Revisi Ulis
Revisi Ulis
PENDAHULUAN
1
2
pelayanan yang setara dengan perawatan kelas III. RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie hanya menyediakan 61 tempat tidur inap, lebih sedikit dibanding rumah
sakit lain yang tersedia rata-rata 90 tempat tidur rawat inap.
Berdasarkan studi pendahuluan yang saya lakukan, beberapa pasien yang
pernah menjalani rawat inap di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
mengungkapkan rasa kurang puas dengan fasilitas yang mereka terima selama proses
pengobatan. Hal ini karena semua pasien dengan berbagai jenis penyakit berkumpul Commented [A3]: Kok berkumpul y? Cari kalimat yang lain
dalam satu ruangan, dan hanya tersedia tirai sebagai pembatas dengan pasien
3
hubungan tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap mutu pelayanan BPJS dengan
metode ServeQual. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan BPJS Dengan
Metode ServeQual Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Pontianak.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan pasien
rawat inap terhadap mutu pelayanan BPJS di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pontianak.
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui karakteristik pasien meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan
dan pekerjaan.
2. Mengetahui tingkat kepuasan pasien dinilai dari 5 dimensi yang terdiri dari
tangibles, reability, responsivness, assurance, dan emphaty diRSUD Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Pontianak.
4
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti agar dapat menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman dalammelaksanakan suatu penelitian. Selain itu dapat
mengetahui lebih jelas tentang program pemerintah yaitu BPJS Kesehatan.
1.4.2. Bagi Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menjadi
wacana untuk meneruskan penelitian-penelitian selanjutnyamengenaiBPJS
Kesehatan.
1.4.3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkandapat menambah wawasan mengenai hubungan
kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan BPJS.
1.4.4. Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana pengembangan keilmuan di
bidang kedokteran, serta masukan bagi institusi kesehatan untuk memberikan
pelayanan yang lebih optimal.
1.4.5. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi
masyarakat untuk mengetahui kualitas pelayanan rumah sakit yang bekerja sama
BPJS Kesehatan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Penjelasan makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah sebagai berikut di
bawah ini :
1. Bermutu mengandung makna bahwa, pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan RSUD Kota Pontianak sesuai dengan SPM dan SOP serta
memperhatikan kode etik dan profesionalisme sehingga, dapat memberikan
kepuasan kepada pengguna rumah sakit.
2. Efisien dalam pelayanan bermakna bahwa, dalam memberikan pelayanan
kesehatan harus sesuai standard, tepat dan cermat, berdaya guna dan berhasil
guna. Dari perspektif rumah sakit pelayanan yang diberikan tidak terjadi
pemborosan sumber daya, sedangkan dari perspektif pelanggan, diharapkan
pelayanan bermutu, professional, cepat, aman, nyaman, biaya murah dan
memuaskan.
3. Terjangkau mengandung makna bahwa, pelayanan kesehatan yang
disediakan RSUD Kota Pontianak mengutamakan tarif yang sesuai dengan
kemampuan dan daya beli masyarakat dari semua lapisan.
4. Tidak membedakan kelas, mengandung makna bahwa, di RSUD Kota
Pontianak tarif jasa sarana dan jasa pelayanan untuk rawat inap, tindakan
medik, penunjang medik dan non medik disamakan untuk semua pasien,
sedangkan yang dibedakan adalah akomodasi ruang perawatan.
b. Misi
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, maka misi RSUD Kota Pontianak
adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan kualitas pelayanan rumah sakit yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
2. Mewujudkan pemenuhan standar pelayanan Rumah Sakit sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan berintegritas
tinggi dengan dukungan sarana dan prasarana perkantoran yang memadai.
13
Penjelasan dari makna yang terkandung dalam misi tersebut adalah sebagai berikut :
Mewujudkan kualitas pelayanan rumah sakit yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan. Pelayanan berorientasi pada kepuasan pelanggan mempunyai makna
sebagai berikut :
1. Lebih peka mengetahui kebutuhan pengguna RS
a. Memenuhi kebutuhan pengguna RS
b. Kompetitif
c. Inovasi pelayanan
d. Memenuhi kepuasan semua pihak
e. Memperlakukan pasien sebagai manusia seutuhnya (Bio-Psiko-Sosio-Kulturo-
Religio) diperlakukan dengan sopan santun, kasih sayang dan penuh
perhatian.
f. Pelayanan aman yaitu pelayanan yang meminimalkan terjadinya 5D pada
pasien (Death, Diseases, Disability, Discomfort dan Dissatisfcation) dan aman
bagi petugas / provider.
g. Pelayanan yang informatif, yaitu pelayanan yang dapat dipahami dan
dimengerti oleh pengguna RS.
h. Memperhatikan aspek sosial, mengandung arti bahwa, mutu pelayanan yang
diberikan tidak membedakan tingkat sosial ekonomi pengguna RS.
c. Motto
Kepuasan Anda adalah Prioritas Kami
Pemberian Resep
15
Keloket Apotek
Kasir
5. Produk Pelayanan
(Anamnesa, Resep, SKS, SKD, Rujukan ke dalam
atau ke luar rumah sakit)
5. Produk Pelayanan
(Diagnosis,Resep, SKS, SKD, Rujukan, keatas,
Pasien sembuh/membaik/ meningga)
2.2.4. Pelayanan
a. Instalasi Rawat Jalan
Setiap pasien yang datang ke rumah sakit disediakan layanan rawat jalan
medik spesialis/sub spesialis. Pelayanan rawat jalan terdiri dari klinik gigi dan
penyakit mulut, penyakit dalam, klinik fisioterapi, klinik penyakit mata, klinik THT-
KL (telinga hidung tenggorokan kepala leher), klinik penyakit saraf, klinik bedah,
klinik penyakit anak.
18
Bagi pasien yang masuk ke rumah sakit untuk rawat inap harus melalui
Instalasi Gawat Darurat (IGD), baik yang berasal dari poliklinik rumah sakit
maupun dari luar rumah sakit.
Pasien rawat inap yang berasal dari poliklinik rumah sakit tidak dikenakan
biaya pemeriksaan dan biaya administrasi
Menyerahkan persyaratan yang diperlukan oleh bagian pendaftaran rawat inap
rumah sakit sesuai dengan kriteria pembayaran, antara lain :
1. Surat pengantar dari perusahaan (yang bekerjasama dengan Rumah Sakit)
2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk
3. Foto copy Kartu Keluarga
4. Surat Keterangan Tidak Mampu yang diketahui oleh Camat
5. Surat Keterangan Lahir
6. Fotocopy Kartu Askes
7. Foto copy Kartu Jamkesmas
8. Dan lain-lain
Setiap pasien yang masuk ke rumah sakit untuk rawat inap wajib memiliki
orang atau pihak yang menjamin pembayaran biaya perawatan.
Setiap pasien atau penjaminnya berhak mengajukan permintaan di kelas
perawatan, sesuai dengan kemampuan keuangan dan sesuai dengan ruang
perawatan yang tersedia.
Bagi pasien yang menurut pendapat dokter yang memeriksa pasien tersebut,
menderita penyakit menular tertentu, tempat perawatannya akan ditentukan
secara khusus.
Pasien yang dibiayai/ditanggung oleh penjamin ditempatkan pada kelas
perawatan yang sesuai dengan jaminannya.
Pemilihan kelas rawat inap yang tidak sesuai dengan ketentuan penjamin,
selisih biaya menjadi tanggung jawab pasien yang bersangkutan.
Tarif Akomodasi di Ruang Intensif (ICU, PICU) dipersamakan dengan Ruang
Rawat Inap Kelas II (dua)
19
2.3. Kepuasan
2.3.1. Definisi Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk dengan harapannya.28, 29, 30,
31Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan
dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang rendah akan
berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas
fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan
berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke
waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang
diberikan.32
Menurut Tjiptono menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya.Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif.Tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang
mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap keluhan
20
2.4. Pelayanan
2.4.1. Definisi Pelayanan
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata pengguna jasa.35Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
22
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.29,35Menurut Gronroos (dalam
Tjiptono), menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas
serangkaian aktivitas intangible yang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada
interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang,
dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.9, 30
2.5. Mutu
2.5.1. Definisi Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kesempurnaan dari produk jasa dengan
mematuhi standar yang telah ditetapkan.31, 38Pendapat lain datang dari
Fitzsimmonsyang mengemukakan mutu adalah seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan bagi pelanggan atas layanan yang mereka terima, sehingga
pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode
etik profesi.36 Mutu layanan kesehatan dapat juga ditinjau dari tiga perspektif yaitu
dari perspektif pasien (consumer), perspektif pemberi pelayanan kesehatan (provider)
dan perspektif pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Pendekatan dalam kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan
adalahmodel kualitas dengan metode ServeQual (Service Quality) yang
dikembangkan oleh Parasuraman,dalam serangkaian penelitian mereka terhadap enam
sektor jasa, reparasi, peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan
telepon jarak jauh, perbankan ritel, dan pialang sekuritas. ServQual (Service Quality)
dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas
pelayanan yang nyata mereka terima(perceived service) dengan pelayanan yang
sesungguhnya diharapkan atau diinginkan(expected service).39
yang dihadapi oleh pasien. Diantaranya adalah mudah diakses, tidak lama
menunggu, dan bersedia mendengar keluh kesah pasien.33, 37
Indikator yang dijadikan pernyataan tentang kualitas pelayanan variabel
responsiveness / daya tanggap terdiri dari 2 pertanyaan sebagai berikut:
a. Kesiagaan petugas kesehatan untuk membantu pasien.
b. Petugas mengerti kebutuhan pasien.
4. Variabel Assurance / jaminan adalah kepercayaan pasien terhadap jaminan
kesembuhan dan keamanan sehingga akibat pelayanan yang diberikan termasuk
pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Aspek ini
juga mencakup kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh petugas,
bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan.Assurance / jaminan mencakup
pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staf bebas dari bahaya, resiko atau keraguraguan.33, 37
Indikator yang dijadikan pertanyaan tentang kualitas pelayanan variabel
Assurance / Jaminan terdiri dari 5 pernyataan sebagai berikut:
a. Kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit.
b. Keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja.
c. Pelayanan yang sopan dan ramah.
d. Adanya jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan.
e. Ruang tunggu yang kurang nyaman.
5. Variabel Emphaty / empati merupakan kemampuan para dokter dan perawat untuk
memberikan pelayanan secara individu, memberikan bantuan dan perhatian
khusus kepada pasien dan tanggung jawab pasien atas kenyaman dan keamanan
dan keinginan dokter dan perawat untuk membantu para pasien dan memberikan
pelayanan dengan tanggap meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan klien yang terwujud dalam
penuh perhatian terhadap setiap pasien.Emphaty / empati meliputi kemudahan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan
memahami kebutuhan pelanggan.33, 37
Indikator yang dijadikan pernyataan tentang kualitas pelayanan variabel Emphaty
/ empati terdiri dari 4 pernyataan sebagai berikut:
25
BPJS 3 Azas
1. Kemanusiaan
2. Manfaat
Kesehatan Ketenagakerjaan 3. Keadilan sosial
bagi seluruh
rakyat Indonesia
Rawat Inap Rawat Jalan
5 Program
1. Jaminan
Pasien Kesehatan
2. Jaminan
RSUD Sultan Syarif Kecelakaan Kerja
Mohamad Alkadrie Mutu Pelayanan 3. Jaminan Hari Tua
4. Jaminan Pensisun
Pontianak
5. Jaminan
Metode ServeQual Kematian
9 Prinsip
1. Kegotong-
royongan
2. Nirlaba
Tangible Reability Responsiveness Assurance Emphaty 3. Keterbukaan
4. Kehati-hatian
5. Akuntabilitas
6. Portabilitas
7. Kepesertaan
Tingkat Kepuasan wajib
8. Dana amanat
9. Hasil
pengelolaan dana
digunakan
seluruhnya untuk
pengembangan
program dan
sebesar-besarnya
untuk
kepentingan
Gambar 2.1. Kerangka Teori
peserta
Keterangan :
= Diteliti
Kenyamanan
Informasi
Hardinna Sosila Wati et al, 2012
Akses
Kompetensi
Teknis
Tangible
RSUD Sultan Syarif
Reability Rosita Seragih et al, 2012
Mutu
Mohamad Alkadrie
Responsivness Pelayanan
Pontianak Assurance
Emphaty
Tingkat
Kepuasaan Tangible
Reability
Responsivness
Assurance
Emphaty
Kepedulian
Mustika Rinda Ningrum, 2014
Kolaborasi
Empati
Kesopanan
Ketulusan
Keterangan :
: Variabel bebas
: Variabel terikat
30
2.11. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengolahan data
Presentasi Skripsi
31
32
2
(Z2PQ+ ZP1Q1++P2Q2)
2
(P1-P2)
2
(1,962x0,78x0,22+ 0,840,88x0,12+0,68x0,32)
2
(0,88-0,68)
67 sampel
Jadi total sampel minimal yang dibutuhkan adalah 67 orang.
Keterangan:
Z = deviat baku alfa
Z = deviat baku beta
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
P1 = proporsi pada kelompok yang merupakan judgment peneliti
P1- P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
= standar deviasi
3.2.3.2.Kriteria Eksklusi
Peserta yang tidak bersedia menjadi responden selama proses penelitian. Commented [A6]: Tambahkan lagi ekslusinya
33
3.4. Definisi Operasional Commented [A7]: Tolong perhatikan ukuran fontnya... TIDAK
TERBACA
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur Skala
Variabel independen : 1. Bukti fisik (Tangibles), yang meliputi penampilan Kuisioner Ordinal
Kualitas pelayanan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan, kebersihan,
kerapihan, kenyamanan ruangan, danpenampilan
petugas.31, 36, 42
2. Kehandalan(Reliability),yaitu kemampuan untuk Kuisioner Ordinal
memberikan pelayanan yang tepat atau akurat dan
kemampuan memberikan pelayanan sesuai dengan
yang dijanjikan. 31, 36, 42
3. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu kesediaan Kuisioner Ordinal
untuk membantupelanggan, respon dan memberikan
pelayanan yang cepat yang meliputi kecepatan
karyawan dalam menangani keluhan pelanggan serta
kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan.31,
36,42
Variabel dependen: Ungkapan perasaan puas atau tidak puas pasien Kuisioner Ordinal
tingkat kepuasan pasien terhadap persepsi mutu pelayanan selama dirawat di
ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.
35
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang
berhubungan atau berkorelasi, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat
dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data yaitu ordinal.Uji statistik
yang digunakan adalah uji Chi-Square, tetapi apabila uji Chi-Square tidak
memenuhi syarat digunakan uji Fisher.
Penyajian Hasil
Daftar Pustaka
29
38
23. Wahid S. Kesehatan sebagai hak asasi manusia. Seminar dan Lokakarya
Kesehatan dan hak asasi manusia, Jakarta: 19-20 Maret; 2003.
24. Universal Declaration of Human Right, 1948. [diunduh 10 November 2014].
Available from :www.unhchr.ch/udhr/index.htm.
25. WHO. Human rights, health and poverty reduction strategies. Health and
human rights publication series;Issue No 5, April; 2005.
26. Panduan Pelayanan Kesehatan. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan.
Jakarta; 2013.
27. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Edisi Revisi V. 2010.h. 133-157.
28. Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. http://www.depkes.go.id.
29. Kotler, Philip, dan Kevin, L. K. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Ke-13,
terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta:. Penerbit Erlangga; 2009.
30. Tjiptono, F. Manajemen Jasa. Edisi Ke-2. Jakarta: Penerbit Andi; 2006. h.
176.
31. Muninjaya A.A. Gde. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.h. 1-22.
32. Nursalam. Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam praktek keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika; 2011.
33. Tjiptono, F dan Gregorius C. Service, Quality, & Satification. Edisi Ke-2.
Yogyakarta: Penerbit Andi; 2007. h. 130.
34. Asmuji. Manajemen Keperawatan. Cetakan ke II. Edisi dua belas. Ar-Ruzz
Media. Yogjakarta; 2013. h. 188.
35. Laksana, F. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga belas. Yogyakarta: Graha
Ilmu;2008.
36. Fitzsimmons, James A dan Mona J. Fitzsimmons. Service Management for
Competitive Advantage. Management and Organization Serier. Singapore.
McGraw-Hill International Editions; 1994.
37. Parasuraman, A. Zeithaml, Valerie A and Malholtra, A. SERVEQUAL: A
Multiple Item Scale For Electronic Service Quality.Journal of Service
Research.Vol: 7, No.X; 2005.
40
Lampiran 1
LEMBAR INFORMASI
41
Peneliti,
Ullis Marwadhani
I11111046
Lampiran 2
42
1. Saya telah mengerti tentang tujuan, manfaat, prosedur, risiko serta hak saya
sebagai responden dari penelitian ini seperti yang telah disampaikan oleh
peneliti secara lisan dan tulisan yang tercantum dalam lembar sebelumnya.
2. Dengan ini saya menyatakan (bersedia/tidak bersedia*) tanpa paksaan untuk
ikut serta menjadi salah satu subyek penelitian yang berjudul Hubungan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan BPJS
Dengan Metode ServeQual Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.
Pontianak,..2015
(Ullis Marwadhani) ()
NIM I11111046
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
,,,,
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang Hubungan Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan BPJS Dengan Metode ServeQual Di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. Hasil penelitian ini akan
digunakan dalam penyusunan skripsi bagi peneliti dan dapat memberikan masukan bagi institusi
kesehatan untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal.
Nomor responden : .
Nama : ............
Jenis kelamin* : laki-laki perempuan
Usia : tahun
Tingkat Pendidikan : SD SMP SLTA
Perguruan Tinggi Tidak Ada
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pegawai Negeri Wiraswasta