Etika Dan Hukum Kesehatan
Etika Dan Hukum Kesehatan
1) Pengertian Etika
Berasal dari kata ethos yang dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan, adat-istiadat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak (Ta etha), berarti
adat kebiasaan. Etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000).
Etika merupakan norma, nilai, atau pola tingkah laku kelompok profesi dalam memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat.
Ciri- ciri profesi :
a. Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional
b. Pekerjaannya berlandaskan etik profesi
c. Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan
d. Pekerjaannya legal melalui perizinan
e. Anggotanya belajar sepanjang hayat (longlife education)
f. Mempunyai organisasi profesi (ex: PPNI, IDI, dll)
Profesi mencantumkan kewajiban Memenuhi Standar Profesi . Etika mempunyai sanksi
moral; dan profesi memiliki sanksi disiplin profesi atau disiplin administratif. Etika adalah
pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu ditinjau dari sisi moral. Etika
dapat mengandung norma kesusilaan (yaitu sikap dan perilaku), maupun norma kesopanan
(yaitu perilaku antar manusia), dan dapat dipengaruhi oleh norma agama dan norma hukum.
2) Pengertian hukum kesehatan :
Hukum adalah peraturan perundang-undangan yg dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam
mengatur pergaulan hidup masyarakat, dalam rujukan lain disebutkan juga bahwa Hukum
adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang di kukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Hukum terbagi menjadi :
a. Hukum Perdata mengatur subyek dan antar subyek dalam hubungan dan kedudukannya
yang sederajat (hubungan interrelasi).
b. Hukum Pidana adh peraturan mengenai hukuman yang tertera pada KUHP di Indonesia
Hukum Kesehatan
Hukum kesehatan adalah peraturan perundang- undangan yang menyangkut pelayanan
kesehatan (merupakan ketentuan hukum yg berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan
pelayanan kesehatan)
3) Perbedaan etika dan hukum kesehatan
ETIKA HUKUM
Berlaku untuk profesi Berlaku untuk umum
Disusun berdasarkan kesepakatan anggota Disusun oleh badan pemerintah yang
profesi berkuasa
Etik bisa tertulis dan tidak tertulis Hukum tersusun rinci dalam UU dan
lembaran negara
Sanksi etik berupa tuntunan moral Sanksi hukum berupa tuntutan hukum
Pelanggaran etik diselesaikan oleh Profesi Pelanggaran hukum diselesaikan oleh aparat
hukum / pengadilan
Penyelesaikan pelanggaran etik tidak selalu Penyelesaian pelanggaran hukum harus
disertai bukti fisik dengan bukti fisik
REFERENSI
1. Hendrik. 2011. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC
2. Machfoedz, Ircham, dkk. 2010. Kode Etik, Etika & Lafal Sumpah. Yogyakarta: Fitramaya
3. Purba, Jenny Marlindawani & Sri Endang Pujiastuti. 2009. Dilema Etik Dan Pengambilan
Keputusan Etik. Jakarta : EGC
4. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
5. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
6. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran
7. PerMenKes RI nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat
8. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan