Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak
lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari
sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban (Guruvalah,
2002).
Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak
hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan
lebih diinginkan (Siregar, 2002). Selain itu, Kroeber daan Kluckhuhn (1952)
dalam Gani (2007) juga mengungkapkan bahwa kebudayaan terdiri atas pola
nyata ataupun tersirat dari danuntuk perilaku yang diperoleh oleh diteruskan
dengan lam bang- lambang yang membentuk hasil karya yang unik dari
kelompok manusia. Guruvalah (2002) menambahkan bahwa Pengalaman serta
kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan
yang member bentuk kesenian merupakan bagian dari kebudayaan.
Kebudayaan merupakan salah satu contoh dari aplikasi komunikasi
verbal dan nonverbal. Komunikasi yaitu proses interaksi menyebar dan
memberitahukan informasi agar hal yg diberitahukan menjadi milik bersama
(Arvandy, 2009).

2. Ragam Kebudayaan
Ragam kebudayaan dapat terjadi akibat perkembangan sejarah
manusia. Setiap kebudayaan memiliki banyak ciri khas dan fungsi yang berbeda-
beda. Perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil-hasil seninya
disebabkan oleh dinamika masyarakat, kreativitas, dan pola tingkah laku dalam
konteks kemasyarakatan (Guruvalah, 2002). Menurutnya, contoh-contoh ragam
kebudayaan yaitu :
a. Alat musik, jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik
sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah
mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan Sampe.
b. Seni Tari, seperti tari Saman dari Aceh
c. Kriya ragam hias seperti, batik dan motif-motif tradisional
d. Properti Kesenian, seperti : seni musik, seni tari, seni teater, kesenian
wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita miliki.
e. Pakaian Daerah. Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda
seni yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
f. Benda Seni. Karya seni memiliki banyak ragam yang merupakan
cerminan bangsa Indonesia. Diantaranya adalah Reog Ponorogo yang
menggambarkan kepahlawanan kerajaan Bantrangin, Soevenir asal kota
gede sebagai cenderamata penghasilan bagi rakyat disana, dan ondel-
ondel, asal betawi, mempunyai filosofi boneka yang dianggap mistis
sebagai penolak bala.
g. Adat Istiadat merupakan peraturan maupun kebiasaan setiap suku
mempunyai ciri khas masing- masing seperti suku Toraja memiliki
kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa
disebut Rambu Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Suku Dayak di
Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun
telinga.
h. Bangunan
Contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo.
Selain itu terdapat pula tempat kebudayaan yang berlandaskan agama
(rohani) seperti klenteng-klenteng yang tersebar di Indonesia. Menurut
Tim WIKA (2001) dalam Wiguna (2009), Klenteng adalah nama khas
indonesia untuk institusi agama bagi orang percaya dengan dasar religius,
memuliakan keagungan Tuhan, menghormati leluhur dan penghormatan
kepada para dewa. Selain itu terdapat ibadah tridharma, upacara,
persembahyangan ritual dan hari suci menyatu didalamnya.di dalam
klenteng terdapat tridharma ajaran yaitu Budha, Konghucu, Tao.
Agama Budha berasal dari India (abad 5 M), terbagi menjadi dua
aliran Mahayana dan Hinayana. Aliran Mahayana berkembang di Tibet,
China, Korea, Jepang, sedangkan aliran Hinayana berkembang di
Srilanka, Birma, Thailand, Laos, Kamboja dan Indonesia. Tokoh
agamanya adalah Siddharta Gautama.
Agama Konghucu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian)
atau Ru Jiao (Hua Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan
atau agama bagi kaum terpelajar. Kitab suci yang tertua berasal dari
Yao(2357-2255 sM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad
sM). Agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu
Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian (Wiguna, 2009). Konghucu
dikenal hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan
hubungan horizontal antara sesama manusia. Dalam Agama Konghucu
dikenal tiga hewan suci, yaitu kilin, liong, dan Barongsay.
Menurut Wiguna (2009), Agama Tao ada sejak zaman kerajaan
kaisan FU I sekitar 3000 SM. Pada waktu itu terkenal istilah tian (langit)
yang berarti kekuatan tertinggi dan dilakukan pemujaan kepada Sang Ti.
Dalam Tao, adanya alam semesta ini terdiri atas dua unsur Yin berarti
pasif dan Yan berarti aktif. Hal tersebut dinyatakan dalm kitabnya yaitu I
Ching.

Wiguna, A.T. 2009. Diskripsi Wujud Ajaran Tridhrma pada Interior Klenteng Kwan Sing
Bio dan En Ang Kio. Available from :
http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/desi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-41403044-10999-
klenteng-chapter3.pdf. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2012

Guruvalah. 2008. Modul Seni Budaya Sekolah Menengah Kejuruan. Available from :
http://guruvalah.20m.com. Diaksespada tanggal 03 Oktober 2012

Siregar, L. 2002. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Jurnal Antropologi Papua. 01(01) :
4-5

Kroeber daan Kluckhuhn (1952) dalam Gani (2007) di riska gung

Arvandy, A.S. 2009. Hubungan Penggunaan Pesan Nonverbal Mubaligh dan Tingkat
Perhatian Santri. Skripsi. Purwokerto. Sarjana Universitas Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai