Anda di halaman 1dari 1

PENANGGULANGAN PENULISAN

DAN PEMESANAN RESEP YANG


TIDAK TERBACA
No. Dokumen

No. Revisi
KABUPATEN SOP
BOLAANG Tanggal Terbit
MONGONDOW
Halaman
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015

1. Pngertian 1. Resep obat adalah permintaan tertulis dari seseorang dokter


kepada apoteker untuk memberikan obat yang dikehendaki
pasien
2. Penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan dokter
dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep
menurut kaidah dan peraturan yang berlaku, diajukan secara
tertulis
3. Tujuan 1. Resep yang tidak terbaca atau kurang jelas penulisannya dapat
segera ditindaklanjuti
2. Mendapat kejelasan dan penegasan dari dokter penulis resep
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada
pasien
3. Mengurangi terjadinya medication error
4. Tercapainya pelayanan kefarmasian yang tepat dosis dan tepat
indikasi
4. Kebijakan 1. Apabila resep bermasalah (penulisan atau pemesanan resep tidak
terbaca) maka apoteker mengkonfirmasi resep ke nurse station
dan selanjutnya dikonfirmasikan kepada dokter yang
bersangkutan.
2. Apabila telah mendapat kejelasan dari dokter, maka secepatnya
resep dikembalikan ke instalasi farmasi untuk segera dilayani
dan disiapkan obatya
5. Referensi
6. Prosedur/ 1. Resep yang diterima oleh petugas apotek dilakukan identifikasi
Langkah-langkah kelengkapan resep yaitu:
a. Tanggal resep, nama dokter, nomor resep, nama pasien,
tanggal lahir pasien.
b. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian) ditulis
dengan jelas
c. Resep obat dari golongan narkotika dan psikotropika harus
dibubuhi tanda tangan lengakap, alamat, dan nomor telepon
yang dapat dihubungi dari dokter yang menuliskan resep.
d. Tidak menggunakan istilah dan singkatan sehingga mudah
dibaca dan tidak disalah artikan
2. Resep yang kurang jelas penulisannya didiskusikan
7. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai