Lahan SIG

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

c.

Bidang Kependudukan

Dalam bidang kependudukan SIG berperanan untuk penyusunan data pokok, penyediaan informasi
kependudukan dan sosial ekonomi, sistem informasi untuk pemilihan umum, dan sebagainya.

. Bidang Pariwisata

Dalam bidang pariwisata SIG dapat digunakan untuk inventarisasi daerah pariwisata dan analisis daerah
unggulan untuk pariwisata.

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Militer

Di kalangan militer, pemanfaatan SIG guna kepentingan militer telah melahirkan satu disiplin ilmu
(kajian baru) dan istilah baru yakni Military Geographic Information (MGI). MGI ini terdiri atas 3 (tiga)
sub-komponen, yakni analisa medan (terrain analysis), informasi tentang infrastruktur dan informasi
tentang kondisi lingkungan (environment conditions). Ini berarti bahwa, MGI mensyaratkan adanya
kemampuan untuk melaksanakan analisa medan secara interaktif serta kemampuan menangani
informasi tentang infrastruktur dan kondisi lingkungan dengan bantuan komputer.

Analisa medan diartikan sebagai the process of collecting, analyzing, and storing geographical
information on the natural and man-made features of the terrain and its interpretation in combination
with other relevant factors to provide information and advice about the effects of the terrain on military
operations. Oleh US Army Corps of Engineering obyek analisa medan meliputi bahan/material alam,
aliran permukaan, material permukaan tanah serta penumbuhan. Sehingga secara ringkas dapat
disimpulkan bahwa MGI adalah suatu sistem informasi yang secara cepat dan tepat dapat digunakan
untuk menganalisa dan menyajikan secara visual potensi territorial serta tingkat daya dukung/daya
rintang medan, hingga berfungsi sebagai sarana bantu dalam penyusunan alternatif langkah/gerakan
serta sebagai sarana pemantauan perkembangan.

Saat ini telah dikembangkan di negara maju beberapa model aplikasi SIG dalam bidang militer. Proses
pembuatan model dan pelaksanaan analisis data geografinya memakai software SIG yang telah
dikustomisasi. Model-model aplikasinya antara lain; Lindung tembak dan lindung tinjau, dengan
software 3D dan analisa tutupan lahan, data digital tinggi medan (DTM) dan data vegetasi dapat
digunakan untuk menentukan posisi yang terlindung dari tembakan/tinjauan dan sapuan radar lawan.

Model-model aplikasinya antara lain :

a. Observasi dan medan tembakan, dengan metode yang sama, dapat pula ditentukan posisi-posisi
darimana pasukan kita dapat secara optimal memperoleh kemampuan tinjauan terhadap gerak lawan
serta mengasai medan dengan tembakan kita.

b. Rintangan dan jalan pendekat, dengan data rintangan (alam maupun buatan), data mengenai jenis
dan kondisi tanah serta data lereng dapat diperoleh bahan bagi penentuan jalan-jalan pendekat ke
posisi lawan. Tentu saja criteria yang dikenakan pada parameter yang bersangkutan disesuaikan dengan
jenis pasukan yang dikerahkan.

c. Mobilitas lintas medan, dengan data dan criteria tertentu, dapat pula dikembangkan peta-peta
mobilitas lintas medan bagi berbagai jenis kesenjataan.

d. Tempat pedaratan heli dan penerjunan pasukan, data lereng dapat dikombinasikan dengan data
vegetasi, jenis tanah, jaringan jalan dan listrik tegangan tinggi untuk menentukan daerah-daerah
pendaratan/penerjunan. Terhadap model ditentukan criteria seperti lereng maksimal yang dapat
ditolerir, jenis vegetasi seperti rumput atau perdu, jarak maksimal terhadap jaringan jalan dan sasaran,
jarak minimal terhadap lintasan kabel listrik serta ukuran minimal daerah pendaratan/penerjunan.

e. Visualisasi medan secara 3D, bentang alam dapat ditinjau dari berbagai posisi, sudut dan ketinggian
sehingga lebih realistis bagi kepentingan perencanaan dan briefing pasukan.

f. Deteksi samaran dan dislokasi pasukan, dengan system penginderaan jauh tertentu dapat
digunakan untuk membedakan vegetasi asli dengan vegetasi buatan pada samaran instalasi atau system
senjata. Begitu juga dengan perobahan posisi lawan dapat dideteksi secara temporal melalui citra
penginderaan jauh.

g. Identifikasi lokasi fasilitas, dengan menerapkan beberapa kriteria tertentu, SIG dapat digunakan
untuk menentukan lokasi fasilitas (mako, barak pasukan, dsb.) yang tepat dan sesuai.

1. Pemanfaatan SIG
SIG dengan segala kemampuannya dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam berbagai bidang.
Beberapa contoh penerapan dan pemanfaatan SIG adalah sebagai berikut.

a. Bidang Sumber Daya Alam

Dalam bidang sumber daya alam SIG mempunyai peranan untuk menginventarisasi, manajemen, dan
kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, menganalisis
daerah persebaran tambang, dan sebagainya.

b. Bidang Perencanaan Ruang

Dalam bidang perencanaan ruang SIG dapat digunakan untuk merencanakan pemukiman penduduk,
perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri, pasar,
menganalisis daerah rawan bencana, dan sebagainya.

c. Bidang Kependudukan

Dalam bidang kependudukan SIG berperanan untuk penyusunan data pokok, penyediaan informasi
kependudukan dan sosial ekonomi, sistem informasi untuk pemilihan umum, dan sebagainya.

Bidang Telekomunikasi

Dalam bidang telekomunikasi SIG dapat digunakan untuk inventarisasi jaringan telekomunikasi,
perizinan lokasi jaringan telekomunikasi, dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi dan sebagainya.

g. Bidang Kelautan

Dalam bidang kelautan SIG dapat digunakan untuk inventarisasi dan pengamatan daerah pasang surut,
daerah pesisir pantai/laut, taman laut dan sejenisnya.

h. Bidang PendidikanDalam bidang pendidikan SIG berguna untuk penentuan kesesuaian lokasi
pendidikan, sistem informasi kependidikan, alat bantu pemahaman dan pembelajaran untuk masalah-
masalah geografi bagi peserta didik.

i. Bidang Transportasi dan Perhubungan

Dalam bidang transportasi dan perhubungan SIG berguna untuk inventarisasi jaringan transportasi dan
pembuaatan jalur alternatif baru untuk kelancaran arus transportasi.

j. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan SIG berguna untuk penyediaan data atribut dan data spasial yang
menggambarkan distribusi atau pola spasial penyebaran penyakit, dan lain-lain.

k. Bidang Militer

Dalam bidang militer SIG berguna dalam penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute perjalanan
logistik, peralatan perang, dan lain sebagainya.

Manajemen tata guna lahan

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan
penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang
sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya
dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau.
SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas
yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak
melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan
tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman,
berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya.
Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-
kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan
sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih
banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah,
ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan
bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal
biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-
masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat
terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan
transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal
penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi
fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan,
pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.

Inventarisasi sumber daya alam

Secara sederhan manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai berikut:

Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas,
besi dan barang tambang lainnya.

Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:

Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;

Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;

Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;Rehabilitasi dan konservasi lahan.

Untuk pengawasan daerah bencana alam

Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:

Memantau luas wilayah bencana alam;

Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;

Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;

Penentuan tingkat bahaya erosi;

Prediksi ketinggian banjir; Prediksi tingkat kekeringan

Bidang sosial

Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat
dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidangsosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:

Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.

Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.

Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.

Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.

Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit,
sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.

Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna
lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.

Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan
industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.

Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi
jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.

Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.

Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif,
perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.

Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu
wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya,
pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan,
pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana
hiburan dan perkantoran.

Anda mungkin juga menyukai