Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. :SOP/MJ/VII/FARM
Dokumen ASI/I
/ 2016
SOP :0
No. Revisi
Tanggal 01 Agustus 2016
Terbit
Halaman : 1 dari 3
UPTD Puskesmas
Patek
Pengertian Pembuaran puyer adalah pembuatan sediaan obat dalam bentuk sediaan
serbuk bagi yang terdiri dari campuran obat yang homogen dalam bentuk
kering
Tujuan Sebagai pedoman didalam membuat puyer agar racikan obat dapat homogen
Kebijakan Pembuatan puyer harus mengikuti prosedur yang tertuang dalam standar
prosedur operasional
Referensi Farmasi, Medicinus FK UNPAD, 1997.
Prosedur A. Dengan alat Mortir Stamper
1. Menyiapkan alat (mortir, stamper, sudep dan kertas puyer)
2. Sebelum digunakan mortir, stampel dan sudep disterilkan dengan
alkohol, kemudian dikeringkan dengan tisu bersih
3. Menyiapkan obat yang digunakan dibuat puyer sesuai dengan resep
terlampir
4. Masukkan obat ke dalam mortir, ditumbuk dan dihaluskan sampai
terlihat homogen
5. Membagikan obat ke dalam kertas puyer dengan mengunakan sudep/
kertas puyer sesuai dengan jumlah yang tertera dalam resep sampai
terlihat sama rata tiap kertas puyer
6. Membungkus kertas puyer dengan rapi
7. Memasukkan obat yang telah dibungkus ke dalam plastik dan diberi
etiket
8. Membersihkan kembali stampel, mortir, dan sudep setelah selesai
membuat puyer dengan alkohol dan mengeringkan dengan tisu
bersih.
Halaman : 1 dari 3
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 1
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 1
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 1
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 1
UPTD Puskesmas
Patek
Alat kesehatan
C. Petugas sub unit pelayanan, melaksanakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan obat dengan mengunakan buku
permintaan, penerimaan dan pengeluaran obat di sup unit
pelayanan. Pencatatan permintaan dan penerimaan dilakukan
sebulan sekali sesuai jadual. Pencatatan pengeluaran obat
dilakukan setiap pengunaan obat.
D. Petugas pustu melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan obat dengan mengunakan LPLPO pustu/Sub pustu
yang dilakukan sebulan sekali sesuai jadwal
Unit terkait Unit farmasi
KEWASPADAAN UNIVERSAl
No. :SOP/MJ/VII/FARM
Dokumen ASI/I
/ 2016
SOP :0
No. Revisi
Tanggal 01 Agustus 2016
Terbit
Halaman : 1 dari 3
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 3
UPTD Puskesmas
Patek
Pengertian Pencatatan dan pelaporan adalah merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan obat dan bahan medis habis pakai secara tertib.
Tujuan Sebagai pedoman didalam pencatatan dan pelaporan obat.
Kebijakan SK Kepala puskesmas Mantrijeron Nomor 017 Tahun 2015 tentang peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat.
Referensi Peraturan menteri kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas.
Prosedur A. Prosedur pencatatan dan pelaporan obat dilakukan untuk sub unit yang
terkait dengan sub unit farmasi.
B. Unit farmasi melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan obat antara
lain:
1. Petugas membuat kartu stok untuk setiap item obat gudang obat
puskesmas.
2. Petugas meletakkan kartu stok tersebut di rak, berdekatan dengan obat
3. Petugas mencatat stok terakhir sertiap keluar masuk obat
Mencatat pemeriksaan semua item obat dari UPT farmasi dan
alat kesehatan
Mencatat pengeluaran semua item obat ke apotek, sub unit, dan
Pustu
4. Petugas memasukkan data mengunakan obat ke sistem informasi
puskesmas
5. Petuas menghitung stok obat setiap bulan
Memeriksa apakah informasi pada kartu stok benar
Menghitung jumlah fisit obat
6. petugas farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan, antara
lain :
petugas mencatat jumlah pengeluaran setiap jenis obat dari
kamar obat/kamar suntik pada buku pengeluaran obat.
Jumlahkan pengeluaran yang terjadi disetiap bulan
setiap awal bulan puskesmas menyiapkan dan laporan obat
dengan mengunakan format LPLPO/LB 2 untuk diarahkan
kepada kepala puskesmas. Laporan LPLPO/LB 2 dibuat setiap
bulan, waloupun mungkin dibulan tersebut tidak ada permintaan
obat
petugas melakukan pengisian resep yang diterima selama satu
bulan pada kolom yang tersedia dibagian garis bawah dari
LPLPO/LB 2 yang dikelompokkan dalam resep umum/bayar,
BPJS dan tidak bayar
petugas melaporkan hasil pengisian LPLPO/LB 2 pada kepala
puskesmas untuk diteliti dan tanda tagani untuk selanjutnya di
serahkan kepada UPT farmasi
PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT DI
RUMAH
No. :SOP/MJ/VII/FARM
Dokumen ASI/I
/ 2016
SOP :0
No. Revisi
Tanggal 01 Agustus 2016
Terbit
Halaman : 1 dari 2
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman :1
UPTD Puskesmas
Patek
Halaman : 1 dari 1
UPTD Puskesmas
Patek
Pengertian Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai merupakan kegiatan
pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap
terkamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas farmasi dalam melakukan
penyimpanan obat
Kebijakan SK kepala puskesmas
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
pelayan kefarmasian di puskesmas
Prosedur 1. Petugas memastikan tempat penyimpanan obat kering, tidak
lembab, dan terhindar dari cahaya matahari langsung.
2. Petugas memastikan ruangan yang digunakan untuk
penyimpanan mempuyai pintu yang dilengkapi kunci
3. Petugas mengatur penyimpanan obat berdasarkan secara
alphabetis dengan sistem penataan first in first in first out
(FIFO) dan first expired first out (FEFO)
4. Petugas menuliskan bulan dan tahun kadaluarsa pada lebel
luar obat
5. Petugas menuliskan mutasi penerimaan dan pengeluaran obat
pada kartu stok
6. Petugas menggunakan obat dengan sistem FIFO-FEFO
Unit terkait Farmasi