Anda di halaman 1dari 2

1.

Jenis-jenis skala pengukuran


a. Skala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah
karakteristik dengan karakteristik yang lainnya
b. Skala ordinal = Skala ini adalah pengukuran yang mana skala yang digunakan
disusun secara runtut dari yang rendah sampai yang tinggi.
c. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain
dengan bobot nilai yang sama
d. Skala ratio = Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol
mutlak. Dengan demikian sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat
jelas dan akurat.
e. Skala likert = Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi
f. Skala guttaman menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, yaitu ya-tidak,
postif-negatif, tinggi-rendah, yakin-tidak yakin, setuju-tidak setuju
g. Skala differensial digunakan untuk mengatur sikap perbedaan simantik, responden
untuk menjawab pernyataan dalam satu garis kontinum yang bertentangan yaitu
positif negative.
2. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari
suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian
3. Tujuan uji validitas = Mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Agar data yang diperoleh bisa
relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
4. Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu
instrumen. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,
sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama
5. mekanisme untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu:
a. Teknik test-retest ialah pengetesan dua kali dengan menggunakan suatu tes yang
sama pada waktu yang berbeda.
b. Teknik belah dua ialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan dua
kelompok item yang setara pada saat yang sama.
c. Bentuk ekivalen ialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan
menggunakan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden atau
obyek tes dalam waktu yang bersamaan.
6. hal yang penting dalam menyusun istrumen
a. Masalah dan variable yang diteliti termasuk indicator variable harus jelas sehingga
dapat dengan mudah menetapkan jenis istrumrn yang digunakan.
b. Sumber data/ informasi, baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih
dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistimatika item dalam
instrument penelitian.
c. Keterandalan dalam instrument itu sendiri sebagai alat pengumpulan data,
objekvitas, dll.
d. Jenis data yang diharapkan dari pengguna instrumen harus jelas. Sehingga peneliti
dapat menetukan gaya analisis dan pemecahan masalah penelitian.
e. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan
7. JENIS INSTRUMENT PENELITIAN
a. Tes yaitu suatu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan
jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan.
b. Kuesioner = Instrument penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi,
prespsi, keinginan, keyakinan, dll secara tertulis
c. Skala merupakan alat untuk mengukur nilai/keyakinan, sikap dan hal-hal yang
berkaitan dengan personological.
8. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
a. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
b. Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
c. Observasi = observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format
atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan.
d. Dokumen = diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.
e. Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh
sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh
seorang peneliti.
9. MACAM-MACAM ANALISIS KUANTITATIF
a. Statistik Deskripsi adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran tendensi
sentral diantaranya perhitungan mean, median, modus, perhitungan kuartil, desil,
presentil, perhitungan penyebaran data melaui perhitungan rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan prosentase.
b. Statistik inferensial adalah teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan
kebenaran teori probabilitas yang di pakai dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.
statistik inferensial dibagi menjadi 2 yakni
- Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui
statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio.
- Statistik Non Parametris = Statistik yang tidak menguji parameter populasi,
tetapi menguji distribusi. digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal.
10. CARA MENGKRITIK JURNAL
A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal
- Nama penulis
- Judul artikel
- Nama jurnal, nomor volume, tanggal, bulan dan nomor halaman
- Tujuan penelitian
- Hasil/ temuan utama
- Kesimpulan umum
B. Tahap Pemberian Kritik
- Apakah judul artikel sesuai dan jelas?
- Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? representatif dengan isi
artikel?
- Apakah tujuan penelitian/ artkel dipaparkan dengan jelas?
- Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting?
- Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
- Jika penelitian menggunakan desai eksperimen/ quasi eksperimen, apakah
metode tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu
penelitian tersebut diulang?
- Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?
- Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan?
- Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan
topik penelitian?
- Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak
terpaparkan?
- Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut?
- Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas?
- Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ penliti?
- Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?
- Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian?
C. Tahap Penulisan laporan kritik artikel jurnal.
11. PROSES PEMANFAATAN DAN UKURAN-UKURAN UNTUK
PEMANFAATAN
Model Stetler untuk Pemanfaatan Riset (persiapan, pengesahan, komparatip evaluasi,
pengambilan keputusan, translation/application, dan evaluasi)
12. Pendekatan pemanfaatan riset = Saat masalah klinis telah dikenali, langkah yang
berikutnya adalah pencarian literatur yang relevan untuk menentukan apakah perawat
peneliti sudah menuju masalah riset. Jika tidak ada dasar riset yang berhubungan
dengan masalah yang dikenali, ada dua pilihan untuk usaha pemanfaatan: (1)
meninggalkan masalah yang asli dan memilih suatu alternatif; atau (
2) mempertimbangkan mengganti topik.
13. Kriteria Pemanfaatan
a. Keterkaitan Klinis = Lima pertanyaan yang berkenaan dengan keterkaitan klinis
(Apakah riset berpotensi menyelesaikan masalah, Apakah riset berpotensi
membantu pengambilan keputusan klinis, Apakah secara klinis dalil teoritis yang
diuji oleh riset telah relevan, apakah intervensi berpotensial untuk diimplementasi
dalam praktek klinis, Apakah ukuran yang digunakan studi dapat digunakan juga di
praktek klinis).
b. Manfaat Ilmiah = Suatu riset yang dihasilkan harus akurat, dapat dipercaya, dan
dapat digeneralisasi. Riset yang digunakan sebaiknya telah melalui replikasi yang
berulang dan telah melalui banyak penelitian dan bermanfaat bagi klien.
c. Potensi Implementasi =
- Transferabilitas. = apakah mencoba inovasi baru akan membawa kebaikan dalam
praktek?
- Kelayakan = apakah perawat akan mengendalikan inovasi ( mengendalikan variabel
bebas).
- Harga/rasio manfaat. Pemanfaatan suatu riset juga mesti dinilai manfaat /resiko,
biayanya pada berbagai kelompok, mencakup klien, organisasi secara keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai