Anda di halaman 1dari 81

Lampiran 2 : Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring SPM

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan
pelayananantenatal.
Definisi Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 adalah Cakupan ibu hamil yang
Operasional telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 4 kali di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 95% dinas 96%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pelayanan Antenatal sesuai standar;
3) Kunjungan rumah bagi yang Drop Out;
4) Pembuatan kantong persalinan;
5) Pencatatan dan Pelaporan;
6)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS KIA, Analisis
Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjawab Bikor. KIA KB
Pengukur kinerja

b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun bayinya dari
proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
Operasional Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebidanan di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
BP swasta
Target 94 % (2020)
Langkah Kegiatan Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan evaluasi, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
& Pengukur
kinerja

c. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada
ibu (hami, bersalin, nifas) dengan kompilkasi
Definisi Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Ibu dengan
Operasional komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar (Polindes,
Puskesmas).
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan
definitif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Ibu
PWS KIA
SIMPUS dan SIRS (RSUD dan swasta)
Target 100 % ( 2020)
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan, deteksi bumil resti, Bulin, Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
Pencatatan dan Pelaporan
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data
d. Cakupan pelayanan nifas
Judul Cakupan Pelayanan Nifas
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan nifas profesional
Definisi Cakupan pelayanan nifas adalah Pelayanan kepada ibu dan neonatal
Operasional pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai
standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu; PWS KIA
SIRS (RSUD dan Swasta)
Target 88% (2020)
Langkah Kegiatan 1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
2) Pelayanan KB pasca persalinan
3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan neonatal.
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS KIA, Analisis
Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data

e. Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN 1)


Judul Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah.
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah cakupan neonatus yang
Operasional mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan Kunjungan Neonatal
pada masa 6-48 jam setelah lahir sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Bayi
Formulir MTBM
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100 %
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
neonatus di dalam gedung dan di luar gedung, pelayanan rujukan
neonatus, audit kesakitan dan kematian neonatus, PWS
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data

f. Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap)


Judul Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap)
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi melalui pelayanan kesehatan maupun
pelayanan melalui kunjungan rumah.
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap adalah cakupan
Operasional neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan Kunjungan
Neonatal pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar (3 kali
pelayanan) di wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan Kunjungan
Neonatal (KN) pada 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Bayi
Formulir MTBM
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 95%
Langkah kegiatan -ASI eksklusif
-pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian
vitamin K injeksi bila tidak diberikan saat lahir
-manajemen terpadu bayi muda
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data
g. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada
neonatus dengan komplikasi
Definisi Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus
Operasional dengan komplikasi di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
terlatih di sarana pelayanan kesehatan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SIMPUS
Kohort bayi
Formulir MTBM
PWS KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
-pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dan neonatus sesuai
standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat essensial yang
memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, manajemen asfiksia bayi
baru lahir, MTBS, PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data

h. Cakupan kunjungan bayi


Judul Cakupan Kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
Operasional pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan
perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit
4 kali di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan (minimal 4
kali) sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB3)
Kohort bayi
PWS KIA
Buku KIA
Target 95%
Langkah Kegiatan -peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi meliputi SDIDTK,
stimulasi perkembangan bayi dan MTBS
-pemantauan pasca pelatihan MTBS dan SDIDTK
-pelayanan kesehatan bayi sesuai standar di fasilitas kesehatan
-pelayanan rujukan
-pemabahasan audit kematian dan kesakitan bayi
-pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas
kesehatan
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data

i. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Judul Cakupan Pelayanan Anak Balita


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi
bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 59 bulan)
Operasional yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8
kali setahun, pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali
setahun, serta pemberian Vitamin A 2 kali setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan anak balita sesuai
standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh anak balita di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP3 (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN, Buku KIA,
KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman bermain, Taman Penitipan
Anak, Taman kanak-kanak, raudhatul athfal, dll.
Target 70%
Langkah kegiatan -pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan
-pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bulan minimal 8x dalam
setahun
Pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan minimal tiap 6
bulan sekali
-melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan dan
kelainan perkembangan
-melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakukan
intervensi
-penyediaan skrinning kit SDIDTK
-pengadaan vitamin A dosis tinggi (200.000 iu)sesuai sasaran
Penanggungjawab Subkor. KIA KB
pengumpul data

j. Cakupan Peserta KB Aktif

Judul Cakupan Peserta KB Aktif


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk menunjukkan berapa besar Pasangan Usia Subur (PUS) yang
berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan dan
untuk menilai kinerja program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif
Operasional dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi diwilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh PUS diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB3), Hasil pencatatan dan pelaporan KB (Form
F2 KB), hasil pendataan KB
Target 70 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor.KIA KB
pengumpul data

3.6.1 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Cakupan pemantauan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Judul Pemantauan KADARZI
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar gizi
Definisi Cakupan keluarga Sadar Gizi adalah cakupan keluarga dengan
Operasional karekteristik keluarga sbb :
1. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, bayi 0 6 bulan, balita 6
59 bulan, indikator yang berlaku adalah indikator no 1 s/d 5 dan
indikator ke 5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul
vitamin A;
2. Bila Keluarga mempunyai 0 6 bulan, balita 6 59 bulan,
indikator yang digunakan adalah indikator no 1 s/d 5;
3. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, balita 6 - 59 bulan indikator
yang digunakan adalah indikator no. 1, 2, 4 dan 5 dan indikator
ke-5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin A;
dan tablet tambah darah
4. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, indikator yang digunakan
adalah no 3 s/d 5 dan indikator ke-5 yang digunakan adalah ibu
hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet ;
5. Bila Keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan, indikator yang berlaku
no. 1 s/d 5 dan indikator yang ke-5 yang digunakan adalah ibu
nifas mendapat suplemen gizi;
6. Bila keluarga mempunyai balita 6 - 59 bulan, indikator yang
berlaku adalah no. 1, 3,4,5;
7. Bila keluarga tidak mempunyai bayi, balita dan ibu hamil,
indikator yang berlku no.3 dan4
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah Keluarga yang Sadar Gizi di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus pendataan PHBS tingkat puskesmas
Target 90%
Langkah Kegiatan Penentuan cluster KK, pelaksanan pemantauan kadazsi, analisa data
Penangungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

a. Cakupan Balita Ditimbang (D/S)


Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat Badan (BB) Setiap Bulan
ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan Seluruh
jumlah balita umur 0 59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Definisi Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah Cakupan balita (0-59 bulan)
Operasional yang datang ditimbang dibandingkan dengan jumlah balita yang ada
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 70%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di posyandu.
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

b.Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 bulan)


Judul Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada balita
Definisi Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6 - 11 bulan) pada
Operasional tahun (selama setahun) adalah cakupan bayi (6 - 11 bulan) yang
mendapat kapsul vit.A dosis 100.000 SI (kapsul warna biru) di
wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah bayi umur 6-11 bulan yang dapat satu kapsul dengan dosis
100.000 SI (kapsul warna biru) selama satu tahun di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-11 bulan) selama satu tahun di wilayah kerja
puskesmas
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 90%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

b. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59 bulan)


Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita (12-59
bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A pada balita
Definisi Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita (12-59 bulan)
Operasional selama 1 tahun adalah cakupan anak balita (12-59 bulan) yang
mendapat kapsul vit A dengan dosis 200.000 SI (kapsul warna merah)
selama satu tahun (setiap Bulan Februari dan Agustus) yang ada di
wilayah kerja puskesmas
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 12-59 bulan) yang mendapat kapsul vit A
200.000 SI (kapsul warna merah) pada bulan februari dan agustus
yang ada di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah sasaran anak balita (12-59 bulan) yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 86%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu, sweeping
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

c. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas


Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi Ibu Nifas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu dan bayinya
sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat dari difisiensi
Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin A diberikan pada ibu nifas
Operasional (0 42 hari) setelah melahirkan segera 1 kapsul Vit.A (200.000 IU)
warna merah dan satu kapsul lagi diberikan dengan selang waktu 24
jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang mendapat dua kapsul vitamin A dosis tinggi
dalam wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas /laporan khusus Distribusi
Kapsul Vitamin A
Target 86%
Langkah Kegiatan Pendataan kelahiran, distribusi Vit A melalui kunjungan neonatus
Penanggungjawab Ibu Nifas Dapat Vitamin A
pengumpul data

d. Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil


Judul Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90 Tablet pada ibu hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu hamil sehingga
terhindar dari gangguan penyakit akibat dari defisiensi zat besi
(anemia).
Definisi Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil adalah cakupan
Operasional ibu hamil yang telah mendapat minimal 90 TTD (Fe3) selama
periode kehamilannya di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD (Fe3) sampai dengan bulan
berjalan (kumulatif) di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja puskesmas sampai dengan
bulan berjalan
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
PWS KIA
Laporan khusus distribusi Tablet Tambah Darah
Target 94%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

e. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Judul Cakupan balita gizi buruk mendpat perawatan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM dari maskin
sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam kekurangan gizi
Definisi Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi
Operasional buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus kasus balita gizi, LB3 Gizi puskesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan -surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
-respon cepat penanganan kasus gizi buruk
-pelatihan tata laksana gizi buruk
-penyediaan mineral mix
-perawatan kasus gizi buruk di RS, TFC (therapeutic Feeding Center)
-pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (community
theurapeutic center)
-bintek dan supervisi berjenjang
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data
f.Cakupan ASI Ekslusif
Judul Cakupan ASI ekslusif
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif
Definisi Cakupan ASI ekslusif adalah cakupan bayi usia 6 bulan yang
Operasional mendapat ASI saja sampai dengan umur 6 bulan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi umur 6 bulan dengan ASI ekslusif di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah bayi umur 6 bulan yang ada di wilayah kerja puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data Lapoeran kohort bayi, laporan LB3 gizi puskesmas
Target 50%
Langkah Kegiatan -pelaksanaan program IMD
-digalakkan program perawatan payudara pada bumil dengan usia
kehamilan 7 bulan keatas
-diadakan klinik laktasi buteki
-penyuluhan tentang manfaat ASI eksklusif
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

g. Ketersediaan Klinik Gizi

Judul Ketersediaan Klinik Gizi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada maskin sehingga terhindar
dan atau jatuh ke dalam kekurangan gizi
Definisi klinik gizi adalah pelayanan gizi yang dilakukan di puskesmas oleh
Operasional tenaga gizi terlatih/terdidik berupa konseling dan anjuran dietetik,
pemmberian intervensi gizi berdasarkan hasil pengkajian yang sesuai
dengan kaidah ilmu gizi
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan karena terkait gizi yang di berikan pelayanan
konseling di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan karena terkait gizi yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan LB3 gizi puskesmas
Target 16%
Langkah Kegiatan - Pengumpulan data (data berat badan, tinggi badan, anamnesa gizi,
data klinis dan hasil laboratorium serta data lain yang menunjang)
- Identifikasi data dan pengkajian data yang terkumpul dikaji,
diidentifikasi secara terperinci
- Mengambil kesimpulan atas masalah gizi yang dihadapi pasien
berdasarkan pengkajian data
- Perencanaan konseling yang perlu dilakukan
- Memonitor dan evaluasi hasil konseling
Penanggungjawab Subkor. Gizi
pengumpul data

3.6.2 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Pelayanan Imunisasi dasar
1) Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi lahir
hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Tubercolosis
Definisi Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang diberikan satu
Operasional kali kepada bayi lahir hidup (dengan Indikasi) seawal mungkin (satu
paket dengan HB-0, Polio-1) dengan cara menyuntikan di lengan
kanan atas, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data

2) Cakupan Imunisasi DPT-HB 1

Judul Cakupan imunisasi DPT-HB 1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada bayi lahir
hidup dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
difteri,pertusis,tetanus
Definisi Cakupan imunisasi DPT-HB 1 adalah jumlah bayi usia 2-11 bulan
Operasional yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke satu di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 93.5%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, Pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data

3) Cakupan Imunisasi HB - DPT 3

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Hepatitis B (HB) dan
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT-3)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi kombinasi HB dan
Operasional DPT lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 - 11 bulan yang
mendapatkan imunisasi DPTHB ke-3 (dengan Indikasi) (satu paket
dengan Polio-4) dengan cara menyuntikan di salah satu paha bayi, di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke tiga di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 93.5 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, Pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data
4) Cakupan Imunisasi Polio-4

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Polio
Definisi Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio lanjutan yang
Operasional diberikan saat bayi berumur 4 bulan (dengan Indikasi) (satu paket
dengan HB-DPT3) dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis di
mulut bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-11 bulan) yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 93.5 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data
5.Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit Campak
Definisi Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak yang diberikan
Operasional saat bayi berumur 9 bulan (dengan Indikasi) dengan cara
menyuntikan di lengan kiri bayi, pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Campak di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 93.5 %
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, PWS,
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data
b. Imunisasi Lanjutan
1) Cakupan BIAS DT

Judul Cakupan BIAS DT


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit difteri dan tetanus
Definisi Cakupan BIAS DT adalah jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD)
Operasional atau sederajat, laki-laki dan perempuan yang mendapatkan imunisasi
DT di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (Juli)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (Juli)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang mendapat
imunisasi DT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 98%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls I SD, persiapan logistik, pelaksanaan

Penanggungjawab Subkor. Imunisasi


pengumpul data

2)Cakupan BIAS DT

Judul Cakupan BIAS DT


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit tetanus
Definisi Cakupan BIAS DT adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah
Operasional Dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapatkan imunisasi DT di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (November)
Pengump data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan kelas 3 yang
mendapat imunisasi Td di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan MI atau
yang sesderajat di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kls 2 dan 3, Absensi kelas, laporan BIAS
Target 98%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data

2) Cakupan BIAS TT

Judul Cakupan BIAS TT


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit tetanus
Definisi Cakupan BIAS TT adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah
Operasional Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat, laki-
laki dan perempuan yang mendapatkan imunisasi TT di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan kelas 3 yang
mendapat imunisasi TT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun satu
tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 98%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data

3) Cakupan BIAS Campak

Judul Cakupan BIAS Td


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari ancaman
penularan dan komplikasi berat penyakit campak
Definisi Cakupan BIAS Campak adalah Jumlah siswa kelas 1 Sekolah
Operasional Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat, laki-
laki dan perempuan yang mendapat imunisasi campak di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang mendapat
imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau yang sederajat di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 98%
Langkah Kegiatan Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan logistik,
pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data

4) Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+

Judul Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bumil dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit tetanus
Definisi Cakupan Imunisasi TT2 + Ibu Hamil adalah jumlah ibu
Operasional hamil yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua atau ke-tiga,
atau ke-empat atau ke-lima di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2, TT 3, TT4,
TT5 di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 98%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
perencanaan dan pengambilan logistik, pelayanan imunisasi
yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data
5) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid Imunization)
Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan dan
intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh sasaran
bayi (0-12 bulan)
Definisi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
Operasional (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana 80 % dari jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi
dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 98%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan sasaran,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev, PWS
Penanggungjawab Subkor. Imunisasi
pengumpul data
C.Ketersediaan Balai Imunisasi (Pediasel, MMR, HB Hib, Influensa, Thyphoid,
Meningitis)

Judul Cakupan ketersediaan Imunisasi non PPI


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular

Definisi Cakupan Imunisasi non PPI (Pediasel, MMR, HB Hib, Influensa,


Operasional Thyphoid, Meningitis) adalah jumlah kunjungan imunisasi yang non
PPI di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (Juli)
Pengumpuldata
Periode Analisa Setiap tahun (Juli)
Numerator Jumlah kunjungan yang mendapat imunisasi non PPI di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kunjungan yang mendapat imunisasi non PPI di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan balai Imunisasi non PPI
Target 100%
Langkah Kegiatan Penyediaan vaksin, persiapan logistik, pelaksanaan

Penanggungjawab Subkor. Imunisasi


pengumpul data
cPenemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
1) Cakupan Pengendalian KLB

Judul Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak penyakit
Definisi Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah
Operasional Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada suatu
desa/kelurahan di satu wilayah kerja dalam periode/kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam pada satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, media masa
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
pengamatan pasca KLB
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data
2)Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk < 15
tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non polio yang
Operasional ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15 tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan surveilans AFP, EWARS
Target >1
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen, kunjungan ulang,
pencarian kontak (teman bermain).
Penanggungjawab Subkor. P2PM
pengumpul data
2) Cakupan Penemuan pasien baru TB BTA +
Judul Penemuan TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan BTA + pada penderita
Suspek TB Paru
Definisi Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif adalah angka
Operasional Penemuan Pasien baru TB BTA pasitif atau Case Detection Rate
(CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positip yang
ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA
positif dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu
Tahun
Sumber data Pelaporan TB (TB 07, 08 dan 11)
Target 85%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data

3) Cakupan Kesembuhan penderita TB BTA +


Judul Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penderita TB Paru BTA + secara mikroskopis minimal 2 kali
berturut-turut negatif
Definisi Angka Kesembuhan Pasien TB BTA pasitif atau Cure Rate (CR)
Operasional adalah persentase pasien baru TB paru BTA positif yang sembuh
setelah selesai masa pengobatan dibandingkan dengan jumlah pasien
baru TB BTA positif yang diobati di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun satu tahun
Denominator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun satu tahun
Sumber data Laporan TB 08
Target 85%
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kompotensi, monev
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data

4) Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani


Judul Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pneumonia mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar.
Definisi Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita adalah Persentase
Operasional balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana
sesuai standar di Sarana Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja
pada waktu yang sama
Sumber data Laporan bulanan program P2 ISPA
Target 100%
Langkah Kegiatan Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah, promkes, monev,
kemitraan
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data

5) Cakupan Penemuan Penderita Diare


Judul Balita Dengan Diare Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak berakibat dehidrasi
Definisi Cakupan Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang
Operasional datang dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
dan kader di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun (10% dari perkiraan penderita)
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan swasta, Laporan kader,
register penderita, laporan bulanan klinik
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data

6) Cakupan Penderita DBD yang ditangani


Judul Penderita DBD Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar.
Definisi Cakupan Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita
Operasional DBD yang ditangani sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita
DBD yang ditemukan/ dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Frekuensi Setiap Bulan


Pengump data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penderita DBD yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP, pelayanan swasta, SIMPUS, SIRS, KDRS
dan KD DBD
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, PSN, monev, promkes
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data

7) Cakupan penderita HIV-AIDS yang ditangani


Judul Klien Yang Mendapat Penanganan HIV- AIDS
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar Klien mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai standar.
Definisi Klien yang mendapat penanganan HIV- AIDS adalah klien yang
Operasional mendapat penanganan HIV- AIDS sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIV- AIDS di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh klien HIV- AIDS yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan khusus Rumah Sakit/ Dinas Kesehatan
Target
Langkah Kegiatan Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS, peningkatan SDM
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data
8)Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)
Judul Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan resistensi obat
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat adalah penderita kusta
Operasional yangmenyelesaikan pengobatan tepat waktu (RFT rate) di satu
wilayah kerjaPuskesmas pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kusta yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 kusta, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan 1. Penemuanpenderita:
Secara pasif bersifat sukarela dan secara aktif melalui
pemeriksaan kontak serumah dan tentangga/lingkungan,
pemeriksaan anak sekolah chase survei, rapid village survei
khusus, LEK, SAPEL, survey focus)
2. Pengobatanpenderita:
-Pemberian pengobatan sesuai dengan rekomendasi WHO: PB
anak dan dewasa, MB anak dan dewasa;
-Penanganan penderita reaksi;
-Rujukan penderita dengan komplikasi;
-Konfirmasi diagnosis kasus sulit (petugas kabupaten)
-Pemantauan kecukupan pengobatan (petugas kabupaten)
3. Pembinaan Pengobatan (Case Holding):
Monitoring pengobatan dan melakukan pelacakan penderita
yang tidakmengambil obat
4. Mencegah cacat dan perawatan dini, denganpemeriksaan POD
(Prevention Of Disability). Setiap bulan pada semua
penderita,setiap 2
minggu pada penderita reaksi, serta memberikan contoh cara
merawat diri
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan;
6. Melakukan penyuluhan bagi penderita, keluarga, dan
masyarakat;
7. Manajemen logistik, meliputi: permintaan obat, penyimpanan,
dan pendistribusian;
8. Menilai hasil pelaksanaan pelayanan pengobatan kepada
penderita dengan melihat angka kesembuhan.
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data
8) Infeksi Menular Seksual yang diobati
Judul Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita IMS mendapatkan tatalaksana penanganan sesuai
standar sehingga tidak terjadi penyebaran dan resistensi obat
Definisi Infeksi menular seksual (IMS) yang diobati adalah penderita IMS yang
Operasional penanganannya sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Kegiatan Penegakan diagnosis, tatalaksana, perilaku seksual aman, monev,
promkes (klinik pelangi)
Penanggungjawab Subkor. P2M
pengumpul data
c. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5) Persentase puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM secara
terpadu

Judul Puskesmas PTM terpadu


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini faktor resiko PTM secara terpadu

Definisi Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini


Operasional faktor risiko PTM terpadu minimal melalui kegiatan Posbindu PTM
pada minimal 20 % desa / kelurahan di wilayah kerjanya dan
melaksanakan pengendalian Hipertensi dan Diabetes mellitus
terintegrasi.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini faktor
resiko PTM terpadu pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan Bulanan PTM terpadu puskesmas dan FKTP pada portal
web PTM
Target 20 %
Langkah Kegiatan Menginput data jumlah penduduk di setiap desa/kelurahan
berdasarkan usia dan jenis kelamin

Menginput data ke portal web PTM berbasis FKTP

Mengakses data rekapitulasi faktor resiko dan cakupan
pemeriksaan faktor resiko PTM
Penyebaran informasi
Penanggungjawab Pemegang program PTM
pengumpul data

6) Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan


Terpadu (Posbindu) PTM

Judul Posbindu PTM


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM secara rutin
Definisi Persentase Desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu
Operasional PTM yaitu deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM secara
rutin minimal pada 10 % penduduk usia 15 tahun di wilayah
tersebut.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa/kelurahan yang mempunyai posbindu dan aktif dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan Bulanan Faktor resiko PTM (Posbindu)
Target 20%
Langkah Kegiatan Pembentukan posbindu, pengadaan alat, bahan, dan logistik,
Pemeriksaan faktor resiko PTM, entry portal web berbasis posbindu,
hak akses.
Penanggungjawab Pemegang program PTM
pengumpul data

7) Persentase Perempuan usia 30 50 tahun yang di deteksi kanker leher


rahim dan payudara

Judul Deteksi kanker leher rahim dan Payudara


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini kanker leher rahim dan Kanker payudara
Definisi jumlah perempuan usia 30 50 tahun yang dilakukan deteksi dini
Operasional melalui metoda inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau
papsmear untyk kanker leher rahim dan pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS) untuk kanker payudara.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah perempuan 30 50 tahun yang di deteksi di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denomin Jumlah perempuan usia 30 50 tahun di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
ator
Sumber data Laporan Bulanan IVA dan CBE
Target 20 %
Langkah Kegiatan Pelatihan IVA, persediaan alat dan logistik IVA, penjaringan
terhadap sasaran, pelayanan dan tindak lanjut, evaluasi
Penanggungjawab Pemegang Program PTM, Dokter dan Bidan Koordinator yang sudah
pengumpul data mendapat pelatihan IVA

8) Persentase Puskesmas yang melaksanakan kebijakan kawasan tanpa


rokok minimal 50 % sekolah

Judul Kebijakan KTR


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Menerapkan peraturan maupun kebijakan tentang larangan untuk
tidak merokok
Definisi Persentase puskesmas yang memiliki peraturan dan kebijakan KTR
Operasional dalam bentuk SE, SK, Instruksi, Peraturan Walikota/Peraturan
Bupati/ Peraturan Daerah dan telah menerapkan pada minimal 50 %
tempat proses belajar mengajar di sekolah.
Frekuensi Setiap Semester
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Semester
Numerator Jumlah Sekolah yang menerapkan KTR di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Sumber data Laporan PTM
Target 50 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi KTR di semua lini, pembentukan SE maupun SK KTR di
wilayah masing-masing
Penanggungjawab Pemegang program PTM
pengumpul data
9) Persentase Kabupaten/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan
pengemudi di terminal utama

Judul Pemeriksaan Kesehatan pengemudi di terminal utama


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari ancaman penularan
dan komplikasi berat penyakit Campak
Definisi Persentase Kab/Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan
Operasional pengemudi di terminal utama.
Frekuensi Setiap Semester
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Semester
Numerator Jumlah Kecamatan yang melakukan pemeriksaan pengemudi
diterminal pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Kecamatan di wilayah tersebut dalam kurun waktu satu tahun

Sumber data Laporan PTM


Target 20 %
Langkah Kegiatan Pemantauan berkelanjutan.

Penanggungjawab Pemegang program PTM


pengumpul data

3.6.3 Upaya Kesehatan Lingkungan


1) Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
Judul Cakupan rumah sehat
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya rumah-rumah yang memiliki higiene sesuai standar
Definisi Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah rumah sehat yang ada
Operasional di wilayah kerja Puskesmas padau kurun wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan lapangan, Register
kesling, laporan LB4
Target 82%
Langkah Kegiatan Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

2) Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih


Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air bersih
Definisi Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah persentase jumlah
Operasional sarana air bersih yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

3) Cakupan Pengawasan Jamban


Judul Cakupan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap jamban keluarga
Definisi Cakupan pengawasan jamban adalah persentase jumlah jamban
Operasional yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 65%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data
4)Cakupan Pengawasan SPAL
Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Cakupan Pengawasan SPAL adalah Persentase jumlah SPAL
Operasional (jumlah rumah tangga ) yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana SPAL rumah tangga yang ada di ada di
wilayahkerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Target 80%
Langkah Kegiatan Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

4) Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan tempat-tempat umum adalah persentase jumlah
Operasional TTU yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

5) Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)


Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan TPM adalah persentase jumlah TPM yang
Operasional diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

6) Cakupan Pengawasan Industri


Judul Cakupan pengawasan industri
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap industri-industri di
sekitar wilayah kerja puskesmas
Definisi Cakupan pengawasan industri adalah persentase pengawasan industri
Operasional yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah industri diperiksa oleh Petugas Puskesmas yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 100%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

7) Cakupan Kegiatan Klinik Lintas (Layanan Informasi Sanitasi)


Judul Cakupan Klinik Sanitasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit yang timbul .
Definisi Cakupan konseling Klinik Sanitasi adalah persentase konseling yang
Operasional diberikan oleh petugas Puskesmas pada penderita Penyakit Berbasis
Lingkungan/ klien di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Penyakit Berbasis Lingkungan/ klien yang
mendapatkan konseling oleh Petugas Puskesmas di Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penderita Penyakit Berbasis Lingkungan/ klien di Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Penyakit Berbasis Lingkungan/ Klien di klinik sanitasi
Buku Bantu Petugas
Register Puskesmas
Target 70%
Langkah Kegiatan Penyediaan sarana,ruang,fasilitas lainnya.
Penanggungjawab Subkor. Kesling
pengumpul data

3.6.5 Upaya Promosi kesehatan


a. Promosi Kesehatan Dalam Gedung
1) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
Judul Komunikasi Interpersonal (KIP/K)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antar individu agar terbangun pengertian yang
sama
Definisi Cakupan komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K) di
Operasional puskesmas adalah jumlah pengunjung yang mendapat KIP/K di klinik
khusus atau klinik terpadu KIP/K tentang gizi, P2M, sanitasi, PHBS
dan lain-lain sesuai kondisi/masalah pengunjung sebanyak 5 %
pengunjung puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung puskesmas yang mendapat KIP/K dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pengunjung puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan lengkap laporan promkes, klinik khusus terpadu KIP/K
Target 5 % dari jumlah kunjungan
Langkah Kegiatan Membuka poli khusus komunikasi mengenai promkes

Penanggungjawab Subkor. Promkes


pengumpul data

2) Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas di Dalam Gedung


Puskesmas
Judul Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antara individu agar terbangun pengertian
yang sama
Definisi Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
Operasional puskesmas adalah penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran
pengunjung puskesmas (5-30 orang) yang dilaksanakan oleh petugas,
dilaksanakan 96 kali dalam satu tahun atau rata-rata 8 kali dalam
setiap bulan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok didalam gedung puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator 96 kali penyuluhan kelompok di dalam gedung puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data - Catatan lengkap (daftar hadir, materi, pembicara)
- Register penyuluhan
Target 24 kali
Langkah Kegiatan Membentuk forum kelompok lansia dan kelompok remaja

Penanggungjawab Subkor. Promkes


pengumpul data

3) Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS


Judul Institusi Kesehatan ber-PHBS
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan - Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi
kesehatan.
- Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
- Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.
Definisi Cakupan Institusi Kesehatan yang ber-PHBS adalah persentase
Operasional institusi kesehatan yang ber-PHBS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh institusi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 16% ( Seluruh institusi kesehatan ber-PHBS)
Langkah Kegiatan - Penyampaian pesan PHBS di Institusi Kesehatan kepada pasien dan
pengunjung seperti melalui penyuluhan, penyebarluasan informasi
melalui media poster, stiker, papan pengumuman, kunjungan rumah
dsb.
- Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Institusi Kesehatan
seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan
dsb.
- Pelaksanaan pengawasan PHBS di Institusi Kesehatan.
Penanggungjawab Sub koor Promkes
pengumpul data

b. Promosi Kesehatan Luar Gedung


1) Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga
Judul Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya rumah tangga yang berPHBS
Definisi Cakupan rumah tangga ber-PHBS adalah presentase rumah tangga
Operasional yang melaksanakan 10 indikator PHBS rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 65% rumah tangga ber-PHBS
Langkah Kegiatan Dengan melakukan pendataan menggunakan format phbs rt kemudian
di lakukan pengolahan data dan didapatkan hasil yang baik
Penanggungjawab Sub koor Promkes
pengumpul data
1) Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan
Kelompok Oleh Petugas di masyarakat
Judul Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan
Kelompok Oleh Petugas di masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat (5-30 orang) di
tempat khusus/tempat pertemuan masyarakat, dengan waktu 10-15
menit dengan materi sesuai issu aktual/ masalah kesehatan setempat
dengan didukung alat bantu/ media penyuluhan.
Definisi Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat adalah
Operasional penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran/masyarakat (5-30
orang) yang dilaksanakan oleh petugas, dilaksanakan 1 kali sebulan di
setiap RW/ Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun (Jumlah RW/ Posyandu x 12 kali).
Frekuensi 1 kali /bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali/bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok di masyarakat RW/Posyandu dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah RW/ Posyandu di wilayah kerja Puskesmas x 12 kali dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register Penyuluhan
Target 12x/tahun
Langkah Kegiatan Pembentukan kelompok
Penanggungjawab Sub koor Promkes
pengumpul data

2) Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui pesentase (%)


Posyandu Purnama dan Mandiri.
Judul Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui pesentase (%)
Posyandu Purnama dan Mandiri.
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya posyandu yang berstrata purnama dan mandiri
Definisi Cakupan Pembinaan UKBM Dilihat Melalui Persentase
Operasional (%)_Posyandu Purnama dan Mandiri adalah persentase jumlah
posyandu Purnama dan Mandiri yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun / skali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun / skali
Numerator Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - Catatan
- Register Penyuluhan
Target 65% Purnama dan Mandiri
Langkah Kegiatan - Sosialisasi program dana sehat
- Pelatihan dana sehat
- Pembinaan program dana sehat
- Memperbanyak program tambahan di posyandu
Penanggungjawab Sub koor Promkes
pengumpul data

4) Cakupan Pembinaan Pemberdayaan masyarakat dilihat melalui


persentase (%) Desa Siaga Aktif (Untuk Kabupaten)/RW Siaga
Aktif (Untuk Kota)
Judul Cakupan Pembinaan Pemberdayaan masyarakat dilihat melalui
persentase (%) Desa Siaga Aktif (Untuk Kabupaten)/RW Siaga
Aktif (Untuk Kota
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya desa siaga aktif
Definisi Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif adalah persentase jumlah desa
Operasional siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah desa/kelurahan siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan siaga di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Catatan
- Register Penyuluhan
- Pemetaan desa siaga
Target 60% desa/RW siaga
Langkah Kegiatan Diawali dengan melakukan pendataan survey mawas diri dan
dilakukan MMD
Penanggungjawab Subkoor Promkes
pengumpul data

5) Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui Kunjungan


Rumah
Judul Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui Kunjungan
Rumah
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya individu yang mandiri sd kemandirian 4
Definisi Cakupan kunjungan rumah adalah persentase kegiatan KIP/K yang
Operasional dilakukan petugas Puskesmas terhadap individu/keluarga yang
dilakukan di rumahnya di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.

Frekuensi 1bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah rumah yang dikunjungi oleh Petugas Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sasaran KIP/K di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Target 60% pengunjung klinik khusus/sasaran Puskesmas.
Langkah Kegiatan Dengan mengidentifikasiKK rawan lalu dilakukan kunjungan rutin 1
minggu utk 4 kk sd status kemandirian 4
Penanggungjawab Sub koor Perkesmas
pengumpul data

3.6.6 Upaya Pengobatan


a. Rawat Jalan :
1) Cakupan Rawat Jalan Umum
Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
tingkat pertama
Definisi Cakupan Kunjungan Rawat Jalan adalah persentase kunjungan baru
Operasional rawat jalan Puskesmas yang berasal dari dalam wilayah kerja
Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu; Puskesmas
Keliling) dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dan jaringannya yang
berasal dari dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15% dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas, Register rawat
jalan dan kartu rekam medik pasien
Target 40% sasaran ( dari jumlah penduduk di dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data
2) Cakupan Rawat Jalan Gigi
Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
tingkat pertama
Definisi Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi adalah persentase kunjungan
Operasional baru pasien rawat jalan klinik Gigi Puskesmas yang berasaldari
dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan klinik Gigi Puskesmas dan
jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator 6% jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas
Target 20% dari jumlah penduduk
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan SDM.
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan
pengumpul data

3) Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin


Judul BPJS PBI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan kesehatan sebagai
peserta BPJS .
Definisi proporsi penduduk gakin terlindungi Jaminan Kesehatan ( Subsidi
Operasional Pemerintah dan Pemda) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpdata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta KIS di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Laporan BPJS Kab/Kota, Asuransi Kesehatan Komersial.
Target 100%
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi, pelaksanaan
Penanggungjawab Subkor. Jamsarkes
pengumpul data
4.Pemberi pelayanan medis poliklinik rawat jalan Tingkat Puskesmas
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat UPTDD
Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter umum
dan dokter gigi.
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat UPTDD Puskesmas
Operasional adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum,
dokter gigi) sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum, gigi yang
diberikan oleh tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) di tingkat
UPTD Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik umum, gigi
di tingkat UPTD Puskesmas pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan,
Target Dokter umum :30%
Dokter gigi : 40%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Subkor. Pengobatan.
pengumpul data

4) Pemberi pelayanan medis/ paramedis poliklinik rawat jalan tingkat


Pustu
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh tenaga dokter
umum/ perawat di tingkat pustu
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu adalah
Operasional pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis (dokter umum)/ perawat
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan pelayanan oleh
oleh tenaga medis (dokter umum) di tingkat pustu pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat pustu pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan,
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas, monev
5) Jam Buka pelayanan
Judul Jam Buka Pelayanan
Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan selama 7 jam.

Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja pelayanan untuk
Operasional poliklinik umum dan kedaruratan yang diberikan secara terus menerus
selama 6 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTDD Puskesmas.
Target Pagi : 8 jam
Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev
Penanggungjawab Ka UPT
pengumpul data

6) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Bertemunya antara harapan/ekspektasi pelangan dengan kenyataan
Operasional yang dialami/diterima oleh pelangan dalam proses pelayanan
Frekuensi Setiap 6bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 6bulan
Numerator Jumlah kumulatif rata-rata penilaian kepuasan pasien rawat jalan
yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan.
Target 60%
Langkah Kegiatan Pembentukan Tim Gugus Kendali Mutu, pembuatan kuisioner,
pengambilan sampel
Penanggungjawab Tim Gugus Kendali Mutu.
pengumpul data

3.7 Uraian Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan Pengembangan


3.7.1 Upaya Kesehatan Sekolah
1. Cakupan Sekolah (SD/MI/Sederajat) yang Melaksanakan
Penjaringan Kesehatan
Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat Oleh Tenaga
Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah
Operasional cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil)
melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah Sekolah SD/MI yang melaksanakan penjaringan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sekolah SD/MI di wilayah kerja di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Format laporan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan peserta didik
tingkat puskesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan persiapan sarana dan prasarana perencanaan, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS
pengumpul data

2. Pembentukan Dokter kecil tingkat SD


Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD
Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang kesehatan sehingga
mampu meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal
Operasional dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan
dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter kecil di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 10%
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan sarana dan
prasarana pelatihan, pengaturan jadwal dan materi pelatihan
Penanggungjawab Subkor. UKS.
pengumpul data

3. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja


Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat anak remaja yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah cakupan siswa kelas 1
Operasional SLTP/sederajat dan siswa kelas 1SMU/SMK sederajat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/kader kesehatan remaja) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengump data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1 SMU/SMK
sederajat yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas 1 SMU/SMK
sederajat di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan pengaturan jadwal,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Subkor. UKS dan Subkor. KIA KB
pengumpul data

4. Pelayanan Medical Check Up siswa TK


Judul Pelayanan Medical Check Up Anak Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini penyakit-penyakit pada anak usia sekolah
Definisi Pelayanan medical check up murid TK adalah pemeriksaan yang
Operasional dilakukan pada murid TK untuk menentukan kondisi kesehatan anak
pada suatu periode tertentu untuk memenuhi standar kesehatan yang
ditetapkan
Frekuensi 1 tahun
Pengump data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah murid TK yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid TK di satu wilayah pada kurun waktu yang sama

Sumber data Laporan UKS


Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan pengaturan jadwal,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Sub kor. UKS
pengumpul data

3.7.2 Upaya Kesehatan Khusus


a) Upaya Kesehatan Lansia
1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Para Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut adalah persentase
Operasional Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di sarana
pelayanan kesehatan Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sasaran usia lanjut yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan
di Puskesmas selama kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas selama kurun
waktu satu tahun
Sumber data Form (F1;F2;F3;F4;F5)
Target 40%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus (pemegang program Lansia)
pengumpul data

2) Cakupan Pembinaan Usia Lanjut Pada Kelompok Usia Lanjut


(Posbindu Lansia)
Judul Posbindu Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku
hidup sehat pra usia lanjut dan lanjut usia
Definisi Cakupan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut pada Kelompok Usia
Operasional Lanjut adalah Persentase Kelompok Usia Lanjut di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun, yang mendapatkan
pembinaan kesehatan usia lanjut oleh petugas Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kelompok Usila Lanjut yang mendapatkan pembinaan kes.
usia lanjut di wil. kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Kelompok usia lanjut di wil. kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Sumber data Catatan hasil kegiatan kelompok usia lanjut
Target 7 pos
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia, pembentukan
posbindu lansia, pelayanan lansia, monev.
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus (pemegamg program Lansia)
pengumpul data

b) Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa
Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi,
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada gangguan mental
emosional, psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa di
Operasional wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa yang ditangani
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SIMPUS, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 1% Kunjungan
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah, pencatatan
dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus (Pemegang program Kesehatan Jiwa)

1) Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa


Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat yang ada di
masyarakat.
Definisi Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah persentase
Operasional pasien yang mendapatkan pelayanan deteksi dini gangguan
kesehatan jiwa di Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa
di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data - SIMPUS, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 2% Kunjungan
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus (Pemegang program Kesehatan Jiwa)
pengumpul data

1) Upaya Kesehatan mata


Cakupan screening Kelainan/Gangguan Refraksi Pada Siswa SD
Judul Cakupan screening Kelainan/Gangguan Refraksi Pada Anak
Sekolah
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata pada anak
sekolah
Definisi Cakupan kegiatan skrining kelainan/ gangguan refraksi pada
Operasional anak sekolah adalah persentase jumlah siswa usia sekolah pada kelas
V s.d IX yang diskrining kelainan/ gangguan refraksi di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX yang diskrining
kelainan/ gangguan refraksi diwilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Buku penjaringan SD s.d SMP
Hasil Pemeriksaan kesehatan indra penglihatan anak sekolah
Target 0.05 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Sub kor. Kesehatan khusus
pengumpul data

2) Cakupan Penanganan Kasus Kelainan Refraksi


Judul Penemuan Kasus Kelainan Refraksi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas belajar anak di
usia sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Kasus Kelainan Refraksi adalah persentase
Operasional jumlah penanganaan kasus dengan kelainan refraksi pada siswa kelas
V s.d IX di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Frekuensi Sebulan
Pengump data
Periode Analisa Sebulan
Numerator Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang ditangani pada siswa kelas V s.d
IX di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang ditemukan pada siswa kelas V
s.d IX di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku Catatan Penanganan Kelainan Refraksi
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Sub kor.kesehatan khusus
pengumpul data

3) Cakupan Skrining Katarak


Judul Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena katarak
Definisi Cakupan Skrining Katarak adalah persentase jumlah skrining katarak
Operasional pada penduduk usia 30 s.d usia 70 tahun) dengan jarak pandang kurang
dari 3 meter di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpdata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien dengan keluhan jarak pandang kurang dari 3 meter yang
diskrining katarak pada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah pasien dengan keluhan jarak pandang kurang dari 3 meter di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku penjaringan Katarak
Hasil Pemeriksaan
Target 100%
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan, rujukan,
Kegiatan kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjaw Subkor. Kesehatan Khusus (Pemegang Program Kesehatan Indera)
ab pengumpul
data

4) Cakupan Penanganan Penyakit Katarak


Judul Penemuan Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata karena katarak
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Katarak adalah persentase jumlah
Operasional penanganan penyakit katarak di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien katarak yang di operasi di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien terdeteksi katarak di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan Kegiatan Operasi katarak
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Khusus (Pemegang Program Kesehatan Indera)
pengumpul data

5) Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada Kasus Diabetes


Mellitus Ke RS
Judul Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada Kasus Diabetes
Mellitus Ke RS
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka gangguan penglihatan akibat penyakit
diabetes mellitus
Definisi Cakupan Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Melitus
Operasional ke RS adalah persentase jumlah rujukan pasien dengan gangguan
penglihatan pada kasus diabetes melitus ke RS di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah rujukan pasien dengan gangguan penglihatan pada kasus
diabetes melitus ke RS di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Denominator Seluruh pasien dengan gangguan penglihatan pada kasus diabetes
melitus di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data - Register rawat jalan
- Buku Catatan Rujukan
- Rekam Medik Pasien
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan,
rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjawab Sub kor.kesehatan khusus
pengumpulan data
6) Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
Judul Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan pendengaranpada siswa-
siswa SD
Definisi Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan
Operasional Pendengaran di SD/MIadalah persentase kegiatan penjaringan
gangguan pendengaran pada siswa SD/MI di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah siswa SD/ MI kelas 1 (satu) yang dilakukan pemeriksaan
gangguan pendengaran di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI kelas 1 (satu) yang berada di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Rekap hasil penjaringan UKS
Target 80%
Langkah Kegiatan 1. Transfer informasi dari tenaga spesialistik kepada masyarakat
secara efisien dan bermakna
2. Melaksanakan pelatihan / kursus untuk dapat melakukan
deteksi dini, diagnosis dan penatalaksanaan masalah kesehatan
telinga dan pendengaran
3. Mengembangkan suatu kerjasama yang bermutu diantara
semua personil kesehatan

Penanggungjawab Sub kor. Kesehatan khusus


pengumpulan data

7) Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI


Judul Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan anak di usia sekolah
Definisi Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang
Operasional ditanganiadalah kasus gangguan pendengaran di SD/MI dari kegiatan
penjaringan yang ditangani di Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kasus gangguan pendengaran siswa SD/MI yang ditemukan
hasil penjaringan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah siswa SD/ MI kelas 1 (satu) yang dilakukan pemeriksaan
gangguan pendengaran di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun
Sumber data Rekap hasil penjaringan UKS
Register Pasien
Target 100%
Langkah Kegiatan 1. Transfer informasi dari tenaga spesialistik kepada masyarakat
secara efisien dan bermakna
2. Melaksanakan pelatihan / kursus untuk dapat melakukan deteksi
dini, diagnosis dan penatalaksanaan masalah kesehatan telinga dan
pendengaran
3. Mengembangkan suatu kerjasama yang bermutu diantara semua
personil kesehatan

Penanggungjawab Sub koor kesehatan khusus


pengumpulan data

d) Upaya Kesehatan Kerja


1) Cakupan Pembinaan Pos UKK
Judul Pembinaan Pos UKK
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal
dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan
bahan-bahan yang membahayakan lingkungan kerja dan
masyarakat serta menerapkan prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerjaadalah persentase
Operasional Pos UKK yang mendapatkan pembinaan kesehatan kerja dari petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pos UKK yang mendapat pembinaan kesehatan kerja dari
petugas Puskesmas
Denominator Jumlah Pos UKK yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Ada laporan/catatan kegiatan kesja (Pos UKK) di Puskesmas sesuai
kebutuhan lingkungan berupa Pembinaan kesja di Pos UKK
(promotif, preventif dan kuratif)
Target 15 %
Langkah Kegiatan Penyuluhan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke puskesmas
Kartu berobat diberi kode tersendiri
Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit yang ada
hubungannya dengan pekerjaan
Penderita penyakit akibat kerja dilakukan tindak lanjut
untuk diberikan penyuluhan kesehatan dan cara
pencegahan penyakit
Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
Laporan melalui RR (pelaporan dan pencatatan)
terpadu
Penanggungjawab Sub koor UKK
pengumpulan data

ii. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan


Penyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)
Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit
Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berkaitan
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal
dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan lingkungan
kerja dan masyarakat serta menerapkan prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja adalah Presentase
Operasional Pasien dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (PAHK) yang ditangani Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pasien yang mendapatkan penanganan PAK & PAHK di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pasien dengan PAK dan PAHK di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Rekam medik
Buku Register Pasien
Target 65%
Langkah Kegiatan Penyuluhan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke puskesmas

Kartu berobat diberi kode tersendiri

Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit yang
ada hubungannya dengan pekerjaan
Penderita penyakit akibat kerja dilakukan tindak
lanjut untuk diberikan penyuluhan kesehatan dan
cara pencegahan penyakit
Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
Laporan melalui RR (pelaporan dan pencatatan)
terpadu
Penanggungjawab Sub koor UKK
pengumpulan data

e) Upaya Kesehatan Tradisional


1) Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Judul Upaya kesehatan tradisional
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatannya
Definisi Cakupan pembinaan Pengobat tradisional adalah cakupan Pengobat
Operasional tradisional yang dibina oleh Petugas Puskesmas yang berada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpdata
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina petugas Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 65%
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah puskesmas
- Pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah puskesmas
Penanggungjawab Sub koor Batra
pengumpulan data
2)Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin
Judul Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatannya
Definisi Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar / Berijin adalah persentase
Operasional pengobat tradisional yang terdaftar atau berijin di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpdata
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas Puskesmas
yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
mempunyai STPT/SIPT
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas Puskesmas
yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 40%
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah puskesmas
- pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah puskesmas
PJ pengump data Sub koor Batra

3.7.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas


a) Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)
Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan oleh petugas
perkesmas baik yang belum selesai maupun yang sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase keluarga rawan yang belum
Operasional selesai dibina maupun yang sudah selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator 52 Keluarga Rawan
Sumber data SP3/ LB4
R1, R2
Kohort
Asuhan Keperawatan
Target 80%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawab Sub koor Perkesmas
pengumpulan data

b) Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri tentang masalah
kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang mencapai KM IV dan KK yang jumlah kunjungannya
sudah 6 kali kunjungan dengan tidak memandang status keluarga
mandirinya di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 100%
Sumber data SP3/ LB4
R1, R2 PHN
Kohort
Asuhan Keperawatan
Target 40% sasaran Keluarga Rawan
Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas
Penanggungjawab SubKoor Perkesmas
pengumpulan data

3.7.4 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


a) Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi Di Masyarakat (UKGM)
Judul Cakupan Kelurahan Binaan UKGMD
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang mendapat pembinaan
Operasional dari petugas puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 6 desa
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data
b) Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di TK adalah persentase
Operasional TK yang dibina oleh petugas puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu setahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah TK yang mendapatkan pembinaan oleh petugas puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TK yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
setahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target 80 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpulan data
c)Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI
Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI adalah
Operasional persentase SD/MI yang dibina oleh petugas puskesmas dalam kurun
waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah SD yang mendapatkan pembinaan oleh petugas puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah SD/MI yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu setahun
Sumber data Catatan pembinaan yang dilakukan ke SD/MI
Target 80 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpulan data
c) Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa TK
Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa TK adalah
Operasional persentase siswa TK yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut

e) Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa SD


Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa SD

Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan


Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa SD adalah
Operasional persentase siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Register pasien, buku catatan pembinaan
Target 80%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data
f) Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi
Judul Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan
Operasional Kesehatan Gigi adalah persentase siswa TK yang mendapatkan
penanganan berupa perawatan gigi oleh Petugas di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat penanganan oleh petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang membutuhkan perawatan dalam kurun waktu
satu tahun di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke TK
Target 80 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data

g) Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan perawatan


kesehatan gigi
Judul Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan
perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut
di sekolah
Definisi Operasional Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan
Perawatan Kesehatan Gigi adalah persentase siswa SD/MI yang
mendapatkan penanganan berupa perawatan gigi oleh Petugas di
Puskesmas
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD/ MI yang mendapat penanganan oleh petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke SD/ MI
Target 80%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data

h) Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut
Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Operasional adalah kunjungan baru penduduk umum yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sesuai standar di UPTD Puskesmas pada
kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 10% dari seluruh jumlah penduduk
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas, pelayanan, pencatatan
dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpulan data

i) Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil adalah
Operasional pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu hamil baru yang
berkunjung ke UPTD Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut dalm kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD Puskesmas pada
kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi dan mulut
Target 1 % dari bumil
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan pelayanan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data

j) Ratio penambalan dan pencabutan gigi


Judul Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan estetika
Tujuan Untuk meningkatkan kualitas gigi sehingga meningkatkan derajat
kesehatan dan penampilan.
Definisi Ratio penambalan dan pencabutan gigi adalah kemampuan untuk
Operasional mempertahankan kualitas keberadaan gigi sesuai dengan standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah gigi yang dilakukan penambalan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah gigi yang dicabut dalam kurun waktu yang sama.
Sumber data Laporan kesehatan gigi dan ulut
Target 1; 15
Langkah Kegiatan KIE, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor.Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data

k) Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD


Puskesmas:
Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPTD Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas adalah
Operasional waktu yang ditetapkan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang disampling secara acak sejak pasien mulai
ditangani sampai selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap tindakan

Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut


Target Perawatan : 5 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Pencabutan sulung : 10 menit
Tambal permanen : 30 menit
Pengobatan per oral :10 menit
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu pelayanan
Penanggungjawab Subkor. Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

3.7.5 Upaya Pelayanan One day care


a. Persalinan
1) Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan normal yang dilakukan oleh tenaga
dokter umum dan bidan
Definisi Pemberi pelayanan persalinan normal adalah persalinan normal yang
Operasional dilakukan oleh tenaga dengan kompotensi dokter umum dan bidan
trampil
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan normal yang ditolong dokter umum dan
bidan trampil pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan normal pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target 90%
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas, kelengkapan sarana
dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Kebidanan
pengumpulan data

2) Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit


Judul Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan dengan penyulit yang dilakukan
oleh tenaga dengan kompetitif (secara Tim)
Definisi Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah persalinan
Operasional dengan penyulit yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terampil
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan dengan penyulit yang ditolong oleh
tenaga kesehatan pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit pada kurun waktu yang
sama
Sumber data LaporanSIMPUS
Target 90%
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas, kelengkapan sarana
dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Kebidanan
pengumpulan data

3) Penanganan Rujukan
Judul Penanganan Rujukan Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan persalinan yang cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien persalinan yang karena diagnose
Operasional dan indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tingkat UPTDD
Puskesmas yang selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua
(RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang karena diagnose dan
indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang ada karena diagnose dan
indikasi di rujuk
Sumber data Laporan oneday care persalinan, SIMPUS, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Kebidanan
pengumpulan data

4) Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan


Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang kompoten, cepat,
tanggap, responsive sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Kematian pasien karena persalinan adalah kematian pasien yang
Operasional terjadi selama periode pertolongan persalinan sampai dengan
meninggal dalam kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang meninggal selama periode
persalinan, pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang bersalin pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Subkor. Kebidanan
pengumpulan data

5) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan Pasien Persalinan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan pasien persalinan adalah pernyataan tentang
Operasional persepsi pelanggan terhadap pelayanan persalinan yang
diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 6 bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien persalinan yang di
survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang di survey pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel, pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Jaminan Mutu (Quality Assurance)
pengumpulan data
Upaya Farmasi
a) Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan
kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
Operasional pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat UPTDD Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
yang diberikan unit pengelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
dasar di UPTDD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
b)Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Operasional Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling banyak
diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang
kemudian dibakukan dalam Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk pelayanan
kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTDD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

b) Ketersediaan Obat Generik

Judul Ketersediaan Obat Generik


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Operasional Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item obat generik
untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk pelayanan
kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTDD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
c) Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan, permintaan,
Operasional penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai dengan standar tata
kelola obat dan aturan perundangan yang berlaku untuk katagori obat
tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata kelola obat

Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada


Sumber data Resep harian, register obat, LPLPO
Target 97 %
Langkah Kegiatan kartu stok obat, gudang penyimpanan obat, almari obat
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data

d) Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Pelayanan Obat jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang terinformasi
dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data resep.
Target 10 menit
Langkah Kegiatan pengadaan resep, pelayanan, sampling survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
e) Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat racikan

Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan yang terinformasi
dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data Resep.
Target 15 menit
Langkah KegiatanPengadaan resep, pelayanan, optimalisasi sarana peracikan obat,
sampling survey, monev
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

f) Penulisan Resep Rasional

Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai pedoman dalam
Operasional pemberian resep kepada pasien di UPTDD Puskesmas dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai formularium
dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1 bulan ( n
minimal 75 )
Sumber data Resep.
Target 85 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling.
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
g) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada pasien dan
memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah kejadian
Operasional dimana petugas obat tidak salah dalam memberikan jenis obat, jumlah
obat, dosis obat, aturan pemakaian obat, orang yang menerima obat,
dan mengganti jenis obat tanpa konfirmasi kepada petugas pembuat
resep dan pengeluaran obat harus berdasarkan resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi jumlah
pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei , resep.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penataan resep, random sampling, survey
Penanggungjawab Subkor. Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

i) Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata Kelola Dokumen Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai dengan
aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan pemusnahan
Operasional dokumen resep sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan dimusnahkan sesuai aturan
perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan, pemilahan,
pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Subkor. Farmasi
pengumpul data
3.7.6 Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
a) Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu yang
Operasional diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan specimen
laboratorium sederhana yang meliputi persiapan, KIE, memproses
specimen, membaca, dan menginformasikan kepada pasien.
Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium puskesmas adalah
persentase jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium
di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Register Laboratorium
Target (10%- 1. Sepesimen sputum : 30 menit/sputum
2015 dari 2. Hb sahli : 10 menit/orang
kunjungan 3. Spesimen Urin : 15 menit/orang
puskesmas) 4. Cholesterol darah kapiler : 10 menit
5. Uric Acid darah kapiler : 5 menit/orang
6. Gula darah repits : 5 menit/orang
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi petugas,
pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

b. Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas Medis/Berkompeten

Judul Hasil Laboratorium Terkonfirmasi ke Petugas


Medis/Berkompoten
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar hasil pemeriksaan laboratorium segera terkonfirmasi ke petugas
medis/kompoten
Definisi Hasil laboratorium terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten adalah
Operasional semua jenis hasil pemeriksaan laboratorium segera terkonfirmasi
secara tertulis ke petugas medis/kompoten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera terkonfirmasi ke
petugas medis/kompoten secara tertulis
Denominator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ada dan tercatat
Sumber data Register laboratorium, SIK
Target 100%
Langkah Kegiatan Pencatatan dan pelaporan. Monev
Penanggungjawab Subkor. Laboratorium Sederhana
pengumpul data

3.7.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas (SP2TP).


a) Tepat waktu laporan
Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil kegiatan
Operasional (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan) oleh jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan tanda
bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang lebih tinggi
dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 5
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans : Senin
(EWARS) : tanggal 5
10. Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
13. Laporan kegiatan : tanggal 5
Gigi/UKGS : tanggal 5
14. Laporan UKK
Langkah Kegiatan koordinasi lintas program
Penanggungjawab Subkor. SP2TP
pengumpul data
b) Registrasi Pasien dan Catatan Medik
1) Lama waktu pendaftaran pasien

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu yang
ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang dibutuhkan mulai
Operasional dari pasien di identifikasi sampai selesai sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai standar
SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang sama

Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)


Target 5 menit
Langkah Kegiatan Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga, sampling survey
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Jaminan Mutu
pengumpul data

2)Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai dengan
standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik pasien adalah
Operasional waktu yang dubutuhkan mulai dari pasien teridentifikasi sesuai dengan
standar SIK sampai mempunyai lembar catatan medic
Frekuensi Setiap bulan
Pengump data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan dan penemuan
catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang sama

Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)


Target 10 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga,
sampling survei
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Jaminan Mutu
pengumpul data
2) Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli Poli Pelayanan

Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan sesuai dengan
standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan adalah
Operasional waktu yang dibutuhkan mulai dari teridentifikasinya catatan medik
pasien sampai catatan tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi catatan medik
pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Kegiatan Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling survey
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Jaminan Mutu
pengumpul data

3) Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24


jam setelah selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan Rekam


Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang bisa
dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam medik
Operasional dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien yang sudah
teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali dalam family
folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah pasien mendapat
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai standar dan
tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik, penataan family
folder, sampling survei
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

4) Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi


yang jelas

Judul Kelengkapan Informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta dibubuhi
tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas yang berkompoten
tentang persetujuan jenis tindakan medis yang dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan tertulis yang
Operasional dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis tindakan medis yang
kemudian dibubuhi tanda tangan antara pihak pasien/keluarga dengan
petugas kesehatan yang berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai standar yang
dilengkapi dengan informed concent dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai standar
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100 %
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

5) Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu sampai
mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh
Operasional pasien/pengunjung mulai dari adanya catatan medik di unit pelayanan
sampai dengan pemanggilan mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya catatan medik
di unit pelayanan sampai pemanggilan untuk dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah terdistribusi di
unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target < 60 menit
Langkah Kegiatan Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Penanggungjawab Subkor.SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data
6)Kenyamanan ruang tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan kenyamanan selama proses
pelayanan.
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah persepsi/pernyataan nyaman yang
Operasional dirasakan oleh pasien/keluarga/pengantar selama menunggu proses
pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa nyaman menunggu di
ruang tunggu selama proses pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada di ruang tunggu
selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan quisioner, pelaksanan
sampling survey
Penanggungjawab Subkor. SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
pengumpul data

6) Tata kelola rekam medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai dengan
aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan pemusnahan rekam
Operasional medik sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengump data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan dimusnahkan sesuai
aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Kegiatan Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan,
pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjawab Subkor.SP2TP
pengumpul data

Pelayanan Gawat Darurat


1.Kemampuan menangani life saving di IGD
Judul Kemampuan menangani life saving di gawat darurat
Dimensi Mutu Pelayanan Life Saving
Tujuan Mengukur kemampuan Puskesmas dalam kegawat daruratan secara
profesional kepada pasien
Definisi Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan
Operasional menggunakan metode airway, breath, circulation
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life saving di
gawat darurat
Denominator Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan pelayanan life saving di
gawat darurat
Sumber data Rekam medic di gawat darurat
Target 100%
Langkah Kegiatan Pertolongan kegawat daruratan
Pencatatan di gawat darurat
Penanggung Koord IGD
jawab&
pengumpulan data

2. Jam Buka layanan Instalasi Gawat Darurat

Judul Jam buka pelayanan gawat darurat


Dimensi Mutu Keterjangkauan
Tujuan Tersedianya pelayanan Gawat Darurat 24 Jam

Definisi Jam buka 24 Jam adalah Instalasi Gawat Darurat selalu siap
Operasional memberikan pelayanan selama 24 jam
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif jam buka instalasi gawat darurat dalam satu bulan

Denominator Jumlah hari dalam satu bulan


Sumber data Laporan bulanan
Target 100%
Langkah Kegiatan Buka 24 Jam
Penanggung Koord IGD
jawab&
pengumpulan data

3.Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Judul Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat


Dimensi Mutu Kecepatan dan ketepatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah sejak pasien itu
Operasional datang sampai mendapat pelayanan dokter
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang ada di sampling (n minimal= 50)
Sumber data Sampel
Target Rata-rata pelayanan 5 menit setelah pasien datang
Langkah Kegiatan
Penanggung Koord IGD/ Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan data

4.Kepuasan Pasien Gawat Darurat

Judul Kepuasan pasien pada gawat darurat


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
Operasional pelayanan yang diberikan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien gawat darurat yang
di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien gawat darurat yang di survey ( minimal n = 50 )
Sumber data Survey
Target 80%
Langkah Kegiatan Pembagian Kuesioner
Penanggung Koord IGD/ Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan data

Pelayanan Rawat Inap


Pemberi Pelayanan di Rawat Inap
Judul Pelayanan di rawat inap
Dimensi Mutu Kompetensi tehnik
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten

Definisi Pemberi pelayanan rawat inap ialah dokter dan tenaga perawat yang
Operasional kompeten ( minimal D3 )
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 6 bulan sekali
Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang member pelayanan di ruang
rawat inap yang sesuai dengan ketentuan
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat inap
Sumber data Kepegawaian
Target Pelayanan oleh dokter dan perawat 100%
Langkah Kegiatan Menghitung jumlah tenaga kesehatan dengan jumlah pasien yang di
rawat
Penanggung Kepala Ruangan rawat inap
jawab&
pengumpulan data

2.Dokter Penanggung Jawab rawat Inap


Judul Dokter Penanggung Jawab Rawat Inap
Dimensi Mutu Kompetensi teknis, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersediannya pelayanan pada ruang rawat inap yang terkoordinasi
untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi Penanggung jawab ruang rawat inap adalah dokter yang
Operasional mengkoordinasikan kegiatan pelayanan ruang rawat inap sesuai
kebutuhan pasien
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah ruang rawat inap yang mempunyai dokter sebagai penanggung
jawab
Denominator Jumlah seluruh ruang rawat inap
Sumber data Rekam medic
Target 100%
Langkah Kegiatan Menghitung jumlah dokter yang ada serta ruang rawat
Penanggung Kepala Ruangan rawat Inap
jawab&
pengumpulan data

3.Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap


Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
Puskesmas Perawatan
Definisi Pelayanan rawat inap adalah pelayanan puskesmas perawatan yang
Operasional diberikan kepada pasien tirah baring di Puskesmas Perawatan
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jenis jenis pelayanan rawat inap yang ada di Puskesmas Perawatan

Denominator Tidak ada


Sumber data Register rawat inap
Target Pelayanan tingkat dasar untuk puskesmas perawatan
Langkah Kegiatan
Penanggung Koord Rawat Inap
jawab&
pengumpulan data

4.Kematian Pasien > 24 Jam


Judul Kematian pasien > 24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di puskesmas perawatan
yang aman dan efektif
Definisi Kematian pasien > 24 jam adalah kematian yang terjadi sesudah
Operasional periode 24 jam setelah pasien rawat inap di Puskesmas Perawatan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan sekali
Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 24 jam dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan


Sumber data Rekam medic
Target 0,25%
Langkah Kegiatan Pecatatan rawat inap
Penanggung Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan data

5.Kejadian Pulang Paksa


Judul Kejadian Pulang Paksa
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambar Penilaian pasien terhadap efektifitas pelayanan

Definisi Pulang paksa adalah pulang pulang atas permintaan pasien atau
Operasional keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan


Sumber data Rekam medic
Target 5%
Langkah Kegiatan Register rawat inap
Rekam medik
Penanggung Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan data

6.Kepuasan Pelanggan Rawat Inap


Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan rawat inap

Definisi Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan


Operasional rawat inap
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari pasien yang di survey
( dalam proses )
Denominator Jumlah total pasien yang di survey ( n minimal = 50 )
Sumber data Survey
Target 90%
Langkah Kegiatan Kuesioner
Penanggung Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan data
3.12 Administrasi dan menejemen
1. Tindak lanjut hasil monev kegiatan UPTDD
Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTDD
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya hasil kegiatan terhadap upaya kesehatan perorangan di
puskesmas rawat inap Tanjungsari natar
Definisi Tindak lanjut monev hasil kegiatan tingkat UPTDD adalah
Operasional pelaksanaan monev yang harus dilakukan oleh setiap penanggung
jawab poli terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pertemuan
monev tersebut
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan monev yang ditindaklanjuti dalam satu
bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu bulan
Sumber data Notulen rapat
Target 100%
Langkah Kegiatan
Penanggungjawab Ka UPT PRI Tanjungsari Natar
pengumpul data

2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi PKM dalam menunjukkan
akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban PKM untuk
Operasional mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui pertanggungjawaban secara periodik. Laporan akuntabilitas
kinerja yang lengkap adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian
indikator-indikator yang ada pada SPM (standar pelayanan minimal),
indikator-indikator kinerja pada rencana strategis bisnis PKM dan
indikator-indikator kerja yang lain yang dipersyaratkan oleh
pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 1 bulan sekali
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan minimal 1
bulan 1 kali
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam 1 bulan
Sumber data Bagian tata usaha
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat semua hasil kegiatan, membuat grafik, membuat keterpaduan
hasil kegiatan dengan program lain
Penanggungjawab Ka UPT PRI Tanjungsari Natar
pengumpul data

3. Cost Recovery
Judul Cost Recovery
Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di PKM
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam periode
Operasional waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan operasional dalam
periode waktu tertentu
Frekuensi 2 minggu 1 kali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 minggu 1 kali
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan

Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan


Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target >40% (surplus)
Langkah KegiatanMencatat semua pendapatan dan pengeluaran, memperkirakan hasil
pendapatan yang akan datang, berikut rencana pengeluaran yang akan
datang
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
pengumpul data

4.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi pendapatan dan arus kas. Laporan
Operasional keuangan harus diselesaikan pada akhir bulan berjalan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal setiap
bulan berikutnya dalam 1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam 1 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan, mengisi semua
form FS keuangan
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
pengumpul data

5. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan BPJS


Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan BPJS
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran pasien
BPJS
Definisi Informasi tagihan pasien BPJS meliputi semua tagihan pelayanan yang
Operasional telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien BPJS adalah
waktu pihak PKM melaporkan jumlah pelayanan BPJS ke provider
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien BPJS
yang diamati dlam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien BPJS yang diamati dalam 1 bulan
Sumber data Hasil pengamatan
Target <2 jam
Langkah Kegiatan Mengumpulkan data peserta BPJS yang mendapat pelayanan disemua
unit pelayanan, melaporkan jumlah seluruh peserta yang dilayani
Penanggungjawab Bagian keuangan
pengumpul data
6. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan
waktu
Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan
waktu
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan kesejahteraan
karyawan
Definisi Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan sesuai
Operasional dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif

Denominator 12 bulan
Sumber data Catatan bagian keuangan
Target 100%
Langkah KegiatanMenyusun remunerasi dari setiap pegawai, membayarkan insentif
pegawai sesuai dengan remunerasinya
Penanggungjawab Bagian keuangan
pengumpul data

Anda mungkin juga menyukai