Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM HYGINE PANGAN

PEMERIKSAAN ANTEMORTEM PADA KAMBING, SAPI DAN DOMBA

OLEH:

KELOMPOK B2

Nama Anggota:

1. Beatrix Barut (1309012006)


2. Ledy C. Salestin (1309012018)
3. Yuni R. Riwu (1309012024)
4. Lucyan M. A. Owa Milo (1309012028)
5. Lidya E. Ngefak (1309012034)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerikasaan ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan setiap ekor sapi, ternak
atau unggas yang akan dipotong. Pemeriksaan ante mortem dilakukan dengan mengamati dan
mencatat ternak sebelum disembelih yang meliputi jumlah ternak, jenis kelamin, keadaan
umum, serta kelainan yang tampak. Hasil akhir pemeriksaan ini dapat dibagi dalam tiga
kelompok yaitu ternak yang dipotong secara reguler adalah ternak yang memenuhi syarat
normal, ternak yang ditolak yaitu ternak yang menderita suatu penyakit menular, masih
produktif serta betina bunting dan ternak yang menderita kelainan lokal seperti fraktur, abses,
neoplasma dan ternak yang kondisinya meragukan.
Pemeriksaan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan perilaku dilakukan dengan pengamatan dan mencari informasi dari orang yang
merawat hewan tersebut. Hewan yang sehat nafsu makannya baik, hewan yang sakit nafsu
makannya berkurang atau bahkan tidak mau makan. Cara bernafas hewan sehat nafasnya
teratur. Pincang, loyo dan tidak bisa berjalan menunjukkan hewan sedang sakit. Cara buang
kotoran dan kencingnya lancar tanpa menunjukkan gejala kesakitan. Konsistensi kotoran
(feses) padat (Hayati dan Choliq, 2009).
Pemeriksaan Fisik dilakukan pemeriksaan terhadap suhu tubuh (temperatur),
menggunakan termometer (digital atau air raksa ), suhu tubuh normal kambing 38,5 40,5 C,
sapi berkisar antara 38,5C 39,2C dan domba. 39,2 40 C. Bola mata bersih, bening, dan
cerah. Kelopak mata bagian dalam (conjunctiva) berwarna kemerahan (pink) dan tidak ada
luka. Kelainan yang biasa dijumpai pada mata yaitu adanya kotoran berlebih sehingga mata
tertutup, kelopak mata bengkak, warna merah, kekuningan (icterus) atau cenderung putih
(pucat). Mulut dan bibir, bagian luar bersih, mulus, dan agak lembab. Bibir dapat menutup
dengan baik. Selaput lender rongga mulut warnanya merata kemerahan (pink), tidak ada
luka. Air liur cukup membasahi rongga mulut. Lidah warna kemerahan merata, tidak ada
luka dan dapat bergerak bebas. Adanya keropeng di bagian bibir, air liur berlebih atau
perubahan warna selaput lendir (merah, kekuningan atau pucat) menunjukkan hewan sakit.
Hidung, Tampak luar agak lembab cenderung basah. Tidak ada luka, kotoran, leleran atau
sumbatan. Pencet bagian hidung, apabila keluar cairan berarti terjadi peradangan pada
hidung. Cairan hidung bisa bening, keputihan, kehijauan, kemerahan, kehitaman atau
kekuningan. Kulit dan bulu, bulu teratur, bersih, rapi, dan mengkilat. Kulit mulus, tidak ada
luka dan keropeng. Bulu kusam tampak kering dan acak-acakan menunjukkan hewan kurang
sehat. Kelenjar getah bening, kelenjar getah bening yang mudah diamati adalah yang berada
di daerah bawah telinga, daerah ketiak dan selangkangan kiri dan kanan. Apabila ada
peradangan kemudian membengkak tanpa diraba akan terlihat jelas pembesaran di daerah
dimana kelenjar getah bening berada. Daerah anus, bersih tanpa ada kotoran, darah dan luka.
Apabila hewan diare, kotoran akan menempel pada daerah sekitar anus (Hayati dan Choliq,
2009).
1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pemeriksaan
antemortem pada kambing, sapi dan domba.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu Praktikum


Hari/tanggal : Kamis, 20 September 2016
Pukul : 10.10 WITA selesai
Tempat : Laboratorium C (Laboratorium Penyakit Hewan dan Kesmavet)
2.2 Materi
2.3 Metode
2.3.1 Pemeriksaan Antemortem pada Kambing
2.3.2 Pemeriksaan Antemortem pada Sapi
2.3.3 Pemeriksaan Antemortem pada Domba
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Pemeriksaan Antemortem pada Kambing
3.1.2 Pemeriksaan Antemortem pada Sapi
3.1.3 Pemeriksaan Antemortem pada Domba
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pemeriksaan Antemortem pada Kambing
3.2.2 Pemeriksaan Antemortem pada Sapi
3.2.3 Pemeriksaan Antemortem pada Domba
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Hayati dan Choliq. 2009. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.
No Gambar Keterangan
1
Pemeriksaan umur, CRT dan warna
mukosa mulut pada kambing 1.

2
Pemeriksaan kebersihan anus pada
kambing 1.
3
Pemeriksaan kebersihan anus pada
kambing 2.

4
Pemeriksaan kebersihan pada mata
kambing 2.

5
Pemeriksaan suhu pada kambing 2.
6
Pemeriksaan umur, CRT dan warna
mukosa mulut pada kambing 2.

7
Pemeriksaan suhu pada sapi.

8
Hasil pemeriksaan suhu pada sapi.
9
Pemeriksaan umur, CRT dan warna
mukosa mulut pada sapi.

10
Pemeriksaan kebersihan anus pada
sapi.

11
Pemeriksaan kebersihan pada mata
sapi.
12
Pemeriksaan suhu pada domba.

13
Hasil pemeriksaan suhu pada
domba.

14
Pemeriksaan kebersihan anus pada
domba
15
Pemeriksaan kebersihan pada mata
domba.

Anda mungkin juga menyukai