Anda di halaman 1dari 37

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Tetra pack (botol)

Botol adalah tempat penyimpanan dengan bagian leher yang lebih


sempit daripada badan dan "mulut"-nya. Botol umumnya terbuat dari
gelas, plastik, atau aluminium, dan digunakan untuk menyimpan
cairan seperti air, susu, minuman ringan, bir, anggur, obat, sabun cair,
tinta, dll. Botol dari plastik biasanya dibuat secara ekstrusi

2.1.2 Pengertian Mesin Decrater

Mesin Decrater adalah suatu alat mesin yang berfungsi sebagai


pengangkat botol pada conveyor dalam keadaan kosong. Kemasan
yang penuh atau kosong di angkut oleh conveyor belt yang digerakkan
motor ke zona pengepakan mesin dimana kemasan-kemasan tersebut
di posisikan dengan cepat untuk diisi melalui flowgate. Kemasan tetap
berada pada conveyor selama proses pengisian (Crating).

Container conveyor dipasang pada sudut kanan atau pararel


dengan packing conveyor. Container conveyor dari layout conveyor
pararel dapat dipasang pada arah packing coveyor atau arah yang
berlawanan. Proses crating dimulai pada kondisi-kondisi berikut ini
terpenuhi:

a) Kemasan terpenuhi.

b) Kemasan tidak berlebihan atau kurang pada conveyor.


4

c) Tidak ada kekurangan container pada discharge conveyor (hanya


Decrater).

d) Container tersedia dan lengkap.

e) Tidak ada kekurangan container pada conveyor pengisi.

2.1.3 Alat Mesin Decrater

a. Alat-Alat Propective

Alat yang terpisah dan terkunci mematikan mesin apabila


membuka pintu dan alat-alat keamanan dilindungi dengan saklar
pembatas atau proximility switch.

b. Penutup Protectif

Dipasang pada lokasi-lokasi yang potensial menimbulkan bahaya


apabila penyentuhan tidak diperlukan untuk operasi yang tepat dan
pemeliharaan regular. Penutup-penutup ini dihubungkan dengan
mesin dan hanya dapat dilepaskan dengan menggunakan alat-alat
khusus. Penutup-penutup tersebut tidak bisa dibuka selama mesin
beroperasi dan mesin harus tidak dihidupkan apabila penutup
(cover) yang terbuka.

c. Saklar keadaan darurat dalam panel

Pada mesin hanya digunakan apabila staf atau mesin berada dalam
keadaan berbahaya. Saklar keadaan darurat harus tidak digunakan
untuk mematikan mesin dalam kasus-kasus normal. Saklar keadaan
darurat terkunci secara otomatis apabila dijalankan. Mesin hanya
dapat dihidupkan kembali apabila penanganan bahaya terhadap staf
dan mesin telah selesai.

2.1.4 Prinsip Kerja Mesin Decrater


5

a. Packing conveyor

1) Aliran masuk (flowgate) yang lebih rendah pada pengisian


pengemasan.

2) Aliran masuk kiri pada packing conveyor.

3) Pengisian pengemasan berdasarkan pada aliran masuk.

4) Penambahan aliran masuk dalam pengisian pengemasan.

b. Container conveyor

1) Mengosongkan decrater container.

Seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1. Container conveyor

c. Packing head pada daerah meja kontainer

1) Packing head yang lebih rendah bersama dengan container.

2) Pelepasan packing head.


6

3) Penambahan Packing head dan membawa kontainer


selanjutnya seperti gambar 2.2 dibawah ini.

gambar 2.2. packing head

d. Packing head dalam daerah conveyor

1) Packing head lebih rendah dalam pengemasan.

2) Penambahan Packing head bersama dengan container.

2.1.5 Kontruksi Mesin Decrater

a. Pneumatic supply connection

Penyalur udara bertekanan yang berasal dari kompresor disalurkan


ke packing tulip.

b. Travel drive

Memindahkan/menjalankan botol yang sedang diangkat menuju ke


meja conveyor.

c. Motor listrik

Untuk menggerakkan lift frame.


7

d. Container table

Untuk melanjutkan botol ke proses selanjutnya.

e. Lift frame

Untuk memindahkan botol dari krat ke table conveyor.

f. Packing zone conveyor

Disini tempat dimana krat yang sudah kosong akan dijalankan


menuju proses selanjutnya.

Gambar 2.3. mesin decrater

2.1.6 PLC (Programable logic control)

Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah


rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-
fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat
diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak
berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya
digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu diagram
8

ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan


hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC akan
mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah
harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem
dengan output yang bervariasi.

PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang


dirancang agar dapat mengendalikan mesin dengan proses
mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi
pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika.
PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai
processor, unit memori, unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda
dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu:

a. PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang


mungkin banyak debu, panas, guncangan, dan sebagainya.

b. PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah


oleh teknisi pabrik.

c. PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi


dilengkapi dengan peripheral port yang berfungsi untuk
memasukkan program sekaligus memonitor data atau program.

Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :

1. Relay Logic

2. Penguncian ( Locking )

3. Pencacahan ( Counting )

4. Penambahan
9

5. Pengurangan

6. Pewaktuan ( Timing )

7. Kendali PID

8. Operasi BCD

9. Manipulasi Data

10. Pembandingan

11. Pergeseran

PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat


diprogram, tetapi pada kenyataannya, PLC secara fungsional tidak
lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini
juga dapat melakukan perhitungan-perhitungan aritmatika yang
relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain
sebagainya. PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri,
misalnya pada proses pengepakan, perakitan otomatis dan lain-lain.
Hampir semua aplikasi kontrol listrik membutuhkan PLC. Alasan
utama perancangan PLC adalah untuk menghilangkan beban
ongkos perawatan dan penggantian sistem kontrol mesin berbasis
relay.

Adapun ciri atau karateristik PLC memiliki beberapa aspek sebagai


berikut:

a. PLC sebenarnya suatu sistem berbasis mikroprosesor yang


memiliki fungsi - fungsi dan fasilitas utama dari sebuah mikro
komputer.

b. PLC diprogram melalui programming unit yang bisa berupa


terminal komputer dengan VDU (Video Display Unit) dan
10

keyboard atau dengan terminal portabel 7 khusus (mirip


kalkulator dengan tampilan LCD). Pada saat ini PLC dapat di
program melalui PC.

c. PLC mengontrol suatu alat berdasarkan status


masukan/keluaran suatu alat dan program.

Sehingga pengertian PLC yang awalnya berfungsi


menggantikan peran relay, dapat diartikan sesuai kata penyusunnya
adalah sebagai berikut:

a. Programmable yaitu menunjukkan kemampuannya yang dapat


dengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dan
kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.

b. Logic yaitu menunjukkan kemampuannya dalam memproses


input secara aritmatik (ALU) dengan melakukan proses
membandingkan, menjumlahkan, mengkalikan, membagi, dan
mengurangi.

c. Controller yaitu menunjukkan kemampuannya dalam


mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan
output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan satu rangkaian relay


sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat
ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak
memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara
khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah
dipahami 9 dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan.
11

Power Supply PLC Unit ini berfungsi untuk memberikan


sumber daya pada PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu
daya 24 VDC atau 220 VAC. Sumber tegangan yang dibutuhkan
oleh CPU, memori dan rangkaian lain adalah sumber tegangan DC,
umumnya untuk komponen digital diperlukan tegangan searah 5
volt. Port power supply PLC ditunjukkan pada Gambar 2.4 di
bawah ini.

Gambar 2.4. Port power supply PLC

Adapun bagian-bagian serta gambaran elemen-elemen control dari


PLC (Programable logic control) antara lain sebagai berikut:

a. Gambaran elemen-elemen control

Elemen-elemen control dari mesin terdiri dari switch cabinet


(A) dan control panel (B). Lokasi control panel dan switch
cabinet diindikasikan dalam illustrasi. Uraian singkat
mengenai pengoperasian dan rancangan elemen-elemen
control diberikan sebagai berikut:

1) Lampu sinyal
12

Apabila mesin diinstal, maka lampu sinyal dipasang pada


suatu posisi yang mudah dijangkau didaerah sekitar mesin.

2) Switch cabinet (A)

Supply daya listrik mesin ON/OFF.

3) Control panel (B)

Tidak digunakan

Tombol tekan penyalaan Mesin hidup

Tombol tekan Mesin mati

Tombol tekan penyalaan Resert kesalahan

Tombol non-latching Tegangan control mesin


ON/OFF

penyalaan

Switch key-lock Tegangan control yang


memungkinkan

Tombol mushroom Emergency berhenti

Terminal control Fungsi-fungsi mesin

Daftar Fungsi-fungsi dan macam-


macam pedoman

4) Menghidupkan dan mematikan supply power listrik

Supply power listrik dihidupkan dan dimatikan pada saklar


utama pada switch cabinet mesin dan supply power
13

dimatikan. Untuk menghidupkan supply power, putar saklar


utama ke arah kanan hingga tetap pada tempatnya.

5) Menghidupkan dan mematikan tegangan control

Tegangan kontrol dihidupkan dan dimatikan pada control


panel mesin dengan menggunakan elemen-elemen control
yang sesuai. Semua fasilitas control dan indicator
diaktifkan kembali apabila tegangan control dihidupkan,dan
semua fungsi mesin digagalkan atau fasilitas control dan
indicator diaktifkan kembali apabila tegangan control
dimatikan.

6) Pemutusan tegangan control yang memungkinkan

Amankan selalu mesin terhadap penghidupan yang kurang


hati-hati apabila bekerja pada mesin. Untuk mematikan
mesin putar kunci key-lock switch ke posisi 0 dan putar
ke arah 1 untuk menghidupkan mesin.

7) Menghidupkan dan mematikan mesin


14

Gambar 2.5. Programmable Logic Control

Mesin dihidupkan dan dimatikan dengan menggunakan


elemen-elemen control yang sesuai yang terdapat pada
control panel mesin. Semua penghidupan (start) yang
diperlukan untuk operasi produksi mesin diaktifkan dan
menekan machine start. Semua mesin yang beroperasi
akan berhenti apabila dengan menekan tombol machine
stop. Seperti gambar 2.5 diatas ini.

b. Bagian bagian PLC (programmable Logic Control)

Seperti halnya sistem elektrolik yang berbasis komputer, PLC


terdiri dari tiga bagian yaitu:

1) Central Prossessing Unit (CPU)

Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah


dan pengontrol data dari seluruh sistem kerja PLC. Proses
yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol
semua operasi, mengolah program yang ada dalam memori,
15

serta mengatur komunikasi antara input-output, memori dan


CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan
dan mengolah fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan
program yang telah ditentukan. CPU ini adalah inti dari
sistim PLC, yang melakukan pengontrolan, pengawasan
atau seluruh operasional PLC. Termasuk dalam tugasnya
adalah melakukan kerja sesuai dengan program kerja yang
telah disimpan dalam memori.

2) Memory

Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan


suatu program untuk menjalankannya. Program tersebut
harus disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat
mengakses perintah-perintah sesuai yang diinstruksikan.
Disamping itu juga diperlukan untuk menyimpan data
sementara selama pelaksanaan program, menyimpan
program kerja memori pada PLC diperlukan untuk:

a) Menyimpan data dan status input/output (interfacing


information).

b) Menyimpan data untuk fungsi-fungsi internal (timer,


internal relay dan sebagainya).

3) Input/output

Model input output merupakan piranti yang


menghubungkan antara PLC dengan peralatan yang
dikendalikannya. Sebagai contoh pada PLC OMRON rata-
rata mempunyai 16 built-in input yang terpasang pada unit
0 CH ( zero channel ). Namun demikian jumlah ini dapat
ditambah dengan memasang unit ekspansi I/O. Model input
16

atau output tambahan ini dapat dipasang secara bebas


sesuai dengan kebutuhan.

PLC dalam sistemnya bekerja dengan informasi data


yang dinyatakan dengan bentuk tegangan listrik.
Input/ouput bekerja sebagai interface antara kedua bentuk
dan skala besaran tersebut. Dengan adanya interface ini
memungkinkan instrument dilapangan dapat dihubungkan
dengan PLC.

PLC umumnya menggunakan komponen yang


memungkinkan informasi dapat ditransfer dengan rendah
dan cepat, aman terhadap gangguan listrik daya. Untuk
keperluan pemograman PLC harus menggunakan instruksi-
instruksi. Misalnya membaca data input, memberi perintah
output, memberikan perintah logika. Semua instruksi
tersebut dapat disimbolkan dalam berbagai simbol yang
terdapat dalam keypad programming console.

Perangkat keypad programming console ini


merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat
RAM (Random Access Memory) yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program
yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang
dituliskan ke dalam console harus dalam bentuk mnemonic.
Perangkat ini dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan
menggunakan kabel ekstention yang dapat dipasang dan
dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program telah
melewati satu putaran maka panel (Programming Console)
ini dapat dicabut dan dipindahkan ke CPU lain, sedangkan
CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan
programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITOR
17

PLC yang ada di PT. Sinar Sosro Medan merupakan


suatu hak paten dari perusahaan jerman yang diprogramkan
sebaik mungkin untuk mengatur segala kegiatan yang
berhubungan dengan proses pengangkatan botol di PT.
Sinar Sosro Medan. PLC merupakan induk dari segala
sinyal-sinyal yang berhubungan dengan segala kegiatan
proses, jadi semua proses dan sistim yang dilakukan
tergantung kepada PLC (Programmable Logic Controller).

Dalam proses kerja mesin decrater untuk


mengangkat botol kosong memerlukan 3 bantuan sensor
yang dimana 3 sensor ini berfungsi untuk mempermudah
proses pengangkatan botol kosong dari krat. Adapun 3 jenis
bantuan sensor tersebut antara lain:

a) Photo Sensor Omron

Gambar 2.6. photo sensor omron

Sensor Cahaya atau Photo sensor atau ada juga


yang menyebutnya Photo switch, semuanya sama yaitu
suatu alat yang bekerja berdasarkan cahaya yang
dipantulkan oleh alat itu sendiri dengan indesitas
18

tertentu, sensor ini dapat mendeteksi benda dengan


jarak yang bervariasi itu tergantung dari type dan
jenisnya, ada berbagai jenis dan type alat ini, pada
prakteknya, sensor ini ada yang menggunakan reflector
dan ada juga yang tanpa reflector. Reflector adalah
suatu alat terbuat dari plastic yang permukaan bagian
dalamnya berbentuk prisma atau segi enam berfungsi
untuk memantulkan cahaya yang dikirim oleh photo
sensor, kemudian ada juga photo sensor yang tanpa
menggunakan reflector, tapi umumnya sensor jenis ini
memiliki dua buah atau berpasangan artinya ada
pengirim dan ada penerima.

b) Cam Switch

Cam switch telah dirancang untuk melakukan


serangkain kontrol yang berurutan yang tergantung
pada pengemudian rotasi poros dari mesin dan untuk
menjamin kontrol yang berurutan yang tidak hanya dari
mesin tetapi juga ketahanan daya tahan, kecepatan
rotasi tinggi, tahan guncangan dan abrasi. Cam swith
biasa digunakan untuk untuk mesin berbagai industri
khususnya mesin pres dan mesin otomasisaisi pabrik
secara keseluruhan.
19

Gambar 2.7. Cam Switch

c) Proxymity Switch

Secara bahasa Proximity switch berarti, proximity


artinya jarak atau kedekatan, sedangkan switch artinya
saklar jadi defenisinya adalah sensor atau saklar
otomatis yang mendeteksi logam berdasarkan jarak
yang diperolehnya, artinya sejauhmana kedekatan
object yang dideteksinya dengan sensor. Proxymity
switch atau disingkat TL atau ada juga yang
menyebutkan PR, lain-lain memang tapi intinya sama.
Benda-benda yang terdapat pada mesin umumnya
adalah logam besi sangat sedikit yang berbahan plastik
atau lainnya, karena material atau perangkat mesin
kebanyakan dari logam maka harus ada sensor yang
mendeteksi logam ketika mesin sedang berproses, maka
digunakanlah sensor Proximity switch atau TL sebagai
perangkatnya.

Proximity Sensor mengubah informasi tentang


gerakan atau kehadiran obyek menjadi sinyal listrik.
Ada tiga jenis sistem deteksi yang melakukan konversi
20

ini: system yang menggunakan arus eddy yang


dihasilkan di obyek penginderaan logam dengan
induksi elektromagnetik, sistem yang mendeteksi
perubahan dalam kapasitas listrik ketika mendekati
objek penginderaan, dan system yang menggunakan
magnet dan reed switch .

Gambar 2.8. proxymity switch

2.1.7 Sistem pelumasan mesin decrater

a. Pelumasan reguler dengan minyak pelumas adalah syarat


untuk operasi mesin bebas gangguan dan masa pakai mesin
menjadi lama. Pelumasan yang tepat harus diberikan untuk
mendukung berbagai pernyataan jaminan.

b. Janganlah melumasi satu titik pelumasan.

c. Jangan menggunakan berbagai macam minyak pelumas atau


minyak. Bahkan type minyak pelumas dalam satu golongan
minyak pelumas harus tidak dikombinasikan.
21

d. Semua waktu yang ditentukkan dalam petunjuk pelumasan


didasarkan pada kemampuan beroperasi (8 jam per hari).

e. Beberapa bearing housing diperlengkapi dengan nipel


pelumas. Pengisian ulang maksimum 0,5 cm minyak pelumas
per proses pelumasan.

2.1.8 Sistem Pneumatik

Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang


menggunakan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya.
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau
angin. Aktuator dasar adalah juga sebuah silinder, dengan gaya
maksimum pada poros akan ditentukan oleh tekanan udara dan
kuas penampang piston. Tekanan operasi dalam sistem hidrolik; 10
bar adalah tekanan yang tipikal dan tekanan sebesar itu dapat
mengangkat 10 kg cm-2 luasan piston. Oleh sebab itu, sistem
pneumatik membutuhkan aktuator yang lebih besar dibandingkan
sistem hidrolik untuk beban yang sama.

Katup yang mengirimkan udara ke silinder beroperasi


dengan cara yang serupa ke ekuivalen hidroliknya. Satu perbedaan
penting muncul dari kenyataan sederhana bahwa udara adalah
bebas; maka udara balik akan dengan mudah dilepas ke atmosfer.

Udara dihisap dari atmosfer lewat filter udara dan


dinaikkan ke tekanan yang dibutuhkan oleh sebuah kompresor
udara (biasanya digerakkan oleh sebuah motor AC). Temperatur
udara dinaikkan cukup banyak oleh kompresor ini. Udara juga
mengandung uap air dalam jumlah besar sebelum dapat
digunakan, udara harus disertai oleh sebuah unit pendingin dan
pengolah udara.
22

Sistem hidrolik membutuhkan suatu regulator tekanan


untuk, melimpahkan kelebihan fluida kembali ke tangki, tetapi
kontrol tekanan dalam sebuah sistem hidrolik jauh lebih
sederhana. Suatu sakelar tekanan, yang dipasang pada reservoir
udara, menghidupkan motor kompresor bila tekanan turun dan
mematikannya kembali bila tekanan mencapai level yang
dibutuhkan.

Gambar 2.9. solusi pneumatik

tekanan terjadi dalam suatu fluida bila fluida tersebut


dikenai suatu gaya. Sebuah gaya F diberikan pada fluida tertutup
lewat sebuiah piston dengan luas A. Ini menghasilkan tekanan P
dalam fluida.

P=
23

Gambar 2.10. tekanan dalam fluida

Dalam sistem metrik, F biasanya dinyatakan dalam kgf dan


A dalam centimeter persegi sehingga menghasilkan sastuan
tekanan dalam kilogram gaya per centrimeter persegi (kgf cm -2).
Tekanan ini biasanya dikenal sebagai tekanan head dan
bergantung pada ketinggian fluida. Dalam gambar 1.5, tekanan di
dasar fluida sebanding dengan ketinggian h.

Dalam sistem imperial dan sistem metrik, tekanan head diberikan


oleh:

P = h

Dengan adalah densitas dan h adalah ketinggian (keduanya


dalam satuan yang benar) sehingga menghasilkan menghasilkan P
dalam psi atau kg cm-2.

Dalam sistem SI persamaan diatas di tulis ulang sebagai :

P = gh

Dengan g adalah percepatan yang disebabkan gravitas (9,81 ms-2)


sehingga dihasilkan tekanan dalam pascal.
24

Gambar 2.11. tekanan head dalam fluida

Bunyi hukum pascal :

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup


diteruskan ke segala arah dengan sama besar.

Hukum pascal sendiri meliki berbagai manfaat bagi


kehidupan manusia sehari-hari. Hampir semua penerapan dari
pengertian hukum pascal dapat ditemukan di industri manapun.
Hukum pascal sangat memudahkan kegiatan manusia dan
membuatnya menjadi lebih ringan. Berikut ini adalah manfaat dari
hukum pascal:

a. Melancarkan kegiatan di banyak industri yang ada di dunia.

b. Dapat diaplikasikan di banyak teknologi dan kebutuhan.

c. Alat-alat yang menggunakan prinsip hukum pascal masih bisa


terus dikembangkan agar semakin memudahkan kehidupan
manusia.

Beberapa keuntungan dalam penggunaan atau penerapan


sistem pneumatik, antara lain:
25

a. Ketelitian yang tinggi dari peralatan-peralatan pneumatik


yang konstruksinya semakin baik memungkinkan suatu
pengerjaan yang hampir tidak memerlukan perawatan dalam
jangka panjang.

b. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan


mudah diangkut udara dimana saja tersedia dalam jumlah
yang tak terhingga.

c. Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada


saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan
disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.

d. Dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan kerja


tertentu. Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan
sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi atau pada nilai-nilai
yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing- masing panas
atau dingin ).

e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan.

f. Menguntungkan karena lebih murah dibandingkan dengan


dengan komponen- komponen peralatan hidraulik. Dan
Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada
tenaga otot. Hal ini sangat penting pada mekanisasi dan
otomatisasi produksi.

g. Konstruksi yang kompak dan kokoh.\

h. Memiliki beberapa tekanan kerja sesuai dengan kebutuhan


pemakain (1 sampai 15 bar).

i. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih ) .Pada


pembebanan lebih alat- alat udara bertekanan memang akan
26

berhenti, tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat


listrik terbakar pada pembebanan lebih.

Selain keuntungan adapun kerugian dalam menggunakan sistem


pneumatik adalah sebagai berikut:

a. Tidak mungkin untuk mewujudkan kecepatan-kecepatan


torak dan pengisian yang tetap, tergantung dari bebannya.

b. Suatu silinder pneumatik mempunyai kemampuan daya tekan


yang terbatas.

c. Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan apabila


terjadi perubahan beban.

Dalam penggunakan aplikasi sistem pneumatik sangat


penting untuk kita memilih komponen-komponen yang tepat,
komponen-komponen pneumatik dibagi atas beberapa bagian:

a. Sumber energi (energi supply) seperti kompresor, tangki


udara (reservoir), unit penyiapan udara (air service unit), unit
penyalur udara (air distribution unit) dan lain-lain.

b. Actuator (actuator), seperti silinder kerja tunggal, silinder


kerja ganda dan lain- lain.

c. Elemen control (control element), seperti katup jenis 5/2, 3/2,


flow regulator, dan lain-lain.

d. Elment masukan (input elments), seperti sensor, tombol,


pedal, roller dan sebagainya.

Pada sistem pneumatik sumber energi didapatkan dari


udara, dalam penelitian ini nantinya didapatkan dari kompressor.
Kompressor berfungsi untuk menampung udara yang ada
27

sehingga udara tersebut nantinya dapat digunakan untuk sumber


energi sistem pneumatik.

Prinsip kerja dari sumber energi pada sistem pneumatik


adalah udara dimampatkan sehingga udara yang ada berkumpul
dan mempunyai energi untuk menggerakan sistem pneumatik.
Energi inilah yang digunakan pada sistem pneumatik tersebut.

Komponen-komponen yang digunakan untuk mendapatkan


udara mampat antara lain, kompresor (air compressor) sebagai
penghasil udara mampat, tangki udara (reservoir) sebagia
penyimpan udara, unit persiapan udara (air service unit) untuk
mmpersiapkan udara mampat, dan unit penyalur udara (air
distribution unit) untuk menyalurkan udara mampat kepada
komponen-komponen pneumatik

2.1.9 Kompresor sekrup (screw)

Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi fluida


(gas atau udara) dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara
mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan
yang lebih tinggi di bandingkan dengan tekanan udara lingkungan
(1 atam). Kenaikan tekanan gas atau udara yang dihasilkan
kompresor disebabkan adanya proses pemampatan yang dapat
berlangsung secara kontinu. Pada industri, penggunaan kompresor
sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat atau sebagai
satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu
turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.

Kompresor sekrup termasuk jenis kompresor perpindahan


positif yang tergolong dalam kompresor putar (rotary) . untuk
tekanan antara 7 sampai 8 kgf/cm 2 (0,69 sampai 0,83 MPa).
28

Kompresor sekrup memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup.


Kompresor ini memampatkan fluida dengan putaran serempak,
Rotor jantan (male rotor) memiliki alur permukaan cembung dan
rotor betina (female rotor) memiliki alur permukaan cekung.
Pasangan rotor ini berputar dalam arah saling berlawanan,
apabila rotor berputar maka ruang yang terbentuk antara bagian
cekung dari rotor dan dinding rumah akan bergerak ke arah aksial
sehingga udara akan dimampatkan.

Rotor
Betina

Rotor
Jantan

Gambar 2.12. Rotor Jantan dan Betina

a. Bagian-bagian Kompresor Sekrup (Screw)

Gambar 2.13. Penampang Kompresor Sekrup


29

Gambar 2.14. Komponen Utama Kompresor Sekrup

Komponen utama kompresor sekrup:

1) Rangka (Frame)

Berfungsi untuk mendukung bagian kompresor diatas


pondasi. Frame harus kuat menahan seluruh beban dan
getaran yang ditimbulkan kompresor.

2) Rumah (Casing)

Bagian paling luar kompresor berfungsi sebagai pelindung


bagian-bagian didalamnya, juga sebagai kedudukan rotor.

3) Rotor

Merupakan elemen utama dari kompresor sekrup,


berfungsi sebagai media pemampat udara.

4) Bantalan Poros (Bearing)

Berfungsi menahan gaya aksial karena perbedaan tekanan


antara discharge dan suction kompresor, selain itu bantalan
poros juga berfungsi sebagai peredam getaran karena
putaran tinggi dan juga untuk mengurangi keausan poros
akibat gesekan.
30

5) Mechanical Seal

Berfungsi mencegah kebocoran dimana celah-celah


poros yang keluar dari casing (poros yang dihubungkan
dengan penggerak).

6) Poros (Shaft)

Merupakan tempat kedudukan dari rotor sehingga dapat


berputar.

7) Katup Geser

Berfungsi mengatur kapasitas kompresor dari 0% - 100%


atau sebaliknya, katup ini digerakkan oleh unloader valve.

8) Unloader Valve

Berfungsi menggerakkan katup kapasitas, unloader piston


bergerak otomatis setelah tekanan discharge mencapai
5,9 bar, tekanan akan turun sampai 4,4 bar dan kemudian
setelah 7 detik kompresor akan load secara otomatis.

9) Piston Keseimbangan

Berfungsi menahan gaya aksial dari rotor (mengurangi


beban dari thrust bearing).

10) Lubang Minyak Pelumas

Berfungsi sebagai tempat masuknya minyak pelumas


kompresor, minyak pelumas digunakan untuk melumasi
rotor, bearing, balance piston dan unloader valve.
31

11) Katup Hisap

Berfungsi mengatur udara masuk ke kompresor.

12) Sisi Keluar

Berfungsi sebagai saluran udara keluar dari kompresor.

b. Cara Kerja Kompresor Sekrup (Screw)

Fluida dipindahkan oleh sepasang rotor yang berbentuk


sekrup, pasangan rotor ini berputar serempak dan arah
putaranya berlawanan di dalam rumah (casing) yang tingginya
tetap. Salah satu rotor tersebut sebagai driver (dihubungkan
langsung dengan motor penggerak) yang dikenal dengan male
rotor dan yang satunya sebagai driven (digerakkan oleh rotor
male) yang dikenal dengan nama female rotor yang kedua
ujungnya ditumpu oleh bantalan.

Saat udara atau gas memasuki kompresor melalui sisi


isap, udara atau gas isapan ini dengan segera akan
ditutup/disekat oleh putaran sekrup. Setiap pemasukan udara
atau gas ditangkap diantara celah rotor dan rumah (casing),
kemudian udara atau gas dipindahkan sepanjang alur rotor dari
sisi masuk ke sisi keluar. Dalam kompresor screw volume
udara atau gas berkurang pada saat udara atau gas didorong
atau dipindahkan kearah sisi keluar. Pengurangan volume ini
menyebabkan tekanan udara atau gas naik.

Pada gambar dibawah ini dijelaskan langkah pemampatan pada


kompresor screw.

1) Pada posisi (a) udara diisap sepenuhnya melalui lubang isap


masuk ke dalam ruang alur. Isapan akan selesai setelah
32

ruang alur tertutup seluruhnya oleh dinding rumah (casing)


langkah ini disebut langkah akhir hisapan.

2) Pada posisi (b) menunjukkan pertengahan proses kompresi


dimana volume udara atau gas di dalam ruang alur sudah
ada di tengah, langkah ini disebut langkah awal kompresi.

3) Pada posisi (c) memperlihatkan akhir kompresi dimana


udara atau gas yang terkurung sudah mencapai lubang
keluar, langkah ini disebut langkah akhir kompresi.

4) Pada posisi (d) udara atau gas yang terkurung dalam alur
tadi telah dikeluarkan sebagian hingga tinggal sebagian
yang akan diselesaikan, langkah ini disebut langkah
pengeluaran. Karena proses pengisapan, kompresi, dan
pengeluaran dilakukan secara kontinyu, dengan begitu
aliranya lebih stabil dibanding kompresor torak.

Gambar 2.15. Cara Kerja Kompresor Sekrup

2.1.10 Penggerak stopper pneumatik


33

a. Setiap hari atau setiap pengoperasian 8 jam

Periksa unit pemeliharaan (separator air, mengeringkan air jika


perlu)

b. Secara mingguan atau pengoperasian 40 jam

Periksa pipa-pipa fleksibel dan hubungan-hubungan terhadap


terjadinya kerusakan

c. Penyerpisan synchronous belts

d. Penggantian synchronous belts

Synchronous belts hanya diganti atau diatur oleh personil yang


telah dilatih, dan akan bertanggung jawab atas segala
kerusakan sebagai akibat dari jika petunjuk ini tidak diikuti.

e. Secara bulanan atau setelah setiap 170 jam pengoperasian

Periksa synchronous belts pada kerusakan dan ganti


synchronous belts yang telah rusak segera mungkin

f. Setiap 5 tahun atau setelah setiap 5000 jam pengoperasian

Ganti synchronous belts

g. Jadwal penyerpisan

Pastikan bahwa kelainan atau kerusakan terdeteksi


apabila memerika bagian-bagian infeksi yang telah diberikan
segera diperbaiki. Pastikan bahwa komponen-komponen
listrik, switch cabinet dan control panel tidak disemprot
dengan air.
34

Segeralah keringkan bagian-bagian yang telah basah


selama pembersihan dan lindungilah bagian-bagian tersebut
terhadap karat dengan menggunakan zat anti karat yang sesuai.
Sangat perlu untuk mengikuti interval pernyerpisan untuk
mencegah kerusakan mesin. Petunjuk-petunjuk yang dimuat
dalam pengoperasian perlu dipastikan seperti : motor, gear dan
sebagainya. Petunjuk ini memuat termasuk tambahan yang
penting dalam penyerpisan, pemeliharaan dan aturan setiap
komponen.

Jadwal penyerpisan diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Secara harian atau setelah setiap 8 jam pengoperasian

2) Secara mingguan atau setelah setiap 40 jam pengoperasian

3) Secara bulunan atau setelah setiap 170 jam pengoperasian

4) Dua kali setiap tahun atau setelah setiap 1000 jam


pengoperasian

5) Secara tahunan atau setelah setiap 2000 jam pengoperasian

2.1.11 Teknologi Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan atau perawatan peralatan adalah suatu perlakukan


untuk mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan-peralatan
yang mendukung proses yang mencakup pengawasan dan
perbaikan agar suatu peralatan tetap beroperasi secara optimal dan
tidak mengganggu proses produksi pabrik yang bersangkutan.
Selain itu pemeliharaan juga dapat umur dari peralatan dan
menekan biaya peralatan. Secara umum pemeliharaan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan pemeliharaan dapat dibagi atas :
35

1. Kegiatan pemeliharaan untuk mencegah kegagalan dan


memperbaiki kerusakan

2. Kegiatan pemeliharan untuk mempertahankan usia peralatan


dan mempersingkat waktu pemeliharaan

Jenis pemeliharaan yang dilakukan adalah:

a. predective maintenance

pemeliharaan predective merupakan bentuk pemeliharaan yang


paling maju dimana di dalam metode pemeliharaan yang
paling maju dimana didalam metode pemeliharaan ini
penggantian komponen pada waktu yang ditentukan sebelum
terjadi kerusakan baik berupa kesalahan total atau titik dimana
pengurangan mutu telah menyebabkan mesin bekerja dibawah
standart yang ditetapkan oleh pemakainya.

b. preventive maintenance

preventive maintenance adalah perlakuan pengontrolan secara


teratur untuk mencegah kerusakan atau berubahnya fungsi dari
peralatan. Dengan preventive maintenance maka break down
maintenance dapat dihindarilebih awal. Tindak perlakuan ini
yaitu dengan cara membuat jadwal untuk mengadakan
pemeriksaan dan over houl periodik.

c. corective Maintenance

metode ini dilakukan apabila tindakan preventive sudah


dilaksanakan dan ternyata perlu dilakukan pemeriksaan teknis
terhadap peralatan dan menganalisa kembali perlakuan
tersebut.

2.1.12 Bentuk-Bentuk Pemeliharaan


36

Operasi yang terus menerus dalam suatu peralatan sangat


membutuhkan fungsi maintenance yang sangat penting. Untuk itu
diperlukan suatu rencana pemeliharaan yang sesuai. Adapun
bentuk-bentuk pemeliharaan terapkan perusahaan pada umumnya:

a. Planned maintenance

planned maintenance atau pemeliharaan terencana adalah


bentuk pemeliharan yang dilakukan terhadap peralatan dengan
cara mengatur dan menentukan waktu dalam melakukan
pemeriksaan. Pemeliharaan ini diorganisasi dan dilakukan
dalam pemikiran kemasa depan, pengendalian dan pencatatan
sesuai dengan perencanaan yang ditentukan

b. unchedule maintenance

unchedule maintenance atau pemeliharaan tanpa jadwal yang


artinya pemeliharaan peralatan dilakukan kapan saja bila mana
peralatan membutuhkan peralatan demi menjaga kelangsungan
kerja peralatan.

c. break down maintenance

bentuk pemeliharan ini adalah tindakan kerja yang dilakukan


terhadap peralatan yang mengalami kerusakan yang dapat
mengakibatkan ketik benaran kerja atau tidak berfungsi lagi.
Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk mengupayakan peralatan
dapat beroperasi kembali.

Adapun tujuan dan sasaran pemeliharaan adalah:

a. Menjaga agar fungsi proses kerja peralatan berjalan dengan


baik dan lancar.

b. Menjaga agar efesiensi kerja peralatan sesuai dengan rencana.


37

c. Untuk memperpanjang umur dari peralatan.

2.2. Kajian Penelitian yang Relevan

Pada november 2011, Ditya Satriya Nugroho Hadi dari universitas


Diponegoro program studi teknik elektro melakukan penelitian dengan judul
sistem kerja mesin pemindah botol kedalam krat (crater) pada PT. Sinar
Sosro Ungaran penelitian ini bertujuan untuk membahas cara kerja mesin
crater (alat memasukkan botol) pada proses produksi PT. Sinar Sosro
Ungaran, membahas pengontrolam menggunakan cam switch dan
photosensor saklar induksi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sensor yang digunakan pada


proses produksi:

a. Omron

Suatu alat yang bekerja berdasarkan cahaya yang dipantulkan oleh alat itu
sendiri dengan intensitas tertentu, sensor ini dapat mendeteksi benda
dengan jarak bervariasi tergantung dari type dan jenisnya.

b. Cam Switch

Suatu alat yang telah dirancang untuk melakukan serangkain kontrol yang
berurutan yang tergantung pada pengemudian rotasi poros dari mesin dan
untuk menjamin kontrol keamanan yang tidak hanya dari mesin tetapi juga
ketahanan daya tahan, kecepatan rotasi tinggi, tahan guncangan.

c. Proxymity Switch

Sensor yang mendeteksi logam berdasarkan jarak yang diperolehnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses pemindahan botol kedalam krat ini
menggunakan 2 prinsip pengontrolan. Garis besar pengontrolan dalam mesin
38

ini adalah pada pengendalian photosensor sebagai saklar induksi dan pada
cam switch yang menjadi otak mesin ini.

Tabel 1 Kajian Penelitian yang Relevan

Tahun Nama Peneliti Judul Penelitian Kajian Penelitian

2011 Ditya Satriya Sistem Kerja Mesin membahas cara kerja mesin
Nugroho Hadi Pemindah Botol ke crater (alat memasukkan
Dalam Krat (CRATER) botol) pada proses produksi
Pada PT. Sinar Sosro PT. Sinar Sosro Ungaran,
Ungaran membahas pengontrolam
menggunakan cam switch
dan photosensor saklar
induksi.

2011 Arif Setyono Penggunaan lengan Mengetahui secara umum


robot blitzpac A 35 T prinsip kerja dan sistem
sebagai mesin operasional mesin
unpacking pada sistem unpacking, mengetahui
pembuatan minuman di penerapan sistem kontrol
pt. Coca-cola bottling modern di industri
indonesia central java
2017 Josefh Carlos H Pemisahan Botol Dari Pembahasan cara kerja
Sianipar Krat Ke Mesin Bottle Mesin Decrater (alat
Washer Dengan pengangkat botol) pada
Menggunakan Mesin proses produksi,
Decrater Di PT. Sinar Menganalisa tekanan udara
Sosro Cabang Deli yang dibutuhkan untuk
Serdang Tanjung mengangkat botol dari krat
Morawa Medan
39

2.3. Kerangka Konseptual

Judul Penelitian: Pemisahan Botol Dari Krat Ke Mesin Bottle Washer


Dengan Menggunakan Mesin Decrater di PT. SINAR SOSRO Cabang
Deli Serdang Tanjung Morawa Medan.

Krat dan Botol

Decrater

Proses pemisahan/pengangkatan botol

Peletakan botol di conveyor

Botol dijalankan menuju mesin bottle


washer

Anda mungkin juga menyukai