Anda di halaman 1dari 18

RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONVEYOR

PADA MESIN PENGGILING PADI BERBASIS

PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

GUNA MENGURANGI PENJUALAN GABAH

BASAH DI KECAMATAN BOGOREJO

Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Yusup Bachtiar NIM.5201414019

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Tahap pembuatan alat dilakukan di Laboratorium Pneumatik E9

Lt.3 Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang pada 10 Oktober

2017 sampai dengan 10 November 2017.

3.2 Desain Penelitian

Model dalam penelitian pengembangan ini adalah model

prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif dan menggariskan pada

langkah-langkah pengembangan. Berdasarkan teori, langkah langkah

yang harus diikuti untuk menghasilkan produk meliputi tahap potensi

dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi

desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian,

revisi produk, dan produksi masal.

Prosedur penelitian pengembangan yang dikemukan, mengacu

pada prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono yang

disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Prosedur penelitian

pengembangan adalah

Gambar. Skema Penelitian RnD


Sumber : Sugiyono

1. Potensi dan masalah. Research and Development (RnD) dapat

berawal dari adanya potensi dan masalah. Karena belum adanya

pemanfaatan pembawa beban untuk mempermudah dan membantu

pekerjaan sehingga pekerja sehingga lebih efektif.

2. Pengumpulan data. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan

secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi

yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.

3. Desain produk. Hasil akhir dari serangkaian penelitian awal, dapat

berupa rancangan kerja baru atau produk baru.

Uji coba produk penelitian ini dilakukan 3 kali dengan sebagai

berikut:

1. Uji ahli

2. Uji terbatas

3. Uji lapangan (field testing)

A. Desain Uji Coba

1. Uji ahli atau validasi

Dilakukan dengan responden para ahli perancangan

model atau produk dari rancang bangun prototype konveyor

berbasis plc pada mesin penggiling padi. Kegiatan ini dilakukan

untuk mereview produk awal, memberikan masukkan untuk

perbaikan.

2. Analisis konseptual

3. Revisi I
4. Uji coba

5. Revisi II

6. Uji coba lapangan (field testing)

7. Telaah uji lapangan

8. Revisi III

9. Produk akhir dan desiminasi.

B. Subjek uji coba.

1. Sampel dengan 10 ahli.

2. Jumlah sampel terdir dari 10 pengusaha penggilingan padi.

4. Validasi desain. Proses untuk menilai apakah rancangan kerja baru

atau produk baru secara rasional layak digunakan dengan cara

meminta penilaian ahli yang berpengalaman.

5. Revisi desain produk. Produk yang telah didesain kemudian direvisi

setelah diketahui kelemahannya.

6. Uji coba produk. Melakukan uji coba terbatas.

7. Revisi produk. Produk direvisi berdasarkan hasil uji coba terbatas.

8. Uji coba pemakaian. Dilakukan uji coba dalam kondisi yang

sesungguhnya

9. Revisi produk. Apabila ada kekurangan dalam penggunaan pada

kondisi sesungguhnya, maka produk diperbaiki

10. Produksi terbatas. Demi kepentingan tugas akhir skripsi, pada

penelitian pengembangan ini produk yang dihasilkan akan

diproduksi secara terbatas.


Diagram Alir Penelitian

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Program PLC

Uji Coba tidak


Program

ya

Pemasangan PLC pada


Konveyor

Perakitan konveyor dengan


rice milling

Pengujian
kelayakan
alat

Pengambilan dan Analisis


Data

Kesimpulan

Selesai
3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. PLC

Programmable Logic Control ( PLC ) Sebagai Pusat

pengendali mesin konveyor merupakan gabungan dari keseluruhan

blok-blok rangkaian tersebut yaitu dari pusat pengendali dalam hal

ini adalah rangkaian PLC, rangkaian output yang terdiri dari

rangkaian selenoid, indikator lampu dan buzzer. Rangkaian input

yaitu rangkaian sensor photoelectric, limit switch dan ditambah

rangkaian catu daya yang nantinya akan menggerakkan obyek.

2. Motor Listrik Ac

Motor Listrik Ac adalah jenis motor listrik yang bekerja

menggunakan tegangan AC (Alternating Current). Motor AC

memiliki dua buah bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator

merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan

komponen motor AC yang berputar.

3. Belt Konveyor

Belt Konveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang

digunakan untuk mengangkut unti atau curah dengan kapasitas

besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap

pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt

conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan.

4. Personal Computer
PC digunakan pada saat pertama kali alat ini dibuat yaitu

saat membuat dan mendownload program. Untuk membuat

program pada PLC, untuk itu digunakan software atau program

yang bernama CX Programmer yang merupakan sebuah aplikasi

software yang dijalankan pada Personal Computer dan digunakan

untuk membuat program dalam bentuk diagram ladder. PC juga

berfungsi untuk memonitoring dan mengontrol PLC Sistem yang

dibutuhkan Personal Computer untuk menjalankan program CX

Programmer adalah.

Tabel 3.1 : Konfigurasi software PC Minimum Untuk PLC

SOFTWARE SPESIFIKASI

Windows Windows 98, 2000, ME, dan XP

Tabel 3.2 : Konfigurasi Hardware PC Minimum Untuk PLC

HARDWARE SPESIFIKASI

Prosesor Minimal 200 Mhz

Memeory Minimal 64 Mb

Hardisk Minimal 100 Mb

Display 800 x 600 SVGA atau resolusinya

yang lebih tinggi

lebih bagus

5. Rice Milling

Salah satu tahapan pascapanen padi yang terdiri dari


rangkaian beberapa proses dimana proses utamanya adalah

pemecahan kulit (husking) dan penyosohan (polishing) untuk

mengolah gabah menjadi beras siap konsumsi.

3.4 Parameter Penelitian

Dasar elemen dari PLC adalah berjalannya suatu program yang telah

dibuat kemudian diimplementasikan ke output (konveyor) sehingga konveyor

dapat berjalan dengan lancar. Kemudia penggunaan konyor lebih efektif

memindahkan beban, efisiensi waktu menggunakan konveyor lebih cepat

dibandingkan dengan tenaga manusia (Arimad, 2015). Penghitungan Laju

konveyor baik dengan beban maupun tidak adalah

V = S/T................(Foster, 2007)

V = Kecepatan

S = jarak

T = Waktu

Sedangkan perhitungan untuk kapasitas dari belt konveyor adalah :

Q = M/T .................. (Anas, 2010)

Q = kapasitas

M = massa

T = waktu

Dengan menggunakan konveyor mesin penggiling padi lebih

murah dibandingkan dengan yang konvensional karena dihitung dari

segi biaya dan tenaga. Parameter diukur menggunakan tabel dibawah

ini

1. PLC pada posisi ON (Motor Jalan)


Jeda Waktu Antara Tombol Start Nilai

Ditekan dengan Nyala Motor

< 1 Detik 1 (Benar)

> 1 Detik 0 (Salah)

2. PLC pada posisi OFF (Motor Berhenti)

Jeda Waktu Antara Tombol Start Nilai

Ditekan dengan Motor Mati

2,5-3,5 Detik 1 (Benar)

> 3,5 Detik 0 (Salah)

3. Barang Membelok 600

Jeda Waktu Antara Motor Mati Nilai

dengan Pneumatik 1 Bergerak Maju

< 1 Detik 1 (Benar)

> 1 Detik 0 (Salah)

Tabel 1. Data uji On, Off, Belok 600

On (Motor Off (Motor


Belok 600
Pengujian Berjalan) Berhenti)

1 0 1 0 1 0

5
6

10

Pada pengambilan data hubungan antara beban dengan laju pergerakan

mesin konveyor yang akan dimasukkan ke rice milling, data diambil

sebagai berikut :

Beban Jarak Tempuh Rata-rata Laju


Waktu Tempuh
(X) (Meter) waktu tempuh (Y)

1,65
3

5
6

Keterangan tabel :

1. Tombol start di tekan sampai PLC bisa mengerakkan keluaran

yang berupa motor listrik AC. Jika motor berjalan dengan jeda

antara tekan dan jalannya motor < 1 detik maka masukkan dalam

kolom benar dengan nilai 1. Jika motor berjalan dengan jeda antara

tekan dan jalannya motor 1 detik maka masukkan dalam kolom

benar dengan nilai 1, sebaliknya jika motor mati maka masukkan

dalam kolom salah dengan nilai 0. Hal ini diulang sampai 10 kali.

2. Barang mengenai sensor 1 dalam jeda waktu 2 detik motor akan

berhenti. PLC akan memberi keluaran untuk menghentikan motor

listrik. Jika motor berhenti dengan jeda waktu antara 2,5 3,5 detik

setelah barang mengenai sensor maka masukkan dalam kolom benar

dengan nilai 2. Jika motor berhenti dengan jeda waktu lebih dari 3,5

detik setelah barang mengenai sensor maka masukkan dalam kolom

benar dengan nilai1 , sebaliknya jika motor masih berjalan maka

masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0. Hal ini diulang sampai

10 kali.

3. Setelah posisi motor listrik berhenti barang akan berhenti


didepan pneumatik 1. PLC akan memberi keluaran untuk

mengerakkan pneumatik 1 untuk mendorong barang sampai konveyor

selanjutnya. Jika pneumatik 1 bergerak dengan jeda waktu < 1 detik

antara barang berhenti (OFF) dengan pneumatik 1 bergerak maju dan

barang bisa bergerak 900 maka masukkan dalam kolom benar dengan

nilai 2. Jika pneumatik 1 bergerak dengan jeda waktu 1 detik antara

barang berhenti (OFF) dengan pneumatik 1 bergerak maju dan barang

bisa bergerak 900 maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai1 ,

sebaliknya jika pneumati 1 mati dan barang tidak bisa bergerak 600

maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0. Penelitian ini juga

dilakukan 10 kali.

3.5 Kalibrasi Instrumen Penelitian

Tabel 6. Pengalamatan I/O


Sumber: Muklisina

Adapun langkah-langkah kalibrasi produk yang dibuat adalah

sebagai berikut Muklisina(2012) :

1. Ketika tombol ON/START ditekan (000.00), akan mengaktifkan

konveyor 2 (010.02). Setelah boks terbawa dan mengaktifkan

sensor box (000.04), konveyor 2 mati (OFF) karena pada ladder

sensor box (000.04) diset pada kondisi normally close dan akan

berubah menjadi open ketika sensor box (000.04) aktif. Konveyor 2

(010.02) juga akan mati (OFF) ketika tombol STOP (000.01)

ditekan. Konveyor 2 bisa aktif (ON) ketika timer 9 (TIM 007)

berubah status menjadi close dan akan mati (OFF) ketika timer 10

(TIM 008) berubah status menjadi open

2. Ketika tombol ON ditekan (000.00), arus akan mengaktifkan

solenoid 1 dan 2 (010.00) maju. Timer 1 (TIM 001) akan bekerja

menghitung mundur selama 3 detik dan solenoid 1 dan 2 (010.00)

maju akan mati ketika tombol STOP (000.01) ditekan dan timer 2

(TIM 002) berubah status menjadi open. Solenoid 1 dan 2 (010.00)

juga bisa aktif ketika timer 7 (TIM 007) berubah status menjadi

close dan sensor lengan 1 (000.02) aktif. Selenoid 1 dan 2 (010.00)

juga bisa aktif karena sensor lengan 2 (000.03) aktif, dan akan mati

(OFF) ketika timer 6 (TIM006) berubah status menjadi open.

Ketika sensor lengan 2 (000.03) aktif juga akan mengaktifkan timer

4 (TIM 004) dan menghitung mundur selama 3 detik.

3. Timer 1 (TIM 001) pada kerja no. 2 akan menjadi status close pada
kerja ketiga yang akan mengaktifkan solenoid 3 maju (010.04).

Timer 1 (TIM 001) akan mengaktifkan timer 2 (TIM 002) dan

menghitung mundur selama 3 detik dan solenoid 3 maju (010.04)

akan mati (OFF) ketika tombol STOP (000.01) ditekan dan timer 4

(TIM 004) berubah status menjadi open.

4. Timer 2 (TIM 002) pada kerja no. 3 akan menjadi status pada kerja

keempat yang akan mengaktifkan solenoid 1 dan 2 mundur

(010.01). Timer 2 akan mengaktifkan timer 3 (TIM 003) dan

menghitung mundur selama 3 detik dan solenoid 1 dan 2 mundur

(010.01) akan mati (OFF) ketika tombol STOP (000.01) ditekan

dan sensor lengan 2 (000.02) non-aktif. Selain itu, solenoid 1 dan 2

mundur (010.01) juga akan aktif jika timer65 (TIM 006) berubah

status menjadi close dan mati (OFF) jika timer 7 (TIM 007)

berubah status menjadi open.

5. Timer 3 (TIM 003) pada kerja di atas no. 4 akan menjadi status

pada kerja kelima yang akan mengaktifkan relay motor lengan

(010.03) sehingga motor berputar berlawanan arah jarum jam

(maju). Motor tersebut (010.03) akan mati (OFF) jika tombol

STOP (000.01) ditekan sehingga berubah status menjadi open,

timer 7 (TIM 007) berubah status menjadi open, dan ketika sensor

lengan 2(000.03) aktif dan berubah status menjadi open

6. Timer 4 (TIM 004) pada kerja di atas no. 2 akan menjadi status

pada kerja keenam yang akan mengaktifkan solenoid 3 mundur

(010.05). Timer 4 (TIM 004) juga akan mengaktifkan timer 5 (TIM


005) dan menghitung mundur selama 3 detik. Solenoid 3 mundur

(010.05) akan mati (OFF) jika tombol STOP (000.01) ditekan dan

timer 6 (TIM 005) berubah status menjadi open.

7. END (END(01)) akan menutup siklus kerja ladder sehingga

sirkulasi kerja akan terus berlanjut sampai dihentikan dengan

menekan switch OFF/STOP (000.01)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data :

1. Observasi

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan

cara observasi untuk mengetahui keefektifan dari rice milling yang

ada konveyornya.

2. Dokumentasi

Peneliti menggunakan teknik metode pengumpulan data

dokumentasi kondisi penggilingan padi saat ini.

3.7 Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Menggunakan Anova One-way

2. Melakukan analisis data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

ahli, tentang kesesuaian implementasi dari sistem PLC pada

konveyor yang dipasang pada mesin rice milling

3. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh

dari responden atau ahli.


4. Penelitian mengenai Rancang Bangun Prototype Konveyor pada

Mesin Penggiling Padi Berbasis PLC Guna Mengurangi Penjualan

Gabah Basah di Kecamatan Bogorejo adalah suatu penelitian yang

membuktikan bisa atau tidaknya PLC diterapkan dalam suatu mesin

yang didesain sesuai yang diinginkan. Analisis data yang digunakan

adalah menggunakan penelitian diskriptif. Penelitian diskriptif

bertujuan untuk memberi gambaran suatu objek penelitian.

Penggunaan analisis data menggunakan data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menghitung jumlah

centangan yang terdapat dalam kolom. Data kualitatif berupa

keterangan atau alasan sesuatu itu bisa terjadi. Data yang

diperoleh kemudian disajikan berdasarkan diskriptif prosentase

kedalam nilai 1 (benar) dan 0 (salah). Secara umum analisis data

yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis yang tidak

didasarkan pada perhitungan statistik, tetapi dalam bentuk

pernyataan dan uraian yang selanjutnya akan disusun secara

sistematis dalam bentuk skripsi. Data dalam penelitian ini juga

dapat dibuat klasifikasi sendiri tentang tingkat keberhasilan

penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Adhar, Choirul dkk. 2016. Rancang Bangun Metering Devise Tipe Screw

Conveyor dengan Dua Arah Keluan untuk Pemupukan Tanaman Tebu.

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosestem. Vol. 4 No. 1 hal 1-10.

Ardiyansyah, Hedndri dkk. 2013. Perancangan Simulator Sistem Pengepakan dan

Penyortiran Barang berbasis PLC Twido TWDLMDA20DTK. Jurnal

Online Institute Teknologi Nasional. Vol. 1 No. 4 hal 1-13

Arimad, dkk. 2015. Analisis Efisiensi Pada Belt Konveyor Untuk meningkatkan

Proses Pengangkutan Tebu. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan

Biosistem. Vol. 3 No. 2, hal. 112-120.

Basnight, Zachry., dkk. 2013. Firmware modification attakc on programmable

logic controller. Sciverse Sciencedirect. Vol. 2 Hal. 76-84.

Buhrer, T Urich., dkk. 2015. Changeability of Manufacturing Automation System

using an Orchestration Engine For Programmable Logic Controller.

IFAC Paper Online. Vol. 1 hal 1573-1579.

Ergen, Tekin Alp dan Deniz Ozde Koca. 2014. PLC Controlled single cylinder

diesel-LPG engine. Fuel. Vol 130 hal 273-278.

Fedorko, Gabriel.dkk. 2016. Extension of inner structure of textile rubber

conveyor belt- failure analysis. Vol. 70 Hal 22-30.

Imanda, Adhi Semanda dkk. 2014. Perancangan dan Pembuatan PLC-Mikro

untuk Model Flap dengan Feedback Potensiometer berbasis

Microcontroller PIC16F877A. Jurnal Online Institute Teknologi Nasional.

Vol. 2 No. 3

Kulizs, Josef dkk. 2013. Generating time intervals in Proggrammable Logic


Controllers. 12th IFAC Conference on Proggrammable Device and

Embedded System. Vol. 1 hal. 1-6

Lavender, A Steven dkk. 2016. An electromyographic and kinematic comparison

between an extendable conveyor system and an articulating belt conveyor

used for truck loading and unloading tasks. Applied Ergonomics. Vol. 58

hal 398-404

Lolev, N Atanas dan Peter I Yamikov. 2015. Aplication of PLC as a Gateway in a

Network of Smart Power Tranpotrtation. Science Direct IFAC. Vol. 1

No.48 Hal 95-98.

Muklisina, Daud Muhammad. 2012. Metode Pemrograman Pada Koveyor Dengan

Fungsi Pencacah Barang Berbasis PLC Tipe CPM 1A 20 I/O. Skripsi

Unnes : Semarang.

Palomo, Valencia G dan J.A Rossiter 2010. Programmable Logic Controller

implementation for an auto tuned predictive control based on minimal

plant information. ISA Transaction. Vol. 50 hal 92-100

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai