Adi Satria, Irene Novita, Maria Feronica, Mediatrix Meiwinda, Radix Astadi P.J.
Abstrak
Blanching adalah pemanasan bahan pangan biasanya sayur dan buah ke dalam air bersuhu 83 oC-93oC dalam
waktu tiga sampai lima menit. Tujuan blanching adalah untuk mempertahankan warna, mengurangi jumlah mikroba
awal, dan menginaktivasi enzim tertentu. Sampel yang digunakan adalah apel. Perlakuan yang dilakuan adalah dengan
metode uap (steam blanching) dan celup (water blanching) Waktu blanching yang digunakan adalah satu menit, dua
menit, dan tiga menit. Dengan adanya kedua metode tersebut, buah apel yang dibutuhkan untuk percobaan adalah enam
potongan buah apel. Parameter yang diuji dalam percobaan ini adalah warna, tekstur, dan uji peroksidase atau uji
ketahanan blanching. Parameter tesebut untuk membuktikan apakah waktu dan metode yang berbeda mempengaruhi
tingkat warna, tekstur, dan ketahanan blanching buah apel. Disediakan juga kontrol atau buah apel yang tidak dilakukan
blanching yang berguna sebagai pembanding dengan buah apel yang mengalami perlakuan.
1
Seri Teknologi Pengolahan Hasil Nabati, B: 2: 2017 (BLANCHING)
Perlakuan Warna
blanching
Kontrol 1 2 3
Celup +4 +3 +2 +1
Uap +4 +3 +2 +1
Keterangan: (+) semakin banyak semakin gelap
2
Seri Teknologi Pengolahan Hasil Nabati, B: 2: 2017 (BLANCHING)
blanching merupakan proses thermal, maka juga semakin sedikit karena terdapat enzim yang
beberapa gas yang dapat diteruapkan selama larut dalam air.
proeses blanching berlangsung. Adanya gas yang
memuai antar sel menyebabkan proses oksidasi Daftar Pustaka
dipercepat dengan oksigen, sehingga kerusakan Asgar, A dan D Musaddad, 2006. Optimalisasi Cara,
bahan pangan tidak dapat dihindari. Suhu, dan Lama Blanching Sebelum
Pada praktikum ini pengamatan Pengeringan pada Wortel. Bandung : Balai
blanching ini menggunakan buah apel. Dari segi Penelitian Tanaman Sayuran
warna, kontrol(+4) lebih berwarna cokelat gelap Desroiser. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan.
(mengalami proses browning) dibandingkan Jakarta: Universitas Indonesia Press.
dengan yang blanching celup dan uap dikarenakan Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase(PPO) Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
yang dengan bantuan oksigen akan mengubah
gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol
yang diubah lagi menjadi O-kuinon yang LAMPIRAN FOTO
menyebabkan warna cokelat. Pada waktu 1
menit, 2 menit, dan 3 menit mengalami penurunan
intensitas warna gelap yaitu (+3), (+2), dan (+1)
disebabkan karena enzim PPO semakin lama
semakin inaktif akibat blanching sehingga
menghambat proses browning.
Dari segi tekstur, apel yang di blanching
uap dan celup pada waktu 1 menit, 2 menit, dan 3
menit teksturnya semakin lunak ditandai dengan
meningkatnya intensitas tekstur yaitu (+2), (+3),
dan (+4) karena semakin banyak air yang masuk
dari lingkungan ke dalam apel yang dapat
meregangkan daya tarik antar molekul sehingga
menyebabkan apel menjadi lebih lunak.
Dari uji peroksidase, kontrol memiliki Apel dengan perlakuan steam blanching
kadar enzim yang tinggi sehingga menghasilkan (atas) dan water blanching (bawah)
gelembung yang banyak (+4) dan setelah di
blanching selama 3 menit, kadar enzim menurun
menjadi (+1). Menurunnya kadar enzim pada uji
peroksidase secara bertahap berdasarkan lama
waktu yang digunakan. Pada hasil pengamatan,
tidak ada perbedaan antara metode blanching
celup dan metode blanching steam, namun
harusnya metode blanching celup lebih efektif
menghilangkan enzim dikarenakan enzim yang
larut dalam air.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum, waktu blanching
menyebabkan perubahan warna, tekstur, dan
ketahanan blanching terhadap buah apel. Pada
segi tekstur, semakin lama proses blanching
tekstur akan semakin lunak dikarenakan air dari
lingkungan masuk ke dalam apel yang dapat
meregangkan daya tarik antar molekul. Pada
warna, semakin lama proses blanching akan
menghambat proses pencoklatan karena enzim
PPO semakin inaktif. Pada uji peroksidase,
semakin lama proses blanching, gelembung gas