Anda di halaman 1dari 20

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmad dan hidayahnya sehingga, penulis dapat menyelesaikan tugas
Ekonomi Koperasi ini.

Penulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ekonomi Koperasi. Dengan


pembuatan tugas ini penulis mendapat ilmu berguna untuk kedepannya sebagai
pembelajaran , untuk itu penulis menyusun tugas ini dengan semaksimal mungkin.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Achma Hendra S.E, M.Si selaku


pembimbing tugas ini . Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Tim Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar . i
Daftar isi ii
BAB I Pendahuluan.. 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah. 2
1.3 Tujuan Penulisan .. 2
1.4 Metode Penulisan . 2
BAB II Pembahasan .. 3
2.1 Pengertian dan Definisi Manajemen . 3
2.2 Pengertian Koperasi . 3
2.3 Menejemen Sumber Daya Manusia .. 3
2.4 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia . 5
2.5 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Koperasi . 10
2.6 Pentingnya Manajemen Sumber Daya Dalam Koperasi . 11
2.7 Evaluasi Keberhasilan Koperasi sebagai Anggota dan Badan Usaha.. 13
2.8 Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan.. 15
2.9 Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi .. 16
BAB. III Penutup 17
3.1 Kesimpulan . 17
3.2 Saran .. 17
Daftar Pustaka . 18

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi seperti sekarang masyarakat selalu berusaha mencapai


tujuannya dengan mengasah kemampuan sebaik mungkin. Untuk mencapai hal
tersebut masyarakat selalu mencari cara agar mendapat waktu yang efisien dan biaya
yang sangat minimalis. Akan tetapi di dalam koperasi tujuannya adalah membangun
ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam koperasi anggota sebagai
pemilik dan pelanggan mempunyai posisi kekuasaan yang tertinggi, mereka
mendirikan dan mengembangkan perusahaan koperasi untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraannya.

Sesuai dengan pasal 1 UU No.17 Tahun 2012 yang dimaksud Koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
Koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

Di dalam usaha koperasi sangat berkaitan langsung dengan kepentingan


anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Pengelolaan
koperasi harus dilakukan seproduktif dan seefisien mungkin, juga memiliki manfaat
dan nilai tambah yang besar.

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi.


Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang
manajemennya. Jika manajemennya memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam
bekerja maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat. Tetapi sebaliknya,
jika manajemen mengelolanya tidak jujur, cakap dan giat maka koperasipun akan
bubar karena selalu mengalami kerugian.

Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal


tidaknya suatu usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang duduk dalam
manajemen ini mempunyai peranan penting. Banyak koperasi yang gagal dan banyak
1
masalah terjadi diakibatkan oleh buruknya manajemen pengelolanya. Oleh sebab itu
manajemen koperasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam koperasi.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dibahas tadi, maka makalah ini akan membahas
Analisis Peran Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Keberhasilan Koperasi

1.3. Tujuan Penulisan


a. Mengetahui peran manajemen koperasi didalam koperasi itu sendiri
b. Mengetahui peran manajemen yang baik didalam koperasi
c. Mengetahui tolak ukur keberhasilan koperasi.

1.4. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka,


dengan membaca buku-buku yang berisi tentang manajemen koperasi.

2
BAB II

Pembahasan

2.1. Pengertian dan Definisi Manajemen


Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan / melalui
orang lain.
Yang dimaksud orang lain disini mempunyai arti yang sangat luas, karena dapat
berupa bantuan dalam ujud pikiran, tenaga dan dapat pula intuisinya. Menurut G. Terry,
mendefinisikan bahwa :Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu
dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.
2.2. Pengertian Koperasi
Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai: Badan usaha yang
beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa : Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong.
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen
yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi
Manajemen.
2.3. Menejemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan
tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM
juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,
SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak
untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :

3
a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis,
yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non
fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Berdasarkan pengerian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya


manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi

Menurut Melayu SP. Hasibuan, MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif danefisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Henry Simamora, MSDM
adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa
danpengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
Menurut Achmad S. Rucky, MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam
proses akusis, pendayagunaan,pengemebangan dan pemeliharaan personil yang
dimiliki sebuah organisasi secara efektifuntuk mencapai tingkat pendayagunaan
sumber daya manusia yang optimal oleh organisasitersebut dalam mencapai tujuan-
tujuannya.

Jadi secara umum, manajemen sumber daya manusia adalah bidang


pengetahuan manajemen yang bersangkutan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, pelaksanaankegiatan kepegawaian agar tetap selalu adanya pembinaan
sesuai dengan kebutuhanorganisasi, yaitu penggunaan pegawai secara efisien,
pengembangan kemampuan kerja, dan menciptakan suasana serta hubungan kerja
yang serasi dalam organisasi tertentu.

2.4. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat memegang peranan penting
dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya

4
manusia harus lebih baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi
theright man on the right place dapat tercapai dengan cara yang selektif dan seefisien
mungkin.
Fungsi-fungsi Manajemen menurut G Terry :
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum
tindakan itu sendiri dilaksanakan.
Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus berfikir
dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta
tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat
penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Syarat Syarat Perencanaan yang baik :
a) Berdasarkan pada alternative
b) Harus realistis
c) Harus ekonomis
d) Harus luwes (fleksibel)
e) Didasari partisipasi
Manfaat Perencanaan bagi Organisasi
a) Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan
b) Untuk memilih dan menetapkan skala prioritas
c) Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan
d) Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian (uncertainly)
e) Mendorong tercapainya tujuan,misalnya kesejahteraan anggota,memperluas
usaha dsb
Tahap-tahap Penyusunan Perencanaan
a) Menetapkan dan merumuskan tujuan
b) Melakukan analisis kesempatan/swot
c) Melakukan analisis sumber daya
d) Identifikasi dan Pengembangan alternative
e) Implementasi strategi
f) Pelaksanaan keputusan
Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
Perencanaan strategis adalah suatu proses perencanaan jangka panjang yang
disusun untuk mencapai tujuan Organisasi.
5
a) Sifat-sifat Perencanaan Strategis :
(1) Menyangkut kurun waktu yang panjang/lama
(2) Menyangkut persoalan yang mendasar
(3) Memberikan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan
(4) Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan
(5) Umumnya digunakan oleh Manajer puncak

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi pentingnya perencanaan strategis


(1) Adanya peningkatan dan perubahan teknologi;
(2) Semakin rumit dan kompleks tugas manajerial
(3) Makin panjang waktu dan dampak dimasa depatn,
(4) Makin rumitnya lingkungan luar
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama
tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis
tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu
DWIGHT WALDO, mendefinisikan bahwa:
Organisasi adalah struktur hubungan antar manusia berdasarkan wewenang
dan kelanggengan dalam sebuah system administrasi

Azas-azas Organisasi
Azas-azas organisasi adalah merupakan pedoman yang sejauh mungkin
hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan
aktivitasorganisasi dapat berjalan lancar
Adapun urutannya adalah :
1. Perumusan tujuan jelas ;
Rumusan tujuan yang jelas untuk memudahkan penetapan haluan organisasi,
pemilihan bentuk, pembentukan struktur, kebutuhan pejabat, kecakapan daya kreasi
dari para anggota organisasi.
Gregor, mengatakan : Tujuan yang jelas adalah yang efektif menambah
semangat semua anggota untuk bekerja kearah tujuan yang sama
2. Pembagian Tugas;
Azas ini dapat diartikan sebagai :

6
a) Perincian serta pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat hubungannya
satu sama lain dalam satuan organisasi.
b) Perincian serta pengelompokan yang erat hubungannya satu dengan yang lain,
untuk dilakukan oleh pejabat tertentu
3. Koordinasi
Koordinasi adalah suatu azas yang menyatakan bahwa dalam suatu organisasi
haru ada keselarasan aktivitas diantara satuan-satuan organisasi.
Adapun manfaat koordinasi adalah :
a) Menghindarkan konflik
b) Menghindarkan rebutan fasilitas
c) Menghindarkan pekerjaan yang tumpang tindih
d) Menjamin kesatuan sikap
e) Menjamin kesatuan pelaksanaan, dll
Koordinasi dapat dilakukan dengan cara :
a) Pertemuan informal
b) Pertemuan resmi
c) Mengangkat koordinasi
d) Menggunakan buku pedoman, dsb
4. Pelimpahan wewenang
Wewenang adalah hak seseorang pejabat untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik.
Sedangkan pelimpahan adalah penyerahan.
5. Rentangan Kontrol (Rentang kendali);
Rentangan control adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat
dipimpin dengan baik oleh seorang atasan.
Sedangkan bawahan langsung adalah merupakan sejumlah pejabat yang
langsung dibawah seorang atasan.
Yang perlu diperhatikan dalam rentang kendali adalah : Bahwa seseorang
atasan tidak mungkin dapat memimpin bawahan sebanyak-banyaknya, karena
kemampuan seseorang itu terbatas. Makin banyak bawahan, beban pimpinan makin
berat, sehingga harus diperhatikan tidak hanya orang-orangnya saja tetapi
hubungannya.
6. Jenjang organisasi

7
Jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya
terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas
sampai bawah dalam suatu fungsi.
Inti jenjang organisasi menurut CAROLL L. SHARTLE, adalah perbedaan
antara peranan atasan dan bawahan
7. Kesatuan Perintah
Kesatuan perintah berarti bahwa tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya
hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang atasan tertentu.
8. Fleksibilitas
Struktur organisasi harus sudah dirubah untuk disesuaikan dengan perubahan-
perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.
Tetapi kalau dirubah justru menghambat kelancaran aktivitas, maka ini bukan
fleksibilitas
Misalnya :
- Perubahan tujuan
- Penambahan tujuan
- Perluasan aktivitas
- Penambahan beban kerja dll
c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari
kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya
dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu (komunitas anggota
koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama (goal). Untuk
mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang
mandiri.
Sesuai dengan pengertian dan jatidiri serta nilai-nilai koperasi, maka
keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya antara lain ditujukan :
a. Pertama, membangun dan meningkatkan peran dan partisipasi anggota.
Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya
kinerja koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal
(pemilik), nasabah (konsumen) sertasebagai penerima manfaat atau dengan kata lain
Anggota adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian karena anggota sebagai
pemilik koperasi memberikan makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan
diterima atau disetujuinya perencanaan usaha yang diajukan oleh Pengurus dan
8
Pengawas dalam forum Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki koperasi
dapat ditumbuhkan melalui kegiatan perencanaan usaha koperasi sejak awal, program
kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan.
Hal ini selain membuka cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga membangun
watak koperasi (budaya) dari anggotanya.
b. Kedua, membangun kemampuan Pengelola dan kaderisasi.
Pengelola atau pengurus koperasi (termasuk juga jajaran struktural
dibawahnya) harus memiliki kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan,
professional serta terutama memiliki kejujuran. Pengurus dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya mampu menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan
manfaat kepada anggotanya (baik aspek manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat
psikologis).
Manajemen koperasi difokuskan menjadi manajemen yang efisien dan efektif,
dan memiliki nilai-nilai manajemen sesuai jati diri koperasi, serta memiliki Pedoman
Pengelolaan Organisasi dan Bisnis Koperasi atau System Operating & Prosedure.
c. Ketiga, memiliki kesehatan keuangan.
Keberhasilan dan kegagalan koperasi dapat dilihat sehat atau tidaknya
keuangan koperasi, tingkat kesehatan keuangan koperasi mencerminkan juga
kesehatan usaha, organisasi, manajemen serta sehatnya kualitas pelayanannya kepada
anggota.
Keadaan keuangan dilaporkan secara berkala sesuai kaidah-kaidah akuntansi,
terbuka dan bertanggung jawab. Untuk itu peran aktif Pengurus membangun
koordinasi pengawasan (internal) dengan Badan Pengawas Koperasi harus menganut
system pengawasan atau pendeteksian dini (early warning system), mengkoreksi dan
memperbaiki sedini mungkin masalah keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi
beban yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan prosedural (mismanagement)
oleh pengelola.
d. Keempat, membangun kemitraan antar koperasi dan kemitraan koperasi dengan
pihak Badan Usaha lain.
Menghadapi trend bisnis (era pasar bebas) dan kemajuan teknologi yang
semakin pesat, koperasi sejak dini sudah harus melakukan penyesuaian dan antisipasi
pengembangan usahanya dengan melakukan kerjasama antar koperasi (membangun
sinergi) untuk memiliki bargening position dengan mengutamakan kekuatan pasar
(captive market) anggotanya; karena Keberhasilan hanya dapat diraih secara bersama
9
untuk Kepentingan yang sama, saat ini momentum untuk mewujudnyatakan kekuatan
yang dimiliki koperasi melalui kerjasama kemitraan.
Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain,
seperti Badan Usaha milik Negara/Daerah, swasta dalam negeri maupun swasta asing,
perlu dilaksanakan secara sungguh-sungguh, agar koperasi dapat dan mampu
memasuki perdagangan international, maupun dapat secara bersama-sama
membangun jejaring usaha.
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk
mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan
dan mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut.
H. Koontz dan CO Donnel, mengatakan bahwa : Perencanaan dan
Pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama (planning and controlling are
the two sides of the same coin)
2.5. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Koperasi
Dalam suatu organisasi, fungsi manajemen itu sangat penting guna
menyamakan visi dan misi individu menjadi visi dan misi organisasi. Karena pada
dasarnya, semua orang yang masuk ke dalam organisasi koperasi itu memiliki tujuan
yang berbeda-beda, sehingga harus dikelola agar tidak menimbulkan konflik. Terlebih
di dalam koperasi pengurus tidak dapat bekerja sendiri, melainkan harus bekerja
secara tim.
Adanya manajemen pada sumber daya manusia pengurus koperasi ini menjadi
penting karena bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia pengurus
koperasi itu sendiri agar dapat bekerja secara efektif dan professional guna mencapai
tujuan yang optimal melalui fungsi-fungsi manajemen yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2.6. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Dalam Koperasi
Perencanaan SDM harus dilakukan secara terbuka, tidak isolatif. Terbuka
dalam arti harus dikaitkan dengan keseluruhan tujuan bisnis perusahaan. Nilai bagi
perencanaan SDM terletak pada posisi sebagai bagian integral dari proses
perencanaan startegis organisasi. Jadi perencanaan yang baik adalah dengan
mengupayakan jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi dan
memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka pendek, melainkan harus
berpedoman kepada perencanaan yang jangka panjang dan menyeluruh.
10
Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin
segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu disebut
manajer. Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan
pekerjaan dari dua segi :
1. Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan dan
menertibkan orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju ke
arah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.
2. Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan
mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan apapun
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha
kerjasama itu.
Didalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manajer
melakukan pola perbuatan : perencanaan, pembuatan keputusanm pembimbingan,
pengorganisasian dan pengendalian.
a. Perencanaan
Menggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pembuatan keputusan
Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-keraguan yang
timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu.
c. Pembimbingan
Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Pengkoordinasian
Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga
semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan
tanpa terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja.
e. Pengendalian
Melakukan kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
dan hasil yang dikehendaki.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana
diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain.
11
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan
masing-masing fungsi tersebut.
Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian,
mempunyai tatanan manajemen yang berbeda dengan badan usaha non koperasi.
Perbedaan tersebut terletak pada asas koperasi yang bersifat demokratis dimana
pengelolaan koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan
manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsure-unsur : Rapat Anggota, pengurus,
pengawas dan manajer.
Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rapat
anggota, sebab koperasi adalah organisasi dari, oleh dan untuk anggota. Karena rapat
anggota yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan
sendirinya tidak dapat mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun
pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota.
Peranan manajemen adalah membuat koperasi berhasil dalam mencapai
tujuannya, baik tujuan para anggotanya, seperti misalnya untuk mencapai perbaikan
tingkat hidup atau sedikitnya meringankna biaya hidup sehari-hari, maupun tujuan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal yang pertama, manajemen
merupakan unsur pembuat keputusan yang telah digariskan oleh rapat anggota. Dalam
hal yang kedua, pemerintah menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk menambah
kesejahteraan anggota dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Seperti badan usaha yang lain, koperasi juga akan menghadapi berbagai
persoalan dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah
memecahkan persoalan-persoalan itu dan membuat putusan-putusan yang akan
menuju sasaran yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan sesuatu persoalan adalah :
a. Membuat persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang.;
b. Mencari alternatif-alternatif untuk memecahkannnya;
c. Memilih salah satu cara atau alternative yang paling sesuai dengan tujuan
koperasi;
2.7. Evaluasi Keberhasilan Koperasi sebagai Anggota dan Badan Usaha

12
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan
para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana
(simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak.
Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalan kontinuitas pengadaan
kebutuhan barang dan jasa, menguntungkan atau tidaknya pelayanan koperasi
dibandingkan penjual atau pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
perusahaan koperasi:
a. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan
b. Jika pelayanan tersebut ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat
yang lebih menguntungkan dibanding yang diperolehnya dari pihak-pihak
lain di luar koperasi.
Berhasilnya suatu koperasi jika dilihat dari sisi anggota, antara lain yaitu
dengan partisipasi anggota tersebut di dalam koperasi, partisipasi anggota dapat
dipandang dari beberapa hal antara lain:
a. Partisipasi dipandang dari sifatnya
Jika dipandang dari segi sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang
dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa
oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai
dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen
demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang
bersifat sukarela (foluntary).
b. Partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal
participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada
koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara
langsung maupun tidak langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak
langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan
kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi),
memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan
13
kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung
terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di wilayah
kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan
untuk menyampaikan aspirasinya.
d. Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dipandang dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa
partisipasi kontributis (contributif participation) dan partisipasi intensif
(incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari
peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
Tolok ukur keberhasilan koperasi sebagai badan usaha
1. Jenis anggota, jumlah anggota, dan jumlah anggota yang aktif serta benar-
benar ikut memiliki koperasi (jumlah anggota yang berkualitas.
2. Jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, serta
kesadaran anggota untuk membayarnya. Simpanan-simpanan tersebut
merupakan komponen modal sendiri bagi koperasi.
3. Besarnya SHU dan distribusi SHU kepada anggota. Semakin adil
pendistribusian SHU kepada anggota berarti koperasi tersebut semakin
berhasil.
4. Besarnya modal, asal modal, dan jenis pemilik modal. Koperasi yang memiliki
modal besar tetapi jumlah anggotanya sedikit bisa dibilang bukan koperasi.
Tolok ukur keberhasilan koperasi sebagai gerakan ekonomi
1. Jasa pelayanan yang diberikan koperasi, sehingga usaha koperasi lebih maju.
2. Peningkatan kondisi sosial ekonomi anggota koperasi.
Tolok ukur keberhasilan koperasi sebagai sistem ekonomi
1. Kerja sama yang baik dengan organisasi-organisasi lain, tanpa persaingan
dalam melaksanakan usahanya.
2. Koperasi semakin dapat dipercaya, tanpa harus dikendalikan secara ketat oleh
pemerintah.
3. Peningkatan peran serta koperasi sejajar dengan BUMN dan perusahaan-
perusahaan swasta dalam kebijakan-kebijakan, termasuk kepemilikan saham
BUMN dan perusahaan swasta oleh koperasi.
2.8. Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Perusahaan
1. Efisiensi Perusahaan Koperasi

14
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya
dilandasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan
modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi
usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan
pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu
terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan
input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya
(Is), jika Is < Ia disebut (Efisien). Dihubungkan dengan waktu terjadinya
transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua
jenis manfaat ekonomi yaitu :
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di
peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada
saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya
suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung
jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
2. Efektifitas Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara
membandingkan output anggaran dengan output realisasi . Jika realisasi lebih
besar maka disebut efektif.
3. Produktifitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output atas input yang digunakan , jika
output lebih besar dari 1 disebut produktif.
4. Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari
laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan
keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan
koperasi. Laporan keuangan koperasi berisi :
(1) Neraca
(2) Perhitungan hasil usaha (income statement)
(3) Laporan arus kas (cash flow)

15
(4) Catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan
Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang
berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada
anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan
perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota. Laporan
koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.
Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan
hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai
aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam
hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu
pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan
gabungan.
2.9. Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar
oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari
konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi
ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota,
maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan
koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan
partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu
manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut.

BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka kami dapat menarik kesimpulan yaitu :
1. Peran Manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian
balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia
sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati
yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan

16
kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak
mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan
kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan
pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social.
2. Peran manajemen yang baik dilihat dari tahap pelaksanaannya yaitu recruitment
(pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan).
Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga
kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja,
dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti
mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung
penerapan inovasi dan fleksibilitas.
3. Tolak ukur keberhasilan koperasi dapat dilihat dari sisi anggota dan sisi badan
usaha, serta dapat dilihat dari sisi perusahaan. Dengan bertambahnya dari sisi
jumlah anggota, jumlah simpanan pokok, besar SHU, dan besar modal
3.2. Saran
Penulis berharap manajemen koperasi ini berjalan baik sebagaimana mestinya
didalam Indonesia. Supaya koperasi di negara Indonesia dapat lebih maju lagi.

17
Daftar Pustaka

Cahyo. 2010. Diunduh dari: http://cahyopriastomo.blogspot.co.id/2014/12 /evaluasi-


keberhasilan-koperasi.html

Farida. 2010. Diunduh dari: http: //faridanoviana.blog.perbanas.ac.id pada tanggal 7


oktober 2012

Manullang.M. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,


2005.

Marlia. 2012. Diunduh dari: http://marlia-dewi.blogspot.co.id/2012/11/evaluasi


keberhasilan-koperasi-dilihat_19.html

Ririn. 2013. Diunduh dari: http://ririnpurwati23.blogspot.com/2013/11/evaluasi-


keberhasilan-koperasi-dilihat.html

Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas,
Bumi Aksara, Jakarta.

Widiya. 2013. Diunduh dari: http://awiddiya.blogspot.com/2013/11/evaluasi-


keberhasilan-koperasi-dilihat_27.html

18

Anda mungkin juga menyukai