Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

HEMODINAMIKA

I. LATAR BELAKANG
Hemodinamika adalah sistem sirkulasi yang berperan terhadap
homeostasis dengan system pengangkutan di dalam tubuh, yang terdiri dari
jantung, pembuluh darah dan darah. Jantung menyediakan darah melalui
pembuluh darah untuk dialirkan ke jaringan dalam jumlah yang mencukupi, baik
tubuh dalam keadaan istirahat maupun melakukan suatu latihan berat. Melalui
pembuluh darah, darah mendistribusikan kebutuhan tubuh akan oksigen dan
pengantaran nutrien, pembuangan zat sisa, dan penyampaian sinyal hormone.
Tekananan darah sangat penting dalam dinamika peredaran darah
(hemodinamika). Nilai tekanan darah pada berbagai macam pembuluh darah tidak
sama, tekanan darah pada arteri lebih tinggi daripda tekanan darah pada vena.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah tertinggi selama satu siklus jantung,
merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung memompa darah.
Sedangkan tekanan darah diastolik adalah tekanan darah terendah yang dialami
pembuluh darah saat jantung beristirahat. Tinggi tekanan darah bervariasi karena
pengaruh usia, jenis kelamin, posisi tubuh dan gaya berat.
Pada praktikum fisiologi ini, mahasiswa melakukan percobaan
menghitung denyut nadi dan menggunakan sphygmomanometer untuk mengukur
tekanan darah secara tak langsung. Hitung denyut nadi digunakan untuk
memahami respon fisiologis tubuh terhadap aktivitas berat. Sedangakan,
pengukuran menggunakan sphygmanometer digunakan untuk mengukur
tekananan darah terhadap pengaruh gaya berat dan paparan dingin.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mampu memahami pengaruh gaya berat terhadap tekanan darah
arteri
2. Mahasiswa mampu memahami pengaruh paparan dingin terhadap tekaka
darah arteri
3. Mahasiswa mampu memahami respon fisiologis tubuh terhadap aktivitas fisik
berat
4. Mahasiswa mampu mengukur tingkat kebugaran jasmani
III. TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap
dinding pembuluh darah. Nilai tekanan darah pada berbagai macam pembuluh
darah tidak sama, tekanan darah pada arteri lebih tinggi daripda tekanan darah
pada vena. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah tertinggi selama satu
siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung
memompa darah. Dalam hal ini darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah,
sehingga membuat otot di pembuluh darah meregang. Dalam keadaan normal
tekananan systole di dapatkan 120 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastolik
adalah tekanan darah terendah yang dialami pembuluh darah saat jantung
beristirahat. Tekanan ini didapatkan ketika darah mengalir keluar menuju
pembuluh lebih kecil.Tekanan ini memiliki nilai sekitar 80 mmHg. Tekanan darah
hampir selalu dinyatakan dalam millimeter air raksa (mmHg) karena manometer
air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan darah.
Tekanan darah dipengaruhi oleh factor intrinsic dan ektrinsik. Perama
faktor intrinsik dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer total. Curah
jantung atau cardiac output adalah volume darah yang dipompa oleh masing-
masing ventrikel tiap menit. Bila volume aliran darah meningkat maka tekanan
terhadap dinding arteri lebih besar sehingga mempengaruhi tekanan arteri rerata.
Resistensi perifer total adalah resistensi yang dihasilkan oleh semua pembuluh
darah perifer dengan resistensi arteriol berperan paling besar. Resistensi perifer
dipengaruhi oleh viskositas atau kekentalan darah. Kekentalan darah yang sangat
tinggi menghasilkan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi, disebut
hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu tinggi atau resistensi perifer terlalu
tinggi. Sedangkan faktor ektrinsik, dipengaruhi oleh meliputi umur, jenis kelamin,
suhu, serta aktivitas fisik. Suhu yang dingin akan mengakibatkan vasokontriksi
dari jantung, sehingga tekanan darah akan meningkat. Aktivitas berat dapat
meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut nadi karena aktivitas berat
merangsang saraf simpatis untuk memacu kerja jantung serta merangsang
vasokonstriksi jantung. Sehingga jantung akan memompa darah lebih dari pada
aktivitas biasa.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Pengukuran langsung dilakukan dengan cara invasive, yaitu memasukan
salah satu ujung sebuah pipa (kateter) langsung menembus arteri kemudian ujung
pipa lainnya dihubungkan dengan manometer. Pengukuran tekanan darah secara
tidak langsung dilakukan secara palpatoir dan auskulatoir. Dengan berkembangna
teknologi di bidang kedokteran, telah diciptakan alat pengukur tekanan darah
arteri secara tidak langsung tanpa auskultasi maupun palpasi (seperti alat sekarang
yaitu Sphygmanometer).
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih)
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak
jantung. Jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi
jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri.
Penghitungan denyut nadi dapat dilakukan dengan cara palpasi yaitu dengan
menekan pada arteri radialis yang terdapat pada pergelangan tangan menggunakan
2 jari (telunjuk dan jari tengah).
Kebugaran jasmani adalah kemampuan jantung, pembuluh darah, dan otot
untuk berfungsi dengan efisien dan optimal. Kebugaran jasmani dapat ditentukan
dengan menghitung Indeks Kebugaran Jasmani (suatu metode untuk menentukan
kebugaran jasmani). Adapun cara menghitungnya adalah:

Indeks Kebugaran Jasmani (PFI) =


PFI : Physical Fitness Index
PR : Pulse Rate (denyut nadi 1 menit)

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Sphymomanometer
- Stetoskop
- Tempat tidur
- Meja tinggi 45cm atau 30cm
- Kursi
- Metronome
- Stopwatch
2. Bahan
- Air es
V. CARA KERJA
1. Pengaruh Gaya Berat terhadap Tekanan Darah
2. Cold Pressure Test

3. Harvard Step Test


Data Normal Harvard Step Up Test
Gender Excellent Above Average Average Below Average Poor
Male >90.0 80.0-90.0 65.0-79.9 55.0-64.9 <55
Female >86.0 76.0-86.0 61.0-75.9 50.0-60.9 <50

4. Home Step Test

Data Normatif Home Step Test

Indeks Kebugaran Jasmani (PFI) =


PFI : Physical Fitness Index
PR : Pulse Rate (denyut nadi 1 menit)

a. Laki-laki
Age 18-25 26-35 36-45 46-55 56-65 65+
Excellent <79 <81 <83 <87 <86 <88
Good 79-89 81-89 83-96 87-97 86-97 88-96
Above Average 90-99 90-99 97-103 98-105 98-103 97-103
Average 100-105 100-107 104-112 106-116 104-112 104-113
Below Average 106-116 108-117 113-119 117-122 113-120 114-120
Poor 117-128 118-128 120-130 123-132 121-129 121-130
Very Poor >128 >128 >130 >132 >129 >130
Table Source: Canada Public Health Association
b. Perempuan
Age 18-25 26-35 36-45 46-55 56-65 65+
Excellent <85 <88 <90 <94 <95 <90
Good 85-98 88-99 90-102 94-104 95-104 90-102
Above Average 99-108 100-111 103-110 105-115 105-112 103-115
Average 109-117 112-119 111-118 116-120 113-118 116-122
Below Average 118-126 120-126 119-128 121-129 119-128 123-128
Poor 127-140 127-138 129-140 130-135 129-139 129-134
Very Poor >140 >138 >140 >135 >139 >134
Table Source: Canada Public Health Association

VI. HASIL
1. Pengaruh Gaya Berat terhadap Tekanan Darah
Data Naracoba
Nama : I Made Fajar Sutrisna Himawan
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 69 kg
Hasil pengukuran tekakn darah
a. Berbaring, kedua lengan lurus sejajar sumbu badan
Tekakanan Sistolik 110 120 110
Tekakanan Diastolik 70 70 70
Tekanan Darah 110/70 120/70 110/70

b. Duduk, kedua lengan tergantung lurus ke bawah


Tekakanan Sistolik 120 130 120
Tekakanan Diastolik 80 70 70
Tekanan Darah 120/80 130/70 120/70

c. Berdiri, kudua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan


Tekakanan Sistolik 120 120 120
Tekakanan Diastolik 80 70 80
Tekanan Darah 120/80 120/70 120/80

d. Berbaring, seperti a, tiba-tiba berdiri lalu di ukur


Berbaring Berdiri
Tekakanan Sistolik 110 110
Tekakanan Diastolik 70 70
Tekanan Darah 110/70 110/70
2. Cold Pressure Test
Data Naracoba
Nama : Ave Maria Rosario
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi Badan : 157 cm
Berat Badan : 51 kg
Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)
Istirahat 120 80
20 detik I 130 80
20 detik II 130 80
20 detik III 130 90
20 detik IV 130 90
20 detik V 120 80
20 detikVI 120 80

3. Harvard Step Test & Home Step Test


Data Naracoba
Nama : Andrean Jefrian
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 65 kg
Harvard Home
Lama naik turun bangku 5 menit 3 menit
Frekwensi denyut nadi awal 72 kali/ menit 72 kali/ menit
Denyut nadi menit 120
Denyut nadi menit 100
Denyut nadi menit 80
Indeks Kebugaran Jasmani 100 112

VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan praktikum fisologi hemodinamika dapat disimbulkan bahwa:
1. Gaya berat berpengaruh terhadap tekanan darah karena pengaruh gaya
gravitasi
2. Paparan dingin menyebabkan pembulih darah menyempit (vasokontriksi)
yang menyebabkan tekanan darah sistol dan diastole naik
3. Aktivitas fisik berat dapat mempengaruhi frekwensi denyut nadi
4. Indeks Kebugaran Jasmani ditentukan dari kesanggupan seseorang dalam
mempertahankan frekwensi denyut jantung / denyut nadi saat
melakukan aktivitas fisik berat. Semakin sedikit frekwensi denyut nadi
setelah elakukan aktivitas fisik, maka angka Indeks Kebugaran Jasmani
semakin besar.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Ganong, W.F. 2004. Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Guyton,A.C. dan Hall,J.E. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed 11. EGC.
Jakarta.
Shrwood Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, ed 6. EGC. Jakarta.
Corwin Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, ed 3. EGC. Jakarta

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI


HEMODINAMIKA
DISUSUN OLEH:
I MADE FAJAR SUTRISNA HIMAWAN
41150079
KELOMPOK 3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai