Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM PERBEKALAN STERIL

KELOMPOK : SHIFT :

SOAL :

I. Latar Belakang

II. Preformulasi Zat Aktif

Struktur Kimia

Rumus Molekul

Sinonim
Nama Kimia

Berat Molekul

Pemerian
Kelarutan
Titik leleh
Inkompatibilitas
Stabilitas
Panas
Hidrolisis/oksidasi
Cahaya
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) :
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) :

Cara sterilisasi sediaan :


Kemasan :

III. Perhitungan Tonisitas/Osmolaritas dan Dapar


a. Tonisitas
Metode :
Perhitungan : menggunakan ekuivalensi NaCl berdasarkan bobot zat (gram/mgram).

Perhitungan nilai E pada Tonisitas:


Liso
E 17 x
M
Kesimpulan :
Sediaan bersifat hipo-iso-hipertonis :

b. Dapar
Jenis dapar/kombinasi
Target pH
Kapasitas dapar
Perhitungan :
pKa1=4,76

[ garam ]
pH= pKa + log
[asam ]

Ka H
2,303 Ctotal
( Ka H ) 2

IV. Pendekatan Formula


No Bahan Jumlah (%) Fungsi / alasan penambahan bahan
1
2
3
4
5
6

7
8

V. Preformulasi eksipient
Pemerian
Kelarutan
Stabilita
Panas

Hidrolisis

Cahaya
Inkompatibilitas
:
Kesimpulan :
Cara sterilisasi :
Kemasan :

VI. Persiapan Alat/Wadah/Bahan


a. Alat
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Ball filter
2 Batang Pengaduk
3 Erlenmeyer 200ml
4 Erlenmeyer kecil
5 Gelas ukur 10ml
6 Indikator pH
universal
7 Kaca Arloji
8 Gelas Beaker (kecil)
9 Kertas perkamen
10 Pipet ukur 10 ml
11 Spatel Stainless
12 Kertas saring

b. Wadah
No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1 Vial

c. Bahan (hanya untuk cara aseptic)


No Nama bahan Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1
2
3
4
5
6
7
8

VII. Penimbangan Bahan


Jumlah sediaan yang dibuat :

No Nama bahan Jumlah yang ditimbang


1
2
3
4
5
6
7
8

VIII. Prosedur Pembuatan


RUANG PROSEDUR
Grey area Permukaan meja dilap menggunakan etanol 70% sebelum
sterilisasi ruangan. Sterilisasi ruangan dengan oksidasi
menggunakan etanol 70% diikuti dengan penyinaran lampu UV
selama 12 jam.
Grey area Sterilisasi dilakukan dimana alat-alat yang akan digunakan
disterilkan di dalam autoklaf (untuk alat presisi) dan oven (untuk
alat non presisi) Catatan: Sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf
atau oven, terlebih dahulu alat-alat tersebut dibungkus dengan
kertas perkamen.
White area Aqua pro injeksi :
a. Dimasukkan aquabidest ke dalam beaker glass dalam 250 mL
yang telah distandarisasi
b. Ditambahkan karbon aktif 0,1% lalu diaduk
c. Dipanaskan pada suhu 60-70C selama 15 menit
d. Disaring menggunakan kertas saring 2 lapis
e. Disterilisasi ke dalam autoklaf
Grey area Ditimbang masing-masing bahan menggunakan neraca analitik
dengan tepat mengggunakan kaca arloji yang sebelumnya telah
disterilkan.
White area ................................................................
Grey area Dilakukan evaluasi sediaan

IX. Evaluasi Sediaan


Jumlah Hasil
No Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Syarat
sampel pengamatan
1 Uji pH sediaan Menggunakan pH meter
Wadah sediaan akhir
disinari dari samping
Uji kejernihan
2 dengan latar belakang
larutan
warna hitam untuk melihat
partikel berwarna putih
dan latar belakang putih
untuk melihat partikel
berwarna.
Uji kebocoran Wadah sediaan diletakkan
3
wadah dengan posisi terbalik.
Sediaan diinokulasi pada
medium agar dan diamati
4 Uji sterilitas pertumbuhan mikroba
setelah inkubasi beberapa
hari.
Memerlukan sistem
elektronik penghitung
partikel pengotor cairan
5 Uji partikulat
yang dilengkapi dengan
alat untuk memasukkan
contoh yang sesuai.
Sediaan dipindahkan dari
ampul ke dalam gelas
Volume
6 ukur dan dilakukan
terpindahkan
pengamatan volume yang
terpindahkan
7 Penetapan
Kadar zat aktif
8 Uji Endotoksin Penetapan kadar
Bakteri endotoksin dilakuka
dengan seri pengenceran
spesimen dengan kadar
menurun . Pilih
pengenceran yang sesuai
dengan seri geometrik
sehingga setiap tahap
lebih besar dari tahap
berikutnya dengan
perbandingan yang tetap.
Termasuk di dalamnya
kontrol negatif, kontrol
positif, dan kontrol
sediaan positif. Dilakukan
replikasi.
Kemudian penafsiran hasil

Kesimpulan :
Sediaan memenuhi /tidak memenuhi syarat

X. Pembahasan

XI. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai