Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional
merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau
pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu (Hidayat Alimul, 2014:52).
Metode analitik korelasi ini digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi)
antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang HIV/AIDs.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2012:115). Sesuai dengan tujuan yang diinginkan maka
dalam penelitian ini menggunakan populasi siswa-siswi di SMK Negeri I
kecamatan Parindu kabupaten Sanggau kelas X dan XI berjumlah 380
orang, karena pada saat dilakukan penelitian siswa-siswi kelas XII sudah
tamat.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2012:115).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto
(2006:134), apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Pada penelitian ini diambil 10% dari jumlah populasi yang ada yaitu :

10
n= X 380 = 38
100

Jadi jumlah siswa dan siswi yang akan dijadikan sampel dalam
penelitian ini sebanyak 38 orang. Teknik pengambilan sampel yang

27
28

digunakan adalah simple random sampling, disebut juga random murni


syaratnya populasi benar-benar homogen atau mendekati homogen atau
jumlah subjek sudah teridentifikasi. Jumlah sampel yang akan kita cari
adalah 38 orang dari 380 populasi yang ada, dengan memasukkan nomor-
nomor responden ke dalam kotak lalu dikocok dan dikeluarkan satu persatu
sebanyak 38 kali.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1
Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau pada bulan Mei 2017

D. Jenis Data Penelitian


Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari bagian administrasi dan tata usaha SMK Negeri I kecamatan Parindu
Kabupaten Sanggau berupa profil sekolah, absensi siswa dan rekapitulasi
jumlah siswa berdasarkan kelas.

E. Teknik Instrumen dan Pengumpulan Data


Instrumen adalah alat-alat yang digunakan pada waktu penelitian
menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010:192). Pengumpulan data
dilakukan sebanyak satu kali, dengan instrumen untuk pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung berupa pertanyaan
tertutup, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

F. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data


Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer. Dalam
melaksanakan pengolahan data ini ada beberapa tahap harus dilakukan lebih
terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga pada saat
menganalisa data tidak terdapat kendala.
29

Menurut Notoatmodjo (2012:176) data yang diperoleh dari penelitian


kemudian diolah melalui beberapa tahap, yaitu :
1. Editing
Editing dilakukan untuk memeriksakan kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi
kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah.
Hal yang harus diperhatikan adalah kelengkapan data, kejelasan data,
konsistensi data dan kesesuaian respon.
2. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan.
3. Scoring
Yaitu cara memberikan skor untuk tiap-tiap variabel yang diteliti
untuk mempermudah pengelompokkan data.
4. Data entry atau Processing
Data adalah jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
software komputer.
5. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode.

G. Analisa Data
Pengolahan data yang telah diolah kedalan master tabel kemudian
dianalisa dengan bantuan komputer. Analisa yang dilakukan meliputi dua
bagian, yaitu :
30

1. Analisis Univariat
Analisi Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Digunakan untuk
menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan
menghitung frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari
subjek penelitian.
Data yang telah ditabulasi selanjutnya akan diinterprestasikan untuk
memudahkan pelaporan dengan menggunakan skala sebagai berikut
(Arikunto, 2006:277) :
0% : tidak seorang pun dari responden
1 19% : sangat sedikit dari responden
20 39% : sebagian kecil dari responden
40 59% : sebagian dari responden
60 79% : sebagian besar dari responden
80 99% : hampir seluruh responden
100% : seluruh responden
2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui
hubungan dari kedua variabel. Dalam analisa ini dilakukan pengujian
statistik dengan uji Chi-Square atau X2 yang digunakan untuk mengestimasi
atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil
observasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang
signifikan pada penelitian yang tidak menggunakan data nominal (Hidayat
Alimul 2014:137).
Uji Statistik dilakukan dengan system komputerisasi, kemudian
menarik kesimpulan dengan ketentuan :
a. Jika p-value = 0,05 berarti hipotesis diterima artinya signifikan, ada
hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang HIV/AIDs
b. Jika p-value = 0,05 berarti hipotesis ditolak artinya tidak signifikan,
tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang
HIV/AIDs.
31

H. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I kelas X dan XI, selama 1
minggu dari tanggal 16-23 Mei 2017. Penelitian dilakukan dari mulai
persiapan, pelaksanaan penelitian sampai dengan tahap penyusunan laporan.
Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini meliputi :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan Studi Pendahuluan untuk mengetahui tingkat Pengetahuan
siswa tentang HIV/AIDs.
b. Izin Penelitian dari Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak
kepada Kepala Sekolah SMK Negeri I Kecamatan Parindu Kabupaten
Sanggau.
c. Melakukan pengambilan data siswa pada bagian Kesiswaan SMK Negeri
I Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau.
d. Melakukan uji kuesioner pada siswa SMK Negeri I sebanyak 38
responden.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2017 sampai dengan 23
Mei 2017. Adapun tahap penelitiannya sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Data yang diambil adalah data primer melalui pembagian kuesioner pada
siswa SMK sebanyak 38 orang.
Adapun tahap pengambilan data adalah sebagai berikut :
1) Meminta ijin kepada responden dengan mengisi formulir pernyataan
bersedia menjadi responden.
2) Menjelaskan identitas peneliti dan maksud serta tujuan penelitian
3) Membagikan kuesioner kepada responden.
b. Analisa Data
Setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya dilakukan
analisis data secara Univariat dan Bivariat. Univariat dilakukan untuk
menjelaskan karakteristik setiap variabel sedangkan Bivariat untuk
mencari hubungan antar variabel dengan system komputerisasi.
32

c. Penyusunan dan Penulisan Hasil


Setelah data dianalisa dan didapatkan hasil dan selanjutnya
menyusun hasil Penelitian.
I. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa faktor kelemahan serta keterbatasan
diantaranya :
1. Instrument penelitian ini berupa kuesioner yang dimodifikasi dari beberapa
penelitian yang sudah ada. Kerangka konsep pada Penelitian ini adalah
menghubungkan antara variabel-variabel bebas yang dimungkinkan
mempunyai hubungan dengan Variabel terikat sehingga kemungkinan masih
banyak variabel lain yang tidak masuk dalam kerangka Konsep
2. Banyak responden yang ragu untuk menjawab pertanyaan sehingga
mengakibatkan terhambatnya pengisian kuesioner, walaupun sebelumnya
sudah dijelaskan oleh peneliti.
3. Kuesioner yang berjumlah banyak membuat responden membutuhkan
waktu 30 menit, yang berdampak kepada kejenuhan responden dalam
mengisi kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai