Bab Iv
Bab Iv
A. Deskripsi Data
Pada penelitian penentuan indeks bias cairan, digunakan empat jenis
cairan yang berbeda. Langkah pertama dengan menentukan jarak fokus lensa
cembung (f1 ). Penentuan jarak fokus diperoleh dengan cara mengamati bayangan
paling jelas yang ditangkap oleh layar. Jarak antara lensa dengan layar
ditampilkan pada LCD 16 x 2 secara otomatis.
Tabel 4.1 Data Jarak Fokus Lensa Cembung (f1 ).
No. f1 (cm)
1. 17,7
2. 17,8
3. 18
4. 17,7
5. 17,9
6. 17,8
7. 18,1
8. 17,9
9. 17,8
10. 18
40
41
Tabel 4.2 Data Jarak Fokus Lensa Gabungan antara Lensa Cembung dengan
Aquades
No. fgab (cm)
1. 22,7
2. 22,7
3. 22,6
4. 22,2
5. 22,4
6. 22,8
7. 22,7
8. 22,8
9. 22,9
10. 22,6
Tabel 4.3 Data Jarak Fokus Lensa Gabungan antara Lensa Cembung dengan NaCl
5%
No. fgab (cm)
1. 22,6
2. 22,9
3. 23
4. 22,5
5. 22,7
6. 22,6
7. 23
8. 22,6
9. 22,8
10. 22,9
42
Tabel 4.4 Data Jarak Fokus Lensa Gabungan antara Lensa Cembung dengan
Glukosa 5%
No. fgab (cm)
1. 22,8
2. 22,9
3. 22,6
4. 22,9
5. 22,7
6. 23
7. 22,7
8. 22,6
9. 22,5
10. 22,7
Tabel 4.5 Data Jarak Fokus Lensa Gabungan antara Lensa Cembung dengan
Fruktosa 5%
No. fgab (cm)
1. 22,4
2. 22,7
3. 22,8
4. 22,6
5. 22,6
6. 22,9
7. 22,8
8. 23
9. 22,7
10. 22,8
43
a2 +b2
R= 2b
2,22 +0,0862
R= 2(0,86)
4,84+0,007396
R= 0,172
4,847396
R= 0,172
R = 28,12 cm
B. Analisa Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian maka dilakukan
analisis secara kuantitatif untuk mengetahui indeks bias masing-masing cairan.
Menggunakan acuan jari-jari lensa cembung R = 28,12 cm dan jarak fokus lensa
cembung (f1 ). Sedangkan fgab sebagai gabungan fokus lensa cembung dan fokus
cairan dan f2 sebagai fokus lensa cairan.
1. Menentukan Indeks Bias Aquades
Tabel 4.6 Data Indeks Bias Aquades (naquades )
No. f1 (cm) fgab (cm) f2 (cm) n n2
1 17,7 22,7 -80,358 1,349934 1,822322
2 17,8 22,7 -82,4612 1,341009 1,798304
44
1 Nn2 (n)2
n =
N N1
1 10(17,73162) (13,31523)2
n =
10 10 1
1 177,3162 177,2953
n =
10 9
1 0,0209
n =
10 9
1
n = 0,00232
10
1
n = (0,04816)
10
n = 0,004816
45
1 Nn2 (n)2
n =
N N1
46
1 10 (17,90546) (13,38093)2
n =
10 10 1
1 179,0546 179,0492
n =
10 9
1 0,0054
n =
10 9
1
n = 0,0006
10
1
n = (0,02449)
10
n = 0,002449
c. Menentukan Kesalahan Relatif Pengukuran (KR)
n
KR = x100%
n
0,002449
KR = x100%
1,338093
KR = 0,1830%
Hasil yang dilaporkan = (n n) = ( 1,338 0,002 )
3. Menentukan Indeks Bias Glukosa 5%
Tabel 4.8 Data Indeks Bias Glukosa 5% (nglukosa)
No. f1 fgab f2 n n2
1 17,7 22,8 -84,3574 1,333343 1,777805
2 17,8 22,9 -82,4612 1,341009 1,798304
3 18 22,6 -85,5 1,328889 1,765946
4 17,7 22,9 -81,6367 1,344453 1,807553
5 17,9 22,7 -86,0723 1,326702 1,760138
6 17,8 23 -79,9255 1,351828 1,827438
7 18,1 22,7 -87,8043 1,320258 1,743081
8 17,9 22,6 -80,7255 1,348341 1,818024
9 17,8 22,5 -82,4612 1,341009 1,798304
47
1 Nn2 (n)2
n =
N N1
1 10(17,86254) (13,36472)2
n =
10 10 1
1 178,6254 178,6157
n =
10 9
1 0,0097
n =
10 9
1
n = 0,001077
10
1
n = (0,033045)
10
n = 0,003281
c. Menentukan Kesalahan Relatif Pengukuran (KR)
n
KR = x100%
n
0,003281
KR = x100%
1,336472
KR = 0,2454 %
Hasil yang dilaporkan = (n n) = ( 1,336 0,003 )
48
1 Nn2 (n)2
n =
N N1
1 10(17,87911) (13,37025)2
n =
10 10 1
1 178,7911 178,7635
n =
10 9
1 0,0276
n =
10 9
49
1
n = 0,0046
10
1
n = (0,067823)
10
n = 0,0067823
c. Menentukan Kesalahan Relatif Pengukuran (KR)
n
KR = x100%
n
0,0067823
KR = x100%
1,337025
KR = 0,5072%
Hasil yang dilaporkan = (n n) = ( 1,337 0,006 )
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indeks bias zat cair
menggunakan prinsip lensa gabungan. Pada eksperimen ini digunakan lensa
cembung, sumber cahaya, cermin datar, layar, cairan yang akan dicari indeks
biasnya, sensor ultrasonik, Arduino Uno dan LCD 16 x 2. Prinsip kerja dari
percobaan ini, sumber cahaya dari fokus lensa cembung dibiaskan sejajar sumbu
utama sehingga membentuk bayangan tak hingga.
Bayangan tak hingga yang sejajar sumbu utama pada sistem dianggap
sebagai benda 2. Selanjutnya benda 2 dipantulkan oleh cermin datar dan dibiaskan
kembali oleh lensa cembung sehingga terbentuk bayangan akhir sistem pada fokus
yang ditangkap oleh layar.
Gambar 4.2 Jalannya Sinar pada Penentuan Jarak Fokus Lensa (f0)
50
Gambar 4.3 Jalannya Sinar pada Penentuan Jarak Fokus Lensa Gabungan (fgab)
Mengasumsikan dua lensa tipis yang saling bersentuhan ekuivalen
dengan lensa tipis tunggal maka jari-jari fokus lensa zat cair (f2 ) dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan lensa gabungan antara lensa positif dan lensa zat
cair. Lensa positif sebagai (f1 ) dan lensa zat cair sebagai (f2 ).
1 1 1
=f +f (4.1)
fgab 1 2
Setelah jarak fokus zat cair (f2 ) diketahui maka dalam menentukan nilai indeks
bias cairan dapat menggunakan persamaan pembentukan lensa sebagai berikut:
51
1 1 1
= (n 1) (R R ) (4.2)
f 1 2
Sehingga lensa zat cair berbentuk lensa plan konkaf, maka jari-jari zat cair
tersebut meliputi R untuk sisi konkaf dan tak hingga () untuk sisi datar lensa.
1 1 1
= (n 1) (R ) (4.3)
f 1
dengan gelombang datang, sehingga dalam waktu yang sama gelombang yang
dilewatkan tidak berjalan di dalam medium sejauh gelombang datang aslinya
sehingga kecepatan gelombang yang dilewatkan lebih kecil dari pada kecepatan
gelombang datang. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar pula
jumlah molekul dan atomnya yang berinteraksi dengan gelombang cahaya,
sehingga ketertinggalan fase yang dialami oleh gelombang datang semakin besar.
Hal ini berarti bahwa laju cahaya semakin kecil seiring dengan bertambahnya
konsentrasi larutan.
Berdasarkan analisis hasil percobaan tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa semakin besar viskositas zat cair maka indeks bias cairan tersebut juga
semakin besar. Faktor lain yang sangat berpengaruh dalam menentukan indeks
bias pada percobaan ini adalah faktor ketelitian menentukan fokus yang paling
terang sehingga berpengaruh pada jarak bayangan yang diukur. Hal ini dapat
dilihat dari persentase kesalahan pada pengukuran, semakin kecil persentase
kesalahan pengukuran maka semakin akurat data yang dihasilkan.