EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Karsinoma sel skuamosa pada kepala dan leher merupakan salah satu
penyebab utama mortalitas dan morbiditas di dunia. Karsinoma pada daerah orofaring
merupakan 15% dari karsinoma pada saluran aerodigestif. Angka terjadinya
karsinoma sel skuamosa pada tonsil secara stabil terus meningkat di Amerika Serikat
dan Eropa Barat. Di Swedia, insiden terjadinya karsinoma ini telah mencapai proporsi
jumlah epidemik (Ragona et al. 2008 ; Luginbuhl, Sanders & Spiro 2009 ; Nguyen
2010).
Data yang didapatkan dari pusat rekam medik Rumah sakit Haji Adam Malik
Medan Sumatera Utara didapatkan sebanyak 38 orang penderita karsinoma tonsil
periode waktu November 2013 hingga November 2014 (Pusat data rekam medik RS H.
Adam Malik).
ANATOMI
Gambar 1. Lokasi Tonsil
Syrjanen 2004
Tonsil ada tiga, yaitu tonsil faringeal, tonsil lingual dan tonsil palatina. Tonsil
faringeal atau biasa juga disebut dengan adenoid, terdiri dari massa jaringan limfatik
yang berbentuk piramid tunggal, terletak pada bagian postero superior nasofaring,
permukaannya berlipat2 dengan kripta semu. Tonsil lingual merupakan agregasi dari
jaringan limfatik yang terletak pada lamina propria dari pangkal lidah, hanya terdapat
satu kripta pada tiap nodul tonsil lingual. Kemudian yang terakhir adalah tonsil palatina
atau biasa kita sebut dengan tonsil. Tonsil palatina inilah yang akan dibahas lebih
banyak dalam refarat ini (Syrjanen 2004).
Gambar 2. Rongga Mulut
www.studyblue.com
Tonsila palatina merupakan jaringan limfoid yang padat yang termasuk dalam
Ring of Waldeyer. Secara mikroskopik tonsil terdiri dari tiga komponen, yaitu jaringan
ikat, folikel germinativum (merupakan sel limfoid) dan jaringan interfolikel (terdiri dari
jaringan limfoid) (Amalia 2011). Terdapat dua tonsil palatina. Tiap tonsil merupakan
massa berbentuk oval dari jaringan limfoid yang berada pada dinding lateral orofaring
diantara pilar anterior dan pilar posterior atau dengan kata lain berada didalam fossa
yang dibentuk oleh otot palatoglossus pada bagian anterior, otot palatopharyngeus juga
constrictor superior pada bagian posterior dan lateral. Ukuran tonsil yang sebenarnya
lebih besar apabila dibandingkan dengan tonsil yang tampak pada permukaannya,
sebagai bagian dari perluasan keatas hingga ke palatum mole, kebawah hingga ke
dasar lidah dan di bagian anterior hingga ke arkus palatoglossal. Tonsil terdiri dari dua
permukaan yaitu lateral dan medial, dan juga terdiri dari dua kutub yaitu kutub bagian
atas dan bawah (McKerrow 2008 , Bathala & Eccles 2013 , Dhingra 2013).
Gambar 3. Ring of Waldeyer
www.studyblue.com
Permukaan Medial tonsil ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis tidak berkeratin
yang masuk hingga ke dalam tonsil dan membentuk kripta. 12 hingga 15 kripta dapat
dilihat pada bagian permukaan medial tonsil. Ada beberapa bukti yang memberi kesan
bahwa lapisan epitel kripta semipermiabel, sehingga materi yang dicerna dapat masuk.
Salah satu dari kripta merupakan yang paling besar dan paling dalam, yang berada di
dekat bagian atas tonsil disebut dengan kripta magna atau celah intratonsilar. Kripta
utama bercabang menjadi kripta sekunder yang salurannya lebih kecil. Kripta dapat
terisi oleh bahan lunak kekuningan yang terdiri dari sel epitel mati, bakteri mati dan sisa
makanan yang dapat diekspresikan oleh tekanan dari pilar anterior (Kenna & Amin
2009 ; Dhingra 2013).
Permukaan lateral tampak sebagai kapsul fibrosa. Diantara kapsul dan bed tonsil
terdapat suatu jaringan longgar yang membuat tonsil mudah untuk dipotong pada
bidang ini pada saat tindakan tonsilektomi. Pada daerah ini juga merupakan sebagai
tempat terkumpulnya pus pada abses peritonsil. Beberapa serat otot palatoglossus dan
palatopharingeus tertempel pada kapsul tonsil ini (Kenna & Amin 2009 ; Dhingra 2013 ;
Jeyakumar 2014).
Kutub atas dari tonsil meluas hingga ke palatum mole. Permukaan medialnya
ditutupi oleh lipatan semilunar, meluas ke antara pilar anterior dan posterior dan
melingkupi ruang potensial yang dinamakan dengan fossa supratonsil (Dhingra 2013).
Kutub bawah dari tonsil ini melekat pada lidah. Lipatan triangular dari membran
mukosa meluas dari pilar anterior hingga ke bagian anteroinferior tonsil dan melingkupi
ruang yang dinamakan dengan ruang anterior tonsil. Tonsil dipisahkan dari lidah oleh
suatu sulkus yang dinamakan dengan dengan sulkus tonsilolingual dimana ini
merupakan tempat yang lazim untuk terjadinya suatu keganasan (Kenna & Amin 2009 ;
Dhingra 2013).
Bed tonsil dibentuk oleh otot styloglossus dan constrictor superior. Diluar otot
konstriktor superior, tonsil berhubungan dengan arteri fasialis, kelenjar ludah
submandibula, otot digastrik bagian tengah, otot pterigoid bagian medial dan sudut
mandibula (Dhingra 2013).
Pendarahan
Pembuluh darah vena pada tonsil mengalir ke vena palatina eksternal yang
kemudian ke vena fasialis (Dhingra 2013).
Aliran Limfe
Aliran limfe dari tonsil menembus otot konstriktor superior dan mengalir ke dalam
kelenjar limfe servikalis dalam khususnya jugulodigastrik yang terletak di bawah sudut
mandibula (Dhingra 2013)
Letak kelenjar limfe leher menurut Sloan Kattering Memorial Cancer Center
Classification dibagi dalam lima daerah penyebaran kelompok kelenjar, yaiyu daerah :