Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perdagangan di Indonesia saat ini sudah semakin

berkembang seiring dengan meningkatnya mobilitas dan gaya hidup yang

modern. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya peluang bisnis yang ada di

Indonesia dan persaingan usaha yang semakin ketat. Banyaknya para

pengusaha baik dari dalam negri maupun luar negri yang melakukan

kegiatan dalam mengembangkan usahanya di Indonesia. Salah satu bentuk

usaha yang saat ini mengalami perkembangan yang signifikan adalah

banyakanya pengusaha yang membuka usaha kedai kopi (cafe).

Kopi merupakan salah satu komoditas yang penting bagi

perekonomian dunia. Dalam hal ini terlihat dari jumlah komsumsi kopi per

gelasnya yang mencapai 500 milyar gelas per tahun. Konsumsi kopi di

Indonesia terus naik sejak empat tahun silam. Hal ini terungkap dari hasil

survey asosiasi terkait kebutuhan kopi yang naik sebesar 36% sejak tahun

2010 hingga 2014, (Asosiasi Ekspotir Kopi Indonesia (AEKI)). Konsumsi

kopi orang Indonesia ditargetkan meningkat dalam dua tahun kedepan

seiring pertumbuhan ekonomi yang mendorong kenaikan jumlah

masyarakat kelas menengah. Pada 2016 ditargetkan konsumsi kopi

mencapai 1,15 kilogram per kapita, dimana kebutuhan kopi saat ini

diprediksi mencapai 300 ribu ton, (Moelyono, 2014).

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2

Kegiatan minum kopi orang Indonesia sudah ada sejak zaman

dahulu. Sekarang ini, minum kopi di kedai kopi telah menjadi kebiasaan

masyarakat Indonesia, tidak hanya sekedar minum kopi, tetapi biasanya

kedai kopi juga menjadi tujuan dari beberapa kegiatan tertentu, seperti

bertemu dengan klien, sebagai tempat ajang sosialisasi, atau sebagai

tempat belajar bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Bisnis kedai kopi di

Indonesia mulai marak dan semakin menarik banyak dari pencintanya.

Banyak dari pengusaha yang menawarkan kedai kopi dengan konsep yang

unik dan menarik. Suasana di setiap kedai kopi memiliki cirri khas

berbeda-beda sehingga bisa menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen.

tidak hanya suasananya, kenikmatan dari khas kopi juga memberikan

sensari tersendiri bagi penikmatnya. Tidak heran jika banyak orang yang

secara rutin menyempatkan waktu untuk menikmatinnya. Bahkan, jika

dahulu kopi identik dengan orang tua, sekarang kopi telah menjadi bagian

dari gaya hidup anak muda dengan berbagai varian rasa yang berbeda

untuk dinikmati.

Saat ini tidak sulit bagi kita untuk mencari kedai kopi dikota

metropolitan ini. Sejak masuknya kedai kopi asal Seattle, Amaerika yaitu

Starbucks. Kemunculan Starbucks mampu membawa fenomena baru

untuk para penikmat kopi. Tidak hanya Starbucks, terdapat franchisor lain

seperti J.CO Donuts and Coffee, The Coffee Bean, The Espresso, dan

lainnya ikut meramaikan pasar kedai kopi di Indonesia. Tidak mau kalah,

kini banyak kedai kopi asli Indonesia yang juga ikut meramaikan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3

persaingan usaha ini, seperti Monolog, Ngopi Doeloe, Bakoel Koffie, dan

lainnya. Dari data Top Brand 3 tahun terakhir, didapatkan data cafe kopi

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Top Brand 3 Tahun Terakhir

2013 2014 2015


MEREK TBI TOP TBI TOP TBI TOP
Starbucks 47,3% TOP 48,6% TOP 47,8% TOP
Kopi Luwak 6,0% 3,7% 3,4%
The Coffee Bean 5,9% 6,6% 7,3%
& Tea Leaf
Ngopie Doeloe 4,7% 4,2% 4,3%
Coffee Toffee 4,2% - -
JCO 3,6% 2,9% -
O La La 3,2% 2,8% -
Excellso - 2,7% 3,7%
Expresso - 4,7% 6,4%
Sumber : www.topbrand-award-2014.com

Dari hasil data tersebut bisa dilihat bahwa dalam 3 tahun terakhir

top brand masih dipegang oleh cafe kopi Starbucks sebesar 47,3% untuk

tahun 2013, 48,6% untuk tahun 2014, dan 47.8% untuk tahun 2015. Untuk

saat ini market leader masih dipimpin oleh cafe kopi dari luar negri, tetapi

terdapat beberapa cafe kopi asli Indonesia yang juga mampu bersaing dan

masuk menjadi top brand.

Salah satu kedai kopi lokal yang sudah terkenal di Jakarta yaitu

Bakoel Koffie. Kedai kopi ini merupakan kopi tertua di Indonesia yang

berdiri sejak 1878 di Batavia. Kedai kopi yang dikelola oleh Liaw Tek Sun

dan istrinya ini pada awalnya berupa warung nasi yang ada dipinggiran

http://digilib.mercubuana.ac.id/
4

jalan. Di tahun 1929 perusahaan ini diambil alih oleh anaknya. Pada tahun

2010, kedai kopi ini telah memiliki 5 cabang di kawasan Cikini, Bintaro,

Kelapa Gading, Kuningan, dan Senopati. Kedai kopi yang menawarkan

tempat dengan suasana homey dan unsure tempo dulu ini sudah memilii

pengunjung setianya. Meskipun demikian, kedai kopi yang sudah terkenal

di Jakarta ini belum bisa menembus pasar top brand seperti pesaingnya

diatas.

Dalam penelitian ini penulis juga melakukan pra survey terlebih

dahulu untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap

keputusan pembelian konsumen ke Bakoel Koffie, apakah dalam

pengambilan keputusan konsumen terpengaruh oleh konsumen lainnya dan

suasana toko yang ditawarkan. Survey pendahuluan ini dilakukan kepada

20 responden yang merupakan pengunjung dari Bakoel Koffie di Cikini.

Tabel 1.2
Pra Survey

No. Pertanyaan
1. Apakah suasana tempat yang Bakoel Koffie
sediakan membuat anda merasa nyaman?
2. Apakah fasilitas yang diberikan Bakoel Koffie
sudah baik?
3. Apakah produk dari Bakoel Koffie sudah
memenuhi keinginan anda?
4. Apakah harga yang diberikan sudah sesuai
dengan kualitas pelayanan yang ada di Bakoel
Koffie?
5. Apakah keputusan anda berkunjung ke Bakoel
Koffie karena rekomendasi dari olang lain?
Sumber : Prasurvey Oktober 2015

http://digilib.mercubuana.ac.id/
5

15%
Suasana toko
45% Harga
WOM
30%
Produk

10%

Sumber : Di olah peneliti Oktober 2015

Gambar 1.1
Hasil Pra Survey

Dari tabel pertanyaan diatas dan disimpulkan oleh hasil pra survey

yang ditunjukan pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa, konsumen Bakoel

Koffie menilai suasana toko baik sebesar 45%, dan menilai word of mouth

sebesar 25%. Sedangkan sisanya konsumen menilai untuk harga dan

produk dengan cukup baik. Pertanyaan tersebut didasari oleh beberapa hal,

yaitu untuk memperkuat variabel yang nantinya akan di teliti.

Keputusan Pembelian merupakan hal penting bagi perubahan

sebuah perusahaan. Keputusan Pembelian, menurut Kotler & Armstrong

(2001) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di

mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan

suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Proses keputusan pembelian

konsumen yang dikemukakan Kotler & Keller (2007) terdiri dari lima

http://digilib.mercubuana.ac.id/
6

tahap yang dilakukan oleh seorang konsumen sebelum sampai pada

keputusan pembelian dan selanjutnya pasca pembelian.

Menurut Kotler (2008), suasana toko (store atmosphere) adalah

desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik,

dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi

pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang.

Menurut Mardhikasari (2014) dalam penalitiannya, store atmosphere

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

Menurut Kotler & Keller (2007) mengemukakan bahwa

komunikasi dari mulut ke mulut atau word of mouth (WOM) merupakan

proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara

individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang

bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Menurut hasil

analisa dari Yunita dan Oktaria (2013) menunjukkan bahwa produk,

kualitas layanan dan word of mouth mempunyai pengaruh secara positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian di De Boliva Signature

Sutos.

Berdasarkan latar belakang masalah, fenomena yang ada, dan

penelitian terdahulu diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul Pengaruh Suasana Toko dan Komunikasi dari Mulut ke

Mulut Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bakoel Koffie Cikini.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Suasana Toko berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian?

2. Apakah Komunikasi dari Mulut ke Mulut berpengaruh

terhadap Keputusan Pembelian?

C. Tujuan dan Kontribusi

1. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan masalah di atas, maka tujuan dari

diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui pengaruh Suasana Toko terhadap Keputusan

Pembelian konsumen pada Bakoel Koffie.

b. Mengetahui pengaruh Komunikasi dari Mulut ke Mulut terhadap

Keputusan Pembelian konsumen pada Bakoel Koffie.

2. Kontribusi Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah :

a. Manfaat Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi,

pemikiran, serta sebagai bahan masukan bagi perusahaan terkait

dalam melakukan strategi-strategi pemasaran dan sebagai

http://digilib.mercubuana.ac.id/
8

peningkatan produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen.

b. Manfaat Akademis

Penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat

untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Suasana

Toko dan Komunikasi dari Mulut ke Mulut terhadap Keputusan

Pembelian. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat

terutama bagi para mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian

selanjutnya.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai