TINJAUAN PUSTAKA
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang sangat tinggi
(misalnya api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi) atau suhu yang sangat
rendah (Moenadjat, 2009:1). Luka bakar adalah luka yang dapat timbul akibat
kulit terpajan suhu tinggi, syok listrik, atau bahan kimia (Corwin, 2001). Luka
bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh.
tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas
integritas kulit dan kematian sel. Semakin dalam dan luas jaringan yang rusak,
semakin berat kondisi luka bakar dan semakin jelek prognosisnya (Moenadjat,
2009:19). Agen cedera akan menyebabkan denaturasi protein sel. Sebagian sel
8
9
pada luka bakar yang berat, mediator inflamasi akan menyebabkan peningkatan
perdarahan. Sel darah merah dan sel lainnya tetap di dalam intravaskuler. Hanya
tidak terselenggara dengan baik. Kondisi ini dikenal dengan syok hipovolemia
(Moenadjat, 2009:63).
pada volume darah terjadi. Curah jantung menurun maka tekanan darah menurun.
dalam kisaran normal yang rendah sehingga curah jantung membaik (Smeltzer &
Bare, 2002:1913)
Manifestasi awal yang tampak akibat kondisi iskemia ini adalah penurunan
ekskresi urin mulai dari oliguria sampai dengan anuria. Hipoksia parenkim ginjal
Cortico Tropic Hormone (ACTH) yang merupakan stimulan bagi sistem saraf
Bila tidak segera ditangani, terjadi akut tubular nekrosis dan berlanjut dengan
degeneratif bersifat akut pada organ-organ yang diperdarahi antara lain saluran
Pertahanan imunologik tubuh sangat berubah akibat luka bakar. Semua tingkat
bakar berisiko tinggi untuk mengalami sepsis (Smeltzer & Bare, 2002:1916)
Karena itu pasien-pasien luka bakar dapat memperlihatkan suhu tubuh yang
rendah dalam beberapa jam pertama pasca luka bakar. Namun setelah keadaan
hipermetabolisme akan mengatur kembali suhu tubuh. Pasien luka bakar akan
mengalami hipertermi selama sebagian besar periode pasca luka bakar meskipun
Moenadjat (2009) :
Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-7 hari. Karena derajat
dalam kajian terapetik, luka bakar derajat satu tidak dicantumkan dalam
berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi. Nyeri karena ujung-
ujung saraf sensorik teriritasi. Luka bakar derajat II dapat dibedakan menjadi
dua:
seluruh (dua per tiga bagian superficial) dermis. Apendises kulit seperti
c. Luka bakar derajat III (Full thickness burn): Kerusakan meliputi seluruh tebal
dermis dan lapisan yang lebih dalam.Organ-organ kulit seperti folikel rambut,
bulae.Kulit yang terbakar berwarna pucat atau lebih putih. Terjadi koagulasi
protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar. Secara teoritis
tidak dijumpai rasa nyeri bahkan hilang sensasi karena ujung-ujung serabut
ada proses epithelialisasi spontan baik dari tepi luka (membrane basalis),
a. Luka bakar ringan dengan kriteria luka bakar derajat II; derajat III<10% pada
kelompok usia<10th >50th, luka bakar derajat II dan derajat III<15% pada
kelompok usia lain, luka bakar derajat II dan derajat III<10% pada semua
b. Luka bakar sedang atau moderat dengan kriteria luka bakar derajat II dan
derajat III 10-20% pada kelompok usia<10th >50th; luka bakar derajat II dan
derajat III 15-25% pada kelompok usia lain; luka bakar derajat 3<10% pada
semua kelompok usia tanpa cedera pada tangan, kaki, dan perineum.
c. Luka bakar kritis atau luka bakar berat dengan kriteria luka bakar derajat II
dan derajat III>20% pada kelompok usia<10 th dan >50th, luka bakar derajat
II dan derajat III>25% pada kelompok usia lain, terjadi trauma inhalasi serta
luka bakar akibat tegangan tinggi, luka bakar pada populasi resiko tinggi, luka
penyembuhan luka bakar antara lain mencegah infeksi dan memberi kesempatan
sisa sisa sel epitel untuk berpoliferasi dan menutup permukaan kulit. Skin graft
adalah salah satu prosedur pembedahan yang rutin dilakukan dalam suatu
rangkaian pengelolaan pasien luka bakar. Tindakan ini memberi arti yang sangat
15
penting bila dilakukan sedini mungkin pasca trauma, sehingga prosedur ini sering
2.2.1 Definisi
Skin graft yaitu tindakan memindahkan sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari
satu tempat ke tempat lain supaya hidup di tempat yang baru tersebut dan
hidup kulit yang dipindahkan tersebut (Lubis, 2008). Skin graft merupakan teknik
untuk melepaskan potongan kulit dari suplay darahnya sendiri dan kemudian
Bruner, 2002).
c. Menutup luka secara permanen atau sementara (pada crush trauma untuk
c. Luka tanpa infeksi yang jelas (atau hitung kuman kurang dari 1 x 100.000
ketebalan.
1) Autograft : graft bersal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang
sama)
2) Homograft : graft berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal
spesiesnya.
b. Berdasarkan Ketebalan
1) Split Thickness Skin Graft (STSG) : graft ini mengandung epidermis dan
d. Full Thickness Skin Graft: graft ini terdiri dari epidermis dan seluruh
ketebalan dermis.
Skin graft membutuhkan vaskularisasi yang cukup untuk dapat hidup sebelum
terjadi hubungan yang erat dengan resipien. Setelah kulit dilepas dari donor akan
berubah pucat karena terputus dari suplai pembuluh darah. Terjadi kontraksi
17
kapiler pada graft dan sel eritrosit terperas keluar. Setelah graft ditempelkan ke
1) Yaitu keadaan graft secara pasif menyerap nutrisi melalui lapisan fibrin
2) Graft tampak udem, berat graft naik lebih kurang 40% dari berat awal.
4) Kulit lebih pink sampai merah cherri dan udem graft berkurang.
hari ke-9).
2) Ketebalan kulit mulai meningkat (sampai 7x) dan ketebalan normal lagi mulai
Menurut Bisono (2008) perawatan skin graft dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Bila hemostasis dan fiksasi resipien baik, balutan dibuka hari ke5-7, untuk
c. Bila Take baik, ganti balutan tiap 2-3 hari, bersihkan graft dari debris dan
krusta.
d. Bila graft telah matur, graft bisa diberi pelicin/pelunak dan pasien boleh
mandi.
2.3.1 Definisi
menghilangkan darah atau cairan serosa (nanah) dari bagian luka. VAC digunakan
untuk manajemen luka dengan menggunakan tekanan negatif atau tekanan sub-
yaitu:
a. Vaccum pump
darah atau cairan serosa (nanah) dari bagian luka menggunakan tekanan negatif
b. Disposable Canisters
c. Drainage tubing
Drainage tubing berfungsi untuk mengalirkan tekanan negatif dari vaccum pump
ke daerah luka dan mengalirkan darah atau cairan serosa (nanah) ke Disposable
Canisters
Merupakan lapisan semipermeabel yang mampu ditembus darah atau cairan lain
pada luka.
e. Antimicrobial gause
i. Steril Salin
j. Surgical tape
Pada dasarnya teknik ini sangat sederhana. Sepotong busa dengan struktur pori
pori terbuka dimasukkan ke dalam luka dan menguras luka dengan perforasi
membran transparan, yang tegas dijamin ke kulit sehat di sekitar tepi luka .
masuknya udara dan cairan dari luar. Pastikan seluruh permukaan luka terkena
2.4 Aplikasi Metode Vac Dalam Perawatan Skin Graft Pada Pasien Luka
Bakar
Sistem VAC adalah suatu alat membantu menutup luka, pertama kali
dipakai sebagai terapi adjuvant sebelum atau setelah operasi atau sebagai
Sistem VAC sudah terbukti efetktif untuk menangani luka akut maupun kronis,
misalya ulkus kronis, kaki diabetic, ulkus diabetikus, mediastinis, juga dilaporkan
21
untuk meningkatkan keberhasilan prosedur skin graft pada lokasi yang sulit dan
Sistem ini merupakan salah satu cara mempercepat penyembuhan luka melalui
vaskularisasi dan penurunan kolonisasi bakteri dan respons jarinan sekitar luka
Metode ini menggunakan open cell foam steril dari bahan polyurethane atau
pada luka tersebut. Tekanan atmosfer ini member gaya kontrol secara merata ke
dikembangkan, dan salah satu yang paling terkenal adalah teori model micro
mechanical force. Saxena, et al (dalam Rini, 2005) dari Harvard Medical School
histologis pada luka secara klinis yang diberi sistem VAC dan dianalisis dengan
mendorong perubahan tidak saja pada tingkat jaringan tetapi juga pada tingkat sel
22
meregang. Sel yang mampu meregang akan berpoliferasi dan secara signifikan
model hasil konversi dengan komputer tampak bahwa akibat adanya perbedaan
vaskularisasi pada area luka yang sama, berbeda dengan permukaan luka yang
hingga 20%, tergantung dari stadium penyembuhan luka yang konsisten dengan
tingkat peregangan sel merangsang proliferasi sel. Growth factor atau matriks
sel. Agar kedua unsur kimia ini dapat direspons, sel membutuhkan konteks fisik
yang sesuai. Pada luka, struktur secara fisik sudah tidak beraturan/terputus
putus, sehingga proses peregangan sel dan tegangan isometric pada permukaan sel
tidak berlangsung.
Modifikasi VAC yang pernah dilakukan di Negara lain, diantaranya Jepang pada
tahun 2003 menggunakan drainage punch pada jaringan sekitar yang diundermind
akibat tidak berfungsinya sponge akibat tersumbat oleh jaringan nekrotik yang
banyak. Italia pada tahun 2001, sebuah botol drainage suction yang diberi tekanan
awal 300 mmHg, kemudian pasien bisa pulang. Tekanan akan turun dalam 1
23
minggu menjadi 150 mmHg. Pasien datang lagi untuk menambah tekanan
negatifnya menjadi 300 mmHg. Di Inggris pada tahun 2001 sebuah drainage