Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan suatu negara yang berkaitan dengan kehamilan dan

kelahiran salah satunya adalah pelayanan kebidanan yaitu menjamin agar

setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara

kesehatan sesempurna mungkin agar wanit hamil melahirkan bayi sehat tanpa

gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

(Prawihardjo, 2002)

Salah satu usaha peningkatan kesehatan ibu dan bayi adalah dengan

memperbaiki mutu layanan kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan

sebelum persalinan sangat diperlukan untuk mengalami perrtumbuhan dan

perkembangan janin untuk mengidentifikasikan kelainan yang dapat

mengganggu persalinan normal. (Saefuddin, 2002)

Tujuan umum dari pemeriksaan kehamilan adalah menyiapkan fisik, mental

ibu selama kehamilan, persalinn dan nifas sehingga didapatkan ibu dan bayi

yang sehat. Selain itu, kebutuhan gizi ibu hamil pun dapat terpenuhi, karena

jika tidak terpenuhi dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan

kesehatan pada ibu hamil, seperti anemia. Anemia merupakan salah satu

faktor resiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai

perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin. (Marldyanti, 2005).

1
2

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan

nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat

besar terhadap kualiatas sumber daya manusia. Menurut WHO (2010) , 40%

kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia dalam

kehamilan. Kejadian anemia pada ibu hamil berkisar 20%-89% dengan

menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya. Kebanyakan anemia dalam

kehamilan di sebabkan oleh defisien besi dan perdarahan bahkan tidak jarang

keduanya berinteraksi (Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia

dalam kehamilan, Nurjanah 2013).

Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia di seluruh

dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 47,4%, kemudian

pada ibu hamil 41,8% dan wanita tidak hamil 30,2%. Prevalensi anemia pada

ibu hamil di daerah Asia Tenggara sebanyak 48,2%. Di Indonesia,

berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI pada tahun

2007 adalah 228 per 100.000 KH sedangkan target AKI menurut MDGs

tahun 2015 adalah 102 per 100.000 KH. Salah satu cara yang paling efektif

untuk menurunkan AKI adalah dengan meningkatkan kesehatan ibu hamil

salah satunya dengan mengkonsumsi tablet zat besi dan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan.

Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil. Jumlah darah dalam

tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan

kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika


3

hamil tubuh membuat banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh

mungkin memerlukan darah sekitar 30% lebih banyak dari pada ketika tidak

hamil. Jika tubuh tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat sel-sel

darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah ekstra. Hemoglobin

adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel-sel lain

dalam tubuh. Banyak wanita yang mengalami defisiensi besi pada trimester

kedua dan ketiga. Anemia selama kehamilan akibat peningkatan volume

darah merupakan anemia ringan. Anemia yang lebih berat, Bagaimanapun

dapat meningkatkan resiko tinggi anemia pada bayi. Selain itu, jika secara

signifikan terjadi anemia selama dua trimester pertama, maka beresiko lebih

besar untuk memiliki bayi lahir rendah. Anemia pada ibu hamil juga

meningkatkan resiko kehilangan darah selama persalinan dan membuatnya

lebih sulit untuk melawan infeksi (Atikah Proverawati 2011)

Di indonesia kematian ibu penyebabnya 94,4% diakibatkan oleh obstetric

langsung, 75%-85% kematian ibu disebabkan oleh Trias klasik yaitu

perdarahan, preeklamsi/eklamsia dan infeksi . Menurut Depkes RI, kematian

ibu di Indonesia (2010) adalah 228 ibu tiap 100.000,kelahiran hidup

dan70% dari angka terhadap disebabkan oleh perdarahan post partum dan

25% infeksi, 15%aborsi tidak aman, 13% eklamsia, kejang-kejang 12%, 8%

kelahiran.

Provinsi lampung tercatat peringkat pertama diwilayah sumatera untuk

jumlah penderia anemia. Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil di


4

propinsi lampung yaitu sebanyak 69,7%, angka itu lebih tinggi dari angka

gizi nasional yang hanya sekitar 63,3% (Bascom,2011). Penyebab utama

terjadinya anemia di provinsi lampung karena kurangnya pengetahuan ibu

tentang tablet zat besi, pengaruh dari pengetahuan mengakibatkan ibu kurang

mengkonsumsi tablet zat besi.

Berdasarkan pre survei di BPS Ariati Murtiningsih,Amd.Keb Gedongtataan

kota Lampung pada tanggal 9 juni 2015 dari 12 ibu hamil tercatat 10 (80%)

ibu hamil yang mengalami anemia dan 2 (20%) ibu tidak mengalami anemia.

Kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

umur ibu hamil, paritas dan jarak kehamilan.

Berdasarkan hal diatas makan penulis tertarik mengambil judul Faktor-

faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPS

Arianti Murtiningsih Amd.Keb Gedongtataan kab.pesawaran Tahun 2015?

Peneliti mengambil penelitian ini di BPS Arianti Murtiningsih Amd.Keb

Gedongtataan kab.pesawaran karena melihat adanya fenomena anemia

pada ibu hamil yang semakin meningkat setiap tahunnya dan memmiliki

prevalensi kejadian anemia yang cukup tinggi.

1.2 Rumusan masalah


5

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti merumuskan penelitian

ini adalah: Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di BPS Ariati Murtiningsih Amd. Keb Gedongtataan

kab.Pesawaran Tahun 2015 ?.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di BPS Ariati Murtiningsih, Amd.Keb Gedongtataan

kab.pesawaran tahun 2015.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Diketahui distribusi frekuensi kejadian anemia di BPS Ariati


Murtiningsih,Amd.Keb di Gedongtataan kab.Pesawaran tahun
2015.
2. Diketahui distribusi frekuensi umur ibu pada ibu hamil di BPS
Ariati Murtiningsih.,Amd.Keb di Gedongtataan kab.Pesawaran
tahun 2015.
3. Diketahui distribusi frekuensi paritas pada ibu hamil di BPS
Ariati Murtiningsih.,Amd.Keb di Gedongtataan kab.Pesawaran
tahun 2015.
4. Diketahui distribusi frekuensi jarak kehamilan pada ibu hamil di
BPS Ariati Murtiningsih.,Amd.Keb di Gedongtataan
kab.Pesawaran tahun 2015.
5. Diketahui hubungan antara umur ibu dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di BPS Ariati Murtiningsih,Amd.Keb
Gedongtataan kab.Pesawaran tahun 2015.
6. Diketahui hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada
ibu hamil di BPS Ariati Murtiningsih,Amd.Keb Gedongtataan
kab.Pesawaran tahun 2015.
6

7. Diketahui hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian


anemia pada ibu hamil di BPS Ariati Murtiningsih,Amd.Keb
Gedongtataan kab.Pesawaran tahun 2015.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi Institusi kebidanan Malahayati

Bagi Institusi Kebidanan Malahayati dapat dijadikan ilmu sebagai

bahan ilmu pengetahuan dan referensi bagi mahasiswi tentang. untuk

mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia

pada ibu hamil.

1.4.2 Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan dan sebagai bahan evaluasi bagi petugas

kesehatan khususnya di BPS Ariati murtiningsih untuk meningkatkan

pengetahuan ibu tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil sebagai upaya preventif terjadinya

anemia dalam kehamilan

1.4.3 Bagi peneliti

Sebagai syarat menyelesaikan studi DIV Kebidanan Universitas

Malahayati dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman serta wawasan peneliti tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan aplikasi ilmu

metodelogi penelitian.
7

1.5 Ruang lingkup penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan

rancangan cross sectional, yang ingin meneliti tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Yang menjadi obyek

penelitian adalah Hb ibu hamil yang datang berkunjung ke BPS Ariati

murtiningsih, sedangkan subjek penelitian adalah ibu hamil, lokasi penelitian

dilakukan di BPS Ariati Murtiningsih Amd. Keb Gedongtataan dan di

laksanakan setelah proposal disetujui.

Anda mungkin juga menyukai