PENDAHULUAN
1
BAB II
STUDI PUSTAKA
2
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi ke
dalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi kendaraan ke dalam satuan smp
diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
Pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24 jam perhari yang biasanya
untuk mengetahui terjadinya volume jam puncak atau Peak Hour Volume (PHV)
yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk
berurutan selama 1 jam.
PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari
=
4 15
Vs = spot speed
n = jumlah kendaraan
L = panjang segmen
ti = waktu yang ditempuh kendaraan
3
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS
adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang
jalan atau lajur.
Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran
lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Volume dengan Kecepatan
3. Volume dengan Kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan
akan bertambah apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi
pada saat kerapatan mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai).
Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan bertambah
sampai terjadi kemacetan di titi Dj.
4
BAB III
PENGUMPULAN DATA
5
00 05 17 12 0 0 0 0
08.00
05 10 25 5 0 0 0 0 57
08.15
10 15 21 7 0 1 0 0
15 20 18 7 0 0 0 0
08.15
20 25 22 7 0 0 0 0 54
08.30
25 30 15 11 0 1 0 0
30 35 17 9 0 1 0 0
08.30
35 40 24 12 0 1 0 0 67
08.45
40 45 27 10 0 0 0 0
45 50 30 11 0 0 0 0
08.45
50 55 18 10 1 0 0 0 70
09.00
55 00 25 10 0 1 0 0
00 05 29 12 0 0 0 0
09.00
05 10 27 13 0 3 0 0 78
09.15
10 15 21 11 0 0 0 0
Jumlah Kendaraan 484
Tabel 3.1 Hasil Survey Volume arah DIII Teknik menuju GSG
6
45 50 64 17 0 0 0 0
08.45-
50 55 38 8 0 0 0 0 110
09.00
55 00 42 13 0 0 0 0
00 05 53 8 0 0 0 0
09.00-
05 10 49 13 0 0 0 0 110
09.15
10 15 43 15 0 1 0 0
Jumlah Kendaraan 1208
Tabel 3.2 Hasil Survey Volume arah GSG menuju DIII Teknik
7
BAB IV
PENGELOLAAN DATA
67 70
80 57 57 54
51 50
60
40
(SMP)
menit
20
0
Interval Waktu
Grafik 4.1 Fluktuasi Lalu Lintas Arah DIII Teknik menuju GSG
300
218
250
200 132 123 136
120 110 110
150
100
(SMP)
50
0
Interval Waktu
Grafik 4.2 Fluktuasi Lalu Lintas Arah GSG menuju DIII Teknik
8
4.1.2 Menentukan Jam Puncak dan Besar Volume Jam Puncak
Volume Kendaraan Arah DIII Teknik
menuju GSG
Total kendaraan setiap
Waktu 15 menit
(SMP)
07.15-07.30 57
07.30-07.45 51
07.45-08.00 50
08.00-08.15 57
08.15-09.30 54
08.30-08.45 67
08.45-09.00 70
09.00-09.15 78
Tabel 4.1 Jam Puncak Dan Volume Jam Puncak Arah DIII Teknik menuju
GSG
Jam puncak lalu lintas arah DIII Teknik menuju GSG pada pukul 08.15 -
09.15 dan volume puncaknya (PHV1) sebesar 269 kendaraan.
Jam puncak lalu lintas arah GSG menuju DIII pada pukul 07.15 - 08.15
dan volume puncaknya (PHV2) sebesar 729 kendaraan.
9
4.1.3 Menghitung Peak Hour Factor
PHF Arah DIII Teknik menuju GSG
1 269
PHF1= 4 15 = 4 78 = 0,8622
10
31 1 25 3 8.3 30.0
32 1 25 4.05 6.2 22.2
33 1 25 3.18 7.9 28.3
34 2 25 2.59 9.7 34.7
35 1 25 3.21 7.8 28.0
36 2 25 2.6 9.6 34.6
37 1 25 1.96 12.8 45.9
38 2 25 2.02 12.4 44.6
39 1 25 2.17 11.5 41.5
40 1 25 2.47 10.1 36.4
41 2 25 2.69 9.3 33.5
42 2 25 3.89 6.4 23.1
43 2 25 3.92 6.4 23.0
44 1 25 2.57 9.7 35.0
45 1 25 2.1 11.9 42.9
46 1 25 2.87 8.7 31.4
47 2 25 3.01 8.3 29.9
48 1 25 3.01 8.3 29.9
49 2 25 2.77 9.0 32.5
50 2 25 2.25 11.1 40.0
51 2 25 2.47 10.1 36.4
52 2 25 2.6 9.6 34.6
53 2 25 3.2 7.8 28.1
54 1 25 1.57 15.9 57.3
Jumlah V1 1907.8
Kec. Rerata 35.33
Tabel 4.3 Hasil survey Spot Speed arah DIII Teknik menuju GSG
11
15 1 25 2.08 12.0 43.3
16 1 25 2.78 9.0 32.4
17 1 25 1.33 18.8 67.7
18 2 25 2.03 12.3 44.3
19 1 25 1.24 20.2 72.6
20 1 25 1.85 13.5 48.6
21 1 25 1.56 16.0 57.7
22 2 25 1.72 14.5 52.3
23 1 25 1.87 13.4 48.1
24 1 25 1.29 19.4 69.8
25 1 25 1.82 13.7 49.5
26 1 25 2.26 11.1 39.8
27 1 25 1.05 23.8 85.7
28 2 25 2.5 10.0 36.0
29 2 25 2.31 10.8 39.0
30 1 25 2.29 10.9 39.3
31 2 25 2.45 10.2 36.7
32 1 25 1.88 13.3 47.9
33 2 25 2.2 11.4 40.9
34 1 25 2.27 11.0 39.6
35 2 25 2.58 9.7 34.9
36 1 25 1.87 13.4 48.1
37 2 25 1.94 12.9 46.4
38 1 25 1.76 14.2 51.1
39 1 25 1.97 12.7 45.7
40 1 25 1.52 16.4 59.2
41 2 25 1.86 13.4 48.4
42 1 25 1.05 23.8 85.7
43 1 25 2.04 12.3 44.1
44 1 25 1.67 15.0 53.9
45 1 25 1.53 16.3 58.8
46 2 25 4.1 6.1 22.0
47 1 25 2.86 8.7 31.5
48 1 25 1.8 13.9 50.0
49 2 25 1.99 12.6 45.2
50 2 25 1.59 15.7 56.6
51 2 25 2.63 9.5 34.2
52 1 25 2.27 11.0 39.6
53 2 25 2.59 9.7 34.7
54 1 25 3.15 7.9 28.6
Jumlah V2 2494.8
Kec. Rerata 46.2
Tabel 4.4 Hasil Survey Spot Speed arah GSG menuju DIII Teknik
12
Keterangan tabel 4.3 dan 4.4 :
1. Warna Merah : Kendaraan mobi
2. Warna Hijau : Kendaraan Sepeda motor
4.3 Density
Density merupakan kepadatan kendaraan yang terjadi dijalan dihitung tiap satuan
panjang per kendaraan.
13
4.4 Hubungan Speed Flow Density
4.4.1. Perhitungan Density
Total
Kecepatan Kepadatan
kendaraan 15
Waktu Y1 X1
menit
(Km/jam) (Kend/km)
(SMP)
07.15-07.30 57 54.900 1.038
07.30-07.45 51 52.400 0.973
07.45-08.00 50 39.800 1.256
08.00-08.15 57 38.700 1.473
08.15-09.30 54 43.600 1.239
08.30-08.45 67 42.400 1.580
08.45-09.00 70 53.300 1.313
09.00-09.15 78 54.500 1.431
Jumlah 484 379.600 10.303
Tabel 4.5 Kepadatan Lalu Lintas arah DIII Teknik menuju GSG
Total
Kecepatan Kepadatan
kendaraan 15
Waktu Y2 X2
menit
(Km/jam) (Kend/km)
(SMP)
07.15-07.30 218 41.300 5.278
07.30-07.45 259 30.200 8.576
07.45-08.00 132 35.370 3.732
08.00-08.15 120 36.600 3.279
08.15-09.30 123 33.100 3.716
08.30-08.45 136 36.300 3.747
08.45-09.00 110 31.700 3.470
09.00-09.15 110 37.900 2.902
Jumlah 1208 282.470 34.700
Tabel 4.6 Kepadatan Lalu Lintas arah GSG menuju DIII Teknik
14
4.4.2. Hubungan Speed Density
a. Arah DIII Teknik menuju GSG
Kecepatan Kepadatan
Y1 X1 X1Y1 X1 2 Y12
(Km/jam) (Kend/km)
54.900 1.038 56.986 1.077 3014.010
52.400 0.973 50.985 0.947 2745.760
39.800 1.256 49.989 1.578 1584.040
38.700 1.473 57.005 2.170 1497.690
43.600 1.239 54.020 1.535 1900.960
42.400 1.580 66.992 2.496 1797.760
53.300 1.313 54.613 1.724 2840.890
54.500 1.431 77.990 2.048 2970.250
379.600 10.303 468.580 13.575 18351.360
x12 . 1 1 . 11 (13.575379.600)(10.303468.580)
a= = = 132.870
. 12 ( 1)2 (8 13.575)(10.303)2
Jadi
S = a bD
S = 132.870 66.326D
SF D= 0 Dj S = 0
SF = a SF = 132.870 km/jam 0 = a bDj
132.870
Dj=a/b 66.326 = 2.003 ke/km
50
Speed (Km/jam)
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Density (Kendaraan/km)
15
b. Arah GSG menuju DIII Teknik
Kecepatan Kepadatan
Y2 X2 X2Y2 X22 Y22
(Km/jam) (Kend/km)
41.300 5.278 217.9814 27.85728 1705.69
30.200 8.576 258.9952 73.54778 912.04
35.370 3.732 132.0008 13.92782 1251.037
36.600 3.279 120.0114 10.75184 1339.56
33.100 3.716 122.9996 13.80866 1095.61
36.300 3.747 136.0161 14.04001 1317.69
31.700 3.470 109.999 12.0409 1004.89
37.900 2.902 109.9858 8.421604 1436.41
282.470 34.700 1207.989 174.3959 10062.93
x22 . 2 2 . 22 (174.3959x282.470)(34.700x1207.989)
a= = = 38.437
. 22 ( 2)2 (8 174.3959)(34.700)2
. x2y2 2 . 2 (8 1207.989)(34.700x282.470)
b= = = 0.7211
. 22 ( 2)2 (8 174.3959)(34.700)2
Jadi
S = a bD
S = 38.437 0.7211D
SF D= 0 Dj S = 0
SF = a SF = 38.437 km/jam 0 = a bDj
38.437
Dj=a/b 0.7211 = 53.303 ke/km
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12
Density (Kendaraan/km)
16
4.4.3. Hubungan Flow Density
a. Arah DIII Teknik menuju GSG
Q=DxS
Qm = Dm x Sm
Qm = Dm x (a bDm)
Qm = aDm bDm2
= 2 = 0
Dm = a/2b = 132.870/(2 x 66.326) = 1.002 Kend/Km
Sm = a bDm
Sm = a a/2 = 132.870 132.870/2 = 66.435 Km/Jam
Qm = Dm x Sm = 1.002 x 66.435 = 66.568 Kend/Jam
100
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Density (Kendaraan/km)
Sm = a bDm
Sm = a a/2 = 38.437 38.437/2 = 19.219 Km/Jam
Qm = Dm x Sm = 26.652 x 19.219 = 512.225 Kend/Jam
17
Flow - Density (GSG ke D3)
500
Flow (Kendaraan/jam) 450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Density (Kendaraan/km)
50
Speed (Km/jam)
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Flow (Kendaraan/jam)
18
b. Arah GSG menuju DIII Teknik
Q=DxS
Qm = Dm x Sm
Qm = ( ) x Sm
2
Qm =
2
= =0
Sm = a/2 = 38.437/2 = 19.219 Km/Jam
Dm = a/2b =38.437/(2 x 0.7211) = 26.652 Kend/Km
Qm = Dm x Sm = 19.219 x 26.652 = 512.225 Kend/Jam
Speed - Flow
45
40
35
Speed (Km/jam)
30
25
20
15
10
5
0
0 100 200 300 400 500
Flow (Kendaraan/jam)
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami
simpulkan adalah sebagai berikut,
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di Jl. Banyuputih, Tembalang
didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu baik roda 2 dan roda 4.
2. Pada pukul 07.15-09.15 selama pengamatan berlangsung tampak jika lalu
lintas arah GSG menuju D(III) Teknik lebih banyak dibandingkan dengan lalu
lintas arah berlawanan. Hal ini dibuktikan dengan volume yang tinggi pada
jalur tersebut.
3. Jam puncak terjadi pada jam 07.30-07.45 untuk arah GSG menuju D(III)
Teknik dan jam 09.00-09.15 untuk arah sebaliknya.
4. Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jl. Banyuputih tidak tinggi. Juga dapat
dilihat dari nilai kepadatannya.
5.2. Saran
Jalan Banyuputih, Tembalang tempat kami melakukan pengamatan lalu lintas
masih tergolong sepi sehingga jalan ini cocok untuk dijadikan alternative para
mahasiswa Universitas Diponegoro maupun Politeknik Negeri Semarang untuk
berangkat berkuliah disebabkan jalan masih lenggang dan sangat nyaman untuk
dilewati.
20
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_lalu_lintas
rekayasalalulintas.blogspot.com/
id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas
http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdf-d348787371
Kumpulan referensi
http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalu-lintas.html
21
LAMPIRAN
Gambar 1. Suasana di ruas jalan dari arah Gambar 2. Suasana di ruas jalan dari arah
D(III) Teknik GSG
Gambar 3. Suasana saat pengamatan dan Gambar 4. Salah satu anggota kelompok
pencatatan lalu lintas sedang mencatat kendaraan yang lewat
22