Anda di halaman 1dari 16

PT.

TELKOM AKSES MALANG


JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. Arsitektur dan Topologi FTTx

Modus Aplikasi Jaringan FTTX Jaringan kabel lokal fiber Optik (Fiber to
The X) paling sedikitnya terdapat 2 perangkat aktif (Opto Elektrik) yang dipasang
di Central Office dan yang satu lagi dipasang di dekat dan atau di lokasi pelanggan.
Berdasarkan lokasi penempatan perangkat aktif yang dipasang didekat dan atau
dilokasi pelanggan maka terdapat beberapa Konfigurasi sebagai berikut ;

1. Fiber To The Building


TKO terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang
telekomunikasi di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal
pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indor atau
IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung pada
jaringan kabel tembaga.
2. Fiber To The Zone
TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, biasanya berupa
kabinet yang ditempatkan di pinggir jalan sebagai mana biasanya RK,
terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga
hingga beberapa kilometer, FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti
RK.
3. Fiber To The Curb
TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet,
diatas tiang maupun di Manhole, terminal pelanggan dihubungkan dengan
TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat
dianalogikan sebagai pengganti Titik Pembagi.

4. Fiber To The Home

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan


dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga
beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti
Terminal Blok ( TB ).
5. Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal equipment
system GSM/CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga
Indoor hingga beberapa meter saja
Jaringan kabel FO yang mencatu Tower sbb:
Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan.
Kabel FO Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota.
Sehingga FTTT bisa dianalogikan sebagai pengganti ODP (FTTC) atau TB
(FTTH).

1 Arsitektur dan topologi FTTX


3.2. Elemen dan Network FTTH

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

Secara umum jaringan FTTH/B dapat dibagi menjadi 4 Segmen catuan kabel
selain perangkap Aktif seperti OLT dan ONU/ONT, yaitu sebagai berikut ;
1.Segmen A : Catuan kabel Feeder.
2.Segmen B : Catuan kabel Distribusi.
3.Segmen C : Catuan kabel Penanggal / Drop.
4.Segmen D : Catuan kabel Rumah/ Gedung.

3.3. ODC

ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO bisa di
lapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam ruangan/di MDF Gedung HRB (Indoor),
yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi
b. Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi beberapa
kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk flesibilitas.
c. Tempat Spliter.
d. Tempat penyambungan.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.4. Passive Splitter

Passive Splitter (PS) adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk
membagi informasi sinyal optic ( gelombang cahaya ), kapasitas distribusi dari
Passive Splitter bermacam-macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, dan 1:64.
Spesifikasi teknis merefer ( STEL-L -047- 2008 Ver1)

Juga ada yang inputnya 2 seperti 2:16 dan 2:32

Direkomendasikan digunakan di Telkom sampai 1:32 secara total, Aplikasinya :

1. One stage 1:32

2. Two Stage 1:4 dan 1:8

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

Persyaratan Passive Splitter

Perlu diperhatikan dalam menggunakan splitter, mengingat redaman dari


splitter cukup besar, maka perlu perhitungan Loss Link Budget.

Redaman dari masing-masing Spliter dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;

3.5. Optical Distribution Point (ODP)

ODP juga merupakan suatu perangkat pasif yang di-Instalasi diluar STO,
bisa dilapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam ruangan (Indoor), didalam gedung
HRB, yang mempunyai fungsi sebagai berikut ;

1. Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik tambat awal /pangkal
kabel drop.

2. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran kabel drop.

3. Tempat Splitter (planar splitter).

4. Tempat penyambungan kabel distrinusi dan tempat terminasi kabel drop.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.5.1. Tipe dan Jenis ODP

Ditinjau dari lokasi atau tempat pemasangannya ODP dapat di bagi menjadi 3 jenis,
yaitu ;

1. ODP Wall/ On Pole, ODP jenis ini dipasang di dinding atau juga bisa
dipasang diatas tiang yang tentunya pada instalasi kabel drop atas tanah
(aerial).

2. ODP Pedestal, jenis ODP ini diinstalasi diatas permukaan tanah, dan ODP ini
digunakan untuk instalasi kabel drop bawah tanah dengan pelindung pipa pvc
2 cm.

3. ODP Closure, jenis ODP ini sangat fleksibel bisa dipasang didekat tiang,
bahkan bisa juga dipasang diantara dua tiang ( pada kabel distribusi aerial ).

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.6. Drop Core

Kabel drop ini berfungsi meneruskan sinyal optic dari ODP ke rumah-rumah
pelanggan, tipe kabel drop yang digunakan adalah tipe G.657 hal ini dimaksudkan
untuk menanggulangi lokasi dimana Instalasinya banyak belokanbelokan, sehingga
harus menggunakan type core optik yang tidak sensitif terhadap tekukan (insensitive
bending), kapasitas kabel ini drop pada umumnya 1, 2, dan 4 core.

Untuk letak lokasi instalasinya kabel drop ada 3 macam yaitu ;

1. Kabel drop untuk instalasi dengan pelindung pipa HH/ Pit (sesuai STEL

K-034-2010 Versi : 1.0).

2. Kabel Drop ABF (Air Blown Fiber) dengan Micro Duct.

3. Kabel drop dengan penggantung (aerial) sesuai STEL K-033-2009 Versi :

1.0.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.7. Optical Termination Premisses (OTP)

OTP juga merupakan perangakat pasif yang dipasang dirumah pelanggan,


yang mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Titik terminasi atau titik tambat akhir dari kabel drop.

2. Tempat sambungan core optik/peralihan dari kabel outdoor dengan Indoor.

Kapasitas OTP biasanya 1, 2 dan 4 port, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut ini :

3.8. Kabel Indoor Fiber Optik

Kabel indoor juga mempunyai fungsi sama dengan kabel-kabel fiber optic
lainnya yang dibahas diatas yaitu meneruskan arus informasi yang berupa
gelombang cahaya, kabel indoor ini juga menggunakan tipe G 657 A/B, seperti pada
kabel drop dikarenakan banyak sekali melewati tikungan ataupun lekukan didalam
rumah /gedung.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

Banyaknya core yang digunakan biasanya 1 atau 2 core, instalasi kabel


indoor juga bermacam-macam cara seperti ;

a. Di klem didinding bagian sudut antara plafond dan dinding

b. Diatas Plafond yang dilindungi dengan pipa PVC ukuran 2 cm

c. Didalam pipa counduit yang sudah disediakan saat pembangunan rumah /


gedung

3.9. Optical Indoor Outlet (Roset)

Roset merupakan perangkat pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan,


yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor fiber optic, kapasitas roset
biasanya 1 atau 2 port.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.10. Accessories Lainnya

3.10.1. Pigtail

Seutas serat optik yang pendek untuk menghubungkan perangkat


dengan kabel optik, dilengkapi satu konektor pada salah satu ujungnya

3.10.2. Patch cord

Utas penyambung / kabel interkoneksi ; biasanya dengan konektor


yang sudah terpasang di kedua ujungnya, digunakan untuk menghubungkan
dua perangkat.

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.10.3. Konektor

Konektor SC/UPC atau SC/APC yang dipasang di ujung dari core


optic, baik pada kabel feeder, distribusi, drop maupun indoor. Spesifikasi
teknis merefer pada STEL L-043-2002 Versi 1

Dalam kategori ini dikenal ada 4 jenis yaitu PC (Phsical Contact),


UPC (Ultra Physical Contact), APC (Angled Physical Contact). Namun dari
jenis PC ini ada turunannya yaitu SPC (Super Physical Contact) dan secara
detail digambarkan sbb.

Dari ke 4 jenis konektor tersebut dan yang paling banyak digunakan


dalam jaringan FTTH disini adalah Konektor jenis UPC dan APC, seperti
gambar dibawah ini :

UPC APC

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.11. ONU & ONT

Optical Network Unit (ONU) dan Optical Network Terminal adalah suatu
perangkat aktif ( Opto-Elektik ) yang dipasang disisi pelanggan, dimana ONU/ONT
tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut ;

- Mengubah sinyal Optik Sinyal Elektrik.

- Sebagai alat demultiplex

Keluaran dari ONU/ONT adalah layanan :

- Telephoni (Voice)

- Data dan Internet

- CATV/ IPTV

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.12. Struktur dan jenis serat optic

core

cladding coating

Core (Inti)
Cladding (lapisan)
Coating (jaket)

Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu

ujung ke ujung lainnya.

Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar

dapat merambat ke ujung lainnya.

Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai pengkodean

warna Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek

bias Cladding (Nc > Nd)

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

3.12.1. Propagasi cahaya dalam serat optik

Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara :

a. Merambat lurus,

b. Dipantulkan,

c. Dibiaskan.

3.13. Rugi Rugi kabel serat optik

34
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

Secara garis besar rugi-rugi yang terjadi diakibatkan oleh ;

- Faktor Intrinsik (dari serat itu sendiri)

- Faktor Ekstrinsik (terjadi karena Instalasi kabel optik)

Rugi-rugi karena Faktor Intrinsik ;

- Penyerapan (absorption loss)

- Penghamburan (scaterring loss)

Rayleigh scattering

Microbending

Core size variation

3.13.1. Rugi-rugi karena Penyerapan (Absorption Loss)

Disebabkan karena adanya molekul-molekul air yang terperangkap


didalam core (inti) serat optik, pada saat pembuatan serat optic.

O
H
-

3.13.2. Rugi-rugi karena penghamburan (Scattering loss)

Disebabkan karena adanya facet-facet yang memantulkan dan


membiaskan cahaya.

Bagan 2 Scattering by large obstructions

34
Bagan 3 Rayleigh scattering terjadi pada seluruh serat
PT. TELKOM AKSES MALANG
JLN.Ahmad Yani 11 MALANG(65126)
TLP. (0341) 499123

Bagan 4 Penghamburan dapat disebabkan karena micro bending

Bagan 5 Penghamburan dapat disebabkan karena Variasi ukuran inti /


core

34

Anda mungkin juga menyukai