Diagnosis combustio dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis pasien telah ditemukan bahwa pasien ingin menolong neneknya yang berada dalam rumah yang terbakar, danterpleset sehigga tangan, kaki dan wajahnya terkena api. Pasien mengeluh nyeri pada luka bakar dan batuk kering, sesak (-), suara serak (-), hidung tersumbat (-). Pada pemeriksaan fisik pasien keadaan umum sakit sedang, airway bebas, GCS 456, vital sign baik, didapatkan mata anemis, mukosa bbir kering, luka bakar pada wajah (4%), kedua kaki dan tangan (36%), nyeri (+), berwarna merah kecoklatan. Suara paru bersih, vesikuler, ronkhi -/- maupun wheezing -/-. Dari anamnesa dapat diketahui bahwa penyebab luka bakar pasien adalah akibat dari suhu panas (api). Selain itu dapat diketahui pasien tidak mengalami trauma inhalasi, hal ini dapat disimpulkan dari tidak adanya keluhan sesak, suara serak, dan hal ini dibenarkan dari pemeriksaan fisik, suara paru vesikuler tanpa ronkhi maupun wheezing. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bahwa uka bakar grade IIa karena dari warna luka merah kecoklatan, nyeri (+), luka basah, dan foliket rambut masih utuh. Penatalaksanaan pada pasien luka bakar adalah pertama bebaskan jalan nafas, dan beri oksigen. Pada pasien tanpa trauma inhalasi oksigen 2-4 lpm cukup, tetapi pada pasien trauma inhalasi bisa sampai 10lpm dan diintubasi. Kedua adalah resuitasi kehilangan cairan karna luka bakar dengan rumus baxer, yaitu %luka bakar x BB pasien x 4ml. Pada pasien ini (BB 65kg) dengan luka bakar 40% dibutuhkan cairan sekitar 10.400 ml, cairan diberikan dalam 2 tahap, yaitu pada 8 jam pertama dan pada 16 jam selanjutnya, pada pasien ini diberikan 5.200 ml pada 8 jam pertama dan 5.200ml pada 16 jam selanjutnya. Ketiga adalah debridemen luka, disarankan dikamar operasi agar lebih bersih, selain itu karena pada pasien ini luka bakar grade II dan hampir diseluruh tubuh jadi untuk memermudah debridemen digunakan general anastesi. Yang keempat adalah obat obatan untuk mengurangi dari rasa sakit seperti antrain (3x1), antibiotik untuk mengurangi kemungkinan infeksi seperti ceftriaxon (2x1gr). Yang terakhir adalah 34
untuk diet disarankan diet yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein untuk memicu penyembuhan yang maksimal.