Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Tn. A
No. RM : 602910
Tanggal lahir : 1-1-81
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Sts. perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Alamat : Makassar
Diagnosa Medis : VSD
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : Nyeri
Riwayat keluhan utama : Nyeri dirasakan didaerah dada, klien
mengatakan nyeri seperti tertekan, klien mangatakan nyerinya hilang
timbul, biasanya apabila nyerinya datang durasi nya 5 menit dengan
skala 2, nyeri biasa dirasakan jika klien banyak beraktivitas.
Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : composmentis (GCS: 15)
BP : 130/70mmHg HR : 80 /menit
RR : 22 /menit T : 36,5 C
3. Antropometri
BB : 55 kg
TB : 155 cm
1
4. Sistem pernapasan
Dada :
5. Sistem kardiovaskular
Conjungtiva : pucat
2
6. Sistem pencernaan
7. Sistem indra
Mata :
Kelopak mata : membuka dan menutup dengan
baik. Tidak tampak ada benjolan.
Hidung :
Fungsi penciuman : baik
3
Telinga :
Keadaan daun telinga : bersih
8. Sistem saraf
Fungsi cerebral :
Status mental :
- Penampilan
4
Selama wawancara, pasien tampak kooperatif.
Pasien dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan.
- Persepsi
5
Pasien mampu berbicara dengan jelas. Pasien
mampu melakukan gerakan sesuai perintah.
- Disorientasi
Fungsi motorik :
Massa otot : atrofi (-), hipertrofi (-)
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Fungsi sensorik :
Suhu : 36,5 C
Fungsi cerebellum :
Koordinasi dan keseimbangan : pasien mampu
berkoordinasi dengan baik. Pasien tidak
mengalami gangguan keseimbangan.
6
Refleks :
Biceps (+), patella (+), achilles (+)
Babinsky (-)
Polidipsi : tidak
Poliphagi : tidak
7
Poliuri : tidak
C. Pemeriksaan Penunjang
8
D. Terapi Medis
1. Furosemide 1 x 40 mg
2. Aspilet 1 x 80 mg
3. Spirolactan 1 x 25 mg
9
II. ANALISA DATA
Inisial Pasien : Tn. A Nama Mahasiswa : Elking Adri , S.Kep
Usia : 34 tahun NIM : 133145901109
Ruangan/RS : Poliklinik Jantung/RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
No
Data Masalah
.
1. DS: Nyeri
- Nyeri dirasakan didaerah dada, klien
mengatakan nyeri seperti tertekan, klien
mangatakan nyerinya hilang timbul,
biasanya apabila nyerinya datang durasi
nya 5 menit, nyeri biasa dirasakan jika
klien banyak beraktivitas.
DO:
- Ekspresi wajah meringis
- Skala nyeri 2 (nyeri ringan)
2 DS: Ansietas
- Pasien mengatakan mengalami nyeri,
terutama pada saat beraktifitas.
- Pasien mengatakan nyeri yang Ia
rasakan membuatnya tidak
tenang.
DO:
- Pasien tampak khawatir.
- RR: 22 /menit.
3. Faktor risiko: Resiko jatuh
- Konjungtiva pasien tampak pucat.
- Pasien merasa cepat lelah saat beraktifitas.
- Terapi obat : Furosemide, spirolactan,
valsatran, aspilet.
10
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan penurunan suplai O2 ke
koroner
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi.
3. Resiko jatuh
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa I
Nyeri berhubungan dengan penurun suplai O2 ke keroner
Ditandai dengan:
DS:
- Nyeri dirasakan didaerah dada, klien mengatakan nyeri seperti tertekan,
klien mangatakan nyerinya hilang timbul, biasanya apabila nyerinya
datang durasi nya 5 menit, nyeri biasa dirasakan jika klien banyak
beraktivitas.
DO:
- Ekspresi wajah meringis
- Skala nyeri 2 (nyeri ringan)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri berkurang, dengan
kriteria hasil pasien akan:
- Ekspresi wajah tampak rileks
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri
2) Observasi TTV
3) Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
4) Atur posisi klien senyaman mungkin
5) Memberikan antiangina sesuai indikasi
Diagnosa II
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi.
Ditandai dengan:
DS:
- Pasien mengatakan mengalami nyeri, terutama pada saat beraktifitas.
- Pasien mengatakan nyeri yang Ia rasakan membuatnya
tidak tenang.
DO:
- Pasien tampak khawatir.
11
- RR: 22 /menit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
7 jam, ansietas teratasi, dengan kriteria hasil pasien akan:
- Mengidentifikasi gejala yang merupakan indikator
ansietas pasien sendiri.
- Mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan negatif
secara tepat.
- Memiliki tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi :
1) Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan
secara verbal pikiran dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan ansietas.
2) Berikan penguatan positif ketika pasien mampu
meneruskan aktifitas sehari-hari dan aktifitas lainnya
meskipun mengalami ansietas.
3) Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap
empatik secara verbal dan nonverbal secara bergantian.
Diagnosa III
Risiko jatuh.
Ditandai dengan:
Faktor risiko:
- Konjungtiva pasien tampak pucat.
- Pasien merasa cepat lelah saat beraktifitas.
- Terapi obat : Furosemide, spirolactan, valsatran, aspilet.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 7 jam, tidak
terjadi jatuh, dengan kriteria hasil pasien akan:
- Mengidentifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap
terjatuh.
- Menghindari cedera fisik akibat terjatuh.
- Menciptakan lingkungan yang aman.
Intervensi :
1) Identifikasi risiko jatuh.
2) Kaji kemampuan penglihatan pasien.
3) Bantu kemampuan pasien untuk ambulasi secara aman
dengan atau tanpa alat bantu.
12
4) Rekomendasikan pasien dan keluarga untuk memanggil
bantuan segera jika terjatuh.
13
8) Mengidentifikasi risiko jatuh.
Hasil: keluarga pasien mengatakan akan meminimalkan
adanya lantai yang basah atau apa saja yang dapat
menyebabkan pasien jatuh.
9) Mengkaji kemampuan penglihatan pasien.
Hasil: Pasien mengatakan fungsi penglihatannya mulai
terganggu (visus tidak dapat dikaji).
10) Membantu kemampuan pasien untuk ambulasi secara
aman dengan atau tanpa alat bantu.
Hasil: menganjurkan pada pasien agar selalu berhati-hati
dalam begerak dan berambulasi, menganjurkan keluarga
untuk selalu membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya serta berambulasi.
11) Merekomendasikan pasien dan keluarga untuk
memanggil bantuan segera jika terjatuh.
Hasil: keluarga pasien mengatakan akan selalu siaga
agar pasien tidak mengalami jatuh.
14