Pendahuluan
masyarakat Indonesia (Suprapti, 2005), hal ini juga ditegaskan dengan adanya
data konsumsi tahu pada tahun 2013 yang mencapai rata rata 7,039 kilogram
per kapita selama satu tahun (SSEN, 2009 2013). Gemarnya masyarakat
juga mengandung protein yang tinggi . Masyarakat Indonesia akhir akhir ini
banyak mengolah tahu dengan cara digoreng, direbus, dan dibakar. Ketiga
cara ini dilakukan dengan menggunakan media panas, yang tentunya akan
menyebebabkan perubahan struktur pada tahu yaitu struktur fisik dan kimia,
hal ini mengakibatkan turunnya nilai gizi protein pada tahu tersebut (Winarno,
2004).
Protein yang ada di dalam tubuh merupakan bagian dari semua sel
hidup dan juga bagian dengan jumlah besar yang memenuhi tubuh sesudah air.
Protein mempunyai fungsi khas dimana tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain, yaitu mampu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh
kurang akan menimbulkan dampak pada daya tahan tubuh ( Winarno, F.G,
1992 ).
2
dapat terjadinya penyusutan unsur gizi yang dikandung oleh bahan pangan
yang diolah tersebut, dan apabila dilakukan dengan suhu yang terlalu tinggi
serta terlalu lama, dapat mengakibatkan bahan pangan yang diolah menjadi
rumah tangga biasanya dibakar dengan suhu 160 - 180oC, mengoreng dengan
pengolahan ikan mujair dengan cara digoreng pada suhu 122OC - 177OC
didapatkan hasil pada ikan yang goreng 33,32%, ikan yang rebus 59,84% dan
dibakar dan direbus terhadap kadar protein tahu agar tidak mengalami
penelitian yaitu : apakah ada perbedaan kandungan kadar protein pada berbagai
pengolahan tahu.
praktisi kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Protein
makhluk hidup serta merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel
disimpan di dalam jaringan otot dan beberapa organ tubuh lainnya, dan
sisanya disimpan di dalam darah. Setiap macam sel memiliki protein yang
mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N)
dan kadang-kadang mengandung zat Belerang (S), dan Fosfor (P). Protein
merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino (Murray et al.,
2009).
setiap protein disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawi,
maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida. Protein ini
1. Struktur primer
tersusun secara linear mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata
2. Struktur sekunder
6
3. Struktur tersier
4. Struktur kuarterner
7
atau promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau
Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein
1. Protein enzim
piroksida
polinukleotida
2. Protein Pengangkut
mengangkut lipid.
3. Protein Struktural
fibrin.
4. Protein Pelindung
5. Protein Kontraktil
6. Protein Hormon
9
7. Protein Cadangan
metabolisme.
a) Protein Sederhana
b) Protein Majemuk
Protein ini terbentuk oleh zat non protein dan protein sederhana,
Nukluoprotein, Mukoprotein.
protein hewani dan sumber protein nabati. Protein nabati merupakan protein
memiliki mutu tinggi yaitu kacang kedelai sedangkan yang mutunya rendah
adalah padi. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, hewan
hewani contoh daging, ikan, susu, telur, dan lain-lain (Budianto, 2009).
2.1.6.1 Denaturasi
unit lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadi pertama kali
(Purnomo, 2007).
2.1.6.1.2 Mekanisme
(Purnomo, 2007) :
hidrogen dan interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena
amino penyusunnya.
positif dan negatif yang sama, pada saat inilah protein mengalami
berganti pasangan dengan ion positif dan negatif yang berasal dari
yang dikonsumsi.
dengan berat atom yang besar. Reaksi yang terjadi antara garam
protein adalah; Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++ dan Pb++,
2.1.6.2 Koagolasi
terdispersi sebagai suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup
(Makfoeld, 2008).
protein atau perubahan bentuk cairan (sol) menjadi bentuk padat atau
garam, asam, basa, dan pereaksi lain seperti urea. Protein akan
dimana pada titik ini protein masih dapat larut pada pH di titik luar
2.1.6.2.2 Mekanisme
2.2 Tahu
Kata tahu berasal dari bahasa cina yaitu tao-hu atau teu-hu. Tao atau
teu mempunyai arti yaitu kedelai , sementara hu berarti lumat atau menjadi
17
bubur. Tahu dalam bahasa inggris disebut soybean curd atau juga tofu
(Supriatna, 2005).
melewati batas tersebut tahu akan terasa asam dan terjadi penyimpangan
Tingginya kadar air dan protein dapat menyebabkan hal ini terjadi, masing
persen dan karbohidrat 1,6 persen. Dengan komposisi nutrisi tersebut, tahu
variasi bentuk, ukuran, dan nama saat diperdagangkan. Selain tahu putih
atau tahu biasa, dipasar juga dikenal berbagai tahu komersil yang sudah
1. Tahu Sumedang
Tahu ini disebut juga tahu pon alias tahu kulit yang terbentuk dari
kenyal.
19
2. Tahu Cina
Tahu cina berupa tahu putih, teksturnya lebih padat, halus, dan
3. Tahu Kuning
Tahu ini mirip dengan tahu cina. Bentuknya tipis dan lebar, dan
4. Tahu Sutera
3. Suhu penyimpanan
(Mustafa, 2006).
20
2.3 Pengolahan
kualitas bahan pangan, cara pengolahan yang sering dilakukan adalah dengan cara
menjagan makanan dari bahan beracun dan bakteri tertentu yang terkandung
disisi lain dari cara pengolahan makanan dengan menggunakan panas juga
memiliki kekurangan yaitu terjadinya degradasi atau penyusutan dari unsur gizi
2.3.1 Perebusan
dikenal lama dalam memasak, dimana bahan makanan yang akan dimasak
menerima panas dari media air, bahan makanan dimasukan ke dalam air
21
tinggat kematangan yang diinginkan tercapai, pada saat proses perebusan air
terhadap bakteri tanpa merusak bahan makanan (Haris dan Karmas, 2008).
harus memenuhi persyaratan kebersihan yang tinggi, yaitu air yang tidak
2.3.2 Penggorengan
akan lebih gurih (Damayanti, 1994). Suhu penggorengan yang baik adalah
minyak goreng dimana minyak goreng memiliki titik didih 200oC sehingga
saat menggoreng kandungan air pada bahan makanan dapat berkurang dan
2.3.3 Pemanggangan
menyala dan berasap hal ini di karenakan agar tidak terjadi tetesan lemak
22
sehingga tidak ada tetesan lemak yang jatuh pada bara atau api. Letakan
bahan makanan pada arang yang sudah membara dengan baik, biasanya
meliputi warna dan tekstur selain perubahan pada fisik terjadi juga perubahan
pada kandungan gizi pada makanan yaitu terjadi penyusutan atau degradasi
bahan makanan yang sebelum dilakukan pengolahan memiliki nilai gizi lebih baik
namun karena proses pengolahan, maka akan terjadi penurunan kadar gizi. Kadar
gizi bisa semakin berkurang jika adanya intensitas pada pengolahan makanan
kuartener, saat terjadi denaturasi protein akibat panas akan terjadi peningkatan
nilai cerna protein pada usus halus dikarenakan terjadi hidrolisis protein oleh
enzim protease pada usus halus (Haris dan Karmas, 2008). Hasil dari denaturasi
23
adalah terjadinya kehilangan aktivitas biokimia yang terjadi pada protein itu
(Stroker, 2010).
semakin tinggi suhu maka semakin besar protein yang mengalami denaturasi,
sebagai contoh adalah suhu pada perebusan lebih rendah di bandingkan dengan
serta sebagai pembanding untuk metode lainnya, prinsip dari metode ini
dimana pembeda diantara keduanya adalah ukuran sampel bila lebih dari
300 mg maka disebut metode makro, dan bila ukuran sampel kurang dari
24
hydrogen dan semua atom karbon diubah menjadi uap air dan CO2,
(Winarno, 2004).
larutan CuSO4 akan membentuk warna merah muda sampai violet, hal
ini di sebut reaksi biuret karena senyawa yang terbentuk sama dengan
amino fenilalanin atau tirosin jika ditambah asam nitrat akan membentuk
25
jika bereaksi dengan asam amino rageagen ini menciptakan warna ungu
(Tjahjadi, 2008) reaksi ini berjalan dengan sempurna pada pH 5-7 dan
Panggang
Tahu Panas
Goreng Pengolahan
Protein Tahu
Rebus
Perubahan ikatan
asam Amino
26
Koagulasi Denaturasi
Protein Protein
Penurunan kadar
Protein
2.8 Hipotesis