A. KETENTUAN UMUM
Pada pedoman ini, yang dimaksud dengan:
1. Praktik bertanggungjawab adalah praktik yang dijalankan secara konsekuen dan konsisten
terhadap apa yang dinyatakan dalam nilai-nilai etika, disiplin prosedur dan menghargai waktu.
2. Fasilitas adalah adalah fasilitas pelayanan kefarmasian yang dapat berupa apotek, ruang farmasi
klinik, ruang farmasi puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit.
3. Waktu Operasional Fasilitas (WOF) adalah waktu yang menyatakan hari dan jam operasional dari
fasilitas yang bersangkutan.
4. Jadwal Praktik Apoteker (JPA) adalah jadwal yang menyatakan hari dan jam praktik dari apoteker
yang bersangkutan.
5. Siklus Waktu Praktik Apoteker (SWPA) adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk 1 (satu) kali
praktik dari apoteker yang bersangkutan.
Halaman 1 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
(6) Diskritisasi Jadwal Antar Fasilitas.
Apoteker yang memiliki >1 SIPA, harus memiliki cukup waktu untuk beristirahat atau untuk
berpindah/menempuh perjalanan menuju fasilitas berikutnya. Jadwal praktik antar fasilitas
bagi seorang Apoteker harus bersifat diskrit. Jadwal yang berdempetan waktu untuk dua
fasilitas yang berjarak sangat sulit diterima oleh akal sehat.
Halaman 2 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
D. BIAYA PELAYANAN FARMASI (BPF)
Adalah seluruh biaya yang timbul pada suatu pelayanan dan praktik kefarmasian oleh Apoteker
dengan atau tanpa memanfaatkan sediaan farmasi. Biaya pelayanan farmasi terdiri dari 2 (dua)
komponen transaksi, yaitu transaksi profesi dan transaksi ekonomi.
Transaksi Profesi
Transaksi profesi adalah hubungan tertutup dua pihak (timbal balik antara pasien dan apoteker)
dalam pelayanan kefarmasian yang dijalankan oleh Apoteker sesuai standar yang telah ditetapkan.
Transaksi profesi berbentuk jasa pelayanan farmasi (Jasfar). Besarnya jasa pelayanan farmasi
ditentukan oleh Apoteker Penanggungjawab Fasilitas.
Transaksi profesi merupakan bagian dari Biaya Pelayanan Farmasi (BPF) yang dibayarkan oleh
pasien/pengguna jasa, di luar Harga Sediaan (Harsed).
Kecuali dinyatakan lain oleh Apoteker Penanggungjawab Fasilitas, besarnya jasa pelayanan farmasi
diharapkan mengikuti rekomendasi sebagai berikut:
No. Bentuk Jasa Besarnya Keterangan
I. JASA WAJIB
1. Skrining Permintaan Rp 2.500 Tidak tergantung pada
2. Komponding (penyiapan/peracikan) sediaan Rp 5.000 jenis, bentuk sediaan
3. Penyerahan dengan KIE Rp 10.000 maupun indeks terapi
II. JASA TAMBAHAN (Pilihan/kondisional)
4. Konseling Penggunaan Obat (Umum) Rp 20.000
5. Monitoring Efek Samping Obat (Umum) Rp 20.000
6. Visite Efektifitas Penggunaan Obat/EPO (Umum) Rp 20.000 Tergantung pada jenis,
7. Konseling Penggunaan Obat Khusus (tertentu) Rp 25.000 bentuk sediaan maupun
8. Monitoring Efek Samping Obat Khusus (tertentu) Rp 25.000 indeks terapi
9. Visite Efektifitas Penggunaan Obat/EPO (Khusus) Rp 25.000
10. Home Pharmacy Care Fleksibel
Transaksi Ekonomi
Transaksi ekonomi adalah hubungan tertutup dua pihak (timbal balik antara pelanggan dan fasilitas)
yang dirumuskan oleh Apoteker Penanggungjawab dengan memperhatikan komponen-komponen
ekonomi/pembiayaan untuk penyelenggaraan/keberlangsungan pelayanan. Transaksi ekonomi
berbentuk Harga Sediaan farmasi (Harsed).
Transaksi ekonomi merupakan bagian dari Biaya Pelayanan Farmasi (BPF) yang dibayarkan oleh
pelanggan sesuai harga keekonomian Sediaan (Harsed) yang bersangkutan.
Halaman 3 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
II. Imbalan Jasa Praktik (Pilih salah satu)
a. Sistem Murni Menerapkan Penjualan Harga Sediaan (HARSED)
Diterapkan apabila fasilitas murni menjalankan usaha penjualan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta tidak memungut Jasa Kefarmasian dari pasien.
(1) Imbalan jasa praktik diberikan kepada setiap Apoteker yang menjalankan praktik di
fasilitas tersebut (termasuk kepada APF apabila yang bersangkutan juga menjalankan
praktik)
(2) Imbalan jasa praktik diberikan setiap akhir bulan takwin.
(3) Apoteker pelaku praktik memperoleh imbalan jasa praktik minimal sebesar Rp100.000
per Siklus Praktik ditambah 2,5% Omset Penjualan pada siklus yang bersangkutan.
b. Sistem Kombinasi Penjualan Harga Sediaan (HARSED) dan Jasa Farmasi (JASFAR)
Diterapkan apabila fasilitas menjalankan usaha perdagangan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta memungut Jasa Kefarmasian dari pasien.
(1) Imbalan jasa praktik diberikan kepada setiap Apoteker yang menjalankan praktik di
fasilitas tersebut (termasuk kepada APF apabila yang bersangkutan juga menjalankan
praktik).
(2) Imbalan jasa praktik diberikan setiap akhir bulan takwin.
(3) Apoteker pelaku praktik memperoleh imbalan jasa praktik sebesar 10% dari Laba Kotor
Penjualan pada Siklus tersebut, dan
Fasilitas memperoleh bagian sebesar 10% dari Jasa Pelayanan Farmasi yang dijalankan
oleh Apoteker pelaku praktik pada Siklus tersebut.
(4) Nilai setiap unit Jasa Pelayanan Farmasi ditentukan oleh APF bersama Pimpinan
Fasilitas atau Mitra.
(5) Semua pendapatan dari Penjualan Barang/Sediaan maupun Jasa Pelayanan Farmasi
dikelola oleh Apoteker Penanggungjawab Fasilitas.
Halaman 4 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Lampiran1
Bahwa Saya,
Nama Apoteker :
NA IAI :
Bergabung di Cabang :
IDENTITAS FASILITAS
Nama Fasilitas :
Alamat Fasilitas :
Sebagai : Penanggungjawab // Apoteker Praktik (pilih)
JADWAL PRAKTIK
Petunjuk : (1) isilah titik-titik dengan inisial Nama Apoteker Praktik yang ada di tiap siklus;
(2) isilah titik-titik dengan Mencontrengnya untuk Praktik Anda
Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan praktik sesuai Jadwal tersebut di atas secara
konsisten dan bertanggungjawab.
.., .
Yang Menyatakan,
()
Halaman 5 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Lampiran2
Bahwa Saya,
Nama Apoteker :
NA IAI :
Bergabung di Cabang :
JADWAL PRAKTIK
Petunjuk : (1) isilah titik-titik dengan inisial Nama Apoteker Praktik yang ada di tiap siklus;
(2) isilah titik-titik dengan Mencontrengnya untuk Praktik Anda
Siklus-2 1216
PERTAMA
Siklus-3 1621
Siklus-4 2100
Siklus-5 0004
Siklus-6 0408
Siklus-1 0812
DI FASILITAS
Siklus-2 1216
KEDUA
Siklus-3 1621
Siklus-4 2100
Siklus-5 0004
Siklus-6 0408
Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan praktik sesuai Jadwal tersebut di atas secara
konsisten dan bertanggungjawab.
.., .
Yang Menyatakan,
()
Halaman 6 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Lampiran3
Bahwa Saya,
Nama Apoteker :
NA IAI :
Bergabung di Cabang :
JADWAL PRAKTIK
Petunjuk : (1) isilah titik-titik dengan inisial Nama Apoteker Praktik yang ada di tiap siklus;
(2) isilah titik-titik dengan Mencontrengnya untuk Praktik Anda
Siklus-2 1216
PERTAMA
Siklus-3 1621
Siklus-4 2100
Siklus-5 0004
Siklus-6 0408
Siklus-1 0812
DI FASILITAS
Siklus-2 1216
KEDUA
Siklus-3 1621
Siklus-4 2100
Siklus-5 0004
Siklus-6 0408
Siklus-1 0812
DI FASILITAS
Siklus-2 1216
KETIGA
Siklus-3 1621
Siklus-4 2100
Siklus-5 0004
Siklus-6 0408
Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan praktik sesuai Jadwal tersebut di atas secara
konsisten dan bertanggungjawab.
.., .
Yang Menyatakan,
()
Halaman 7 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Lampiran4
SKENARIO PEMBERIAN/PEMBAGIAN IMBALAN APOTEKER
Dengan memperhatikan pertimbangan berbagai hal serta untuk mendukung tanggung jawab
profesi, kami menyepakati untuk memilih Skenario sebagai berikut (pilih salah satu saja !):
1. SKENARIO PEMBERIAN IMBALAN APOTEKER
a. Imbalan Jasa Managemen (khusus bagi APF)
(1) Besarnya imbalan jasa managemen, sebesar: Rp . (minimal 2x UMR di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
(2) Plus THR sebagaimana mestinya.
(3) Tambahan lainnya :
b. Imbalan Jasa Praktik (Pilih salah satu) berlaku pada semua apoteker yang menjalankan praktik
(1) Karena Menerapkan Sistem Murni Penjualan Harga Sediaan (HARSED)
Diterapkan karena fasilitas murni menjalankan usaha penjualan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta tidak memungut Jasa Kefarmasian dari pasien.
Besarnya imbalan jasa praktik, sebesar: Rp (minimal Rp100.000 per
Siklus Praktik)
Ditambah 2,5% Omset Penjualan pada siklus yang bersangkutan.
Dibayarkan setiap akhir bulan takwin.
ATAU
(2) Sistem Kombinasi Penjualan Harga Sediaan (HARSED) dan Jasa Farmasi (JASFAR)
Diterapkan karena fasilitas menjalankan usaha perdagangan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta memungut Jasa Kefarmasian dari pasien.
Memperoleh imbalan jasa praktik sebesar 10% dari Laba Kotor Penjualan pada
Setiap Siklus Praktik, dan
Fasilitas memperoleh bagian sebesar 10% dari Jasa Pelayanan Farmasi yang
dijalankan oleh Apoteker pelaku praktik pada Siklus Praktik.
Nilai setiap unit Jasa Pelayanan Farmasi telah ditentukan oleh APF bersama Pimpinan
Fasilitas atau Mitra.
Imbalan dari Praktik = x 75% Nilai Total
Halaman 8 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Contoh-contoh
LAMPIRAN JADWAL PRAKTIK
&
DAFTAR JASA PELAYANAN FARMASI (JASFAR)
Halaman 9 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Contoh Lampiran1 (untuk diunggah ke APOL serta untuk Dokumen Dinas dan PC)
Bahwa Saya,
Nama Apoteker : Eulis Kurniasih, S. Si., Apt
NA IAI : 23111986032564
Bergabung di Cabang : Kota Depok
IDENTITAS FASILITAS
Nama Fasilitas : Apotek PROFESIONAL (WOF = 13 Jam, Senin s/d Sabtu)
Alamat Fasilitas : Jl. Margonda Raya No. 54 Kota Depok
Sebagai : Penanggungjawab
JADWAL PRAKTIK
Nama-nama Apoteker yang berpraktik di Fasilitas ini selain saya ( ) adalah :
a. Nurul Utami, S. Si., Apt (inisial: NU)
b. Endah Retno Wati, S. Si., Apt (inisial: ERW)
Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan praktik sesuai Jadwal tersebut di atas secara
konsisten dan bertanggungjawab.
.., .
Yang Menyatakan,
()
Halaman 10 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Contoh Lampiran2 (untuk diunggah ke APOL serta untuk Dokumen Dinas dan PC)
Bahwa Saya,
Nama Apoteker : Eulis Kurniasih, S. Si., Apt
NA IAI : 23111986032564
Bergabung di Cabang : Kota Depok
IDENTITAS FASILITAS
Nama Fasilitas : Klinik SAYANG BUNDA (WOF = 13 Jam, Senin s/d Sabtu)
Alamat Fasilitas : Jl. Kartini No. 21 Kota Depok
Sebagai : Apoteker Praktik
JADWAL PRAKTIK
Nama-nama Apoteker yang berpraktik di Fasilitas tersebut selain saya ( ) adalah :
a. Dedi Rahmat Setyanto, S. Si., Apt (inisial: DRS) - APJ
b. Indah Tri Suciati, S. Si., Apt (inisial: ITS)
c. Nurul Utami, S. Si., Apt (inisial: NU)
d. Endah Retno Wati, S. Si., Apt (inisial: ERW)
Dengan Jadwal, sebagai berikut:
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
HARI Waktu
A B C D E F G
Siklus-1 0812 NU NU NU Libur
Siklus-2 1216 NU ERW NU ERW Libur
DI FASILITAS
PERTAMA
()
Halaman 11 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Contoh Lampiran3 (untuk diunggah ke APOL serta untuk Dokumen Dinas dan PC)
Bahwa Saya,
Nama Apoteker : Eulis Kurniasih, S. Si., Apt
NA IAI : 23111986032564
Bergabung di Cabang : Kota Depok
IDENTITAS FASILITAS
Nama Fasilitas : Klinik PERMATA (WOF = 24 Jam, Senin s/d Sabtu)
Alamat Fasilitas : Jl. Terusan Akses UI No. 543 Kota Depok
Sebagai : Apoteker Praktik
JADWAL PRAKTIK
Nama-nama Apoteker yang berpraktik di Fasilitas ini selain saya ( ) adalah :
a. Hermawan Dwi Wicaksono, S. Si., Apt (inisial: HDW) - APJ
b. Dedi Rahmat Setyanto, S. Si., Apt (inisial: DRS) - APJ
c. Indah Tri Suciati, S. Si., Apt (inisial: ITS)
d. Nurul Utami, S. Si., Apt (inisial: NU)
e. Endah Retno Wati, S. Si., Apt (inisial: ERW)
f. Kartika Yuli Fitriani, S. Si., Apt (inisial: KYF)
g. Budi Prasmanto, S. Si., Apt (inisial: BP)
Sebagai berikut:
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
HARI Waktu
A B C D E F G
Siklus-1 0812 NU NU NU Libur
Siklus-2 1216 NU ERW NU ERW Libur
DI FASILITAS
PERTAMA
Halaman 12 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Lampiran4 (untuk diunggah ke APOL)
SKENARIO PEMBERIAN/PEMBAGIAN IMBALAN APOTEKER
Dengan memperhatikan pertimbangan berbagai hal serta untuk mendukung tanggung jawab
profesi, kami menyepakati untuk memilih Skenario sebagai berikut (pilih salah satu saja !):
1. SKENARIO PEMBERIAN IMBALAN APOTEKER
a. Imbalan Jasa Managemen (khusus bagi APF)
(1) Besarnya imbalan jasa managemen, sebesar: Rp ..
(2) Plus THR sebagaimana mestinya.
(3) Tambahan lainnya :
b. Imbalan Jasa Praktik (Pilih salah satu) berlaku pada semua apoteker yang menjalankan praktik
(1) Karena Menerapkan Sistem Murni Penjualan Harga Sediaan (HARSED)
Diterapkan karena fasilitas murni menjalankan usaha penjualan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta tidak memungut Jasa Kefarmasian dari pasien.
Besarnya imbalan jasa praktik, sebesar: Rp (minimal Rp100.000 per
Siklus Praktik)
Ditambah 2,5% Omset Penjualan pada siklus yang bersangkutan.
Dibayarkan setiap akhir bulan takwin.
ATAU
(2) Sistem Kombinasi Penjualan Harga Sediaan (HARSED) dan Jasa Farmasi (JASFAR)
Diterapkan karena fasilitas menjalankan usaha perdagangan atas barang/sediaan
sebagaimana lazimnya serta memungut Jasa Kefarmasian dari pasien (sebagaimana
dalam Sub Lampiran)
Memperoleh imbalan jasa praktik sebesar .. % dari Laba Kotor Penjualan pada
Setiap Siklus Praktik, dan
Fasilitas memperoleh bagian sebesar .. % dari Jasa Pelayanan Farmasi yang
dijalankan oleh Apoteker pelaku praktik pada Siklus Praktik.
Nilai setiap unit Jasa Pelayanan Farmasi telah ditentukan oleh APF bersama Pimpinan
Fasilitas atau Mitra.
ATAU
2. SKENARIO PEMBAGIAN KEUNTUNGAN BERSAMA
(1) Pembagian Keuntungan (tiap bulan) antara Pihak APF dan Pihak Pimpinan Fasilitas/Mitra:
APF mendapat bagian sebesar ()% dari Laba Kotor Pendapatan Penjualan
Sediaan/HJA (HARSED) untuk dikelola dan untuk dibagi bersama (seluruh) Apoteker
Pelaku Praktik.
Fasilitas/Mitra mendapat bagian sebesar ()% dari Nilai Jasa Farmasi (JASFAR)
(2) Dari Pembagian Laba Kotor dan Sisa Nilai Jasa Farmasi, APF mengatur Pendapatan atas
dirinya dan Apoteker Pelaku Praktik, sebagai berikut:
Sebagai APF, mendapatkan bagian sebesar 25% dari Nilai Total (HARSED + JASFAR)
sebagai Imbalan Managemen.
Sebagai Apoteker Praktik dan bersama Apoteker Praktik lainnya, sisa dari (a) dibagi
berdasarkan waktu praktik sebagai Imbalan Praktik, sbb:
Imbalan dari Praktik = x 75% Nilai Total
Halaman 13 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
Sub Lampiran4
Untuk itu:
(1) Meminta kepada seluruh Apoteker Praktik untuk selalu memperhatikan mekanisme
standar pelayanan farmasi klinis dengan atau tanpa bantuan tenaga teknis.
(2) Hal-hal lain yang bersifat pengembangan dan atau di luar ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperoleh persetujuan tertulis dari saya selaku
Penanggungjawab Fasilitas.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Apoteker Penanggungjawab,
()
No. SIPA: ..
Halaman 14 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016
MEKANISME STANDAR PELAYANAN FARMASI KLINIS
DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI PMK30, 35 & 58
Halaman 15 dari 15
Dokumen PD IAI Jawa Barat 2016