Kriteria Pasien Masuk Keluar Raung Intensih
Kriteria Pasien Masuk Keluar Raung Intensih
A. Latar Belakang
Ruang rawat intensif adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus pula, yang
ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa
atau potensial mengancam nyawa. Ruang-ruang tersebut menyediakan
kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf
medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keadaan tersebut.
Pada unit perawatan tersebut, perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan
melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu
yang bekerja sama dalam tim. Pengembangan tim multidisiplin yang kuat
sangat penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain itu
dukungan sarana, prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan.
RSUP Dr Kariadi sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan rawat intensif
yang meliputi ICU, HCU, PICU, NICU, dan CICU yang profesional dan
berkualitas dengan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien. Oleh
karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus serta
terbatasnya sarana dan prasarana, maka perlu dibuat suatu panduan yang
mengatur kriteria pasien yang masuk dan keluar ruang rawat intensif agar
penggunaannya menjadi lebih efisien.
B. Tujuan
Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang ICU, HCU, PICU, NICU, dan
CICU RSUP Dr. Kariadi.
C. Manfaat
Menjadi acuan dalam penerimaan dan pemindahan pasien di ruang ICU,
HCU, PICU, NICU, dan CICU RSUP Dr Kariadi.
D. Ruang Lingkup
1. Kriteria masuk dan keluar ruang ICU
2. Kriteria masuk dan keluar ruang HCU
3. Kriteria masuk dan keluar ruang PICU
4. Kriteria masuk dan keluar ruang NICU
5. Kriteria masuk dan keluar ruang CICU
E. Sasaran
1. Instalasi Rawat Intensif
2. Instalasi Rawat Inap A
3. Instalasi Rawat Inap B
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Pav Garuda
6. Instalasi Jantung dan Pembuluh Darah
7. Instalasi Geriatri
8. Instalasi Bedah Sentral
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 / 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 29 / 2004 tentang Praktek
Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1778 / 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 834 / 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit
BAB II
KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR
RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
A. PENGERTIAN
Ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu unit yang merupakan bagian
dari unit pelayanan di RSUP Dr Kariadi. Ruang lingkup pelayanannya
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa
menit sampai beberapa hari;
2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus
melakukan penatalaksanaan spesifik problema dasar;
3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik;
4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat
tergantung pada alat/mesin dan orang lain.
A. PENGERTIAN
Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah,
yang dirancang untuk penanganan pasien anak yang mengalami gangguan
medis, bedah dan trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya,
yang memerlukan perawatan intensif, observasi yang bersifat komprehensif
dan perawatan khusus.
Pasien anak adalah pasien yang berumur mulai 29 hari sampai dengan 18
tahun.
a. Ketoasidosis diabetik
b. Gangguan elektrolit seperti:
Hiperkalemia yang membutuhkan pemantauan jantung dan
terapi intervensi
Hipo- atau hipernatremi berat
Hipo- atau hiperkalsemi
Hipo- atau hiperglikemia dengan keadaan klinis tidak stabil
Asidosis metabolik berat
Gangguan kesimbangan cairan kompleks
c. Inborn errors of metabolism dengan kegawatan yang mengancam
nyawa.
6. Gastrointestinal
Pasien dengan gangguan saluran cerna yang mengancam jiwa antara
lain:
a. Perdarahan saluran cerna akut dan berat
b. Pasca endokospi darurat
c. Gagal hati akut
7. Bedah
Kondisi pasca bedah yang umumnya membutuhkan pemantauan dan
tindakan invasif antara lain:
a. Bedah kardiovaskuler
b. Bedah thorak
c. Bedah saraf
d. Bedah THT
e. Bedah kraniofasial
f. Bedah ortopedi dan tulang belakang
g. Bedah umum dengan gangguan hemodinamik dan respirasi
h. Transplantasi organ
i. Trauma multipel dengan atau tanpa gangguan kardiovaskuler
j. Kehilangan darah dalam jumlah besar
8. Ginjal dan Saluran Kemih
Pasien dengan gangguan ginjal dan saluran kemih yang mengancam
nyawa, antara lain:
a. Gagal ginjal
b. Kebutuhan hemodialisa, dialisa peritoneal atau renal replacement
therapy lain dalam keadaan tidak stabil
c. Rhabdomyolisis akut dengan insufisiensi ginjal
9. Gangguan lain
Pasien dengan gangguan lain yang mengancam nyawa antara lain:
a. Keracunan atau overdosis obat dengan potensi kegagalan organ
b. Gagal organ multipel
c. Hipernatremia maligna
d. Trauma elektrik atau trauma lingkungan lain: luka bakar > 10% luas
permukaan kulit
A. PENGERTIAN
Neonatal Intensive Care Unit (PICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah,
yang dirancang untuk penanganan pasien neonatus yang mengalami
gangguan medis, bedah dan trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa
lainnya, yang memerlukan perawatan intensif, observasi yang bersifat
komprehensif dan perawatan khusus.
Pasien neonatus adalah pasien yang berumur 0 - 28 hari.
D. KRITERIA KELUAR
1. Kriteria Umum
a. Bila kondisi fisiologis bayi stabil dan kebutuhan akan monitor serta
perawatan NICU sudah tidak diperlukan lagi
b. Bila kondisi fisiologis bayi memburuk dan tidak ada lagi rencana
intervensi aktif
2. Tanda Vital
a. Nadi > 80 atau < 180 kali/menit
b. Frekuensi napas 40 60 kali/menit
c. Diuresis > 0,5 mL/kgBB/jam
d. SpO2 > 93% dengan nasal kanul
3. Nilai laboratorium
a. PaO2 > 60 mmHg
b. pH 7,3-7,5
BAB V
PROTOKOL INDIKASI MASUK DAN KELUAR
RUANG CARDIOVASCULAR INTENSIVE CARE UNIT (CICU)
Diseksi Aorta 1. Pasien Uncomplicated Aortic Dissections pada aorta Setelah tindakan koreksi
torakalis descenden (Stanford type B atau DeBakey bedah atau intervensi
type III) yang mendapatkan terapi medikamentosa kardiologi tidak
didapatkan komplikasi
yang mengganggu
hemodinamik
Gagal 1. Memerlukan terapi inotropik: Tidak didapatkan tanda
Jantung Syok kardiogenik dan gejala dari
Acute Decompensated Heart Failure ketidakstabilan
A. PENGERTIAN
Ruang High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit bagi
pasien dengan kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil
yang masih memerlukan pengobatan, perawatan, dan observasi secara
ketat. Pelayanan HCU adalah pelayanan medik pasien dengan kebutuhan
memerlukan pengobatan, perawatan, dan observasi secara ketat dengan
tingkat pelayanan yang berada di antara ICU dan ruang rawat inap (tidak
perlu perawatan ICU namun belum dapat dirawat di ruang rawat biasa
karena memerlukan observasi yang ketat).
B. KRITERIA PASIEN
1. Indikasi Masuk
a. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai risiko tinggi
untuk terjadi komplikasi.
b. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif.
2. Indikasi Keluar
a. Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang
ketat
b. Pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ke ICU
3. Pasien yang tidak perlu masuk HCU
a. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (misalnya kanker
stadium akhir)
b. Pasien/keluarga menolak untuk dirawat di HCU (atas dasar
informed consent)