3. SAIDAH ( 14030148)
Telp.(0283)352000
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen Proyek . Dan pada
kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen,
Bapak Bahri Kamal,, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bimbingan, arahan,
saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik. TAK ADA GADING
YANG TAK RETAK, sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk penulis dan pembaca.
Penulis Tegal,
BAB I PENDAHULUAN
Manajemen proyek itu suatu displin ilmu pada era tahun 1950an, Amerika bangsa
yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan
bapak dari ilmu manajemen proyek, dan namanyapun menjadi metode yang digunakan,
bernama Gantt Chart. Perlu diingat bahwa mempelajari manajemen proyek itu tidak
terlalu sulit, karena didalamnya terdapat hal hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia,
hanya ditambah sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan proyek itu usaha yang
harus dilakukan dari awal hingga akhit pada suatu kejadian, yang mempunyai batasan waktu
anggaran sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan. Meski pada akhir tujuan adanya
proyek adalah untuk memuaskan pelanggan. Maksudnya begini ketika ada perusahaan
besar maupun kecil memanajemen proyek, yang terpenting adalah waktu yang tepat dalam
membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam
penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijalankan. Lalau bagimana kita
mengetahui bahwa itu adalah proyek? diperlukan beberapa ciri ciri/ karakteristik dari
proyek,yaitu: ada sasaran /tujuan,memiliki rentang waktu/deadline,waktu biaya dan syarat
kerja yang lengkap,berurutan dari a hingga z,terkadang merupakan sesuatu event/kejadian
yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
A. Latar Belakang
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang
dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan
Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan
alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang
kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih
dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam
bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula
dengan semakin ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik
sehingga pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan
manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari
pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu
kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek
berbeda dengan manajemen klaisik yang berhasil menggelola kegiatan operasional. Hal ini
karena beberapa prilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Untuk menambah pengetahuan tentang segala aspek kegiatan dari manajemen proyek
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua para pembaca. Untuk mengetahui dan memahami
pengertian pengertian manajemen,manajemen proyek,dan manejer proyek.
BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian manajemen Manajemen proyek terdiri dari dua kata : manajemen dan
proyek.manajemen merupakan pengkoordinasian aktivitas kerja beberapa orang sehingga ker1a
bisa diselesaikan secara efektif dan efisien Pengertian proyek menurut A Guide to the project
management body of knowledge ( 2004 p5) Proyek adalah usaha sementara yang dikerjakan
untuk membuat produk dan layanan yang unik. Proyek memiliki karakteristik yaitu:
1. Temporary
Menurut A Guide to the project management body of knowledge (2004 p8) merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahun skill,tools dan teknik untuk aktifitas suatu proyek dengan maksud
memenuhi atau melampui kebutuhan dan harapan dar5 sebuah proyrek. Area pengetahuan
Manajemen Ruang Lingkup proyek Manajemen Ruang Lingkup proyek Menurut A Guide to the
project management body of knowledge (2004 P103) Manajemen Ruang Lingkup proyek
meliputi permintaan proses yang termasuk dalam segala kegiatan kerja dan hanya kegiatan yang
diperlukan agar proyek berjalan dengan sukses. Manajemen Ruang Lingkup merupakan hal yang
paling utama dalam hal mendenifisikan atau mengontrol apa saja yang terlibat dalm proyek.
Proses utama yang terlibat didalam Manajemen Ruang Lingkup proyek :
2. Scope definition Mengembangkan secara detail ruang lingkup proyek yang didasarkan
pada keputusan proyek
Pemecahan ini akan memudahkan pembuatan jadwal proyek estimasi ongkos serta
menentukan siapa yang harus bertanggung jawab Hubungan Manajemen Proyek dengan
Disiplin Ilmu Lain
Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau
hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja rincian).
Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lain nya.
b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi anggota
tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
c. Manajer proyek harus menginformasikan kepada stakeholder tentang perkembangan
pelaksanaan proyek secara periodik.
d. Manajer proyek harus mengenali resiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan
dampak terhadap penyelesaian proyek.
Banyak kesalahan terjadi dalam mengelola sebuah proyek yang menyebabkan sering
menjadi hambatan. Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukankan seorang manajer
proyek dalam mengendalikan waktu proyek yaitu :
c. Estimasi aktivitas sumber daya proyek Estimasi aktivitas sumber daya proyek
bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
d. Estimasi durasi kegiatan proyek Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
e. Membuat jadwal proyek Setelah seluruh aktivitas, waktu dan sumber daya proyek
terdefinisi dengan jelas, maka seorang manager proyek akan membuat jadwal proyek. Jadwal
proyek ini nantinya dapat digunakan untu menggambarkan secara rinci mengenai seluruh
aktivitas proyek dari awal pengerjaan proyek hingga proyek diselesaikan.
f. Mengontrol dan mengendalikan jadwal proyek Saat kegiatan proyek mulai berjalan,
maka pengendalian dan pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk
memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan atau
tidak.
Ruang lingkup adalah semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk.
Manajemen ruang lingkup terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan
pengendalian. Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup meliputi:
a. Initiation. Termasuk dalam proses ini adalah komitmen organisasi pada awal proyek atau
kelanjutan fase berikutnya dari sebuah proyek. Output dari proses initiation ini adalah project
charter (diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang menunjukkan eksistensi dan
memberikan overview menyeluruh dari proyek.
b. Perencanaan ruang lingkup/Planning. Peran WBS paling banyak pada tahap ini, yaitu:
1. Perencanaan Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WBS akan dibuat
dan didefinisikan.
3. Definisi Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi komponen
kunci atas perencanaan proyek
5. Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS mengidentifikasi
project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.
6. Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada proses ini dan
menjadi kunci utama perencanaan proyek.
9. Rencana Perolehan dan Pengadaan : WBS adalah input atas proses ini. c) Monitoring
and Controlling/ pengendalian
2. Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang menjadi komponen
utama dalam perencanaan proyek.
3. Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan lingkup proyek
sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas update yang disetujui
berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan kemampuan project manager untuk menilai
dampak atas perubahan lingkup.
4. Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam hierarki atas
deliverables dimana implementasi kendali biaya. Tahap-tahap perencanaan proyek Setelah
kontrak ditanda tangani, maka perusahaan harus memberi wewenang untuk melakukan
perencanaan sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini perlu dilakukan
hasil akhir proyek, waktu, biaya, dan performansi (catatn outcome yang dihasilkan dari fungsi
suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu tertentu) yang ditargetkan.
2. Pekerjaan pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus
diuraikan dan didaftar.
2. Permintaan pasar Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu
macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan jalan membangun sarana
produksi baru.
3. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan Hal ini dimulai dengan adanya desakan
keperluan dan setelah dikaji dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk
merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan system kerja lama agar lebih mampu bersaing.
4. Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk
baru yang diperkirakan akan banyak manfaat dan peminatnya, sehingga mendorong
dibangunnya fasilitas produksi. Misalnya, komoditi obat-obatan dan bahan kimia yang lain D.
1. Project Initiation Project Initiation (project initiation) adalah tahap awal (pertama
kalinya) suatu proyek dimulai. Dalam artian memberikan gambaran global suatu
proyek dalam bentuk defenisi proyek yang berisi ruang lingkup proyek, tujuan
proyek, waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi umum lainnya.
Tujuan project initiation
a. Menentukan tujuan proyek secara rinci
b. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan ( critical success factor )
untuk pelaksanaan proyek.
c. Menentukan ruang lingkup proyek, jadwal proyek, kebutuhan sumber daya
proyek secara garis besar, asumsi proyek, serta batasan-batasan proyek sebagai
acuan dalam membuat perencanaan manajemen proyek (project management
plan)
d. Menentukan kriteria keberhasilan proyek Mekanisme Project Initiation
a. Pemilik proyek (project owner) memberi penugasan (assigment) kepada
manajer proyek (project manager) dan tim proyek (project team).
b. Manajer proyek dan tim proyek secara bersama-sama membuat defenisi proyek
(project defenition) dan disetujui oleh pemilik proyek.
c. Defenisi proyek yang telah dibuat, selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan
atau landasan dalam pembuatan perencanaan manajemen proyek (project
management plan).
Project Planning Perencanaan proyek secara umum berisi: tujuan & ruang
lingkup proyek (scope manajemen), waktu pengerjaan atau jadwal proyek (time
management), rencana anggaran biaya proyek (cost management), kualitas
proyek (quality management), sumber daya proyek (resource management),
manajemen risiko (risk management), perencanaan komunikasi (communication
management), pengadaan (procurement management), serta integrasi (integration
management).
Tujuan Project Planning
a. Mendefenisikan ruang lingkup proyek.Membuat detail jadwal pelaksanaan
proyek.Menentukan alokasi dana yang dibutuhkanproyek.Menetapkan prosedur
dan mekanismepengontrolan proyek.
b. Menentukan kualifikasi, peran dan tanggung jawab,serta jumlah personil yang
dibutuhkan untukmelaksanakan proyek.
3. Project Execution Project execution adalah tindak lanjut dari apa yang telah
dituangkan dalam project management plan. Tujuan Project Execution
a. Memastikan pencapaian tujuan proyek apakah sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
b. Mengontrol pelaksanaan proyek agar sesuai dengan estimasi dan rencana awal
c. Dengan melakukan kontrol diharapkan adanya masukan apakah project
management plan perlu di- update atau tidak. Mekanisme project controlling
E.MACAM-MACAM PROYEK
Dilihat dari komponen kegiatannya, proyek dapat dibedakan menjadi :
1. royek Engineering-Konstruksi Definisi Komponen kegiatan utama jenis proyek
ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan
konstruksi. Proyek seperti ini contohnya pembangunan gedung, jembatan, jalan
raya, fasilitas industri dan lain-lain.
2. Proyek Engineering-Manufaktur Proyek manufaktur merupakan proses untuk
menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan
proyek. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk
(product development), manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi
produk yang dihasilkan. Contohnya seperti pembuatan generator listrik, mesin
pabrik, kendaraan. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan
menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi
diklasifikasikan sebagai proyek
3.Proyek Penelitian dan Pengembangan Proyek ini bertujuan melakukan
penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
Dalam mengejar proses akhir, proyek ini seringkali menempuh proses yang
berubah-ubah, demikian pula dengan lingkup kerjanya. Proyek ini dapat berupa
proyek yang meningkatkan dan memperbaiki mutu produk. Contoh : Proyek
membuat robot yang difungsikan untuk membantu pekerjaan rumah tangga,
penelitian mengenai ditemukannya bibit unggul dari suatu tanaman.
4.Proyek Pelayanan Manajemen Proyek ini sering muncul dalam perusahaan
maupun instansi pemerintah. Proyek ini bisa berupa : perusahaan merancang
reorganisasi, ,perancangan struktur organisasi, merancang sistem informasi
manajemen, meliputi perangkat lunak ataupun perangkat keras, merancang
program efisiensi dan penghematan, serta melakukan diversifikasi, penggabungan
dan pengambil alihan.
5.Proyek kapital Kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya digunakan
oleh sebuah badan usaha atau pemerintah. Proyek ini biasanya berupa
pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian materiil, pembelian
peralatan, pemasangan fasilitas, desain mesin dan konstruksi guna pembangunan
instalasi pabrik/gedung baru. Pada kenyataan yang sesungguhnya tidak mudah
memilah-milah macam proyek berdasarkan criteria diatas karena seringkali satu
proyek mengandung macam-macam komponen kegiatan dengan bobot(harga,
atau jam, orang) yang tidak jauh berbeda. Sebagai contoh, proyek instalasi
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari segi pembangunannya dapat
digolongkan sebagai proyek engineering-konstruksi. Namun bila dilihat
komponen utamanya seperti ketel uap, generator listrik, turbin uap, dan peralatan
lainnya yang semuanya melibatkan engineering-manufaktur, maka secara
keseluruhan kegiatan manufaktur akan memiliki bobot(biaya) tidak jauh berbeda
dari kegiatan konstruksi, bahkan mungkin lebih. Atas dasar itulah
pengelompokan seperti diatas tidak boleh diartikan secara sempit karena memang
tidak terdapat batas yang jelas, tetapi hendaknya dilihat dari komponen kegiatan
yang diperkkirakan memiliki bobot terbesar. F.Kunci sukses keseluruhan proyek :
1.Project Integration Management yang baik. Manajer proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung.
Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi
melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan Manajemen integrasi
proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak. Manajemen integrasi proyek:
termasuk Interface. Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi
antar elemen-elemen dalam proyek.
2.Kerangka kerja integrasi manajemen proyek, pengembangan, atribut, dan
elemen umum dari sebuah rencana proyek. Berpikir tentang proyek, sama artinya
dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin
matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek
merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek
hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek
diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah
perencanaan yang biasanya berbentuk proposal. Bersamaan dengan terbitnya
gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek
mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi
dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus
dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan
proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi
yang secara umum terjadi dalam manajemen proyek. Manajemen proyek dalam
hal ini berarti penerapan pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk
menjalani segala aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek.
Ruang lingkup pengetahuan tentang manajemen proyek (project management
knowledge) meliputi:
3.Analisis Stakeholder dan contohnya. Dokumen stakeholder analisis merupakan
dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai
stakeholder berkaitan dengan:
a. Nama dan organisasi stakeholder.
b. Peranannya dalam proyek.
c. Fakta-fakta unik mengenai stakeholder.
d. Level keterlibatannya, dan. e. Ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk
menjaga relasi dengan stakeholder
5. Change Control System dan Change Control Boards (CCBs). Sistem kontrol
perubahan:
a. Proses yang terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana
dokumendokumen proyek dan pekerjaannya dapat diubah.
b. Menggambarkan orang yang berwenang untuk membuat perubahan dan
bagaimana cara membuat perubahan tersebut.
c. Seringkali melibatkan Change Control Board (CCBs), manajemen konfigurasi
dan proses untuk mengkomunikasikannya.
1.Misi Proyek Berupa penentuan tujuan utama proyek dan menentukan arahan
serta aturan umum yang akan digunakan dalam operasionalisasi proyek. Tujuan :
Memberikan penjelasan kepada seluruh tim anggota proyek yang terlibat dalam
operasional proyek
2.Dukungan Top Manajemen Berupa kesediaan untuk menyediakan sumber daya
dan wewenang demi kesuksesan proyek, karena top manajemen berperan sebagai
tutor dan fasilitator dalam mengimplementasikan rencana terhadap tujuan
organisasi Tujuan Top manajemen mempunyai komitmen terhadap kesuksesan
proyek
3.Rencana Proyek Penjadwalan dan rencana kerja yang berupa uraian rincian
tentang spesifikasi keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan serta rencana kerja
rinci dari tahap ke tahap dalam operasional proyek Tujuan - Untuk menjamin
proyek dapat terlaksana dengan efektif - Sebagai alat ukur kemajuan
oparionalisasi proyek - Untuk mengetahui unsur kelayakan secara teknis maupun
ekonomis
4. Konsultasi dengan pelanggan Memberikan gambaran hasil yang dibutuhkan
oleh pelanggan yang akan menjadi pemakai hasil proyek Tujuan Untuk
memberikan dukungan terhadap pelaksanaan proyek
5. Pelaksana Merupakan suatu peran yang menentukan keberhasilan suatu proyek
Tujuan Untuk melakukan rekrutmen dan seleksi tenaga kerja sesuai dengan
keterampilan pelaksanaan proyek
6. Tugas-tugas teknis Ketersediaan peralatan, teknologi, dan keahlian yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek Tujuan - Menyediakan tenaga
operasionalisasi proyek sesuai dengan kebutuhan - Memanfaatkan peralatan
teknologi dan keterampilan dalam menjalankan pekerjaan
7. Kepercayaan Pelanggan Merupakan kesediaan menerima terhadap hasil kerja
proyek Tujuan - pelanggan akan menerima hasil pekerjaan proyek - menjaga
tingkat intensitas hubungan pelaksana proyek dengan pemakai
9. Komunikasi Interaksi informasi dan data terkini untuk seluruh pelaku dalam
operasional proyek Tujuan - Untuk memfasilitasi masing-masing variabel
penentu kesuksesan proyek - Untuk memberikan informasi yang terbaru antara
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
10. Pemecahan Masalah Kemampuan untuk menangani keadaan kritis yang tidak
diharapkan Tujuan - Agar mampu mengendalikan jika terjadi penyimpangan dan
yang direncanakan - Perlunya mekanisme pemecahan masalah yang ditetapkan
dalam rencana operasional proyek. - Untuk mempermudah menejer proyek dalam
mengatasi masalah dan mengatasi masalah potensial yang timbul
5. Tim Proyek Kemampuan tim dalam melaksanakan kinerja dalam sebuah tim
yang akan memiliki komitmen dan spesifikasi sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan proyek Tujuan :
a. Memberikan komitmen
b. Aantusias
c. Melakukan koordinasi
d. Menyelesaikan konplik yang timbul
3.Aspek Teknis dan Teknologi Dalam aspek ini harus dikaji hal-hal yang
meliputi type dan fasilitas-fasilitas yang akan didirikan (misalkan pabrik
gula, proyek PLTA), kapasitas produksi ekonomi proyek, jenis teknologi
yang dipakai, pengalaman kerja yang didapat dari proyek sejenis,
peralatan yang dipergunakan, persediaan bahan material setempat dan
sumber daya manusia yang tersedia dan siap pakai. Mesin/peralatan atau
bahan baku yang masih perlu diimport memerlukan pemikiran tambahan
dari segi prosedur pengadaan barang( pemesanan, pengiriman, proses
deklarasi pelabuhan dan lain-lain), sehingga bahan dan peralatan yang
dibutuhkan dapat tiba pada waktunya. Disamping itu lokasi proyek dan
letak bangunan pabrik memerlukan saran dan alternative untuk
mendapatkan keuntungan dan manfaat yang optimum dari berbagai
macam segi.
kesalahpahaman (Misunderstandings).
b. Tidak konsisten antara proses dan prosedur yang digunakan manajer proyek
c. Proyek tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu dan biaya d. Tidak sinerginya
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangggih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material
dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakatsehingga dibutuhkan cara
pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-
benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan pengelolaan yang sesuai
dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan
kegiatan operasional rutin. Manajemen proyek berbeda dengan manajemen klasik yang
berhasil mengelola kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa perilaku proyek yang
penuh dinamika dan adanya perubahan cepat.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima dihati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/
http://dinyistyanto.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-proyek.html
http://nurulauliarachman.blogspot.com/2013/10/makalah-menejemen-proyek-resiko.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23459/4/Chapter%20I.pdf
http://fadlysutrisno.wordpress.com/2010/07/20/manajemen-proyek/
http://gioakram13.blogspot.com/2013/06/kegiatan-yang-dilakukan-dalam-manajemen.html
http://adhepy.blogspot.com/2013/10/nama-kurnia-ade-munandar-npm-44112141.html
http://journalofannisya.blogspot.com/2013/10/tugas-manajemen-proyek-dan-resiko.html
http://yankumala.wordpress.com/2011/10/08/grup-proses-manajemen-proyek-dan-integrasi
manajemen-proyek/ http://muamergani.blogspot.com/2010/10/project-integration-
management.html http://xyz2110.blogspot.com/
http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-resiko.html/