Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenal beberapa macam identifikasi senyawa protein dan lemak
2. Ikatan Sistein
Ikatan sistin atau ikatan disulfida dalam molekul protein adalah secara homopolar
atau secara kovalen, yaitu ikatan atom-atom di dalam molekul disebabkan karena
persekutuan elektron-elektron yang dimiliki bersama oleh dua atom S. Ikatan sistin
dalam molekul protein terjadi bila terdapat kedua buah sisa asam amino yang
terdapat dalam rantai peptida berdekatan. Ikatan ini dapat menghubungkan dua rantai
polipeptida tetapi dapat pula hanya terdapat satu rantai peptida.
ii. Klasifikasi Asam Amino dan Protein
Klasifikasi Asam Amino
1. Berdasarkan Rantai Cabang
a. Asam amino dengan rantai cabang alifatik
Leusin Leusin
Sistein Metionin
d. Asam amino dengan rantai cabang asam dan bermuatan negatif
Lisin Arginin
Histidin
f. Asam amino dengan rantai cabang aromatik
Fenilalanin Tirosin
Triptofan
2) Tes Biuret
Tes biuret merupakan tes umum protein yang digunakan untuk mengetahui
banyak sedikitnya ikatan-ikatan peptide dalam suatu sampel protein. Terbentuk
larutan warna merah apabila larutan protein yang diselidiki mempunyai molekul yang
kecil(ikatan peptide sedikit), misalnya proteosa dan pepton. Terbentuk warna ungu
apabila protein yang diselidiki mempunyai molekul besar(ikatan peptida banyak),
misalnya gelatin. Terbentunya warna-warna tersebut disebabkan karena reaksi
antara protein dengan CuSO4 dalam suasana basa dimana Cu2+ dari CuSO4
membentuk kompleks dengan gugus CO dan gugus NH dari rantai peptida pada
protein.
3) Tes Xanthoprotein.
Uji xantoprotein digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein yang mengandung senyawa asam amino yang memiliki cincin
benzene seperti fenilalanin, tirosin, dan triptofan. Pengujianya adalah mereaksikan
protein dengan larutan asam nitrat pekat. Hasil positif pada uji xantoprotein adalah
munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini, digunakan larutan asam
nitrat pekat yang berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus benzena. Protein
yang mengandung residu asam amino dengan radikal fenil dalam struktur kimianya
(protein yang mengandung asam amino fenilalanin atau tirosin) jika ditambahkan
dengan asam nitrat pekat akan terbentuk gumpalan warna putih.
6) Tes sulfida
Tes sulfida dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam bahan-bahan yang
diujikan terdapat asam amino sistein atau metionin atau tidak. Sistein dan metionin
merupakan asam amino yang mengandung S pada molekulnya. Reaksi Pb-asetat
dengan asam amino tersebut akan membentuk endapan berwarna hitam atau kelabu.
Penambahan NaOH untuk mendenaturasi protein sehingga ikatan yang
menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb-asetat dan membentuk garam PbS.
Na2S + Pb(CH3COO)2 Pbs + 2 CH3COONa
7) Reaksi presipitasi
Pengendapan dengan garam-garam logam berat
Dasar reaksi ini adalah penetralan muatan. Pengendapan akan terjadi apabila
protein berada pada daerah alkalis terhadap titik isoelektriknya, yang mana protein
bermuatan negative. Dengan adanya ion positif dari logam berat, terjadilah
penetralan dan terjadi garam netral proteinat yang mengendap. Endapan dapat
larut dengan penambahan alkali encer. Gumpalan perak proteinat, misalnya,
apabila larutan protein ditambah dengan larutan perak nitrat.
Pengendapan dengan alkaloid reagensia
Reaksi terjadi pada pH yang lebih asam terhadap titik isoelektriknya, yang mana
protein bermuatan positif. Ion-ion negatif dari asam tungtat, asam fosfotungtat,
asam pikrat, asam ferosianat, asam tanat,asam sulfosalisilat, asam fosfowoframat,
asam fosfomolibdat dan lainnya akan menetralkan muatan positif dan
mengendapkan protein membentuk garam proteinat. Misalnya protein dengan
asam pikrat terbentuk endapan protein pikrat. Reagen ini biasanya untuk
mengendapkan alkaloid tumbuh-tumbuhan, maka disebut reagenalkaloid. Endapan
yang terjadi akan larut lagi dengan penambahan asam encer.
8) Percobaan Hehler
Prinsip percobaan ini adalah denaturasi protein karena pemanasan atau
penambahan asam kuat. Denaturasi protein dapat diartikan sebagai suatu proses
terpecahnya ikatan hydrogen, ikatan garam atau bila susunan ruang atau rantai
polipeptida suatu molekul protein berubah. Dengan kata lain denaturasi protein
adalah kerusakan struktur primer, sekunder, tersier dan struktur kuarterner, tetapi
struktur primer (ikatan peptida) masih utuh. Hasil positif percobaan ini adalah
adanya lapisan putih dari protein yang telah mengalami denaturasi.
B. LEMAK
i. Lemak
Lemak merupakan suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu
trihidroksi alkohol yang terdiri dari tiga atom karbon. Jadi setiap kabon mempunyai gugus
OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul asam lemak dalam
bentuk ester yang disebut monogliserida atau trigliserida. Pada lemak, satu molekul gliserol
dapat mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organik. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya
akan energy, berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.
Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Lipid mengacu pada
golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid
tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti
alkohol, eter atau kloroform. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh dari dua
sumber utama yaitu dari hasil makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energy. Fungsi biologis terpenting lipid di
antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, sebagai
pensinyalan molekul, sumber asam lemak esensial, pembentukan sel, alat angkut vitamin
larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, dan memelihara
suhu tubuh.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-,
di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti
kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh
melalui makanan.
Jenis-Jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Lemak dan minyak tergolong senyawa trigiserida atau triasilgliserol yang berarti
triester dari gliserol. Tiga -OH dari gliserol dapat diganti dengan sejenis sisa asam atau
berbagai jenis sisa asam.
Rumus struktur dari lemak atau minyak
adalah:
R1 = R2 = R3 atau R1 R2 R3
R1/R2/R3 adalah sisa asam dari asam lemak jenuh
atau tidak jenuh.
Unsur penyusun lemak antara lain adalah
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), dan
kadang-kadang Fosforus (P), serta Nitrogen (N).
Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu
molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon (CH)
dan gugus karboksil (-COOH). Molekul gliserol
memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus
karboksil asam lemak.
Sifat-Sifat Lemak
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan
lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur
tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut
minyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai
susunan asam lemak yang berbeda-beda. Seperti halnya lipid pada umumnya, lemak atau
gliserida asam lemak pendek dapat larut dalam air, sedangkan gliserida asam lemak
panjang tidak larut. Semua gliserida larut dalam ester kloroform atau benzena. Alkohol
panas adalah pelarut lemak yang baik.
Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama diudara akan menimbulkan rasa bau
yang tidak enak. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak
bebas. Disamping itu dapat pula terjadi proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh
yang hasilnya akan menambah bau dan rasa yang tidak enak. Oksidasi asam lemak tidak
jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang
menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang tidak enak atau tengik. Kelembaban udara,
cahaya, suhu tinggi, dan adanya bakteri perusak adalah faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya ketengikan. Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak
adalah suatu zat cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang manis (Poedjiadi,
2006).
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2)
Linolenat Minyak biji rami
7CO2H
.
b. Klasifikasi asam lemak berdasarkan dapat atau tidaknya disintesis oleh tubuh :
Asam lemak esensial
Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh,tetapi tubuh sendiri tidak dapat
mensintesisnya. Asam lemak ini diperoleh dari luar, yaitu dari lemak makanan.
Asam ini mempunyai 2 buah atau lebih ikatan rangkap dua didalam struktur
molekulnya. Contoh : asam linoleat, asam arachidat.
Asam lemak nonesensial
Yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh sendiri dapat
mensintesisnya.
C. ANALISA BAHAN
a. Sampel Protein
1) Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia. Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan
pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning
keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran
lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Susu terasa sedikit manis dan
asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di
dalam susu.
2) Putih Telur
Putih telur menempati 60% dari keseluruhan bagian telur dan tersusun atas 4
lapisan. Lapisan terluar berupa cairan kental yang mengandung bebebrapa serat
musin. Lapisan kedua disebut albuminous sac yang merupakan anyaman musin
setengah padat. Lapisan ketiga merupakan cairan yang lebih encer. Lalu lapisan
keempat disebut nalazifera yang bersifat kental.
b. Reagen Ninhidrin
Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan
konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan
bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu
c. Minyak Goreng
Minyak masakan adalah minyak atau lemak yang berasal dari pemurnian bagian
tumbuhan, hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan
untuk menggoreng makanan. Minyak masakan umumnya berbentuk cair dalam suhu
kamar. Minyak masakan kebanyakan diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, seralia,
kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola. Minyak goreng berfungsi sebagai
penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori dalam makanan.
d. Kalium Permanganat (KMnO4)
Kalium permanganat berupa kristal hitam keunguan, mudah larut dalam air. Dalam
larutan encer kalium permanganate berubah menjadi peroksidan yang melepasan
oksigen ketika bersentuhan dengan zat organic. Bila terkena cahaya atau dipanaskan
pada suhu 230C, kalium permanganat akan terurai. Senyawa ini berfungsi sebagai
oksidator dan larutan baku.
e. Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat atau H2SO4 merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat tak berwarna
dengan sifat korosif yang tinggi dan bersifat pendehidrasi atau penarik air yang kuat.
Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat terbentuk secara alami
melalui oksidasi mineral sulfide. Kegunaan asam sulfat yaitu dalam pemrosesan bijih
mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah, dan pengilangan minyak.
f. Asam Nitrat (HNO3)
Asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan
asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Asam nitrat merupakan oksidator
kuat yang bereaksi dengan hebat dengan sebagian besar bahan-bahan organik dan
reaksinya dapat bersifat eksplosif. Asam nitrat biasanya digunakan di laboratorium
sebagai reagen. Larutan ini juga dipakai untuk memproduksi bahan-bahan yang
meledak seperti nitrogliserin, trinitrotoluena (TNT) dan Siklotrimetilenatrinitramin
(RDX), dan juga untuk pembuatan amonium nitrat.
g. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium
kimia. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran. Ia bersifat lembap cair, secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas, larut dalam air, dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan.
h. Larutan Ammonia
Ammonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen serta
dikenal dengan baunya yang menyengat. Ammonia memiliki kemampuan menetralisir
asam dan saat dilarutkan dalam air akan membentuk ammonium bermuatan positif dan
ion hidroksida negatif. Ammonia umum digunakan sebagai bahan pembuatan obat-
obatan dan pembersih perkakas rumah tangga dalam bentuk larutan.
i. Pb-asetat
Pb-asetat atau timbal asetat memiliki rumus kimia Pb(C2H3O2)2. Pb-asetat dalam
bentuk larutan sering digunakan untuk pembuatan garam. Pb-asetat bersifat larut air,
korosif, dan beracun. Penyebaran logam ini sangat luas dan digunakan dalam bidang
industri.
j. Kuprisulfat
Kuprisulfat atau Tembaga(II) Sulfat dengan rumus kimia CuSO4 dikenal juga dengan
nama blue vitriol. Senyawa ini ada di bumi dalam keadaan derajat hidrasi berbeda-
beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat sedangkan bentuk
pentahidratnya berwarna biru terang. Kuprisulfat berfungsi sebagai herbisida,
fungisida, pestisida.
k. Akuades
Hampir setiap praktikum kimia memerlukan akuades.Akuades atau aqua destillata
adalah sebuah air yang murni karena tidak memiliki campuran mineral atau zat lain.
Akuades diperoleh dari proses distilasi atau penyulingan air. Akuades biasanya
digunakan untuk pengenceran zat, pembersihan alat laboratorium, dan lain-lain.
l. Asam Trikloroasetat
Asam trikloroasetat (nama sistematis: asam trikloroetanoat) adalah analog dari asam
asetat, dengan ketiga atom hidrogen dari gugus metil digantikan oleh atom-atom
klorin. Senyawa ini banyak digunakan dalam bidang biokimia, untuk pengendapan
makromolekul seperti protein, DNA dan RNA. Garam natriumnya digunakan sebagai
pembasmi rumput liar. Larutan yang mengandung asam trikloroasetat digunakan untuk
penghapus tato dan pengobatan kutil, termasuk kutil kelamin (aman digunakan selama
kehamilan)
m. Alfa Naftol dalam Alkohol
Alfa naftol atau 1-Naftol termasuk dalam golongan asam organik naftalen alkohol.
Senyawa ini berbentuk kristal padat berwarna putih dan berbau seperti etanol.
Senyawa ini sangat sedikit larut di dalam air tetapi mudah untuk larut di dalam
alkohol. Memiliki titik lebur antara 94-96 derajat celcius. Pada umumnya, fungsi dari
1-naftol digunakan dalam pembuatan zat warna dan sintesis senyawa organik. Namun
naftol juga memiliki dampak negatif seperti berbagaya pada kesehatan karena dapat
mengiritasi mata dan saluran pernafasan, berbahaya jika tertelan atau terhirup.
Senyawa ini juga dapat menyebabkan tubuh yang abnormal, mengakibatkan kerusakan
hati dan ginjal.
n. Asam Fosfomolibdat
Asam yang dibuat dengan melarutkan ammonium molibdat dalam asam nitrat pekat
ditambah asam fosfat, diencerkan dan disaring, endapan yang terjadi dicuci dan
dididihkan sengan air raja, uapkan sampai kering dan padatannya dilarutkan ke larutan
asam nitrat 2M. larutan ini dipakai sebagai pereaksi alkaloid.
o. Asam Giloksilat
Asam glioksilat atau asam oksoasetat merupakan senyawa organik dengan rumus
kimia C2H2O3 merupakan produk samping proses amidasi dalam biosintesis beberapa
petida beramida. Asam glioksilat memiliki gugus aldehida dan asam karboksilat dan
merupakan zat antara dalam siklus glioksilat, yang membuat bakteri, fungi, dan
tumbuh-tumbuhan serta dapat mengubah asam lemak menjadi karbohidrat
p. Feri Klorida (FeCl3)
Besi(III) klorida, atau feri klorida, adalah suatu kristal berwarna hijau tua dalam
cahaya pantulan dan berwarna ungu-merah dalam cahaya pancaran dengan rumus
kimia FeCl3. Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air
minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium
q. Merkuri Klorida
HgCl2 adalah suatu senyawa yang sangat beracun yang berbentuk kristal putih dan
larut dalam alkohol atau benzena; digunakan untuk pembuatan senyawa merkuri lain,
Fungsinya sebagai fungisida.
r. Asam Pikrat
Asam pikrat adalah senyawa kimia secara yang secara resmi disebut 2,4,6-trinitrofenol
(TNP). Kristal padat berwarna kuning ini adalah salah satu fenol yang paling asam dan
vinylogous untuk asam nitrat. Seperti senyawa yang sangat ternitrasi lainnya seperti
TNT, asam pikrat juga merupakan bahan peledak. Selain itu asam pikrat digunakan
dalam pengobatan (antiseptik, pengobatan luka bakar), pewarna, dan sebagai bahan
kimia.
BAHAN
1. Putih telur
2. Susu encer
3. Minyak
4. Reagen ninhidrin
5. Kuprisulfat encer
6. NaOH
7. Asam nitrat pekat
8. Larutan alfa-naftol
9. Asam sulfat
10. Pb asetat
11. Ammonia
12. Asam glioksilat
13. Asam pikrat
14. Asam fosfomolibdat
15. Asam fosfowolframat
16. Ferriklorida
17. Aquades
18. Kalium permanganat
V. HASIL PENGAMATAN
No. Percobaan Hasil
Warna Larutan Endapan
1. Tes Ninhidrin
10 tetes susu encer + 10 tetes ninhidrin (dipanaskan) Ungu Tua -
2. Tes Biuret
10 tetes susu encer + 10 tetes kuprisulfat Biru Putih
3. Tes Xanthoprotein
10 tetes susu encer + tetes asam nitrat Putih Kuning
Dipanaskan Kuning Kuning
4. Tes Molisch
10 tetes susu encer + 10 tetes naftol Putih -
Kekuningan
6. Tes Sulfida
Bening -
10 tetes telur encer + 10 tetes NaOH 40%
Dipanaskan Kuning -
Bening
+ 10 tetes Pb Asetat -
Hitam
9. Tes Hehler
Kuning Putih
10 tetes susu encer + 10 tetes asam nitrat
VI. PEMBAHASAN
1. Tes Ninhidrin
Larutan protein encer dengan reagen Ninhidrin akan terbentuk warna ungu
sampai biru yang indah. Uji Ninhidrin atau tes ninhidrin digunakan untuk
menunjukkan adanya asam amino dalam zat yang di uji .Dalam uji ini digunakan
larutan ninhidrin untuk mendeteksi semua jenis asam amino. Ninhidrin (2,2-
Dihydroxyindane-1,3-dione) merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk
mendeteksi gugus amina dalam molekul asam amino. Asam amino bereaksi dengan
ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan
molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrindantin.
Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang
disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrindantin yang yang bereaksi dengan
NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi.
2. Tes Biuret
Tes biuret juga merupakan tes umum untuk protein. Bahkan juga untuk asam
amino. Tes ini dipakai untuk pengetahui banyak sedikitnya ikatan-ikatan peptide
dalam molekul protein yang kita selidiki, dengan melihat warna larutan. Terbentuk
warna merah bila molekul protein yang kita selidiki kecil (sedikit ikatan-ikatan
peptidanya) dan berbentuk warna ungu bila molekul protein yang kita selidiki besar
(banyak mengandung ikatan-ikatan peptida). Biuret adalah senyawa adalah duaikatan
peptide yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret
dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide uyang
menyusun protein membentuk senyawa kompleks. Reaksi ini positif terhadap dua
ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Tujuan
pengujian biuret adalah mengetahui adanya ikatan peptida. Adapun prosedurnya yaitu
pertama-tama protein bereaksi dengan NaOH dan CuSO4. Fungsi dari NaOH itu adalah
mencegah endapan Cu (OH)2, dan memecah ikatan protein menjadi urea, sebagai
katalisator. Adapun fungsi CuSO4 adalah sebagai pendonor Cu2+, seperti yang telah
diuraikan sebelumnya reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena
adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide dengan O dari air.1
3. Tes Xanthoprotein
Xanthoprotein itu adalah pereaksi protein yang menunjukkan adanya inti
benzene (cincin fenil). Untuk identifikasi tysin, trptophan, dan fenilalanin. Prosedur
dari pereaksi Xanthoprotein ini adalah protein bereaksi dengan HNO3 dan
menghasilkan + NaOH berlebih. Prinsip dari pengujian Xanthoprotein adalah nitrasi
pada inti benzene yang terdapat pada molekul protein. Awalnya larutan asam nitrat
pekat yangdicampurkan dengan asam amino yang memiliki cincin aromatikatau
struktur benzen yang dipanaskan akan mmembentuk suatu turunan nitro yang
berwarna kuning dan garam-garam turunannya akan berwarna jingga bila ditambah
dengan NaOH.
4. Tes Molisch
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.2
Tes ini khusus untuk mukoprotein. (glikoprotein) yaitu protein majemuk yang gugus
protetisnya karbohidrat. Tes molisch ini sebenarnya adalahtes umumterhadap adanya
karbohidrat, tetapi dapatpula dipakai untuk menunjukkan adanya protein yang
mempunyai gugus prostetis karbohidrat.
Dalam hal ini protein majemuk oleh pengaruh asal sulfat akan terhidrolisa menjadi
protein sederhana dan karbohidrat. Karbohidrat yang terjadi ini juga mengalami
hidrolisa menjadi monosakarida-monosakarida. Monosakarida yang terbentuk ini akan
mengalami dehidrasi menjadi furfural/hidroksi metil furfural, yang kemudian
terkondensasi dengan - naftol membentuk persenyawaan yang berwarna ungu. Dapat
disimpulkan bahwa yang memberikan warna ungu bukan protein tetapi adalah
karbohidrat.
6. Tes Sulfida
Tes ini khusus untuk protein yang mengandung asam amino metionnin, sistein
atau sistin.
Pada percobaan ini dengan mereaksikan 10 tetes sampel protein (susu) dengan
10 tetes ferri klorida. Dari percobaan reaksi ini di dapatkan hasil larutan yang
berubah menjadi warna cream dengan endapan putih.
Reaksi :
b. Dengan kuprisulfat
Reaksi :
9. Percobaan Hehler
Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan antara 10 tetes sampel protein
dengan 10 tetes asam nitrat. Dari percobaan tersebut didapatkan hasil dengan warna
larutan putih dengan endapan warna kuning. Pembentukan lapisan berwarna putih
menunjukkan bahwa protein telah terdenaturasi karena pengaruh asam mineral pekat.
VII. KESIMPULAN
Protein merupakan makromolekul yang yang berlimpah di dalam sel. Protein terdiri
dari rantai polipeptida panjang, yang tersusun oleh unit asam asam amino yang disatukan
oleh ikatan peptida. Susunan kimia protein juga mengandung unsur-unsur yang terdapat
dalam asam-asamamino penyusunnya, yaitu C,H,O,N, dan kadang-kadang mengandung
unsur-unsur lain, seperti S, P, Fe, atau Mg.
Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organik. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya
akan energy, berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh.
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
1. Tes Ninhidrin: terbentuk warna ungu tua
2. Tes Biuret: Terbentuk warna larutan ungu endapan putih
3. Tes Xanthoprotein : Terbentuk warna kuning setelah penambahan Asam Nitrat
pekat dan dipanaskan, kemudian berubah menjadi kuning keruh endapan kuning
setelah penambahan Amonia
4. Tes Molisch : Terbentuk larutan putih keruh endapan putih
5. Tes Hopkins Cole : Terbentuk larutan bening endapan putih diatas
6. Tes Sulfida : Terbentuk larutan yang berwarna hitam
7. Reaksi Presipitasi Alkaloid : Asam Pikrat Terbentuk larutan kuning endapan
kuning.
8. Reaksi Presipitasi Alkaloid : Asam Fosfomolibdat Terbentuk larutan putih keruh
endapan putih
9. Reaksi Presipitasi Alkaloid : Asam Fosfowolframat Terbentuk larutan putih
keruh endapan putih
10. Reaksi Presipitasi Logam berat : Ferri klorida Terbentuk larutan kuning muda
keruh endapan putih
11. Reaksi Presipitasi Logam berat : Kuprisulfat Terbentuk larutan biru muda keruh
endapan putih
12. Percobaan Hehler : Terbentuk larutan putih kekuningan (krem) endapan putih
13. Noda Lemak / Minyak :
Minyak : Ada bekas noda, tidak mudah robek
Air : Tidak ada bekas noda, mudah robek
14. Melunturkan warna Kalium Permanganat : Warna ungu dari KMnO4 luntur.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
b. Apakah reaksi ini berlaku untuk semua macam protein? Bagaimana jika larutan
protein diganti dengan larutan asam amino?
Jawab:
Berlaku untuk semua macam protein, jika diganti dengan larutan asam amino
larutan juga akan berwarna ungu. Karena ninhidrin adalah reagen yang berguna
untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan.
Hanya atom nitrogen dari zat warna ungu yang berasal dari asam amino, asam
amino selebihnya terkonversi menjadi aldehida dan karbon dioksida. Jadi, zat
warna ungu yang sama dihasilkan dari semua asam amino dengan gugus
amino primer dan intensitas warnanya berbanding lurus dengan konsentrasi
asam amino yang ada.
2) Tes Biuret
a. Warna apakah yang terbentuk dari percobaan saudara? Kesimpulan?
Jawab:
Warna yang terbentuk adalah warna ungu. Pada percobaan yang kami lakukan ,
sampel yang digunakan adalah susu sehingga dengan terbentuknya warna ungu
menunjukkan bahwa sampel susu ni mempnyai banyak ikatan peptide
b. Bilamana terbentuk warna ungu? Dan bilamana terbentuk warna merah?
Jawab:
Terbentuk larutan warna merah apabila larutan protein yang diselidiki
mempunyai molekul yang kecil (ikatan peptide sedikit). Terbentuk warna ungu
apabila protein yang diselidiki mempunyai molekul besar(ikatan peptida
banyak).
c. Apakah reaksi ini berlaku untuksemua macam protein?
Jawab:
Reaksi ini berlaku untuk semua protein, karena tes biuret merupakan tes umum
untuk protein yaitu untuk mengetahui banyak sedikitnya ikatan- ikatan peptida
dalam molekul protein.
3) Tes Xanthoprotein
a. Reaksi ini khusus untuk protein yang mengandung asam amino apa sebagai
penyusun?
Jawab:
Reaksi atau tes Xanthoprotein digunakan khusus untuk protein yang
mengandung asama amino dengan gugus fenil, missal asma amino fenilalanin,
tirosin, dan lain-lain.
b. Tulislah reaksi kimianya
Jawab:
Reaksi kimia untuk percobaan ini adalah sebagai berikut:
c. Warna apa yang terjadi sekiranya kulit kita terkena asam nitrat pekat? Mengapa
demikin? Jelaskan!
Jawab:
Apabila kulit kita terkena asam pikrat maka warna yang terjadi disekitar kulit
kita akan menjadi kuning, warna kuning adalah warna hasil nitrasi yang terjadi
di dalam kulit kita
4) Tes Molisch
a. Apakah reaksi ini berlaku untuk semua macam protein? Kalo tidak untuk
protein yang manakah?
Jawab:
Tidak, reaksi ini hanya berlaku untuk mukoprotein (glikoprotein) yaitu protein
majemuk yang gugus protetisnya karbohidrat.
b. Reaksi molisch ini sebenarnya reaksi umum untuk menunjukan adanya apa?
Jawab:
Tabung reaksi yang berisi campuran larutan dikocok dengan hati-hati, maka
cincin ungu yang terbentuk akan pudar dan membentuk larutan berwarna ungu.
d. Tuliskan reaksi kimia dari percobaan yang anda lakukan!
Jawab:
6) Tes Sulfida
a. Tes khusus ini khusus protein yang mengandung asam amino apa sebagai
komponen protein?
Jawab:
Tes Sulfida khusus untuk protein yang mengandung asam amino metionin,
sistein atau sistin
b. Tulis reaksi kimia dari percobaan yng saudara lakukan !
Jawab:
Reaksi kimia dari tes Sulfida adalah
Na2S + Pb(NO3)2PbS + CH3COONa
c. Tuliskan rumus struktur dari 3 buah asam amino yang mengandung belerang
yang saudara ketahui?
Jawab:
Methionine Cystine
7) Reaksi presipitasi
a. Bersifat sebagai apakah protein dalam reaksi ini? Alkaloid reagensia bersifat
sebagai apa?
Jawab:
Protein dalam reaksi bersifat sebagai alkaloid. Alkaloid reagensia bersifat untuk
mengendapkan larutan alkaloid dan protein.
b. Tulislah masing-masing reaksi kimianya dan apakah warna endapan yang
terjadi?
Jawab:
Reaksi kimia yang terjadi pada percobaan di atas adalah:
H OH
NO2 NO2
Prot C COO- +
NH3+ NO2
H O-
NO2 NO2
Prot C COO -
+
NH3+
NO
NO22
Warna yang terbentuk pada uji asam pikrat dengan protein adalah kuning terang
dengan endapan kuning. Warna dari uji asam fosfowolframat dengan protein
adalah putih susu dengan endapan putih. Warna uji asam fosfomolibdat dengan
protein adalah putih kebiruan dengan.
c. Apakah alkaloid reagensia itu? Sebutkan 4 contohnya !
Jawab:
Alkaloid teagensia adalah reagen yang dipakai untuk mengendapkan larutan
alkaloid. Yang termasuk alkaloid reagensia adalah asam pikrat, asam
triklorasetat, asam fosfowolframat dan asam fosfomolibdat
Jawab :
Protein bersifat sebagai zat yang diendapkan, sdangkan garam logam berat
sebagai zat yang mengendapkan
b. Apakah warna masing-masing endapan yang terbentuk? Tulis masing-masing
reaksi kimianya !
Jawab:
Protein + Ferri klorida, warna endapan yang terbentuk adalah putih.
Protein + Kuprisulfat, warna endapan yang terbentuk adalah putih.
c. Sebutkan garam-garam logam lain yang saudara ketahui
Jawab:
Larutan garam logam berat misalnya FeCl, CuSO4, merkuri klorida, Pb asetat
9) Percobaan Hehler
a. Apa saja yang mempengaruhi denaturasi protein? Sebutkan dan jelaskan ikatan-
ikatan apa saja dalam molekul protein yang dipengaruhinya !
Jawab:
Denaturasi protein dipengaruhi oleh asam basa, panas, larutan garam-garam
logam berat. Denaturasi protein meliputi gangguan pada struktur sekunder dan
tersier protein. Pada struktur tersier protein yang mengalami gangguan adalah
ikatan hydrogen, jembatan garam, ikatan disulfida, dan interaksi hidrostatik non
polar.