Anda di halaman 1dari 3

Cara Mudah dan Sederhana Beternak Burung Cucak Rowo

Burung Kicau Indonesia Juni 04, 2017 Cucak Rowo

Burung Cucak Rowo saat ini berstatus rentan dalam konservasinya. Hal tersebut tidak lepas
dari perburuan yang terus dilakukan sejak tahun 80-an oleh para pecinta burung maupun para
pemburu dan pedagang burung. Burung yang terkenal memiliki kicauan cukup unik dan
menarik ini termasuk ke dalam family Pycnonotidae, sangat menyukai buah-buahan dan
binatang-binatang kecil seperti serangga. Hidupnya tidak jauh dari rawa-rawa, hutan dan di
pinggir-pinggir sungai.

Sebagai salah satu burung kicau yang berharga mahal dan menjanjikan, tentu tidak sedikit
para peternak yang kemudian mencoba mengembangbiakan burung ini.

Beternak atau menangkar burung Cucak Rawa bisa menjadi hobi yang sangat
menguntungkan. Mengingat harganya yang mahal, terlebih, apabila burung tersebut dirawat
dan memiliki suara nggacor atau ropel.

Beternak Cucakrowo
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin berhasil dalam mengembangbiakan
burung ini, berikut adalah beberapa diantaranya.

A. Mengenal Karakter Burung


Setiap burung memiliki karakternya masing-masing dan memiliki masalahnya masing-
masing. Ada burung yang bersifat manja, ada burung yang liar dan ada juga burung yang
mudah stres.

Cucak Rowo termasuk kedalam burung yang mudah untuk dijinakkan namun terkadang juga
mudah stres apabila ditempatkan di lokasi yang terlalu berisik. Oleh sebab itu, apabila Anda
berencana untuk melakukan penangkaran atau berternak burung ini, sebaiknya Anda
menyediakan tempat yang sedikit sepi dan lengang agar kemungkinan berhasil bisa lebih
besar.

B. Pemilihan Induk yang Baik dan Bagus


Keberhasilan beternak burung tentu juga tidak lepas dari pemilihan bibit yang baik. Diantara
beberapa syarat yang harus dipenuhi jika menginginkan keberhasilan diantaranya adalah:
a. Perhatikan bentuk perawakan burung tersebut. Pilihlah yang lehernya panjang, kaki tampak
kokoh dan tidak terdapat cacat apapun.
b. Selanjutnya, perhatikan juga paruh burung tersebut. Paruh burung yang pangkalnya lebar,
terlihat tebal serta besar adalah salah satu syarat jika

Anda menginginkan burung yang baik.


c. Pilihlah burung yang sudah jinak, siap untuk dikawinkan dan usahakan mendapatkan
sepasang burung yang memang sudah akrab.
d. Burung yang sudah ropel atau gacor apabila dijadikan sebagai bibit atau indukan, maka hal
tersebut juga bisa menjadi nilai plus. Tentunya kita juga berharap burung ini menurunkan gen
yang sama kepada anaknya nanti. Dengan begitu, harapan agar anak burung bisa gacor atau
ropel akan lebih besar.

C. Kandang untuk Cucak Rowo


Jika Anda ingin beternak Cucak Rowo, selain memilih lokasi yang baik untuk menempatkan
kandang, desain kandang juga harus menjadi perhatian. Buatlah kandang dengan ukuran
minimal P 80 cm x L 80 cm x T 180 cm. Ini adalah ukuran ideal untuk menangkar dua burung
agar burung tidak mudah stres.

Kandang bisa terbuat dari campuran antara batu bata untuk temboknya, kemudian kawat ram
dan Anda juga bisa memberikan lantai yang terdiri atas bebatuan serta campuran pasir.
Manfaat memberikan lantai yang alami selain menyenangkan untuk burung, juga berfungsi
sebagai penyerap air maupun kotoran.

D. Perlengkapan Kandang Burung


Beberapa kelengkapan yang harus Anda perhatikan dan harus Anda penuhi diantaranya
adalah, sediakan bak atau tempat mandi yang berukuran cukup besar, kemudian jangan lupa
menempatkan satu atau dua sarang yang bebas dari semut atau pemangsa.

E. Pakan
Jika Anda adalah seorang peternak burung, maka pakan burung harus Anda ketahui.
Burung cucakrowo bisa diberi makan dengan menggunakan voer. Selain itu, Anda juga bisa
memberikannya makanan ekstra berupa buah-buahan seperti buah pisang, apel, pir maupun
tomat. Burung cucakrowo juga sangat suka dengan binatang-binatang kecil seperti jangkrik
maupun siput air. Tambahkan juga multivitamin OrBird untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
burung.

F. Telur dan Anak Burung


Setelah burung bertelur, biarkan induk burung mengermi sendiri telurnya. Kurangi gangguan
pada saat pengeraman berlangsung hingga menetas. Setelah telur mentas, anda bisa
membiarkan induk burung merawat sendiri anak-anaknya. Setelah 2 minggu anda bisa
memanennya dan memindahkannya ke kandang baru untuk diberikan perawatan dan setingan
khusus.

Anda mungkin juga menyukai