Anda di halaman 1dari 2

Unemployment (Pengangguran)

Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang mempengaruhi manusia secara


langsung dan merupakan masalah yang paling berat. Para ekonom mempelajari pengangguran
untuk mengidentifikasi penyebab dan untuk membantu memperbaiki kebijakan public yang
mempengaruhi pengangguran. Sebagian dari kebijakan tersebut, seperti program pelatihan-kerja,
membantu orang dalam mendapatkan pekerjaan. Kebijakan lain, seperti asuransi pengangguran,
membantu mengurangi kesulitan yang dialami para pengangguran. Tetapi kebijakan lainnya
tetap mempengaruhi munculnya pengangguran secara tidak sengaja. Undang-undang yang
menetapkan upah minimum yang tinggi, misalnya cenderung akan meningkatkan pengangguran
dikalangan angkatan kerja yang kurang terdidik dan kurang berpengalaman.

Tingkat pengangguran alamiah bias dipandang sebagai tingkat pengangguran yang


mempengaruhi gravitasi perekonomian dalam jangka panjang, dengan adanya
ketidaksempurnaan pasar tenaga kerja yang menyulitkan pekerja dari proses perolehan dengan
segera. Terdapat model dinamika angkatan kerja yang menunjukkan hal factor-faktor penentu
tingkat pengangguran alamiah.

L=E+U

Keterangan :
L = Angkatan Kerja,
E = Jumlah Orang yang bekerja
U = Jumlah Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah U/L

Gambar 1.
Pemutusan Kerja (S)

Orang Yang Bekerja Pengangguran

Perolehan Kerja (f)

Transisi antara menjadi pekerja atau penganggur dalam setiap periode, bagian s dari orang-orang
yang bekerja kehilangan pekerjaan mereka, dan bagian f dari para penganggur memperoleh
pekerjaan. Tingkat pemutusan kerja dan perolehan kerja menentukan tingkat pengangguran.
Persamaan akhir dapat ditulis sebagai berikut:

1
=
1 + /

Model tingkat pengangguran alamiah ini memiliki implikasi yang jelas tetpai penting
bagi kebijakan publik. Semua kebijakan yang bertujuan menurunkan tingkat pengangguran
alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja atau meningkatkan tingkat perolehan
pekerjaan.

Pencarian Kerja dan Pengangguran Friksional


Pada model equilibrium pasar tenaga kerja agregat mengasumsikan bahwa seluruh
pekerja dan pekerjaan adalah identic, sehingga seluruh pekerja dianggap cocok untuk seluruh
pekerjaan. Namun, pada kenyataannya para pekerja mempunyai preferensi serta kemampuan
yang berbeda, dan pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda. Sementara arus, informasi
tentang calon karyawan dan lowongan kerja tidak sempurna, mobilitas geografis pekerja tidak
instan. Mencari pekerjaan yang tepat membutuhkan waktu serta usaha dan cenderung
mengurangi tingkat perolehan kerja. Setiap pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang
berbeda dan upah yang berbeda. Pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan
orang untuk mencari pekerjaan disebut pengangguran friksional (frictional unemployment).
Pengangguran friksional tidak bias dielakkan dalam perekonomian yang sedang berubah.
Para ekonom menyebutkan perubahan komposisi permintaan antarindustri atau wilayah sebagai
pergeseran sektoral. Pergeseran sektoral selalu terjadi dank arena diperlukan waktu bagi para
pekerja untuk beralih kepekerjaan lain, maka hal ini akan selalu menyebabkan terjadinya
pengangguran friksional.

Kebijakan Publik dan Pengangguran Friksional


Banyak kebijakan public berusaha menurunkan tingkat pengangguran alamiah dengan
mengurangi pengangguran friksional. Namun disisi lain program pemerintah lainnya secara tidak
sengaja meningkatkan pengangguran friksional. Salah satu contohnya adalah asuransi
pengangguran. Menurut program ini, para penganggur bias mengambil sebagian upah dari
mereka selama periode tertentu setelah mereka kehilangan pekerjaan. Dengan mengurangi
kesulitan ekonomi para pengangguran, asuransi pengangguran meningkatkan jumlah
pengangguran friksional dan meningkatkan tingkat pengangguran alamiah.
Ada beberapa alasan meningkatnya jumlah pengangguran friksional dan alamiah yaitu,
para pengangguran yang menerima tunjangan asuransi-pengangguran menjadi berkurang
tekanannya dalam mencari pekerjaan baru dan cenderung menolak tawaran pekerjaan yang tidak
menarik, perubahan perilaku ini mengurnagi tingkat perolehan pekerjaan, para pekerja tahu
bahwa pendapatan mereka dilindungi oleh asuransi pengangguran maka mereka kurang suka
mencari pekerjaan dengan prospek yang stabil dan tidak terlalu peduli pada jaminan keamaan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai