Anda di halaman 1dari 1

Rumah Adat Maluku

Desain Bentuk Rumah Adat Maluku ini berbentuk rumah panggung, lantai rumah adat ini
berada pada posisi di atas permukaan tanah biasanya setinggi 1-2 meter, desain ini bermaksud
agar terlindung dari serangan binatang buas, dan bukan hanya itu lantai balai yang tinggi juga
memiliki arti dan mereka mempercayai bahwa roh nenek moyang memiliki derajat lebih tinggi
dari derajat masyarakat. Desain Bentuk Rumah Adat Maluku ini cukup unik karena rumah
adat Baileo tidak memiliki dinding, desain tanpa dinding ini berhubungan dengan kepercayaan
Orang Maluku yang meyakini bahwa roh nenek moyang mereka bebas keluar masuk di rumah
itu. Selain itu desain tanpa dinding ini atas dasar pertimbangan agar masyarakat bisa melihat
langsung pada saat musyawarah sedang berlangsung, masyarakat juga bisa mengetahui bahwa
permusyawaratan berlangsung dari luar ke dalam dan dari bawah ke atas. Ada pula bilik Pamali,
tempat ini digunakan untuk menyimpan benda-benda keramat masyrakat setempat, tempat ini
berada pada dekat pintu masuk Rumah adat Baileo.
Sebagian besar pakaian adat hanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan,
upacara adat dan lain-lain. Di daerah Maluku pakaian adat disebut Pakaian baju Cale atau kain
Selele. Pakaian adat ini biasa digunakan sebagai pelatikan raja, cuci negeri, pesta negeri, acara
panas pela dan lain-lain. Ciri-ciri dari baju Cele ini terlihat dari motif garis-garis yang
geometris/berkotak-kotak kecil. Baju cele ini biasanya dikombinasikan dengan kain sarung yang
warnanya tidak terlalu jauh berbeda, harus seimbang dan serasi dan di kombinasi dengan kain
yang pelekat yang disalele yaitu disarung dari luar dilapisi sampai batas lutut dan dipakai Lenso
(sapu tangan yang diletakan di pundak). Pakaian ini dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh
juga pakai selop. Konde/sanggul yaitu konde bulan yang diperkuat lagi dengan tusukan konde
yang disebut haspel yang terbuat dari emas atau perak. Selain itu ada juga Baju Nona Rok

Anda mungkin juga menyukai