PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
1. PROFIL PUSKESMAS
a. Geografis
2
Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Tunjungan:
3
Tabel 1. Jarak dan Waktu Tempuh ke Kecamatan dan Kabupaten di
Kecamatan Tunjungan
4
(1) (2) (3) (4)
DESA/ SEKS
NO PRIA WANITA JUMLAH
KELURAHAN RASIO
1 Tawangrejo 1.585 1.643 3228 96,47
5
2 Kedungringin 610 632 1.242 96,52
3 Tambahrejo 2.299 2.332 4.631 94,00
4 Adirejo 1836 2007 3843 91,48
5 Tamanrejo 1722 1722 3444 100,00
6 Tutup 2443 2833 5276 86,23
7 Sukorejo 1219 1298 2517 93,91
8 Kalangan 4346 4554 8900 95,43
9 Sambongrejo 3296 3145 6441 104,80
10 Tunjungan 449 458 907 98,03
11 Kedungrejo 1591 1780 3371 89,38
12 Gempolrejo 2544 2838 5382 89,64
13 Nglangitan 1300 1310 2610 99,24
14 Keser 1290 1284 2574 100,47
15 Sitirejo 1899 1851 3750 102,59
JUMLAH 33797 35350 69147 95,93
1 Gedung ruang persalinan terdiri dari ruang bersalin, ruang nifas, ruang
tunggu, dapur, toilet.
6
1 Gedung untuk gudang obat
7
mencapai tujuan pembanguanan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
8
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan;
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas, petugas dan pengunjung;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerjasama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan
TATA NILAI
BERSERI
1. B : Bersih
9
2. E : Elok
3. R : Ramah
4. S : Sukses
5. E : Empathy
6. R : Rapi
7. I : Inovatif
BUDAYA MUTU : 3 S, 5 R
3 S : SENYUM, SALAM, SAPA
5 R:
Ringkas
Rapi
Resik
Rawat
Rajin
10
g. Struktur Organisasi
PEJABAT TEKNIS UKP PEJABAT TEKNIS UKM PEJABAT TEKNIS UMUM PEJABAT PENGELOLA
PURWANTO, SH KEUANGAN
Dr SONI SUHARSONO SURIYAH PURWANTO, SH
SASARAN MUTU
13
3. PROSES PELAYANAN (Proses Bisnis)
Pasien
Petugas menanyakan
mendafar,mengambil
keluhan pasien
no urut diloket
pendfran
Petugas
menanyakan
sdh pny
kartu
periksa apa
blm
tidak ya
Petugas memanggil
pasien sesuai urutan
Dokter memeriksa
pasien Petugas poli memberikan
status kpd dokter pemeriksa
14
Dokter mencatat hal2 yg
ditemukan Periksa
lab
tidak ya
Kegiatan UKBM
Sesuai pedoman (Posyandu, Lansia, Desa Siaga,
kerja UKK, dll)
Pelaksana PENCATATAN
PKD DAN
Kegiatan
PELAPORAN
PUSTU
15
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Tunjungan
dalam membangun sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan
baik untuk penyelenggaraan UKM , penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP)
maupun Jaringan pelayanan Puskesmas dan Jejaring.
16
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Dokter dan
Tempat Praktik Dokter Gigi.
6. Keputusan Bupati No. 63 Tahun 2013 tentang Struktur Organisasi Puskesmas
di Kabupaten Blora.
1. Pelanggan
Pelanggan adalah pihak ketiga diluar sistem organisasi yang karena sebab
tertentu membeli barang atau jasa organisasi.
2. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah istilah yang menggambarkan tingkat kepuasan
yang dialami pelanggan ketika mengkonsumsi/menggunakan produk/jasa yang
dikeluarkan oleh produsen.
3. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
4. Koreksi
Koreksi adalah memperbaiki kesalahan.
5. Tindakan korektif
Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
terulangnya ketidaksesuaian.
6. Tindakan preventif
Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial yang tidak
dikehendaki.
7. Pedoman mutu
Pedoman mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam mengimplementasikan
sistem manajemen mutu dengan penekanan adanya perbaikan berkelanjutan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
8. Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi.
17
9. Rekaman
Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil telah
dicapai atau suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan.
10. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase
target yang dicapai makin tinggi efektivitasnya.
11. Efisiensi
Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan
masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain
penggunaan yang sebenarnya.
12. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang
mengubah input menjadi output.
13. Sasaran mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
14. Perencanaan mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
15. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi.
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai
maksud dan tujuan.
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses.
18
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN LAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. Tujuan
19
d. Untuk menjamin versi yang relevan dari dokumen tersedia pada tempat
penggunaan.
e. Untuk menjamin dokumen tetap legal dan dapat diidentifikasi.
f. Mencegah penggunaan yang tidak diinginkan dari dokumen yang usang, dan
melakukan identifikasi yang sesuai bilamana dokumen usang tetap disimpan
untuk keperluan tertentu.
2. Gambaran Umum
Dokumen meliputi dokumen eksternal dan internal. Dokumen eksternal
merupakan dokumen peraturan perundang undangan sebagai referensi kebijakan
dan buku buku referensi keilmuan, dan lainnya yang menjadi landasan
penyusunan dokumen mutu untuk penyelenggaraan kegiatan. Dokumen eksternal
tidak termasuk dokumen sistem mutu tapi menjadi perhatian. Dokumen internal
merupakan dokumen sistem mutu yang sesungguhnya.
C. PENYUSUNAN DOKUMEN
Langkah- langkah :
2. Penyusunan dokumen
Penyusunan dokumen dikoordinir oleh tim akreditasi/tim mutu Puskesmas
Tunjungan dengan mekanisme berikut:
20
- Dokumen yang telah disusun oleh pelaksana diserahkan ke tim mutu.
- Tim mutu memberikan tanggapan, mengkoreksi dan mengkoordinir proses
pembuatan dokumen serta melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditanda tangani, mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak
terjadi duplikasi dokumen.
21
6. Penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli/master yang sudah diberi nomor dan ditandatangani disimpan
di sekretariat tim mutu,
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit kerja yang
membutuhkan. Bilamana sudah tidak dipergunakan, maka dokumen tersebut
diberi stempel Kadaluarsa dan dimusnahkan dalam jangka waktu yang
sudah ditentukan.
c. Dokumen harus disimpan rapi pada tempat yang mudah dilihat dan diambil
oleh pelaksana.
7. Penataan dokumen
Dokumen akreditasi dikelompokkan menjadi dokumen dasar, dokumen eksternal
dan dokumen implementasi.
22
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
23
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. KEBIJAKAN MUTU
1 Cakupan K1 100%
2 Cakupan K4 96%
25
Hamil
- Puskesmas 75%
28
tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara
29
100.000 penduduk
C PELAYANAN KESEHATAN
PERSEORANGAN
1 Pelaksanaan pelayanan klinis medis Ada SOP mengacupada
diselenggarakan sesuai Permenkes 5 / 2014 PMK 5 / 2014
9 Pemanfaatan Pcare Ya
D (UKM) PENGEMBANGAN
33
13 Cakupan penanganan komplikasi 85 % 100% -Meningkatkan
deteksi dini,
obstetric
14 Cakupan penanganan komplikasi 80 % 63,35% penanganan,
rujukan bumil
neonatal
15 Cakupan deteksi resti bumil oleh 80 % 114% resti
- Meningkatkan
tenaga kesehatan
kompetensi
petugas dalam
pelayanan KIA
C. PROMOSI KESEHATAN
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN RTL
2016
1 Jumlah keluarga dg masalah 80% 100%
kesehatan yg mendapat kunjungan
rumah oleh tenaga Puskesmas
(minimal D3) dilakukan
pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (ada
dokumen nursing proses)
34
reproduksi minimal 1 kali dalam 1
tahun
6 Jumlah SD dan SMP yang 80% 100%
dilakukan promosi kesehatan gizi
seimbang minimal 1 kali dlm 1
tahun
7 Jumlah SD dan SMP yang >80% 100%
dilakukan promosi kesehatan
PHBS minimal 1 kali dlm 1 tahun
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
NO INDIKATOR TARGET CAPAIA RTL
N 2016
1 Sarana air bersih / minum yang >80% 76% - Pengusulan
desa
memenuhi syarat
PAMSIMAS
2 Sarana sanitasi dasar (jamban >80% 80% - Meningktk
an peran serta
35
sehat) masyarakat
agar
3 Cakupan rumah sehat >80% 70% - Penyuluha
n Rumah
sehat
- Arisan
plesterisasi
lantai
4 Cakupan pengawasan limbah >80% 0 MOU dengan RS
tentang penanganan
(fasilitas rawat jalan)
limbah
5 Proporsi desa yang melaksanakan 28% 78% Pengusulan desa
PAMSIMAS
STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)
6 Proporsi TTU yang memenuhi 80% 100%
syarat TTU (Tempat-tempat
Umum)
7 Proporsi TPM yg memenuhi 59% 100%
syarat Tempat Pengelolan
Makanan (TPM)
8 Proporsi Fasyankes yang ramah 100%
lingkungan 75%
- Puskesmas
9 Proporsi penduduk akses air 80% 51% Pengusulan desa
PAMSIMAS
minum
10 Proporsi akses jamban 77% 89,9%
E. GIZI MASYARAKAT
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN RTL
2016
1 Prosentase Balita 6-59 bulan 95% 100%
mendapat kapsul vitamin A dosis
tinggi
2 Prosentase bayi 0-6 bulan 80% 59,5% Meningkatkan
penyuluhan
mendapat ASI eksklusif
tentang ASI
Eksklusif
3 Cakupan rumah tangga 80% 67,8% Meningkatkan
penyuluhan
mengkonsumsi garam beriodium
tentang garam
beriodium
36
4 Prosentase balita gizi buruk 100% 100%
mendapat perawatan
41
c. Kepala Puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaian pelaksanaan
pelayanan dan upaya Puskesmas, dan mengambil langkah tindak lanjut untuk
revisi/ perbaikan rencana bila diperlukan.
2. Penanggung Jawab Mutu :
a. Merumuskan petunjuk teknis pelaksanaan manajemen mutu di tingkat
Puskesmas
b. Menyusun rencana manajemen mutu setiap tahunnya
c. Menyusun peraturan dan standar pelayanan yang digunakan di Puskesmas
(standar input, standar proses, standar output)
d. Memberikan pelatihan standar pelayanan ke setiap unit pelayanan
e. Menyusun ceklist yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan pada masing-masing unit pelayanan.
f. Menetapkan petugas pelaksana atau yang bertanggungjawab dalam
monitoring pelaksanaan pelayanan pada masing-masing unit pelayanan secara
monitoring silang.
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi silang antar unit pelayanan dengan
menggunakan ceklist yang telah ditetapkan
h. Melaksanakan evaluasi mutu pelayanan terhadap pelanggan eksternal, melalui
pengelolaan aduan/keluhan dan survey kepuasan pelanggan/masyarakat
i. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi antar unit, maupun hasil
evaluasi dari pelanggan eksternal.
j. Melaksanakan pertemuan rutin pembahasan hasil monitoring mutu secara
berkala, lengkap dihadiri pihak manajemen Puskesmas.
k. Menyusun rekomendasi peningkatan mutu pelayanan baik aspek input, proses
maupun output terhadap manajemen Puskesmas untuk mendapatkan kebijakan
sebagai rencana tindak lanjut.
l. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan Tim Perencana Tingkat
Puskesmas (PTP)
m. Memastikan pelaksanaan tindak lanjut pada masing-masing unit pelayanan
3. Penanggung Jawab UKM/UKP :
a. Berperan aktif dalam penyusunan Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja
b. Melaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian indikator mutu/kinerja yang
telah ditetapkan secara periodik (mulai pengumpulan data hingga analisis)
c. Melakukan analisis penyebab masalah, dan menggali umpan balik dari
masyarakat/pelanggan tentang mutu pelayanan.
d. Memberikan masukan kepada tim manajemen mutu masalah yang ditemukan
sebagai masukan RTM (Rencana Tinjauan Manajemen).
42
e. Mengikuti RTM secara aktif dan melaksanakan tindak lanjut terhadap
hasil/masalah yang tidak sesuai.
J. KOMUNIKASI INTERNAL
43
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
44
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran-sasaran mutu / indikator-indikator kinerja
5. Status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan yang telah/sedang
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu/sebelumnya
7. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya puskesmas
8. Perubahan terhadap kebijakan mutu (jika diperlukan)
9. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan/penyelenggaraan upaya puskesmas.
45
C. KARAKTERISTIK PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN
Adapun karakterisitik pertemuan tinjauan manajemen adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang disesuaikan dengan
tingkat kepentingan
2. Direncanakan dengan baik dengan kejelasan tujuan, agenda, dan penjadwalan.
3. Didokumentasikan dengan baik
4. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya
pada mutu dan kinerja
5. Membahas perubahan-perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan
6. Hasil pertemuan ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif,
tindakan preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu maupun
sistem pelayanan
7. Tindak lanjut terhadap rekomendasi yang dihasilkan pada pertemuan dipantau
pelaksanaannya
8. Pihak manajemen dan pihak pelaksana operasional yang terkait diundang
dalam pertemuan tinjauan manajemen
9. Pertemuan tinjauan manajemen berikutnya diawali dengan pembahasan hasil
dan tindaklanjut pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya
10. Agenda pertemuan tinjauan manajemen mencakup:
a. Hasil audit internal
b. Umpan balik/keluhan pelanggan
c. Kepuasan pelanggan
d. Kinerja yang dihasilkan
e. Hasil pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
f. Rencana perbaikan/perubahan baik pada sistem manajemen mutu maupun
sistem pelayanan
g. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem
manajemen mutu dan sistem pelayanan
h. Perubahan-perubahan yang dapat berpengaruh terhadap sistem
manajemen mutu dan sistem pelayanan
46
c. identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan,
d. penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen
mutu dan sistem pelayanan efektif,
47
E. Rencana perbaikan/perubahan baik pada sistem manajemen mutu maupun
sistem pelayanan
1. Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
2. Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan
mengenai tindakan tindakan yang perlu diambil.
3. Tatacara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur tinjauan
manajemen.
48
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
49
masing-masing pegawai dalam kegiatan minilokakarya, dll. Hal ini
dilakukan juga dalam rangka meningkatkan koordinasi dan
pengintegrasian kegiatan antar petugas maupun antar unit
kerja/pelayanan.
2. Jadwal Pelayanan
a. Ruang Periksa : Setiap hari kerja
b. Ruang KIA /KB : Setiap hari kerja
c. Ruang Priksa Gigi : Setiap hari kerja
d. R. Laboratorium : Setiap hari kerja
e. R. Obat : Setiap hari kerja
f. R. Imunisasai : Setiap hari rabu kecuali TT setiap hari
kerja )
g. Konseling Gizi : Setiap hari kerja
h. Konseling remaja : Setiap hari kerja
i. Konseling Kesehatan Lingkungan : Setiap hari Kerja
UKM :
a. Upaya Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
2. UKBM dan PSN.
E. INFRASTRUKTUR
51
Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan kegiatan pemeliharaan/
perawatan berkala oleh tenaga yang kompeten, mebeuler dan alat kantor lainnya oleh
teknisi, dan gedung perkantoran serta sejenisnya oleh tenaga kebersihan.
Jadwal pemeliharaan dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang telah
melakukan pemeliharaan wajib mengisi jadual tersebut sebagai bukti bahwa
pemeliharaan dan pemeriksaan infrastruktur telah dilakukan.
(terlampir).
F. LINGKUNGAN KERJA
Upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan dilakukan dengan mengadakan tenaga khusus
kebersihan, yang telah diberikan uraian tugas dan jadual kegiatan yang
jelas.Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan monitoring melalui ceklist
kegiatan yang harus diisi oleh petugas setiap selesai melaksanakan kegiatan.
Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggung jawab dengan melakukan
pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan lingkungan Puskesmas.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
53
Pembelian yang di laksanakan dalam kegiatan program program UKM di
danai dari kegiatan APBD, APBN,BOK, Dan JKN
4. Penyelenggaraan UKM
1. Hak Pasien
a. Mendapatkan pelayanan kesehatan optimal sesuai standart
profesimedis/paramedis
54
b. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas
c. Mendapatkan informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan
tindakan medis yang akan dilakukan
d. Memilih Dokter atau paramedis yang akan merawat
e. Hak atas rahasia penyakit, status, dan diagnosa kecuali apabila
ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku
f. Memberi persetujuan/menolak atas tindakan yang akan dilakukan
g. Menghentikan pengobatan
h. Mencari pendapat kedua dari instansi kesehatan lain
i. Mendapatkan pendampingan keluarga saat dilakukan tindakan
j. Menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan
k. Mendapatkan ganti -rugi kalau terjadi kesalahan dan tindakan
yang tidak mengikuti standart operasional prosedur
l. Mengajukan usul saran perbaikan atas pelayanan puskesmas
terhadap dirinya
m. Beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak
mengganggu ketertiban dan ketenangan umum
2. Kewajiban Pasien
a. Memberi keterangan yang lengkapdan jujur tentang penyakit dan
perjalanan penyakit kepada petugas kesehatan
b. Mematuhi nasehatdan petunjuk petugas kesehatan
c. Ikut menjaga kesehatan dirinya
d. Memenuhi imbalan jasapelayanan yang diterima
e. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah
dibuatnya
1. Identifikasi resiko
55
c) Teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan identifikasi resiko
antara lain melalui brainstorming, survey, wawancara, informasi
historis, ataupun kelompok kerja.
4. Implementasi
56
sesak nafas 2. Pemberitahuan
sebelum
pelaksanaan
Imunisasi KIPI Panas, kulit Pemberitahuan ke sekolah
anak merah, dan ke wali murid
sekolah bengkak
IS Rumah Ditolak Petugas 1. Membawa surat
Makan pemilik datang tugas
rumah makan mendadak 2. Membuat
tanpa bawa pemberitahuan
surat tugas kepada RT,RW
dan pemilik
rumah makan
UKK Pembuangan Limbah 1. Pembinaan dan
limbah dibuang ke penyuluhan
sungai 2. Pembuat IPAL
a. Umum
1) Kepuasan pelanggan
57
dengan cara membagi kuesioner kepada pengguna layanan
program yang ada di wilayah Puskesmas Tunjungan.
1. Program P2
2. Program KIA
3. Program gizi
4. Program kesling
5. Program promkes
6. Program UKK
7. Program puskesmas
2) Audit internal
58
c. Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan
bagian yang akan diaudit.
59
Jika didapat hasil yang tidak sesuai dengan indikator SPM,
PKP, dan IKU akan dilakukan pembahasan oleh penanggung
jawab UKM, penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
pada setiap bulan melalui minilokakarya bulanan, setiap tiga
bulanan melalui minilokakarya lintas sektor dan setiap akhir tahun
melalui minilokakarya tahunan.Tujuan kegiatan ini untuk dicari
akar permasalahannya.
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
a. Proses pembelian
1) Hak Pasien
63
h) Keluarga dapat mendampingi saat pelayanan kesehatan.
2) Kewajiban Pasien
Pasien Baru
Pasien Lama
64
b) Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi
maupun hukum dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
65
Adalah suatu sistem yang menjamin bahwa asuhan pasien lebih aman,
sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan, sistem tersebut meliputi :
1) Kajian/assesmen resiko
3. Penggunaan APAR
1. Apotik
3. Imunisasi
4. KIA
68
Diukur dengan setiap petugas memberikan inform consent tiap ada
tindakan medis dengan target 100%
5. Poli Umum
6. Poli Gigi
7. Laboratorium
69
masing unit pelayanan klinis kepada tim keselamatan pasien.
Insiden keselamatan pasien dicatat dalam buku bantu pelaporan.
a. Umum
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
c. Analis Data
d. Peningkatan berkelanjutan
72
1) Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektifitas sistem mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang
e. Tindakan korektif
f. Tindak preventif
Tndakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah hasil yang tidak
sesuai dengan target sasaran dan indikator. Tujuan tindakan preventif
untuk mengantisipasi terhadap hasil kegiatan yang tidak sesuia dengan
indikator perbauikan mutu dan kinerja yang telah ditetapkan.
73
BAB VII
PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN
A. Persyaratan Umum
Seluruh tahapan kegiatan UPT Puskesmas Tunjungan yang terkait dengan proses
pengawasan dan pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan dianalisa untuk menjamin
kesesuaian terhadap perencanaan dan persyaratan, untuk memastikan bahwa sistem
manajemen mutu dipenuhi dan keefektifan serta keefisiensinya sehingga senantiasa
ditingkatkan. Antara lain :
6. lSecara berkala tingkat pencapaian sasaran mutu dan target yang ditetapkan
dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) dievaluasi. Dalam hal bila terjadi
75
ketidaksesuaian, dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan untuk menjamin
pencapaian sasaran mutu tersebut.
keabsahannya.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
produk
76
Pengendalian Hasil Pelayanan yang Tidak Sesuai adalah sebagai berikut:
a. Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b.Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil pelayanan
tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur .
c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d.Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat
e. Bilamana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh pelanggan, maka
UPT Puskesmas Tunjunganharus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menanggulangi akibat /potensi akibatnya
D. ANALISA DATA
UPT Puskesmas Tunjungan menjamin bahwa semua data dikumpulkan, dievaluasi
dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan penerapan sistem
manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan berkesinambungan.
Analisa data mencakup aspek kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses,
kecenderungan operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran mutu
77
Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
Kinerja Pemasok
Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
78
c. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
d. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah disediakan yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
Menentukan penyebab-penyebab masalah
Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan
Menyimpan arsip tindakan koreksi dan pencegahan
Meninjau efektivitas tindakan koreksi dan pencegahan
e. MR bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah
dilaksanakan menjadi lebih efektif dan efisien.
f. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
g. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
79
BAB VIII
PENUTUP
Demikian pedoman ini disusun sebagai pedoman bagi semua unit terkait
dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
80
81