontak antara lain kelainan pada kornea, seperti
keratitis, ulkus kornea; mata merah, dapat terjadi karena cara pemasangan lensa
kontak yang tidak benar atau infeksi sekunder oleh penggunaan lensa kontak. oleh
karena itu penggunaan lensa kontak harus dengan indikasi yang benar, cara
teratur.
32
Daftar pustaka
Denniston, Pg 215-216.
3. Sulley, Anna. 2005. Contact Lens Fitting Today, Part 2: Soft Contact Lens Fitting.
33