Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

Pathway Persalinan Normal dengan Oligohidramnion

OLEH:
HIZBA RIDHAKA
NIM I4B016052

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN (FIKES)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2017
Laporan Asuhan Keperawatan Intranatal pada Ny.
N G201A0 dengan Oligohidramnion Di Ruang VK
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

OLEH:
HIZBA RIDHAKA
NIM I4B016052

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN (FIKES)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2017
Keterangan
: laki-laki : pasien

: perempuan : bayi

a. Pemeriksaan Laboratorium (16 juni 2017)


No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1 Hemoglobin L 11.1 g/dL U/L 1.7-15.5
2 Leukosit 8600 % 3600-11000
3 Hematokrit L 34 10^6/uL 35-47
4 Eritrosit 3.9 /uL 3.8-5.2
5 Trombosit 249.000 fL 150.000-440.000
6 MCV 87.7 pg/cell 80-100
7 MCH 28.5 % 26-34
8 MCHC 32.6 % 32-36
9 RDW H 16.9 fL 1.5-14.5
10 MPV L 10.1 % 9.4-12.3
11 Basofil 0.1 % 0-1
12 Eosinofil L 1.0 % 22-4
13 Batang L 0.9 % 3-5
14 Segmen H 71.2 % 50-70
15 Limfosit L 19.9 % 25-40
16 Monosit 6.6 % 2-8
17 PT 9,8 Detik 9.3-11.4
18 APTT 29.2 detik 29-40.2
19 GDS 81 mg/dL <=200

20 Urine
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Bau Khas Khas
Urobilinogen Normal Normal
Glukosa Normal Normal
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Berat jenis 1.015 1.010-1.030
eritrosit Negatif Negatif
PH 7.0 4.8-7.8
Protein Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Sedimen Negatif Negatif
Eritrosit Negatif Negatif
Leukosit H 0-2 Negatif
Epitel H 2-5 Negatif
Silinder Hialin Negatif Negatif
Silinder Lilin Negatif Negatif
Silinder Eritrosit Negatif Negatif
Silinder Leukosit Negatif Negatif
Granuler Halus Negatif Negatif
Granuler Kasar Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri H 10-20 Negatif
Trikomonas Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
HbSag Negatif Negatif

b. USG
Janin tunggal, Presentasi Kepala, DJJ positif, Gerak janin positif,
Plasenta di corpus lateral kiri, Grade 3, AK minimal, AVG 36
minggu, TBJ 2813 gram,
KESAN: OLIGOHIROMNION POSTERM
c. Terapi

Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi


Masuk
1. Misoprostol Tablet 1/8tablet Pervaginam Induksi persalinan
tiap 6 jam
(25 ug)
A. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DO: mulai kontraksi dari pukul 11.00 WIB, Nyeri persalinan Kontraksi uterus
kontraksi 3 kali tiap 10 menit, kekuatan kontraksi
10, mulai kontraksi reguler pukul 15.00, ekspresi
wajah meringis, gerakan tubuh miring kanan dan
kiri serta melokalisir nyeri. Fokus menyempit. Hasil
bukaan 4cm

DS: derajat ketidaknyamanan nyeri sedang. P:


kontraksi Q: tajam R: abdomen dan pubis S: 7 T:
hilang timbul
DO: Pasien fokus terhadap diri sendiri, pasien Cemas Stressor (proses
terlihat gelisah, cemas dan lelah, ekspresi wajah persalinan)
meringis, gerakan tubuh miring kanan dan kiri.

DS: pasien tidak ingin hamil lagi karena sakit saat


melahirkan

DO: Janin tunggal, Presentasi Kepala, DJJ positif, Resiko cedera berkurangnya
Gerak janin positif, Plasenta di corpus lateral kiri, cairan amnion
Grade 3, AK minimal, AVG 36 minggu, TBJ 2813
gram, TFU 29cm, USG: Oligohidramnion posterm

DS: -

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Cemas berhubungan dengan stressor (proses persalinan)
3. Resiko injuri b.d. berkurangnya cairan amnion
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tangg DIAGNOSA INTERVENSI


TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RASIONALISASI
al /hari KEPERAWATAN KEPERAWATAN
19 Juni Nyeri persalinan Setelah dilakukan tindakan NIC: Pain Management NIC: Pain Management
2017 b.d. kontraksi keperawatan selama 1 x 24 jam pasien
uterus ( mendemonstrasikan penurunan nyeri, 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Dengan melakukan
1 dengan kriteria hasil: secara komprehensif (lokasi, pengkajian sacara
Batasan
5 karakteristik, durasi, komprehensif, dapat
karakteristik
. NOC: Pain level frekuensi, kualitas, dan menentukan intervansi yang
- Fokus
0 Indikator Aw Ak faktor presipitasi) tepat.
menyempit
0 al hir 2. Observasi reaksi nonverbal 2. Untuk mengetahui skala
- Melaporkan 1.Melaporkan 2 5 dan ketidaknyamanan nyeri
nyeri
W adanya nyeri 3. Monitor tanda-tanda vital 3. Untuk memonitor keefektifan
- Non-verbal
I 2.Frekuensi nyeri 3 5 4. Gunakan teknik komunikasi intervensi yang dilakukan
mendukung
B 3.Panjang episode 2 4 terapeutik untuk mengetahui 4. Menjalin hubungan saling
- Menghindari
) nyeri pengalaman nyeri percaya untuk mempercepat
nyeri 4.Pernyataan 3 5 5. Kontrol lingkungan yang keberhasilan terapi
- Gerakan nyeri dapat mempengaruhi nyeri 5. Untuk mendukung terapi
berhati-hati 5.Ekpresi nyeri 3 5 seperti suhu ruang yang diberikan dan
- Melindungi pada wajah pencahayaan dan kebisingan. meningkatkan kenyamanan
area nyeri 6.Kurang istirahat 3 5 6. Kaji tipe dan sumber nyeri klien
- Perineal 7. Ajarkan tentang teknik non 6. Untuk menentukan terapi
menonjol Keterangan skala farmakologi massage yang tepat sesuai kondisi
- Kontraksi 1 : keluhan kuat pinggang, akupresur dan klien.
uterus 2: keluhan berat nafas dalam 7. Teknik relaksasi napas
3: keluhan sedang 8. Motivasi pasien atas dalam, akupresur dan
4 : keluhan ringan nyerinya massage untuk mendukung
5 : tidak ada keluhan terapi medis yang diberikan.
8. Agar pasien dapat bersikap
positif dengan nyerinya
19 Juni Cemas Setelah dilakukan perawatan 1x24 NIC: Anxiety Reduction NIC: Anxiety Reduction
2017 berhubungan jam diharapkan pasien dapat
dengan stressor
( menunjukkan penurunan kecemasan 1. Kaji kecemasan pada pasien 1. Mengetahui karakteristik
(proses
1 persalinan) dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan karakterisik kecemasan pasien
5 sumber kecemasan pasien 2. Agar pasien mengerti
Batasan
. NOC: Anxiety Control dan prosedur yang akan sumber kecemasan dan
karakteristik
0 Indikator Aw Ak dilakukan. tindakan yang akan
1. Gelisah
0 al hir 3. Dorong keluarga menemani dilakukan tenaga medis
2. Melakukan 1. Mengungkapk 3 5 dan menenangkan pasien untuk mengatasinya
gerakan
W 4. Instruksikan pasien untuk 3. Agar pasien merasa terbantu
diulang-ulang
I an rasa cemas melakukan teknik relaksasi dengan dukungan keluarga
3. Fokus
B 2. Mengontrol 3 5 5. Dengarkan dengan penuh 4. Menurunkan kecemasan
menyempit
) perhatian dengan teknik relaksasi
4. Mengatakan cemas 6. Motivasi pasien agar dapat 5. Agar pasien merasa
cemas 3. Ekspresi 3 5 positif tentang didengarkan dan membuat
kecemasannya pasien menceritakan
wajah kecemasannnya
4. Gerakan tubuh 3 5 6. Agar timbul motivsi pasien
terhadap kecemasannya
Keterangan skala
1 : keluhan kuat
2: keluhan berat
3: keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
19 Juni Resiko injuri b.d. Setelah dilakukan tindakan NIC: Enviroment management NIC: Enviroment management
2017 berkurangnya keperawatan selama 1 x 24 jam pasien
cairan amnion ( dapat menunjukkan penurunan resiko 1. Kaji potensi cedera pada 1. Mengetahui adanya potensi
1 injuri, dengan kriteria hasil: pasien cedera pada pasien
5 2. Sediakan lingkungan yang 2. Agar lingkungan pasien
Batasan
. NOC: Risk Control aman bagi pasien menjadi aman
karakteristik
0 Indikator Aw Ak 3. Ajarkan potensi cedera 3. Agar pasien mengerti hal
0 al hir karena berkurangnya amnion yang dapat membuat dirinya
- Barier tubuh 1. Pengetahuan 3 5 4. Berikan informasi tentang dan janinnya cedera
- Hipoksia
W cedera masalah kesehatan yang 4. Agar pasien mengerti tentang
- Terpapar
I 2. Tanda cedera 3 5 dialami masalah kesehatan yang
patogen
B 3. Perilaku 5. Dukung keluarga membantu dialami yang menjadikannya
) mencegah 4 5 pasien memiliki resiko cedera
cedera 6. Pasang siderail dan 5. Agar keluarga ikut serta
4. Memanfaatkan pengaman pada pasien menjaga dan membantu
fasilitas 3 5 7. Monitor status persalinan pasien
kesehatan pasien 6. Dengan pengaman maka
yang ada resiko cedera dapat ditekan
Keterangan skala 7. Mengetahui dengan cepat
1 : keluhan kuat kondisi persalinan pasien
2: keluhan berat
3: keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
D. IMPLEMENTASI
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf

Nyeri Kala I DO: Kala I: pasien terlihat sudah tenang


Persalinan 15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara setelah bayi lahir. VAS : 3. Pasien masih
komprehensif berfokus pada diri sendiri yang masih
(19 Juni 2017)
merasa nyeri. Kala 2: pasien meringis dan
16.00 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan menjerit. Kala 3: pasien terlihat lebih
istirahat tenanga. Kala 4: 2 jam pertama pasien
3. Mengajarkan akupresur dan nafas dalam hanya tiduran. Pasien setelah 2 jam mau
16.00
4. Mengajarakn massage sakral untuk mengurangi duduk dan menyusui bayinya. TD
17.00 nyeri 100/80mmHg Nadi 79x/menit,
17.30 5. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan
kenyamana pasien DS: kala I: pasien merasa mulai nyeri kala
6. Memotivasi pasien agar tetap optimis dengan II pasien mengatakan nyeri. kala 3: pasien
18.00 mengatakan nyeri sudah cukup berkurang.
nyerinya
kala 4: pasien mengatakan masih nyeri
7. Memonitor nyeri pasien
18.30 pada perineum, namun sudah mendingan.
8. Mendukung penggunaan massage untuk Pasien senang ditemani keluarganya. P:
18.30 bergerak Q :tajam R: perineum S: 4 T:
mengurangi nyeri
menetap.
Kala II
9. Membimbing nafas dalam
19.00
Kala III
20.00 10. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan
kenyamana pasien
Kala IV
20.30
11. Memotivasi pasien tentang nyerinya
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf

Cemas Kala I DO: kala 1: pasien terlihat gelisah dan


(19 Juni 15.00 1. Melakukan pengkajian kecemasan secara cemas. Fokus pasien menyempit, pasien
komprehensif
2017)
15.30 2. Menjelaskan tentang proses persalinan dan DS: kala 1: pasien mengatakan cemas
prosedur yang akan dilakukan tentang proses persalinannya, kala III:
16.00 3. Memotivasi pasien tentang kecemasannya pasien cemas tentang kondisi setelah
16.00 4. Mengajarkan akupresur dan nafas dalam persalinannya, kala IV: pasien mengatakan
17.00 5. mendorong keluarga menemani dan sudah cukup tenang
menenangkan pasien
Kala II
19.00 6. Motivasi pasien agar dapat positif tentang
kecemasannya
Kala III
19.30 7. Menjelaskan kondisi pasien dan bayi
Kala IV
20.30 8. Menjelaskan perbaikan kondisi pasien
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf

Resiko Kala I DO: kala I: cairan amnion pecah pukul


cedera 15.00 1. Mengkaji potensi cedera pada pasien 17.00 dan sedikit. Keluarga berperan aktif
15.30 2. Modifikasi lingkungan yang aman bagi pasien menjaga pasien
(19 Juni
16.00 3. Mengajarkan potensi cedera karena berkurangnya
2017) amnion DS: kala I: keluarga mengatakan akan
16.00 4. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan menjaga pasien selama proses persalinan
yang dialami
17.00 5. Mendukung keluarga membantu pasien
17.00 6. Memasang siderail dan pengaman pada pasien
18.00 7. Memonitor status persalinan pasien
Kerusakan Kala II DO: kala III: luka sudah tertutup dengan
integritas 19.00 1. Mengkaji adanya kerusakan integritas kulit hecting. Perdarahan yang keluar 200cc, kala
Kala III IV: Perdarahan sudah berhenti.
kulit b.d.
19.30 2. Membantu melakukan hecting perineum
robekan 20.00 3. Membantu melakukan balut tekan DS: kala III dan IV: pasien sudah merasa
perineum Kala IV nyaman.
20.30 4. Memonitor luka perineum
(19 Juni
2017)
E. EVALUASI

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf

19 Juni 2017 Nyeri S: kala I: pasien merasa mulai nyeri kala II pasien mengatakan nyeri. kala 3: pasien
persalinan mengatakan nyeri sudah cukup berkurang. kala 4: pasien mengatakan masih nyeri pada
perineum, namun sudah mendingan. Pasien senang ditemani keluarganya. P: bergerak Q
b.d.
:tajam R: perineum S: 4 T: menetap.
kontraksi
uterus O: Kala I: pasien terlihat sudah tenang setelah bayi lahir. VAS : 3. Pasien masih berfokus pada
diri sendiri yang masih merasa nyeri. Kala 2: pasien meringis dan menjerit. Kala 3: pasien
terlihat lebih tenanga. Kala 4: 2 jam pertama pasien hanya tiduran. Pasien setelah 2 jam mau
duduk dan menyusui bayinya. TD 100/80mmHg Nadi 79x/menit,

A: Nyeri persalinan (masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Melaporkan adanya nyeri 2 5 4
2. Frekuensi nyeri 3 5 4
3. Panjang episode nyeri 2 4 4
4. Pernyataan nyeri 3 5 4
5. Ekpresi nyeri pada wajah 3 5 5
6. Kurang istirahat 3 5 5
P:
1. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruang pencahayaan
dan kebisingan.
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi massage
5. Motivasi pasien atas nyerinya
6. Tingkatkan istirahat

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf

19 Juni 2017 Cemas b.d. S: kala 1: pasien mengatakan cemas tentang proses persalinannya, kala III: pasien cemas
stressor tentang kondisi setelah persalinannya, kala IV: pasien mengatakan sudah cukup tenang

(proses
O: kala 1: pasien terlihat gelisah dan cemas. Fokus pasien menyempit, kala II: pasien menjerit
persalinan) dan gelisah, fokus menyempit. Kala III: pasien terlihat tenang, namun masih berfokus pada
diri sendiri, kala IV: pasien dapat tenang dan mau melihat dan menyusu bayinya.

A: Cemas (masalah teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Mengungkapkan rasa cemas 3 5 5
2. Mengontrol cemas 3 5 5
3. Ekspresi wajah 3 5 5
4. Gerakan tubuh 3 5 5
P:
1. Monitor kecemasan pasien
2. Jelaskan karakterisik sumber kecemasan pasien dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Dorong keluarga menemani dan menenangkan pasien
4. Instruksikan pasien untuk melakukan teknik relaksasi
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
6. Motivasi pasien agar dapat positif tentang kecemasannya

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf

19 Juni 2017 Resiko S: kala I: keluarga mengatakan akan menjaga pasien selama proses persalinan
injuri b.d.
berkurangny O : kala I: cairan amnion pecah pukul 17.00 dan sedikit. Keluarga berperan aktif menjaga
a cairan pasien
amnion
A: Resiko cedera (masalah teratasi)
Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Pengetahuan cedera 3 5 5
2. Tanda cedera 3 5 5
3. Perilaku mencegah cedera 4 5 5
4. Memanfaatkan fasilitas
3 5 5
kesehatan yang ada

P:
1. Modifikasi lingkungan yang aman bagi pasien
2. Ajarkan potensi cedera karena berkurangnya amnion
3. Berikan informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
4. Dukung keluarga membantu pasien
5. Pasang siderail dan pengaman pada pasien
6. Monitor status persalinan pasien

Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf

19 Juni 2017 Kerusakan S: kala III dan IV: pasien sudah merasa nyaman.
integritas
kulit b.d. O: kala III: luka sudah tertutup dengan hecting. Perdarahan yang keluar 200cc, kala IV:
robekan Perdarahan sudah berhenti.
perineum
A: Kerusakan integritas kulit (masalah belum teratasi)
Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Kehilangan darah terlihat 3 5 4
2. Perdarahan pervagina 3 5 4
3. Hemoglobin 4 5 4
4. Tanda-tanda perdarahan
3 5 4
5. Capillary refill
6. TTV 3 5
P:
1. Monitor luka
2. Lakukan perawatan luka perineum
3. Ganti balutan luka

Anda mungkin juga menyukai