MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
SONDIR
dukung dari lapisan tanah sehubungan dengan kedalamannya mengenai nilai sbb :
b. Lekatan ( f )
c. Jumlah hambatan ( tf )
2. ALAT ALAT
a. Mesin sondir manual kapasitas 2,5 ton.
b. Manometer 2 buah :
- Kapasitas 0 60 kg/cm2
c. Satu set (min : 20) buah batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang
f. Besi kanal 4 buah (dua pendek dan dua panjang). Dimana kanal dengan ujung
h. Perlengkapan lain :
- Palu kental
- Meteran
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Pemasangan Alat Sondir :
a. Bersihkan dan ratakan terlebih dahulu permukaan tanah yang akan diselidiki.
b. Siapkan lubang pada titik yang akan diselidiki untuk penusukan konus pertama
c. Buat ukuran pemasangan angker dengan ukuran 60 x 80cm dengan titk yang diuji
berada di tengah ukuran tersebut. Dan beri tanda pada setiap ujung ukuran.
d. Pasang angker pada setiap ujung ukuran dengan bantuan kunci T dan tongkat besi
(semakin panjang tongkat besi semakin mudah untuk memutar angker) diputar
e. Letakan 2 batang balok kayu dengan arah sejajar ukuran ( 80cm ) dan usahakan
f. Letakan alat sondir di atas 2 batang balok dengan arah menyilang kayu.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
g. Letakan besi kanal pendek menyilang diatas besi kanal kanal panjang di sebelah kiri
h. Pasang kunci jangkar dan kontroltiang sondir pada kedua belah sisinya supaya
kg/cm2. Jika ini telah terpenuhi, makan sondir telah siap digunakan.
Periksa Alat :
a. Perikasa biconus apakah tersendat bila ditarik, jika tersendat gunakan oli untuk
memperlancar. Kencangkan ujung biconus agar tidak lepas saat tertanam di dalam
tanah.
c. Periksa stang apakah stang dalam tidak tersendat, jika tersendat beri oli dan gerak
d. Tekan stang luar sedalam 20cm dengan alat sondir. Sewaktu stang masuk posisinya
e. Pada setiap interval 20cm laukan penekanan stang dalam dengan menarik kunci
f. Pada penekanan pertama ujung biconus akan bergerak kebawah sedalam kira-kira 4
cm, kemudian baca manometer yang menyatakan daya dukung (qc). Pada
penekanan berikutnya, Biconus dan mantelnya bergerak kebawah kira-kira 4 cm. nilai
pada manometer yang terbaca adalah nilai daya dukung ditambah lekatan (qt).
Selama penekanan stang dalam tidak boleh ikut turun, karena akan menganggu
pembacaan data.
i. Jika nilai daya dukung ditambah lekatan (qt) telah menunjukan nilai >60 kg/cm2
menunjukan angka yang maksimal, maka alat sondir diberi pembeban. (Geoteknik
dan mekanika tanah. Hal : 38-39).
- Jika pembacaan pada manometer tiga kali berturut turut menunjukan nilai >150
alat), atau hingga kedalaman maksimum 20m s.d 40 m tercapai, atau sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini berlaku baik untuk sondir ringan ataupun sondir berat
(SNI-2827-2007 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir. Hal : 7)
- Bila qc telah mencapai 200 kg/cm2. Atau jumlah hambatan ( Tf ) mencapai 2000
kg/cm. Bila keadaan diatas belum tercapai maka penyondiran dihentikan pada
Penyelesaian pengujian
a. Cabut stang luar, stang dalam dan biconus dengan menarik/mendorong kunci
pengatur pada posisi cabut dan putar engkol berlawanan arah jarum jam.
b. Bersihkan stang dari tanah yang yang menempel dengan air sampai bersih.
4. PERHITUNGAN
Pada umumnya percobaan ini dilakukan dengan cara belanda (Duch Cone Penetration)
mengenai daya dukung (qc) dari lapis tanah sehubungan dengan kedalamannya.
dilakukan penurunan yang besarnya tiap-tiap penurunan (h) 20 cm. Yang didapat
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
dari percobaan ini adalah daya dukung (qc) dan daya dukung tambah ditambah
Rumus :
qf = qt qc ................................................................................................................. (1.1)
fs = qf x Ac / As ......................................................................................................... (1.2)
As = x Ds x Ls ........................................................................................................ (1.4)
Dimana :
qc = Daya dukung tanah (kg/cm2)
qf = tekanan (kg/cm2)
fs = Perlawanan geser
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
HAND BORING
jenisnya, sifat-sifat fisik dan kedalaman tanah itu sendiri. Handbor biasa digunakan untuk
pengambilan contoh tanah dalam lapisan dangkal (<10.00 m). Biasanya hand boring
2. ALAT ALAT
b. Bor jenis iwan (kecil dan besar) diameter 10 cm dengan mata bor helical.
e. Kunci pipa.
g. Tabung contoh (Field Desinty Dampler) ukuran diameter 6,8 cm dan panjang 40 cm.
j. Perlengkapan lain:
tanah dengan memutar stang bor searah jarum jam hingga benuh terisi tanah dan
b. Tanah dalam mata bor dibersihkan dan dimasukan kedalam kantong pastik yang
Contoh ini diambil dari contohtanag yang dilepaskan dari mata bor dan setelah
Untuk cari ini diperlukan tabung contoh sampel dengan ukuran 6,8 cm dan
a. Persiapkan tabung contoh, beri oli bagian dalam tabung hingga rata agar
mencapai kedalaman 45 cm/ minimal 60% dai tabung sampel harus terisi
g. Apabila tabung bor tidak dapat ditekan maka diperbolehkan dipukul dengan
martil , dimana terlebih dahulu stang bor diberi alas pemukul besi.
h. Stang contoh diangkat dengan arah terbalik sehingga contoh tanah terlepas
i. Setelah tabung contoh diangkat keluar, dilepas dari kepala tabung. Ujung
j. Apabila tidak ada lilin/parafin ujung ujungnya ditutup dengan solasi agar
tidak terjadi perubahan baik struktur ataupun kadar air, kemudian diberikan
k. Usahakan tabung contoh tidak terpapar sinar mata hari langsung atau hal
Catatan :
mengenai:
a. Warna tanah
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Pemeriksaan secara visual ini sebaiknya dilakukan sekaligus dai semua kantong plastik yang
ada.
Data data visual ini selanjutnya ditulis pada keterangan bor log.
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERCOBAAN PEMBEBANANAN
Untuk memperoleh modulus reaksi tanah dasar berdasarkan analisa westergaad untuk
2. ALAT ALAT
a. Plat daya dukung dari baja dengan diameter 75 cm dan tebal 1,5 cm -2,5 cm
b. Peralatan pembebanan :
- Beban
- Dongkrak hidrolis
c. Peralatan settlement :
- Arloji pengukur
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapkan lokasi yang cukup luas sehingga plat diameter 75 cm bisa ditempatkan
secara horizontal
b. Atur beban sebesar 0,07 kg/cm2 (beban : 320 kg). dan kemudian diangkat setalah
beberapa detik.
4. PERHITUNGAN
Rumus :
K = p ...................................................................................................................... (3.1)
0,125
Dimana :
p = Tekanan pada waktu penurunan 0,125 cm
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
PERCOBAAN PEMBEBANANAN
CBR LAPANGAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan nilai CBR (California Bearing Ratio) tanah
atau dari agregat yang didapat dari lapangan pada kadar air tertentu.
Nilai CBR adalah perbandinga antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan
2. ALAT ALAT
a. Mesin penetasi (loading machine) berkapasitas sekurang kurangnya 4,45 ton
b. Piringan pemisah dan logam (spacer disk) dengan diameter 150,8 mm (16) dan
tebal 61,4 mm
c. Untuk pemerikasaan CBR langsung, benda uji ini siap untuk diperikasa
d. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi
e. Beban Truk
f. Peralatan settlement :
- Alat perata
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Benda uji didapatkan langsung pada tanah dasar
kehilangan kadar air benda uji. Minimal pemberat sebesar 4,5 kg, atau sesuai dengan
berat perkerasan.
c. Piston dipasang pada bagian benda uji atur hingga penetrasi permulaan sebesar 4,5
kg. pembebanan permulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang
f. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dai seluruh kedalaman bila
diperlukan kadar air rata-rata. Benda uji untuk kadar air sekurang-kurangnya 500
4. PERHITUNGAN
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
b. Hitung pembebanan dalam Kg dan gambarkan grafik beban tehadap penetrasi. Pada
beberapa keadaan pemulaan dan kurva beban cekung akibat dari ketidakteraturan
atau sebab-sebab lainnya. Dalam keadaan ini titik nolnya harus dikoreksi
c. Dengan mengunakan harga-harga beban yang sudah dikoreksi pada penetrasi 2,54
mm dan 5,08mm hitung harga CBR dengan cara membagi beban standar masing-
masing 70,31 kg/cm2 (1.000 psi) dan 105,47 kg/cm2 (1.500 psi) dan kalikan dengan
100, nilai CBR diambil. Umumnya harga CBR diambil pada penetrasi 0,1. Bila nilai
yang didapat pada 5,08mm lebih besar dari CBR pada penetrasi 2,54mm, maka nilai
cbr diambil harga pada penetrasi sebelum 5,08mm, maka harga CBR pada bebean
5. PELAMPIRAN LAPORAN
Pada laporan haus dicantumkan hal-hal sebagai berikut:
e. Kadar air setelah perendaman yang diambil dan lapisan atas benda uji setebal
Catatan:
a. Bila dikehendaki harga CBR dapat diperiksa pada kadar air atau berat isi kering yang
berlainan
c. Berat isi kering dihitung dengan kadar air pada aktu perendaman
d. Bila dikehendaki nilai CBR pada penetrasi 0,75mm, 10,00mm, dan 12,5mm bagi
besarnya beban pada penetrasi yang bersangkutan masing masing dengan 5700,
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
KONSOLIDASI
(C O N S O L I D A T I O N)
Untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis tanah yaitu sifat-sifat perubahan isi
dan proses keluarnya air dari dalam pori tanah tanah yang diakibatkan adanya
perubahan tekanan vertical pada tanah tersebut. Data-data yang diperoleh antara lain:
2. ALAT ALAT
Pelaksanaan berikut dikerjakan sebagai pelengkap data dan untuk data perhitungan
(diperikasa sebelum dan sesudah konsolidasi) :
a. Timbang dan catat berat benda uji bersama cincinnya, untuk mengetahui berat
volume basah dan volume kering tanah
b. Periksa kadar air tanah
c. Periksa berat jenis butiran tanah
d. Ukur dengan tepat dengan schuif maat diameter dan tinggi benda uji/ukuran
dalam cincin
e. Untuk mengidentifikasikan jenis tanah dan mengecek hasil pemeriksaan konsolidasi,
dapat pula diadakan pemeriksaan batas cair dan batas plastis tanah.
Cincin (bagian dari sel konsolidasi) dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu,
ditimbang dengan ketelitian 0,1 gram kemudian catat berat cincin tsb. Kemudian catat
tinggi dan diameter cincin sampel.
a. Cincin dioleskan dengan pelumas (oli) agar tanah tidak menempel pada cincin dan
dengan mudah dikeluarkan.
b. Sebelum contoh dikeluarkan dari tabung sampel, ujung dari tanah pada tabung
sempel diratakan terlebih dahulu dengan cara mengeluarkan contoh 1 2 cm,
kemudian dipotong dengan pisau. Permukaan ujung contoh harus rata dan tegak
lurus sumbu benda uji.
c. Apabila tanah cukup lunak, masukan tanah dalam cincin cetak dengan menekan
cincin kedalam tanah yang telah didorong keluar tabung contoh secukupnya atau
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
doronglah contoh tanah keluar dari tabung contoh kedalam cincin cetak. Kemudian
potonglah tanah rata bagian atas dan bawah cincin. Cincin cetak dapat sekaligus
sebagai tempat contoh tanah/benda uji dalam konsolidometer.
d. Apabila contoh tanah agak keras, contoh tanah dapat dipotong dan dibubut
sehingga ukurannya sesuai dengan cincin tempat benda uji. Masukan tanah dalam
cincin konsolidometer dan potonglah agar rata bagian atas dan bawah dengan
cincin.
e. Permukaan benda uji harus halus, bila diperlukan dapat ditambal lubang-lubang
yang terjadi. Perataan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menekan
benda uji.
f. Pelaksanaan diatas harus dilakukan secara hati-hati, dan dikerjakan dengan cepat
agar kadar air tanah tidak berkurang karena penguapan, dan hidarkan dari hal-hal
yang dapat merubah kepadatan tanah
Prosedur pelaksanaan
a. Priksalah bahwa alat dalam keadaan bersih dan bekerja dengan baik. Dan periksa
pula bahwa lengan beban telah seimbang. Dan batu-batu pori dalam keadaan
bersih dan tidak tersumbat
b. Benda uji dan cincin ditimbang kembali dengan ketelitian 0,01 gram
c. Tempatkan berturut turut dalam konsolidometer:
- Batu pori bawah (yang telah dibasahkan sebelumnya)
- Kertas saring basah
- Cincin yang telah berisi benda uji
- Kertas saring basah
- Batu pori atas (yang telah dibasahkan sebelumnya)
- Plat perata beban
d. Tempatkan sel konsilidasi yang telah besisi benda uji pada tempatnya, sehingga
bagian yang runcing dari plat penumpu menyentuh tepat pada alat pembeban.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4. PERHITUNGAN
a. Tinggi efektif benda uji:
Ht = B K. .......................................................................................... (6.1)
AxG
Dimana;
a. Gambarkan grafik antara penurunan (sebagai ordinat dan skala linier) dan akar
waktu dalam menit (sebagai absis) untuk setiap (semua) tahap beban.
b. Hitung angka pori contoh tanah pada akhir setiap tahap beban (e0):
e0 = Ho - Ht ..................................................................................... (6.2)
Ht
Angka pori pada setiap pembebanan ( e = e0 e)
Dimana;
H = tebal benda uji pada akhir setiap beban (cm)
c. Gambarkan grafik hubungan antara angka pori e (sebagai ordinat da dengan
skala linier) dengan tekanan normal (sebagai absis dengan skala logaritma)
Harga indeks kompresi Cc adalah kemiringan bagian lurus dari grafik e log
Cc = e = e1 e2 ..................................................................... (6.3)
Log log 2
1 x 1
Sr = W G ............................................................................................. (6.4)
Catatan :
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
a. Tahap beban yang dilaksanakan umumnya adalah sehingga tekanan yang terjadi
0,25; 0,50; 1,0; 2,0; 4,0 dan 8,0 kg/cm2. Tahapan beban ini memungkinkan perlu
ditambahkan lagi terantung pada sifat tanah. Pada dasarnya sekurang-kurangnya
tahapan beban sedemikian sehingga 3 tahap berturut-turut yang terakhir harus telah
mendapat grafik e log yang merupakangaris lurus.
b. Biasanya pelaksanaan pemeriksaan pengembangan. Tahapan-tahapan pengurangan
beban cukup dengan setiap kali beban dikurangi sehingga menjadi dari berat
sebelumnya. Sehingga jika tahapan tekanan sampai 8,0 kg/cm2 atau cukup dengan
2,0 dan 0,25 kg/cm2.
c. Cara alternative untuk mencari koefisien konsolidasi adalah grafik antara penurunan
dengan waktu dengan skala logaritma.
Dengan cara ini Cv dihitung berdasarkan t50 :
t50
yang nilainya berbeda beda untuk tiao tiap tekanan rata-rata antara 2 tahap
beban. Atau dapat pula dihitung koefisien perubahan volume mv dengan rumus :
1 + e0
Dimana;
w = kadar air yang palstis dapat diambil = 1
mv = koefisien perubahan volume
Cv = koefisein konsolidasi
f. Bila ingin mencari Cv pada berdasarkan t90 dapat dilakukan dengan rumus :
t90
Dimana;
H = Jalan air terpanjang
Cv = koefisein konsolidasi
t90 = waktu untuk mencapat konsolidasi 90%
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TRIAXIAL
COMPRESSION TEST
Untuk menentukan parameter kekuatan geser tanag yaitu nilai kohesi ( C ) dan sudut
geser dalam ( ) pada kondisi pembebanan triaxial dari suato contoh tanah. Ada 3
macam percobaan triaxial :
2. ALAT ALAT
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Semua komponen peralatan tiaxial apparatus dibersihkan dan control instalasi cell
pressure, semuanya di stel pada kondisi nol, dan seluruhnya dalam keadaan bekerja
baik
b. Menyiapkan benda uji asli, dari contoh tanah undisturbed, dan dimasukan kedalam
cetakan silinder yang telah diolesi vaselin dengan menggunakan extruder
c. Contoh tanah didalam diratakan dengan spatula pada kedua ujungnya
d. Ukur panjang contoh tanah dan diameternya
e. Ukur ketebalan membrane
f. Gulung membrane dan pasang pada sisi luar silinder dengan salah satu ujung 2,5 cm
lebih panjang dari silinder
g. Basahi ujungnya dan tempatkan di luar plat dasar yang terdiri dari batu pori
h. Ikat membrane ke palt dasar dengan plester karet dan keluarkan silinder
i. Jepit mold sekeliling membrane dan putar ujung akhir membrane ke sebelah atas
mold
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
j. Timbang cawan dan tanag kering yang akan di uji dengan ketelitian 0,1 gram
k. Masukan contoh tanah dan batu pori kedalam sel triaxial dan tutup sel triaksial
dengan rapat
l. Pasang sel triaxial pada unit mesin triaxial
m. Isi sel triaxial dengan air sampai penuh dengan tujuan memberikan 3 pada contoh
tanah. Hilangkan gelembung-gelembung udara yang mungkin masih ada, baik
didalam sel maupun pada selang distribusi dengan cara membuka katup di atas cell
n. Penjenuhan sampel tanah dilakukan dengan mengalirkan air dari buret cylinder ke
dalam sempel hanya dengan kekuatan tekanan hidrostatis.
Proses penjenuhan dihentikan apabila permukaan air pada buret cylinder sudah tidak
turun lagi (konstan).
Penjenuhan yang sempurna dilakukan dengan memberikan tekanan cell yang dicatat
tekanan air porinya, kemudian diberikan tekanan back pressure yang lebih kecil dari
tekanan cellnya. Dalam keadaan sempurna, contoh dijenihkan minimum apabila nilai
koefisien B pada suatu batasan B = 0,96 1 dimana:
Cv =
3
o. Lakukan penekanan contoh tanah dari atas untuk memberikan 1 (1 = 1 + ).
p. Amati pola keretakan yang terjadi. Percobaan pembebanan dilakukan sebagai
berikut:
- Catat perubahan nilai strain, axial load, pose pressure pada interval waktu tertentu
- Pencatatan dilakukan hingga tanah mencapai saat runtuh (failure) atau telah
mencapai 20% pembacaan strain (maksimum)
q. Percobaan dinyatakan selesai apabila sudah mengalami keruntuhan, kemudian di
catat mode failure dari sampel uji.
Benda uji (sampel) ditimbang kembali dan dioven selama 24 jam
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4. PERHITUNGAN
Rumus:
L = ab
= L
L0
A = A0
1
P = P
A
1 = p + 3
3 3
= Sin 1 x (1 / 3) - 1
(1 / 3) + 1
= 45 + m
2
Dimana;
A = k (kalibarasi) x jumlah putaran
B = bacaan cincin penguji akhir awal
L0 = panjang contoh awal
A0 = luas penampang contoh awal
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
p = b x kalibrasi
3 = tekanan ruang pada saat air = 0
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kohesi (c) dan sudut gese tanah ()
ALAT