Untuk bahan baku singkong, Bapak Supar memiliki perkebunan singkong seluas 10
hektar. Untuk memproduksi puluhan ton singkong itu, Beliau mengerjakan puluhan buruh
dibantu dengan beberapa traktor yang digunakan untuk mengeringkan limbah. Bapak Supar
pun memiliki sebuah pabrik yang siap untuk mengolah singkong-singkong tersebut menjadi
tepung tapioka.
Sekarang Bapak Supar mendapat pinjaman dari Bank BRI sebesar Rp 5 miliar, untuk
mengembangkan usaha tepung tapiokanya tersebut. Alhasil, pabriknya tidak hanya menjadi
tumpuan keluarga tetapi juga puluhan petani singkong di desa tersebut. Prestasi lain yang
dimiliki Bapak Supar yaitu Beliau mendapatkan penghargaan dari Menteri ESDM Jero
Wacik atas usahanya dalam mengolah hasil limbah singkong. Penghargaan yang diberikan
Bapak Menteri berkaitan dengan perusahaan yang dimiliki oleh Bapak Supar karena dapat
mengubah limbah singkongnya menjadi biogas. Kini usahanya tersebut telah menjadi badan
hukum CV Supar.