Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Berjalan adalah salah satu moda transportasi yang saat ini mulai kembali
diperhatikan sejalan dengan meningkatnya isu pencemaran udara akibat aktivitas
kendaraan. Moda berjalan diharapkan dapat mengganti peran kendaraan bermotor
untuk perjalanan jarak pendek. Permasalahan yang terasa di Indonesia untuk
mendorong orang lebih banyak berjalan adalah minimnya fasilitas pejalan kaki
1
yang baik dan nyaman, khususnya di kawasan-kawasan yang sebenarnya moda
berjalan dapat lebih dominan seperti kawasan perumahan, pusat perbelanjaan dan
sebagainya. Di kawasan Jln. Gatot Subroto di depan Plaza Medan Fair merupakan
salah satu pusat perbelanjaan yang jumlah pejalan kakinya banyak. Sehingga di
kawasan tersebut sudah memiliki trotoar, sky cross dan jembatan penyeberangan.
Namun demikian fasilitas tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk aktivitas
pejalan kaki. Sebagian besar fasilitas trotoar menjadi areal perdagangan kali lima
(PKL) dan juga dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor serta trotoar
juga dilalui oleh sepeda motor. Dengan demikian lebar efektif trotoar yang ada
menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan keterbatasan ruang gerak bagi pejalan
kaki dan tidak menciptakan jalur pejalan kaki yang lancar, nyaman dan aman.
Kenyamanan merupakan salah satu nilai vital yang selayaknya harus
dinikmati oleh manusia ketika melakukan aktivitas-aktivitas di dalam suatu ruang.
Kenyamanan dapat pula dikatakan sebagai kenikmatan atau kepuasan manusia
dalam melaksanakan kegiatannya. Adapun aspek-aspek yang mempengaruhi
kenyamanan antara lain: Fisik dan Non Fisik. bahwa trotoar atau jalur pejalan
kaki seharusnya memenuhi kriteria bisa digunakan oleh kelompok masyarakat,
termasuk orang yang sudah lanjut usia, penyandang cacat, perempuan (yang
sedang mengandung) dan anak-anak. Bermacam standar dan peraturan telah
dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
03/prt/m/2014 tentang pedoman perencanaan, penyediaan, dan pemanfaatan
prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan. Peraturan
tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi trotoar yang sebenarnya, sehingga
diharapkan akan terciptanya suasana aman, nyaman dan menyenangkan bagi
pemakai prasarana tersebut, perlu adanya jalur pedestrian yang memadai baik
kualitas maupun kuntitas yang sesuai dengan standar dan kriteria tertentu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelayakan
fasilitas pejalan kaki (trotoar) di Depan Plaza Medan Fair berdasarkan kondisi
eksisting trotoar dan persepsi pejalan kaki terhadap kenyamanan terhadap trotoar.
1.3 Ruang Lingkup Masalah
2
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai fasilitas pejalan kaki yang
berupa trotoar. Hal itu meliputi kondisi eksisting dan kenyamanan trotoar untuk
pejalan kaki.
6) BAB VI PENUTUP
Kesimpulan dan saran dengan memberikan hasil keluaran Studi
Kasus yang dapat dijadikan bahan pertimbangan serta saran yang
dapat ditindaklanjuti terhadap hasil keluaran Studi Kasus ini.