Disusun oleh :
1. Vera Rizka Romadhoni
2. Widya Putri Pangestika
3. Yuli Risma Fitriyani
4. Yuniar Dwi Shinta
5. Hindun Apriliani
Kelas : 3B
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Askeb Kehamilan
pada Ibu Hamil dengan kehamilan prematur, kehamilan postmatur dan kehamilan ganda.
Tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
ini yang telah memberikan bimbingan, arahan, koreksi serta sarannya untuk kesempurnaan
makalah ini. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan banyaknya kekurangan,
sehingga penulis sangat menerima saran serta kritik untuk kemajuan serta kesempurnaan
makalah ini.Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kehamilan Prematur
1. Pengertian
2. Masalah
3. Penyebab Kelahiran Prematur
4. Kondisi yang menimbulkan kontraksi
5. Tanda dan gejala
6. Penanganan
7. Prinsip penanganan
8. Upaya menghentikan kontraksi uterus
9. Tabel penanganan persalinan prematur
B. Kehamilan Postmatur
1. Pengertian
2. Masalah ibu
3. Masalah janin
4. Penanganan umum
5. Komplikasi
6. Pencegahan
7. Penanganan
8. Tabel penanganan persalianan postmatur
C. Kehamilan Ganda
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Gejala klinik
5. Diagnosis
6. Faktor-faktor terkait
7. Komplikasi
8. Penatalaksanaan
9. Prognosis
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wanita mempunyai peranan yang sangat vital dalam pembangunan kehidupan bangsa,
salah satu peranannya sebagai penerus bangsa, pendamping suami dalam keharmonisan rumah
tangga, pendidik kedewasaan sikap mental anak dan penunjang dalam meningkatkan pendapatan
keluarga .Untuk mendukung keberlangsungan perannya, sudah selayaknyalah kesejahteraan
wanita diperhatikan, salah satu caranya yaitu dengan memperhatikan beberapa masalah yang
sedang dihadapi wanita saat ini yaitu tingginya Angka Kematian Ibu (Manuaba, 2005:14).
Dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat Statistik
(BPS), angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu
jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi
kehamilan dan persalinannya (dr. Nugraha, 2007).
Kematian dan kesakitan ibu sebenarnya dapat dikurangi atau dicegah dengan berbagai
usaha perbaikan dalam bidang pelayanan kesehatan obstetri. Pelayanan kesehatan tersebut
dinyatakan sebagai bagian integeral dari pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh
masyarakat. Kegagalan dalam penangan kasus kedaruratan obstetri pada umumnya disebabkan
oleh kegagalan dalam mengenal resiko kehamilan, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana
yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan resiko tinggi maupun pengetahuan tenaga
medis, paramedis, dan penderita dalam mengenal Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) secara dini,
masalah dalam pelayanan obstetri, maupun kondisi ekonomi (Syamsul, 2003).
Tingginya angka kematian ibu dan anak umumnya akibat ahli kebidanan atau bidan
terlambat mengenali, terlambat merujuk pasien ke perawatan yang lebih lengkap, terlambat
sampai di tempat rujukan, dan terlambat ditangani. (Anonim,2002).
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah, yang paling penting dan saling terkait
dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap
persalinan baik normal maupun patologis. Lima benang merah tersebut adalah membuat
keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan Infeksi, pencetakan (rekam
medik) asuhan persalinan dan rujukan (Asuhan Persalinan Normal, 2002)
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu kehamilan prematur, postmatur, ganda
2. Untuk mengetahui etiologi kehamilan premature
3. Untuk mengetahui penyebab kehamilan prematur, postmatur, ganda
4. Untuk mengetahui prognosis dari kehamilan postmatur
5. Untuk mengetahui komplikasi yang ditimbulkan dari kehamilan prematur, postmatur, ganda
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kehamilan Prematur
1. Pengertian
Persalian prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu
(antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. (Abdul Bari Saifuddin.
2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka, hal 300)
Persalinan prematur atau kurang bulan adalah persalinan yang terjadi setiap saat setelah
usia gestasi mencapai 20 minggu atau menjelang akhir minggu ke 37. (Buku Saku Bidan.
Jakarta:EGC. 2002 hal 216)
2. Masalah
a. Kesulitan utama dalam persalian prematur adalah perawatan bayinya, semakin muda usia
kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitasnya. Karena disamping harapan hidup
perlu dipikirkan pula kualitas hidup bayi tersebut.
b. Kecil untuk masa kehamilan (KMK) adalah bila berat lahirnya kurang dari 10 percentil. Kadang
sulit untuk membedakan prematur dan KMK, bahkan bisa juga prematuritas disertai dengan
KMK.
c. Dari sudut medis secara garis bsar 50% terjadi spontan, 30% akibat KPD dan sisanya yang 20%
dilahirkan atas indikasi ibu atau janin.
d. Secara keseluruhan penyebab yang sering adalah multifaktorial.
(Abdul Bari Saifuddin. 2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, hal 300)
6. Penanganan
Perlu dilakukan penilaian tentang:
1) Umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan prognosis daripada berat janin
2) Demam atau tidak
3) Kondisi janin (jumlahnya, letak/presentasi, taksiran berat janin, hidup/mati/gawat janin, kelainan
kongenital dan sebagainya) dengan USG
4) Letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi irisan seksio sesarea
5) Fasilitas dan petugas yang mampu menangani calon bayi terutama adanya seseorang
neonatologis, bila perlu di rujuk
7. Prinsip Penanganan
1) Coba hentikan kontraksi uterus/penundaan kelahiran
2) Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya
(Abdul Bari Daifuddin. 2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, hal 304)
B. KEHAMILAN POSTMATUR
1. Pengertian
Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu.
(Abdul Bari Daifuddin. 2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, hal 305)
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau 294 hari disebut sebagai kehamilan lewat
waktu. Para ibu sebanyak 10% lupa akan hari pertama haid terakhirnya sehingga usia
kehamilannya sulit untuk diprediksi.
Kini dengan adanya pelayanan USG maka usia kehamilan dapat ditentukan lebih tepat
terutama bila dilakukan pemeriksaan pada usia kehamilan 6-11 minggu hingga penyimpangan
hanya 1 minggu.
2. Masalah Ibu
a. Serviks yang belum matang
b. Kecemasan ibu
c. Persalinan traumatis akibat janin besar
d. Angka kejadian SC meningkat karena gawat janin, distosia dan CPD
e. Meningkatnya perdarahan postpartum karena penggunaan oksitosin untuk akselerasi atau
induksi
3. Masalah Janin
a. Kelainan pertumbuhan janin
Janin besar dapat menyababkan distosia bahu, fraktur klafikula, palsi DucheneErb
Pertumbuhan janin terhambat
b. Oligohidramnion
Kelainan cairan amnion ini mengakibatkan gawat janin, keluarnya mekonium, tali pusat tertekan
sehingga menyebabkan kematian janin mendadak
4. Penanganan Umum
a. Lakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
b. Evaluasi kesejahteraan janin
5. Komplikasi
a. Anak besar dapat menyebabkan CPD
b. Oligihidramnion dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat janin sampai bayi meninggal
c. Keluarnya mekonium yang dapat menyebabkan aspirasi mekoneum.
6. Pencegahan
a. Konseling antenatal yang baik
b. Evaluasi umur kehamilan bila ada tanda-tanda berat badan tidak naik, oligo hidramnion, gerakan
anak menurun. Bila ragu periksa untuk konfirmasi umur kehamilan dan mencegah komplikasi
7. Penanganan
Ibu dirujuk bila umur kehamilan lebih dari 41 minggu. Bila kehamilan lebih dari 40
minggu ibu hamil dianjurkan menghitung gerak janin selama 24 jam (tidak boleh kurang dari 10
kali).
C. KEHAMILAN GANDA
1. Pengertian
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat
(quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar tentunya
menjadi keajaiban.Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan dengan
perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
2. Etiologi
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi
kehamilan 2 telur.
b. Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormon gonadotropin dapat
menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua. Faktor tersebut dengan mekanisme
tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graf atau terbentuknya 2 ovum atau
lebih dalam satu folikel. Jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika
semua embrio yang kemudian dimasukkan ke dalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih
dari satu.
c. Faktor keturunan.
d. Faktor yang lain belum diketahui.
3. Patofisiologi
Kehamilan kembar dibagi 2:
a. Kehamilan ganda dari 2 ovum ( dizigotik )
Pada kehamilan dizigotik dapat terjadi :
1) Jenis kelaminnya kebetulan sama.
2) Umumnya berbeda seperti pertumbuhan janin biasa yang berasal dari ovum-spermatozoa yang
berbeda.
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum:
1) Kembar Dizigot : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual dengan waktu yang
sama terhadap 2 ovum.
2) Superfekundasi : konsepsi terjadi terhadap ovum dengan waktu koitus yang relatif berdekatan.
3) Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu yang relatif jauh setelah kehamilan pertama.
Syaratnya decidua kapsularis dan decidua parietalis belum bersatu sehingga memungkinkan
spermatozoa dapat mencapai tuba dan berhasil terjadi konsepsi serta diikuti dengan
implantasinya.
b. Kehamila kembar monozigotik
Kehamila kembar yang terjadi dari satu telur disebut kehamilan monozigotik atau disebut
juga identik, homolog atau uni ovuler. Kira-kira 1/3 kehamilan kembar adalah monozigotik,
mempunyai 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta menjadi 1. keadaan ini
tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. 2/3 mempunyai 1 plasenta, 1 korion dan atau 2
amnion.Pada kehamilan kembar monoamniotik kematian bayi masih sangat tinggi.
4. Gejala Klinik
Gejala dan Tanda :
a. Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih berat.
b. tanda-tanda yang sering terlihat :
- Ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal
- Distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus
prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar
- Kenaikan berat badan ibu berlebihan.
- Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat
menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain
- Polihidramnion.
- Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin.
- Detak Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan perbedaan frekuensi sebesar > 8 detik per menit.
5. Diagnosis
Diagnosis kehamilan kembar dapat ditegakan jika ditemukan hal-hal sebagai berikut:
a. Besarnya uterus melebihi lamanya amenorhoe
b. Uterus tumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan ulang
c. Penambahan berat badan ibu yang tidak disebabkan oleh edema atau obesitas.
d. Banyak bagian kecil yang teraba
e. Teraba tiga bagian besar janin
f. Teraba 2 balotemen
g. Terdengar 2 denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan kecepatan paling sedikit
10 denyut per menit
h. USG dapat mendiagnosa kehamilan kembar pada triwulan pertama
i. Rontgen photo abdomen
Diagnosis Banding
1) Hidramnion
Dapat menyertai kehamilan kembar, kadang kelainan hanya terdapat pada satu kantong amnion
dan yang lainnya oligohidramnion. Pemeriksaan USG dapat menentukan apakah pada
hidramnion ada kehailan kembar atau tidak.
2) Kehamilan dengan mioma uteri atau kistoma ovari
Tidak terdengarnya 2 jantung pada pemeriksaan berulang, bagian besar dan kecil yang sukar
digerakan, lokasinya yang tidak berubah, dan pemeriksaan rontgen dapat membedakan kedua hal
tersebut.
7. Komplikasi
IBU BAYI
Anemia Hidramnion
Hipertensi Malpresentasi
8. Penatalaksanaan
a. Penanganan dalam Kehamilan
Pemeriksaan Antenatal lebih sering. Mulai kehamilan 24 minggu pemeriksaan dilakukan tiap 2
minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu, sehingga tanda-tanda preeklampsi dapat
diketahui secara dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan segera.Setelah kehamilan 30
minggu, perjalanan jauh dan koitus sebaiknya dialarang karena dapat merupakan faktor
predisposisi partus prematurus.Anemia hipokrom tidak jarang terjadi pada kehamilan kembar
karena kebutuhan besi 2 bayi dan penambahan volume darah ibu sangat meningkat. Pemberian
sulfas ferosus 3100 mg secara rutin perlu dilakukan.Selain zat besi dianjurkan untuk
memeberikan asam folik sebagai tambahan.
b. Penatalaksanaan Persalinan
- Posisi janin pertama harus ditentukan saat masuk kamar bersalin.
- Bila janin pertama letak lintang atau letak sungsang maka persalinan diakhiri dengan SC
- Bila janin pertama letak kepala, dapat dipertimbangkan persalinan pervaginam.
- Bila janin pertama letak sungsang dan janin letak kepala, dikhawatirkan terjadi interlocking
sehingga persalinan anak pertama mengalami after coming head
- Setelah janin pertama lahir, biasanya kontraksi uterus menghilang atau berkurang sehingga tidak
jarang bahwa kontraksi uterus perlu diperkuat dengan pemberian oksitosin infuse setelah
dipastikan anak ke II dapat lahir pervaginam.
Mekanisme Interlocking pada persalinan kembar dapat menyebabkan beberapa
komplikasi antara lain:
9. Prognosis
a. Mortalitas maternal tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal.
b. Riwayat persalinan dengan kembar dizygotic meningkatkan kemungkinan persalinan kembar
berikutnya sebesar 10 kali lipat.
c. Morbiditas neonatus turun bila persalinan dilakukan pada kehamilan 37 38 minggu.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Persalian prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu
(antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. (Abdul Bari Saifuddin.
2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka, hal 300).
Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu.
(Abdul Bari Daifuddin. 2002. Buku Asuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, hal 305).
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat
(quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet).
DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar Anantyo Binarso dan Kristanto Herman. Ilmu Kebidanan. 2010. Jakarta : P.T. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
2. Fadlun, Feryanto Ahmad. Asuhan Kebidanan Potologis. 2011. Jakarta : Salemba Medika
3. Editor Saifudin Abdul Bari, dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal.
2008. Jakarta : Yayasan Bina Puastaka Sarwono Prawirohardjo
4. Lutan, Delfi. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta Buku Kedokteran EGC
5. Nolan, Mary. 2004. Kehamilan & Melahirkan. Jakarta Arcan
6. Bagian Obstetri & Ginokelogi. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung Eleman
7. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obesentri (jilid 1). Jakarta-Buku Kedokteran
8. Pujiastuti. 2009.Ibu hamil dan Bayi.Jogyakarta-Tugu Publiser
9. Anton, Baskoro. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Jogjakarta. Banyumedia
10. Indonesia. Departemen Kesehatan Direktorat. 2004. Pelatihan Asuhan Persalinan
Normal. Jakarta. Departemen Kesehatan
11. Http://tumbuhkembangbalita.blogspot.com/2011/12/persiapan-kehamilan-htmlress.
12. http://www.glministry.com/?p=780
13. http://bidanku.com/index.php?/tahapan-proses-persalinan/Page-2