OBJEKTIF PRESENTASI
o Keilmuan o Keterampilan o Penyegaran o Tinjauan Pustaka
o Diagnostik o Manajemen o Masalah o Istimewa
o Neonatus o Bayi o Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumil
o Deskripsi :
Laki-laki, datang ke IGD RSUD Kertosono, dengan nyeri perut dan tidak bisa flatus
o Tujuan:
1. Menegakkan diagnosis ileus obstruktif
2. Manajemen dan penatalaksanaan awal ileus obstruktif
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas Diskusi Presentasi dan E-mail Pos
Diskusi
DATA PASIEN Nama : Tn. R No Registrasi : 14.0652**
Nama RSUD: Telp : - Terdaftar sejak : 2015
RSUD Kertosono
Data utama untuk bahan diskusi:
Diagnosis/Gambaran Klinis
Keluhan Utama : Nyeri perut
1
cairan disertai makanan dan tidak disertai darah. Demam (-), BAK dbn.
Riwayat Pengobatan :
-
Riwayat Pekerjaan :
Tukang bangunan
Riwayat Imunisasi :
Pasien tidak tahu
DAFTAR PUSTAKA
1. Ullah S, Khan M, Mumtaz N, Naseer A. 2009. Intestinal Obstruction : A Spectrum of
causes. JPMI 2009 Volume 23 No 2 page 188-92
1. Brunicardi FC, Andersen DK, Biliar TR, et al. Shwartzs Principles of Surgery. 9th
Ed. USA: McGrawHill Companies. 2010.
HASIL PEMBELAJARAN:
1. Pengetahuan tentang penegakan diagnosis dari ileus obstruktif
2. Pengetahuan tentang tatalaksana awal kasus ileus obstruktif
2
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
Subjektif
Pasien datang ke IGD RSUD Kertosono mengeluh nyeri pada seluruh bagian perut
dan perut terasa kembung. Keluhan dirasakan kurang lebih selama 2 minggu SMRS dan
bertambah buruk. Pasien juga mengeluh tidak bisa BAB dan tidak bisa buang gas selama
5 hari. Pasien juga mengeluh mual dan muntah. Muntah dikatakan lebih dari 5 kali dalam
sehari berisi cairan disertai makanan dan tidak disertai darah. Demam (-), BAK dbn
Riwayat penyakit dahulu :
-
Objektif
Hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, mendukung diagnosis ileus obstruktif. Pada kasus ini,
diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Anamnesa keluhan nyeri diseluruh bagian perut ,perut terasa kembung, tidak bisa
bab dan flatus, mual(+),muntah(+).
Pemeriksaan fisik yang mengarah ke ileus obstruktif , pada pemeriksaan abdomen
inspeksi tampak distended, pemeriksaan dengan auskultasi didapatkan bising usus
meningkat, borborigmi (+), metalic sound (+), palpasi didapatkan nyeri
tekan(+),nyeri lepas (+) pada seluruh region abdomen, perkusi didapatkan suara
timpani,
Pemeriksaan radiologis foto xray abdomen bof 2 posisi didapatkan distesi pada
ileus dan didapatkan gambaran step-ladder sign(+) dengan hasil laboratorium
lainnya tidak ada kelainan.
Compos mentis, pasien tampak sakit berat, kesakitan pada bagian perut
3
Kepala leher
Toraks
a. Inspeksi : dada simetris, deformitas (-), retraksi (-), barrel chest (-).
Belakang :
b. Auskultasi :
Jantung : bunyi S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-).
Paru : suara nafas vesikular vesikuler Ronki - - Wh - -
vesikular vesikuler - - - -
vesikular vesikular - - - -
Abdomen
4
(+), , perkusi didapatkan suara timpani,
b. Perkusi : timpani, meteorismus (+)
c. Palpasi : soefl, benjolan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri abdomen (+)
nyeri tekan(+),nyeri lepas (+) pada seluruh region abdomen
Ekstremitas:
Anemis + + + +
Ikterik - - - -
Sianotik - - - -
Edema - - - -
HASIL LABORATORIUM
Hematologi
Parameter Hasil Satuan Normal
Pemeriksaan
HB 8.0 g/dL L: 13.5-18.0
P: 11.5-16.0
Leucosit 5.2 x103/L 4.0-11.0
PCV 22.5 % L: 40-45
P: 35-47
Thrombosit 111 x103/L 150-450
5
CR 0,44 Mg/dl L 0,9-1,3. P 0.6-1,1
Assesment
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi lumen saluran
cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya sumbatan/hambatan mekanik
yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan
atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen
usus tersebut
Penegakkan Diagnosis
Gejala permulaan pada obstruksi kolon adalah perubahan kebiasaan buang air besar
terutama berupa obstipasi dan kembung, dan tidak bisa flatus, yang kadang disertai nyeri
kolik pada perut tampak gelisah dan menggeliat sewaktu kolik . sering pasien
mengeluhkan mual dan muntah. Pada inspeksi diperhatikan pembesaran perut yang tidak
pada tempatnya misalnya pembesaran setempat karena peristaltis yang hebat sehingga
terlihat gelombang usus ataupun kontur usus pada dinding perut. Biasanya distensi terjadi
pada sekum dan kolon bagian proksimal karena bagian ini mudah membesar. Dengan
stetoskop, diperiksa suara bising usus yang meningkat. Pada penyakit ini, bising usus
6
mungkin terdengar sangat keras dan bernada tinggi terdapat borborigmi dan metalik sound,
atau tidak terdengar sama sekali. Dapat terjadi gejala umum berupa syok, oliguri dan
gangguan elektrolit
Gambaran Foto Bow-shaped loops Dilatasi usus kecil Dilatasi usus besar
Polos BOF in ladder patern, dan usus besar terisolasi dengan
terdapat gambaran dengan peningkatan
gas kolon yang peningkatan diafragma
terperangkap di diafragma
bagian distal dari
lesi
Plan
1. Non Farmakologi
Pasien dipuasakan
7
Dekompresi usus dengan memasang nasogastric tube (NGT) keluar
banyak cairan berwarna kuning jernih.
Pasang DC untuk mengontrol urin output (obs. dehidrasi)
2. Farmakologi
Infus RL 24 tpm
Inj Ranitidin 2x1
Inj Cefotaksim 2x1
Inj ondansentron 2x1
Inj Ketorolac 3x1
3. Operatif
Laparotomi
Prognosis
Konsultasi
-
Diagnosis : ileus obstruktif
Planning
o Diagnosis Ileus obstruktif
o Terapi Pemasangan NGT untuk dekompresi
Pemasangan kateter produksi urin
Infus RL 24 tpm
Inj Ranitidin 2x1
Inj ondansentron 2x1 amp
Inj Cefotaksim 2x1
Inj Ketorolac 3x1
Rujuk ke bedah untuk dilakukan
Foto : apendiktomi
8
f
9
10