Akalasia T
Akalasia T
Normalnya, lower esophageal sphincter (LES) akan mengendur agar makanan bisa masuk ke
perut. Namun, pada penderita akalasia, LES tidak mengendur dengan benar. Sehingga
makanan menumpuk pada bagian bawah dari kerongkongan atau lebih sering makanan naik
kembali. LES sendiri adalah lingkaran otot pada bagian bawah dari kerongkongan yang
terbuka secara otomatis saat makanan atau minuman turun ke perut. Dan tertutup dengan
sendirinya untuk mencegah asam dan makanan yang ada di perut tidak naik kembali ke
kerongkongan.
Kerusakan dan juga hilangnya saraf-saraf pada dinding kerongkongan menjadi penyebab
utama terjadinya akalasia. Namun, penyebab dari rusak atau hilangnya saraf-saraf ini masih
belum diketahui. Gangguan autoimun, seperti sindrom Sjogren, lupus, atau uveitis, juga bisa
dihubungkan dengan munculnya akalasia.
Gejala Akalasia
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala utama
yang umumnya dirasakan oleh penderita akalasia adalah:
Diagnosis Akalasia
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang
menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Beberapa hal yang biasanya
dilakukan dokter untuk mendiagnosis akalasia adalah:
Pencitraan Sinar-X dan Barium. Penderita akan diminta untuk menelan cairan yang
mengandung zat kimia barium, sehingga kerongkongan bisa terlihat saat diambil
gambar dengan sinar-X. Normalnya diameter kerongkongan terlihat cukup lebar dan
barium terlihat lancar memasuki lambung. Tapi tidak demikian pada penderita
akalasia.
Endoskopi. Instrumen fleksibel disertai kamera di ujungnya akan dimasukkan ke
bagian bawah kerongkongan agar dokter bisa memeriksa dinding kerongkongan dan
perut.
Manometri. Tabung plastik kecil akan dimasukkan ke kerongkongan lewat mulut
atau hidung, dan akan merekam aktivitas dan kekuatan kontraksi otot dan memeriksa
fungsi kerongkongan. Pada akalasia akan tampak hilangnya kontraksi dan tekanan
yang lebih tinggi di bagian akhir kerongkongan.
Pengobatan Akalasia
Tujuan dari pengobatan untuk penderita akalasia adalah untuk membuka otot LES, sehingga
makanan dan minuman bisa masuk ke perut. Beberapa jenis penanganan bagi penderita
akalasia adalah:
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada kerongkongan usai menjalani tindakan pelebaran
atau pembedahan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan: