Anda di halaman 1dari 6

Nomor :

Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

SPO

PERESEPAN PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
Pokja Yannis Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas

dr. Isyana Dwi W. T. Imam Satoto dr. Dian Hayu Noormawati


NIP. 19830513 201101 2 014 NIP. 19650420 198801 1 002 NIP. 19780725 200801 2 018

DINAS KESEHATAN KABUPATEN WONOSOBO

Puskesmas Watumalang
Alamat : Jl. Kyai Jebeng Lintang, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang
56352
PERESEPAN PEMESANAN DAN Disahkan oleh Kepala
PENGELOLAAN OBAT Puskesmas

No Kode :
Terbitan :
PUSKESMAS No. Revisi :
WATUMALANG
SPO Tgl. Mulai :
Berlaku : Dr. Dian Hayu Noormawati
Halaman : 3 halaman NIP.197807252008012018

1. 1. Tujuan : Memenuhi kebutuhan obat di masing-masing unit pelayanan


kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya .

2. 2. Kebijakan : Setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan pemesanan obat di


Puskesmas mengikuti langkah langkah SPO

3. 3. Definisi : Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelola obat untuk
mengajukan pemesanan / permintaan obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang sudah
direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas.

4. 4. Prosedur : A. Permintaan Rutin


1. Menentukan jumlah permintaan obat berdasarkan data
pemakaian obat periode sebelumnya, jumlah kunjungan resep,
data penyakit, dan frekuensi distribusi obat oleh Unit Farmasi
DKK.
2. Cara menghitung Kebutuhan Obat : jumlah untuk periode
yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya yaitu dengan rumus

SO = SK + WK + WT + SP - SS

Keterangan : SO = Stok Optimum

SK = Stok Kerja ( stok pada periode


berjalan )

WK= Waktu Kekosongan Obat

WT= Waktu Tunggu ( Lead Time )

SP = Stok Penyangga

SS = Sisa Stok

3. Permintaan Obat rutin dilakukan dengan menggunakan


formulir Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (
LPLPO ) yang sudah diperiksa dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas .

4. Permintaan obat rutin diajukan tiap 3 ( tiga ) bulan sekali


sesuai dengan petunjuk dari Unit Farmasi DKK .

B. Permintaan Khusus

5. Permintaan Khusus dilakukan di luar jadwal distribusi rutin


apabila :

- Kebutuhan meningkat
- Menghindari kekosongan
- Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB )
- Obat Rusak
- Obat Kadaluwarsa
6. Permintaan Khusus dilakukan dengan menggunakan Surat
Bon Obat yang sudah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
7. Diajukan ke Unit Farmasi sewaktu- waktu diperlukan
mendesak.

5. 5. Diagram Alir : Bagan Alur Permintaan Rutin


A

Menentukan jumlah
permintaan obat

Menghitung kebutuhan obat untuk


3 bulan

Memasukkan data permintaan


dalam LPLPO

LPLPO diketahui oleh Kepala


Puskesmas

Diajukan tiap 3 bulan sekali


ditujukan ke Ka DKK

Diproses oleh Unit Farmasi

Bagan Alur Permintaan Khusus

Menghitung jumlah
kebutuhan obat
sampai droping
berikutnya
Membuat permintaan lewat
surat bon obat

Bon obat diketahui oleh


Kepala Puskesmas

Diajukan ke Unit Farmasi


sewaktu-waktu
diperlukan
A. 6. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.

B. 7. Dokumen : LPLPO
Terkait
C. 8. Distribusi :

9. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan
PERESEPAN PEMESANAN DAN Disahkan oleh Kepala
PENGELOLAAN OBAT Puskesmas

No Kode :
Terbitan :
PUSKESMAS DAFTAR No. Revisi :
WATUMALANG
TILIK Tgl. Mulai :
Berlaku : Dr. Dian Hayu Noormawati
Halaman : 3 halaman NIP.197807252008012018

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah petugas menentukan jumlah permintaan obat

2 Apakah petugas menghitung kebutuhan obat untuk 3 bulan?

3 Apakah petugas memasukan data dalam LPLPO?

4 Apakah petugas meminta tanda tangan kepala Puskesmas dan


mengirimkan LPLPO ke dinas kesehatan kabupaten?

..,..

Observer Tindakan

..................

NIP: ....................

Anda mungkin juga menyukai