Anda di halaman 1dari 1

Perhitungan Ekonomi

Setiap keputusan yang dibuat oleh perusahaan E & P adalah proses terpadu yang melibatkan
manajemen ekonomi, perencanaan, keuangan dan risiko. Oleh karena itu, pemahaman tentang
bagaimana keputusan teknis yang dibuat dapat mempengaruhi sasaran bisnis adalah penting.
Evaluasi ekonomi dilakukan untuk membenarkan keputusan yang akan menuntut pengeluaran modal
(pengeboran sumur baru, pembelian peralatan seperti kompresor, workovers) atau dampak biaya
operasional. Selain itu, tujuan ekonomi jangka pendek (bulanan) perlu diimbangi dengan tujuan
keuangan jangka panjang (3-5 tahun) perusahaan. Pada akhirnya, manajemen juga menggunakan
evaluasi ekonomi untuk penganggaran perusahaan, pelaporan pemerintah dan investor, dan penilaian
sifat minyak dan gas bumi.
Ketidakpastian dan risiko keduanya memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan perusahaan
E & P. Ketidakpastian ekonomi (mis., Dalam harga minyak) harus diperhitungkan, yang dapat berdampak
signifikan terhadap ekonomi setiap proyek.
Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan beberapa pengetahuan dan teknik dasar untuk
melakukan analisis investasi bagi ahli geologi dan insinyur. Pada akhir bagian ini, mereka harus dapat
memahami konsep dan perhitungan yang diperlukan untuk proyek eksplorasi atau pengembangan
lapangan.
Analisis investasi dan ekonomi dapat dibagi menjadi dua bidang utama: analisis arus kas dan ukuran
keputusan ekonomi.
Arus Kas Dasar
Arus kas dasar mengambil taksiran produksi dan menerapkan harga untuk menghitung arus
pendapatan. Dari aliran pendapatan ini, kami mengurangi royalti dan biaya operasional untuk mencapai
pendapatan operasional. Modal kemudian dihapus untuk membuat Before-Tax Cash Flow (BTCF). Pajak
penghasilan kemudian dihitung, dan After-Tax Cash Flow (ATCF) dibuat.
Pendapatan = Volume Produksi * Harga
Penghasilan Operasional = Pendapatan - (Royalti + Biaya Operasional)
BTCF = Pendapatan Operasional - Belanja modal
Penghasilan Kena Pajak = Pendapatan Operasional - Depresiasi (DD & A)
ATCF = BTCF - Hutang Pajak
Dimana:
BTCF = Arus Kas Sebelum Pajak
ATCF = Arus Kas Setelah Pajak
DD & A = Depresiasi, deplesi dan amortisasi

Anda mungkin juga menyukai