Anda di halaman 1dari 4

askep trombositopenia

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami telah dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Pasien dengan
Trombositopenia.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalaha pada makalah ini. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Padang, November 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bab II : Pembahasan
A. Definisi
B. Etiologi
C. Tanda dan Gejala
D. Patofisiologi
E. Komplikasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
G. Penatalaksanaan
H. Asuhan Keperawatan
Bab III : Penutup
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Trombosit atau platelet sangat penting untuk menjaga hemostasis tubuh. Adanya
abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan menggangu
hemostasis sistem vaskuler yang mengakibatkan perdarahan abnormal/gangguan perdarahan
(Sheerwood,2001).
Penegakkan diagnosis tentang penyebab utama gangguan perdarahan amat penting dan hal ini
dibutuhkan ketelitian yang cermat, efektif, dan efisien dalam hal
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang semata-mata untuk
menghindari kesalahan diagnosis. Apapun penyebab gangguan perdarahan, ternyata
memberikan gambaran klinis yang hampir sama. Maka dari itu, hampir semua kasus
gangguan perdarahan membutuhkan pemeriksaan yang lanjut demi demi tegaknya diagnosis
penyakit tersebut (Candrasoma,2005).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari100.000 / mm3 dalam
sirkulasi darah. Darah biasanya mengandung sekitar 150.000-350.000 trombosit/mL. Jika
jumlah trombosit kurang dari 30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun
biasanya gangguan baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL.

B. Penyebab
a. Berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit.
b. Keadaan trombositopenia dengan produksi trombosit normal biasanya disebabkan oleh
penghancuran atau penyimpanan yang berlebihan.
c. Trombosit dapat juga dihancurkan oleh produksi antibodi yang diinduksioleh obat.
d. Perusakan atau penekanan pada sumsum tulang.
e. Kemoterapeutik yang bersifat toksik terhadap sumsum tulang.
f. Trombosit menjadi terlarut

C. Tanda dan Gejala


a. Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
b. Menstruasi yang banyak
c. Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
d. Muntah darah dan batuk darah
e. Perdarahan Gastro Intestinal
f. Adanya darah dalam urin dan feses
g. Perdarahan serebral, terjadi 1 5 % pada ITP.

D. Patofisiologi
Fungsi trombosit dapat berubah (trombositopati) melalui berbagai cara yang mengakibatkan
semakin lamanya perdarahan. Obat-obat seperti aspirin, indometasin, fenilbutazon
menghambat agregasi dan reaksi pelepasan trombosit, dengan demikian menyebabkan
perdarahan yang memanjang walaupun jumlah trombosit normal. Pengaruh aspirin tunggal
dapat berlangsung selama 7 hari hingga 10 hari.
Protein plasma, seperti yang ditemukan pada makroglobulinemia dan myeloma multiple
menyelubungi trombosit, mengganggu adhesi trombosit, retraksi bekuan, dan polimerasi
fibrin.

E. Komplikasi
a. Syock hipovolemik
b. Penurunan curah jantung
c. Purpura, ekimosis, dan petekie

F. Pemeriksaan Diagnostik
Penurunan produksi trombosit, dibuktikan dengan aspirasi dan biopsy sumsum tulang,
dijumpai pada segala kondisi yang mengganggu atau menghambat fungsi sumsum tulang.
Kondisi ini meliputi anemia aplastik, mielofibrosis (penggantian unsur-unsur sumsum tulang
dengan jaringan fibrosa), leukimia akut, dan karsinoma metastatik lain yang mengganti
unsur-unsur sumsum tulang normal.

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan trombositopenia biasanya adalah mengobati penyakit yang mendasarinya.
Apabila terjadi gangguan produksi trombosit, maka tranfusi trombosit dapat menaikkan
angka trombosit dan menghentikan perdarahan atau mencegah perdarahan intracranial.
Apabila terjadi penghancuran trombosit yang esksesif, trombosit yang ditransfusikan juga
akan dihancurkan dan tidak akan menaikkan angka trombosit.

H. Asuhan Keperawatan
a. Anamnesis
1. Identitas Pasien
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
b. Pemeriksaan Fisik
1. Perdarahan (lokasi, dan beratnya).
2. Jarang ditemukan organomegali, tidak ikterus atau stigmata penyakit hati kronis.
3. Tanda infeksi (bakteremia/infeksi HIV)
4. Tanda penyakit autoimun (artritis, goiter, nefritis, vaskulitis)

c. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi


1. Resiko tinggi perdarahan berhubungan dengan Penurunan trombosit dan tergangguanya
sistem koagulasi darah.
Intervensi :
Observasi tanda-tanda perdarahan seperti petekhie, epistaksis, perdarahan pervagina atau
rectal.
Beri es atau agen topikal pada daerah yang memar.
Anjurkan pasien untuk hati-hati menggosok gigi dan gunakan sikat gigi yang lembut.
Jelaskan pada pasien dan keluarga, tanda dan gejala perdarahan berat, dan perdarahan
akut.
2. Nyeri berhubungan dengan Kompensasi Limfa (limfe mengalami pembesaran) terhadap
penurunan trombosit
Intervensi :
Selidiki keluhan nyeri
Awasi tanda vital, perhatikan petunjuk non verbal
Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress
Termpatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi
BAB III

Anda mungkin juga menyukai