PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN .
1. Tujuan umum .
Meningkatnya mutu pengelolaan lingkungan kesehatan rumah sakit
melalui program peningkatan mutu pengelolaan limbah medis dan B3
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan kesehatan lingkungan rumah
sakit meliputi:
a. Pelaksanaan prosedur dalam pengemasan, pemberian label,
penampungan, pengangkutan dan pembuangan limbah medis dan
berbahaya di RSKD Duren Sawit
b. Evaluasi limbah medis padat dan cair serta berbahaya di RSKD Duren
Sawit
c. Menentukan strategi pengelolaan limbah yang tepat dengan
memperhatikan faktor-faktor khusus dan unit yang ada pada setiap
situasi, kondisi, persyaratan peraturan yang berlaku
d. Pelaksanaan implementasi dokumen lingkungan UKL-UPL
e. Evaluasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan RSKD Duren Sawit
D. BATASAN OPERASIONAL.
Pengelolaan limbah rumah sakit meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Pengukuran limbah medis internal
2. Pengukuran limbah medis eksternal (laboratorium)
3. Evaluasi dari implementasi UKL-UPL (upaya kelola lingkungan dan
upaya pantau lingkungan)
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30/2009 tentang Tata
Laksana Perizinan dan Pengawasan PLB3 serta Pengawasan Pemulihan
Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/IV/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/IV/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
9. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Baku Mutu Limbah Cair
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
A. DENAH RUANG
Gambar 3.1
Peralatan & Perlengkapan Administrasi
B. STANDAR FASILITAS.
Table 3.1
Fasilitas dan Peralatan Kesling
No Fasilitas Jumlah
A Fisik /bangunan
Gedung perkantoran lantai 1 1
IPAL 1
TPS Limbah Medis/B3 dan Non Medis 2
B Peralatan
Meja 4
Kursi 4
Komputer 2
Line internet 1
Lemari dokumen 2
C Sanitarian kit 1
Botol sampling air kotor 24 / th
Gambar 4.1
Lambang B3 dan Limbah B3
1 6
Pemisahan Pembuangan
Limbah Residu Akhir
2 5
Pengumpulan Limbah Pada Insinerator
Pusat Penyimpanan Limbah Medis
3 4
Tempat Penampungan Pengangkutan
Sementara Dengan Truk
34
2. Penyimpanan
Dalam penyimpanan Bahan Berbahaya Beracun (B3), hal penting
yang diperhatikan adalah sifat-sifat dari bahan tersebut dan reaksi akibat
interaksi bahan dalam penyimpanan. Interaksi yang terjadi selama dalam
proses penyimpanan, interaksi bahan dengan lingkungan, interkasi bahan
dengan wadah, interaksi bahan dengan bahan.
a. Mudah meledak
1) Tempat penyimpanan bersuhu dingin
2) Jauhkan dari sumber api/panas
3) Hindarkan tumbukan / benturan mekanis
3. Pengumpulan Limbah B3
a. Limbah B3 sejak dari sumbernya telah dipisahkan dengan kemasan
yaitu plastic kuning, safety box dan wadah jerigen/drum
b. Dari sumber limbah B3 dikumpulkan dan diangkut dengan trolley
tertutup (BIN) ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) limbah B3
c. Pengangkutan ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) limbah B3
menggunakan jalur terpisah (gunakan lift barang) agar tidak terjadi
kontak dengan pasien dan pengunjung sehingga dapat dihindari risiko
infeksi nosokomial
.
4. Pengangkutan limbah
Strategi pembuangan limbah rumah sakit meliputi pengangkutan
limbah dari titik penampungan awal ketempat penampungan sementara
(TPS) untuk limbah medis dan non medis dengan menggunakan kereta
dorong. Peralatan tersebut harus jelas dan diberi label, dibersihkan secara
reguler dan hanya digunakan untuk mengangkut sampah. Setiap petugas
hendaknya dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.
Pengangkutan limbah medis ketempat pembuangan akhir
menggunakan kendaraan khusus pengangkut limbah medis yang berijin
sebagai pihak ketiga pemusnah limbah medis. Pengangkutan
menggunakan konteiner khusus, konteiner harus kuat dan tidak bocor.
Pihak ketiga selaku pemusnah limbah medis harus memiliki ijin dari KLH
dan ijin pengangkutan dari Kementerian Perhubungan untuk kendaraan
yang digunakan sebagai pengangkut limbah medis.
39
Limbah cair rumah sakit adalah seluruh limbah cair yang berasal dari
seluruh aktivitas pelayanan rumah sakit yang dihasilkan baik dari ruang
perawatan, IGD, poliklinik, laboratorium, radiologi dan ruang toilet di rumah
Padat Cair
Gas
Pengangkutan Screen/
penyaring
TPS
Pemusnahan
IPAL Udara
Bebas
A. PERENCANAAN BARANG
B. PERMINTAAN BARANG.
1. Barang kantong plastik limbah medis dan non medis, safety box,
jerigen/container dari gudang didistribusikan ke cleaning service dan
kesling untuk diletakkan di unit-unit penghasil limbah medis dan B3.
2. Untuk barang ATK user/Kesling mengisi format permintaan barang dan
mengajukan kepada bagian gudang
C.Indikator pengelolaan limbah cair rumah sakit ini akan mencerminkan mutu
pengelolaan lingkungan dirumah sakit tersebut. Kriteria indikator limbah cair
adalah sebagai berikut :
1. BOD/COD limbah yaitu untuk mengukur keberhasilan hasil pengolahan
limbah
2. TSS yaitu mampu menunjukkan hasil pegolahan limbah berupa endapan
yang dihasilkan.
3. PH yaitu untuk mengukur keasaman dan kebasaan hasil olahan air limbah ,
sehingga tidak mencemari lingkungan.
Kadar Maksimum
Parameter Satuan
Kelompok I Kelompok II
pH - 69 69
TSS mg / l 30 75
B0D5 mg / l 30 75
COD mg / l 80 100
Minyak dan Lemak mg / l 10 10
MBAS mg / l 10 10
Amonia Nitrogen mg / l 10 -
Total Coliform MPN/100 ml 5000 10000
Keterangan :
- Kelompok I yaitu rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur sama dengan
dan lebih besar 200 (> 200)
- Kelompok II yaitu rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur kurang dari
200 (< 200).