Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primi gravida dan 40-60% multi gravida. Satu
diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut
hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya
penyakit.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada
sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, di samping pengaruh
hormonal, yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambungspastik dengan
gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam memberikan
asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah
pada kasus tersebut

b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mahasiswa mampu melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan patologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi pengertian, penyebab hyperemesis gravidarum, gejala, diagnosa, dan
pengobatan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa potensial, tindakan
segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian
Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada wanita
hamil sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan
terganggunya keseimbangan elektrolit.

2.2 Penyebab Hiperemesis Gravidarum


Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor
predesposisi dapat dijabarkan :
1. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis gravidarum. Faktor
adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, primigravida dan overdestensi rahim pada hamil
ganda dan mola, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi
hiperemisis gravidarum.
2. Faktor psikologis
Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan
hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat menjadi faktor kejadian hyperemisis
gravidarum.
3. Faktor alergi
Diduga terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, faktor
alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.

2.3 Gejala
Gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Hiperemisis gravidarum tingkat I
- Muntah berlangsung terus-menerus.
- Makan berkurang.
- BB menurun.
- Kulit dehidrasi tonusnya melemah, lidah kering.
- Nyeri di daerah epigastrium.
- Tekanan darah turun dan nadi meningkat.
- Mata tampak cekung.
2. Hiperemisis gravidarum tingkat II
- Penderita tampak lemah.
- Gejala dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering, lidah kering dan kotor.
- Terjadi gangguan buang air besar.
- Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
- Nafas berbau aseton.
3. Hiperemisis gravidarum tingkat III
- Muntah berkurang.
- Keadaan umum makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi
makin jelas.
- Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
- Gangguan kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi susunan sayaraf pusat
(ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah bola mata, doplepea gambar tampak ganda
perubahan mental.

2.4 Diagnosa
Diagnosis hiperemisis gravidarum biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya kehamilan
muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, namun harus
diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulcus pepticumdun tuner
serebri yang dapat pula memberikan gejala mental.

2.5 Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada hiperemisis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.

Susunan obat yang dapat di berikan :


a. Sedativa ringan - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual muntah - Miaaner B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin - Terutama vitamin B komplek
- Vitamin C
Perawatan Hiperemisis :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam porsi kecil tetapi
sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera turun dari tempat tidur tapi sebaiknya makan
roti atau biskuit dengan teh hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat menjamin menghindarkan kekurangan
karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima kehamilannya dengan baik, menghilangkan
perasaan kuatir / takut terhadap kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit
ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak menggangu kehamilan dan ibu merasa nyaman
melakukannya.
12. Berikan dukungan / support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah umur kehamilan 4 bulan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Tanggal 24 Juli 2008, Jam 18.00 WIB
a Identitas
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. S
Umur : 29 tahun Umur : 35 tahun
Suku/ Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Becak
Alamat rumah : Rusun sumbo
Blok I/101 Surabaya
No Telp : 085-731214959
No Register : 02-44-47

b Alasan Kunjungan saat ini/keluhan utama


Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera makan, makan
nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.

c Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang di derita.
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak. Penyakit menurun
seperti DM dan HT ataupun menahun seperti asma, hipertensi dan jantung.
2) Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan campak,
penyakit menurun seperti DM dan hipertensi ataupun penyakit menahun seperti asma, HT, dan
jantung dan juga tidak ada keturunan kembar.
d Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus menstruasi : 30 hari
Lama : 5-6 hari
Warna : merah kecoklatan
Dismenorhea : ya
Bau : anyir
Fluor albus : tidak
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009

e Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu

Hamil Persalinan Anak Nifas


Anak KB
Umu Peny
ke Usia Jenis Pnolng Tmpt Pnyult BBL Seks Hidup ASI Jns
r ulit
1 Aterm Spt B Bidan BPS - 3200 Lk* Hidup 5 thn - - Suntik

2 Spt B Bidan BPS - 3100 Pr Hidup 2 thn - - Pil

Aterm
3

f Riwayat Kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga, ibu sudah periksa hamil ke RS. Muhammadiyah
Surabaya 1x, dan mendapat tablet tambah darah dan multivitamin. Selama hamil ibu tidak
pernah minum jamu.
mester 1 : Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu sering mual dan muntah kepala sering pusing.

b Pola kehidupan sehari-hari


1) Pola nutrisi dan cairan
elum hamil : Ibu mengatakan makan 2-3 x/hari (nasi, tahu tempe/ lauk pauk dan sayuran). Minum air putih
6-7 gelas/hari.
Saat hamil : Ibu mengatakan tidak selera makan, kadang 1 x/hari (nasi, tahu tempe, sayuran), kadang makan
roti. Minum air putih 4-5 gelas/hari.
2) Pola eliminasi
elum hamil : Ibu mengatakan BAK 4-5 x/hari, BAB 1 x/hari kadang-kadang 2 x/hari.
t hamil : Ibu mengatakan BAK lebih sering 5-6 x/hari, BAB kadang- -kadang 2 x/hari, tidak rutin
setiap hari.
3) Pola aktivitas
elum hamil : Ibu mengatakan bekerja dan tetap melakukan aktivitas rumah tangga seperti nyapu, masak dan
nyuci.
t hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan aktivitas rumah tangga biasa.
4) Pola istirahat/ tidur
elum hamil : Ibu mengatakan tidur malam 6-7 jam, tidur siang 1 jam.
t hamil : Ibu mengatakan saat hamil ini susah tidur karena kurang nyaman.
5) Pola seksual/ reproduksi
elum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3-4 x/minggu.
t hamil : Ibu mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual selama hamil ini.
6) Pola spiritual dan kepercayaan
Ibu mengatakan sebelum ataupun saat hamil tetap mengerjakan shalat 5 waktu dan berdoa sesuai
dengan agamanya.
7) Pola hubungan peran/ sosial
Ibu mengatakan sebelum ataupun saat hamil hubungan dengan suami, keluarga, tetangga dan
teman-teman tetap harmonis.
8) Pola sosial dan budaya
Selama hamil tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan tidak pernah minum jamu-
jamuan.

n Fisik (Data Obyektif)


a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
2) Tanda vital
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Denyut nadi : 78 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu tubuh : 36,4 C
3) Tinggi badan : 153 cm
Berat badan sekarang : 49 kg
Berat badan sebelum hamil : 47 kg

b. Pemeriksaan fisik khusus


1) Inspeksi
Kepala : tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok.
Muka : tidak anemis, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum, sedikit pucat.
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus.
Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
polip, tidak ada sekret.
gigi : simetris, bibir agak kering, mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi, jumlah gigi lengkap, tidak terdapat gigi palsu.
: simetris, tidak ada sekret
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
: tidak ada retraksi intercostae.
: simetris, bersih, membesar, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola
mamae, tidak keluar colostrum.
: terdapat strie livide, terdapat linea nigra, tidak ada bekas operasi.
: tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada tumor, tidak ada condiloma, tidak ada
bartholinitis.
: bersih, tidak ada haemorhoid.
s atas : simetris, tidak oedema, tidak ada varices.
s bawah : simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices.

2) Palpasi
Leopold I : 3 jari di atas sympisis
Leopold II : Ballotement (+)
Leopold III : Belum teraba
Leopold IV : Belum teraba

3) Auskultasi
JJ : Belum terdengar

4) Perkusi
Reflek patella : +/+

c. Uji Diagnostik
Darah
Hb : Belum dilakukan
Hbs Ag : Tidak dilakukan
Urine
- Albumin : Tidak dilakukan
- Reduksi : Tidak dilakukan

Kesimpulan : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu, intra uteri, jalan lahir normal, K/U ibu dan
janin cukup baik.

Interpretasi diagnosa, masalah dan kebutuhan


Tanggal 24 Juli 2008, Jam 18.30 WIB
Diagnosa : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
DS : Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera makan, makan
nasi 4-5 sendok, kadang hanya makan biskuit.
DO : Hasil pemeriksaan :
Bibir : kering
BB : 49 kg
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 C
Lila : 24 cm
TB : 153 cm
BB : sebelum hamil 47 kg
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009

Masalah : gangguan pemenuhan nutrisi


Kebutuhan :
Memberikan HE tentang :
- Nutrisi ibu hamil hyperemisis gravidarum yaitu makan sedikit tapi sering.
- Hindari makan makanan yang merangsang yang dapat menyebabkan muntah misalnya terlalu
manis, asam dan pedas.
- Sebelum bangun dari tempat tidur usahakan miring dulu dan mencoba makan makanan ringan
seperti biskuit dan teh manis.
- Istirahat yang cukup.

Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial


Tidak ada.

Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Atau Kolaborasi


Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi.

Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh


Tanggal : 24 Juli 2008, Jam 18.45 WIB
Diagnosa : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I

1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi therapeutik.


Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi therapeutik akan menumbuhkan
rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam
memberikan pelayanan asuhan kebidanan.
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 7 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 7 T kita dapat mendeteksi dini
kelainan kehamilan.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu mengetahui
kondisinya dan janin saat ini serta dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi dari kondisi saat ini.
4. Berikan penjelasan pada ibu tentang penyebab mual dan muntah.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu dapat meningkatkan
pengetahuan ibu sehingga lebih mengerti masalah kehamilannya.
5. Anjurkan ibu untuk menghisap permen.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menghisap permen agar
mengurangi rasa mual.
6. Jelaskan pada ibu tentang aktivitas selama kehamilan ini.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat
menjaga kesehatannya secara optimal.
7. Jelaskan kepada ibu makanan apa yang boleh dikonsumsi.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat
meningkatkan kesehatannya.
8. Berikan tablet penambah darah dan tablet multi vitamin.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi untuk memberikan tambahan obat
kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih terjamin.

9. Anjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur.


Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, kondisi
ibu dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.
10. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
Rasional : Dengan kontrol tepat pada waktunya kondisi ibu dan janin lebih terpantau oleh tenaga kesehatan
sehingga kemungkinan tanda bahaya kehamilan tidak akan terjadi.
11. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter ibu diharapkan cepat
sembuh.

Pelaksanaan Rencana Tindakan


Tanggal : 24 Juli 2008
Diagnosa : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
1. Jam 18.40 WIB Melakukan pendekatan melalui komunikasi therapeutik
- Memberi salam dan memanggil nama ibu dengan ramah
- Mendengarkan keluhan klien
- Menunjukkan rasa ingin membantu
- Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Jam 18.50 WIB Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 7 T.
Bibir : kering
BB : 49 kg (sebelum hamil 47 kg)
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 C
Lila : 24 cm
TB : 153 cm
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008 TP: 28-02-2009
3. Jam 19.00 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya untuk mengetahui
kondisinya dan janin saat ini serta dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang
mungkin terjadi dari kondisi saat ini.
4. Jam 19.10 WIB Memberikan penjelasan pada ibu tentang mual dan muntah adalah hal yang
normal yang biasa terjadi pada kehamilan. Selama mual dan muntah itu tidak menggangu
aktivitas ibu. Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon karena adaptasi ibu.
5. Jam 19.20 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk makan permen untuk menambah nafsu
makan dan jangan makan permen yang rasa mint tetapi makan permen yang disukai ibu.
6. Jam 19.30 WIB Menjelaskan kepada ibu aktivitas yang boleh dilakukan yaitu kegiatan yang
tidak membahayakan/ memperburuk kondisinya yang boleh dilakukan seperti menyapu, mencuci
piring, hindarkan pekerjaan yang melelahkan dan segala aktivitas yang dapat menimbulkan mual
dan muntah.
am 19.40 WIB Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang boleh diberikan semua makanan boleh dimakan asal
tidak merangsang mual dan muntah seperti manis, pedas, asam, sebaiknya hindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak perbanyak makan makanan yang manis, dan apabila makan
diusahakan dengan porsi yang sedikit tapi sering.
8. Jam 19.50 WIB Memberikan tablet tambah penambah darah dan multi vitamin
Buroginol supp 1x1
9. Jam 20.00 WIB Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
am 20.10 WIB Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
misal :
- Muntahnya bertambah hebat.
- Pusing yang berat dan setelah di buat istirahat tidak hilang.
- Mengeluarkan darah dari vagina.
- Nyeri perut / mules yang hebat.
am 20.20 WIB Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.

3.7 Evaluasi
Tanggal : 24 Juli 2008 Jam 20.30 WIB
Diagnosa : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I
S : Ibu mengatakan :
- Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan, dan ibu bisa mengulang apa
yang telah disampaikan serta mengerti tentang kondisi kehamilannya.
- Ibu mau melaksanakan nasehat dari petugas kesehatan.
- Masih mual tetapi sudah tidak muntah dan sudah tidak nyeri uluhati.
- Ibu mau makan walaupun hanya sedikit-sedikit.
O : Pemeriksaan kehamilan :
Bibir : kering
BB : 49 kg
TFU : 3 jari di atas syimpisis
Ball : (+)
DJJ : belum terdengar
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 C
Lila : 24 cm
TB : 153 cm
BB : sebelum hamil 47 kg
UK : 9 minggu
HPHT : 21-05-2008
TP : 28-02-2009
A : Ny. M GIII P20002, UK 9 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I, dan
masalah sebagian teratasi.
P : - Anjurkan ibu untuk tetap makan sedikit tetapi sering.
- Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.
- Anjurkan untuk menghindari makan makanan yang merangsang mual seperti pedes-
pedes dan terlalu asem.
- Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur.
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau sewaktu- waktu juika ada
keluhan.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri . Jakarta : EGC.


Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidik
Bidan . Jakarta : Penerbit buku kedokteran.
Prawirohario, Sarwono. 2002. Asuhan Maternal dan Nonatal . Jakarta : YBPSP.
Sastrawinata, Sulaiman. Obstetri Fisiologi . Bandung : Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran
Bandung.
Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai