Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Aktifitas/istirahat

Gejala : Keletihan, kelemahan umum


Tanda : Perubahan kekuatan otot
2. Sirkulasi

Gejala : hipertensi, peningkatan nadi, sianosis


3.Integritas ego

Gejala : Stressor eksternal / einternal yang berhubungan dengan keadaan dan


penanganan
4. Eliminasi

Gejala : Inkontinensia
Tanda : Peningkatan tekanan kandung kemih aliran tonus sfinger, otot relaksasi
yang mengakibatkan inkotinensia (baik urine atau fekal)
5. Makanan/ cairan

Gejala : Mual/muntah yang berhubungan dengansktivitas kejang


6. Neurosensori

Gejala : Riwayat sakit kepala, aktifitas kejang berulang, pusing,riwayat trauma


kepala.
7. Nyeri/kenyamanan

Gejala : Sakit kepala, nyeri otot atau punggung pada priode posiktal, nyeri
abdomen paraksimal selama fase iktal.
8. Pernapasan

Gejala : Fase iktal: gigi mengatup, sianosis, pernafasan menurun atau cepat,
peningkatan sekresi muskus.
9. Keamanan

Gejala : Riwayat terjatuh/trauma, fraktur, adanya alergi.


10. Interaksi sosial

Gajala : Masalah dalam hubungan intrapersonal dalam keluarga atau lingkungan.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Cidera b.d Tipe Kejang.


2. Resiko Terjadi Hipoksia/ Aspirasi b.d Kejang.
3. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informas tentang penyakit.
4. Resti terjadinya kejang b.d suhu tubuh terus meningkat.
C. INTERVENSI
a. Resiko Cidera b.d Tipe Kejang.
Tujuan : Mencegah terjadinya cidera.
Intervensi :

1. Libatkan keluarga dan penanganan kejang dan ajari cara melakukannya.


2. Hindari stimulus yang menyebabkan terjadinya kejang.
3. Berikan obat kejang sesuai ketentuan.
4. Lakukan perawatan gigi dengan baik selama terapi fenitoin.
5. Berikan Vit. D dan asam folat selama terapi fenitoin dan fenobarbital untuk
mencegah defisiensi.
6. Dampingi anak selama beraktivitas.
7. Kaji lama kejang.
8. Lindungi anak selama kejang.
b. Resiko Terjadi Hipoksia/ Aspirasi b.d Kejang.
Tujuan : Mencegah terjadinya ditress pernafasan
Intervensi :

1. Jangan melakukan distress pernafasan


2. Tempatkan selimut dibawah kepala
3. Longgarkan pakaian
4. Jangan menempatkan apapun dimulut anak
5. Miringkan anak
6. Atur posisi kepala anak tidak dalam keadaan hiperekstensi untuk meningkatkan
ventilasi.
c. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informas tentang penyakit.Tujuan : Lebih dapat
mengerti tentang penyakit, cara penanganan.
Intervensi :

1. Berikan penkesh
2. Kaji ketidakmampuan pasien
3. Beri motivasi dan dukungan
4. Jelaskan penyakit dengan sederhana
d. Resti terjadinya kejang b.d suhu tubuh terus meningkat.
Tujuan : Menghindari terjadinya kejang dan suhu tubuh dalam batas normal.
Intervensi :

1. Monitor vital sign


2. Lakukan kompres dingin
3. Beri pakaian yang baik yang meresap keringat
4. Anjurkan anak untuk minum banyak
5. Kolaborasi dalam pemberian anti kejang

DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, L.J.,2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, EGC,
Jakarta
2. Doenges,Marilynn E., 2000. Rencana Asuhan Keperawaan Edisi III. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai