Anda di halaman 1dari 2

Om svastiastu, Om awighnam astu namo sidham, Om anubadrah kreta wiyantu wiswatrah, Semoga fikiran

baik datang dari segala arah. Disini saya akan melampirkan slah satu contoh dharma wacana Hindu.

Hal ini saya sediakan untuk mempermudah anda bila suatu saat anda ditunjuk bsebagai pendharma
wacana dalam keadaan tidak siap (tiba-tiba). Semoga dengan adanya artikel ini bisa mempermudah anda.
Suksme! sialakn menyimak....

Yang saya hormati bapak dosen, serta teman-teman semua yang saya banggakan.
Marilah kita haturkan rasa anghayubagia kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung
kerta wara nugraha-Nya kita dapat berkumpul kembali disini dengan keadaaan sehat. Pada kesempatan
hari ini saya ijinkan saya menyampaikan pesan dharma yang berjudul Karma Phala sebagai penuntun
hidup manusia.

Teman-teman yang berbahagia


Seringkali kita semua mendengar tentang tentang kejadian-kejadian yang sangat mengerikan seperti
tsunami, gempa, longsor dan banyak lagi yang menyebabkan puluhan ribu nyawa meninggalkan
badannya. Tanpa kita sadari secara mendalam bahwa semua kejadian itu adalah bagian dari karma yang
telah kita semua lakukan dimasa lalu atau bahkan dimasa sekarang.

Hukum karma itu sangat lah berpengaruh terhadap kejadian-kejadian yang kita alami dalam menjalani
kehidupan ini, karena semua kejadian itu adalah hasil dari perbuatan kita yang terdahulu.

Hukum karma itu seperti halnya kita menanam sebuah pohon yang nanti buahnya akan kita petik.
Seperti dijelaskan dalam kitab slokantara 68

Karmaphala ngaran ika pahalaning gawe hala ayu


Artinya :
Karma phala artinya akibat atau buah dari perbuatan buruk maupun baik. Sebagaimana sudah menjadi hukum
karma segala sebab pasti membawa akibat.

Para mahasiswa yang budiman,


Phala atau hasil dari perbuatan tidak selalu langsung kita rasakan atau kita petik. Ada yang kita rasakan
langsung, ada yang dirasakan kemudian hari, dan ada yang dinikmati pada kehidupan yang akan datang.
Bahkan hasil dari perbuatan kita yang terdahulu kita rasakan sekarang ini. Kita hidup di dunia ini dan
bertatap muka seperti sekarang ini adalah hasil dari perbuatan kita terdahulu.
Seperti halnya konsep karma phala yaitu :

1. Sancita Karma Phala : Hasil perbuatan terdahulu dirasakan sekarang.


2. Prarabdha Karma Phala : Hasil perbuatan sekarang dinikmati sekrang juga
3. Kriyamana Karma Phala : hasil perbuatan sekarang dinikmati dikehidupan yang akan datang.

Jadi, teman-teman sekalian cepat atau lambat kita semua akan merasakan hasil dari baik buruknya
perbuatan kita. Apabila kita sering berbuat tidak baik maka kita akan mendapat karma yang tidak baik,
begitu juga perbuatan baik yang kita lakukan maka hasilnya akan baik juga. Untuk itu hendaknya kita
semua menyadari bahwa baik atau buruknya kajadian yang kita hadapi adalah hasil dari perbuatan kita
dan harus kita syukuri.

Teman-teman yang berbahagia


Mulai saat ini kita harus memperbaiki perbuatan kita yang kurang baik agar kita dapat memeroleh hasil
yang baik. jangan pernah kita menyombongkan diri, iri, berbauat tidak baik kepada orang lain karena itu
hanya akan memciptakan hasil buruk untuk diri kita sendiri dimasa depan. Belajarlah untuk selalu rendah
hati dan sabar, karena buah dari kesabaran dan kerendah hati-an dapat menghasilkan karma yang baik
untuk diri kita. Seperti ucapan dari seorang tokoh sosialis bernama Gobind Vasdev yang mengatakan

Belajarah untuk merendah sampai tak seorang pun dapat merendahkan mu, belajarlah mengalah sampai
tak seorang pun dapat mengalahkan mu.

Terkadang kita memang merasa jengkel ketika kita dihina oleh orang lain, marah ketika difitnah namun
apakah kemarahan kita dapat menghilangkan fitnahan dan hinaan itu?
Ada sebuah cerita yang ditulis dalam buku berjudul Happynes Inside

ada dua orang si A dan B, si A memiliki sifat sabar dan rendah hati dan si B bersifat pemarah, keduaanya
mendapatkan fitnahaan dari si C, mendengar fitnaahan itu si A yang penyabar hanya menganggap si C
sebagai orang gila dan tidak mau meladeni si C, dan si B yang pemarah dia langsung mendatangi si C dan
menghajarnya sampai mati karena tidak terima difitnah. Apa yang terjadi selanjunya pada si A dan si B?

Si A yang hanya menganggap si C orang gila dia tetap bisa berkumpul dengan keluarganya dan tersenyum
bahagia tapi si B dia sekarang mendekam di jeruji besi karena telah membunuh si C dan si C sendiri dia
mati dengan sia-sia sebagai hasil dari perbuatanya

Dari cerita itu dapat dapat kita ambil pelajaran bahwa sebagai manusia yang memiliki fikiran hendaknya
kita selalu berfikir panjang dalam setiap melakukan tindakan yang akan kita lakukan agar kita tidak
menyesal dikemudian hari.

Teman-teman se-Dharma yang berbahagia


Hendakanya kita sebagai mahasiswa STAH Dharma Nusantara dapat berbuat, berkata dan berfikir yang
baik agar kita selalu dalam kebaikan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Mulailah dari sekarang untuk melakukan hal-hal yang baik agar masa depan kita dapat baik pula.

Kita haruslah selalu berpegang teguh pada kebenaran jangan sampai hati mu tergoyahkan oleh hal-hal
yang tidak benar.

Sekian pesan dharma yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat untuk kita semua dan semoga kita
selalu berbuat dalam kebaikan.

Hidup bagaikan menulis sebuah cerita, maka tulis lah cerita-cerita baik dalam hidup mu agar diri mu
dikenang sepanjang masa.

Saya tutup dengan paramasanti


Om, Santi Santi Santi Om

Anda mungkin juga menyukai