oleh:
Muhammad Rizki Arfian
NIM. 14812141002
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, rasio lancar PT Semen Indonesia adalah sebesar 1,27.
Hal ini berarti bahwa setiap 1 kewajiban lancar dijamin oleh 1,27 aset
lancar.
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 1 kewajiban lancar dijamin oleh 1,15 aset
lancar (tanpa persediaan).
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 1 kewajiban lancar dijamin oleh 0,84 aset
lancar (tanpa persediaan).
3. Collection Period
Rumus:
a. Tahun 2015
hari
b. Tahun 2016
hari
a. Tahun 2015
hari
b. Tahun 2016
hari
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, rasio utang PT Semen Indonesia adalah sebesar 0,20.
Hal ini berarti bahwa setiap 1 pendanaan dari ekuitas terdapat 0,20
pendanaan dari utang.
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, rasio utang jangka panjang PT Semen Indonesia
adalah sebesar 0,18. Hal ini berarti bahwa setiap 1 pendanaan dari
ekuitas terdapat 0,18 pendanaan dari utang jangka panjang.
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, rasio kelipatan bunga dihasilkan pada PT Semen
Indonesia adalah sebesar 2,98. Hal ini berarti bahwa setiap 1 laba
sebelum pajak menjamin 2,98 kali beban bunga.
C. Return on Investment
1. Return on Assets
Rumus:
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, ROA PT Semen Indonesia adalah sebesar 10,2%. Hal
ini berarti bahwa setiap investasi 1 rupiah pada aset akan menghasilkan
10,2% laba tahunan.
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, ROE PT Semen Indonesia adalah sebesar 15,6%. Hal
ini berarti bahwa setiap investasi 1 rupiah pada ekuitas biasa akan
menghasilkan 15,6% laba tahunan.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
penurunan sebesar 1,5% dari tahun 2015 ke tahun 2016. Penurunan ini
dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah ekuitas perusahaan. Peningkatan
ekuitas Perseroan selaras dengan bertambahnya akumulasi saldo laba, yang
berasal dari laba bersih pada setiap periode operasional. Total Ekuitas
Perseroan tahun 2016 tumbuh 11,4% menjadi Rp30.574,4 miliar dari
Rp27.440,8 miliar di tahun 2015. Selain itu, penurunan ROE juga
disebabkan oleh penurunan laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Sehingga, ketika laba yang diperoleh perusahaan menurun, sedangkan
jumlah ekuitas meningkat, maka nilai ROE akan mengalami penurunan.
D. Operating Performance
1. Gross Profit Margin
Rumus:
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, Margin Laba Bruto PT Semen Indonesia adalah
sebesar 37,7%. Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah penjualan akan
menghasilkan 37,7% laba kotor.
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, Margin Laba Usaha PT Semen Indonesia adalah
sebesar 20,0%. Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah penjualan akan
menghasilkan 20,0% laba usaha.
b. Tahun 2016
Pada tahun 2016, Margin Laba Bersih PT Semen Indonesia adalah
sebesar 17,3%. Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah penjualan akan
menghasilkan 17,3% laba bersih.
E. Asset Utilization
1. Cash Turnover
Rumus:
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap pemanfaatan 1 rupiah pada kas dan setara
kas akan menghasilkan 6,06 pendapatan usaha.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap pemanfaatan 1 rupiah pada kas dan setara
kas akan menghasilkan 7,69 pendapatan usaha.
a. Tahun 2015
3. Inventory Turnover
Rumus:
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah modal kerja bersih akan
menghasilkan 5,22 penjualan.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah modal kerja bersih akan
menghasilkan 5,22 penjualan.
5. PPE Turnover
Rumus:
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah aset tetap menghasilkan 1,19
pendapatan.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah aset tetap menghasilkan 0,93
pendapatan.
a. Tahun 2015
b. Tahun 2016
F. Market Measure
1. Price to Earning
Rumus:
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 0,13 rupiah investasi pada PT Semen
Indonesia akan menghasilkan 1 rupiah laba perusahaan.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 0,13 rupiah investasi pada PT Semen
Indonesia akan menghasilkan 1 rupiah laba perusahaan.
2. Earnings Yield
Rumus:
a. Tahun 2015
b. Tahun 2016
3. Dividend Yield
Rumus:
a. Tahun 2015
b. Tahun 2016
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah laba bersih yang diperoleh
perusahaan akan digunakan untuk membayar dividen sebesar 0,49
rupiah.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah laba bersih yang diperoleh
perusahaan akan digunakan untuk membayar dividen sebesar 0,40
rupiah.
5. Price to Book
Rumus:
a. Tahun 2015
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah nilai buku perusahaan setara
dengan 21,62 rupiah nilai pasar perusahaan.
b. Tahun 2016
Hal ini berarti bahwa setiap 1 rupiah nilai buku perusahaan setara
dengan 19,40 rupiah nilai pasar perusahaan.
http://www.semenindonesia.com